Anda di halaman 1dari 15

2.6.

3 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan labroratorium, kolposkopi, biopsi


serviks, USG, BNO-IVP, foto toraks, CT scan atau MRI. Kecurigaan metastasis
ke kandung kemih atau rektum harus dikonfirmasi dengan biopsi dan histologik.2

a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan kolposkopi
c. Pemeriksaan biopsi serviks
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah termasuk hitung jenis dan kadar hemoglobin berguna untuk
mengetahui adanya anemia akibat perdarahan dimana, jika ada, dapat berpengaruh dalam
efektivitas radioterapi.
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan
(10/08/2020)
Hematologi paket
Hemoglobin 7.3 g/dL 11.7 – 15.5 L
Hematokrit 23.9 % 32 – 62 L
Eritrosit 3.18 10^6/ μL 4.4 – 5.9 L
MCH 23 pg 27 – 32 L
MCV 75.2 fL 76 – 96 L
MCHC 30.5 g/dL 29 – 36
Leukosit 9.3 10^3/ μL 3.6 – 11
Trombosit 495 10^3/ μL 150 – 400 H
RDW 18.3 % 11.6 – 14.8 H
MPV 9.5 fL 4.00 – 11.00
Kimia klinik
Glukosa sewaktu 59 mg/dL 80 – 160 L
SGOT 24 U/L 15-34
SGPT 38 U/L 15-60
Ureum 17 mg/dL 15 – 39
Kreatinin 0.8 mg/dL 0.6 – 1.3
Elektrolit
Natrium 135 mmol/L 136 – 145 L
Kalium 5.1 mmol/L 3.5 – 3.0 H
Chlorida 103 mmol/L 95 – 105
Imunoserologi
HBsAg <0.10 Negatif
Sekresi-Ekskresi
Mucus 1.11 /uL 0.00 – 0.50
Benang
mucus positif
Yeast Cell 2.4 /uL 0.0 – 25.0 H
Bakteri 489.6 /uL 0-100
Bakteri Positif
Sperma 0.0 /uL 0.00 – 3.00
Kepekatan 9.1 mS/cm 3-27

Hasil Urin Lengkap (10/08/2020)


Sekresi – Ekskresi
Warna Merah
Kejernihan Keruh
Berat jenis 1.016 1.003 – 1.025
pH 6 4.8 – 7.4
Protein 100 mg/dl NEG
Reduksi NEG mg/dl NEG
Urobilinogen NORMAL mg/dl NEG
Bilirubin NEG mg/dl NEG
Aseton NEG mg/dl NEG
Nitrit NEG NEG
Leukosit
esterase
Blood 250/uL
Sedimen
Epitel 22.6/uL /uL 0 – 40 /uL
(6-8)/LPK
Epitel tubulus 10.9 /uL 0 – 6 /uL H
Leukosit 306.9/uL /uL 0 – 20 /uL
25-30/ LPB
GLITTER CEL
+/POS
Eritrosit 22220.6/uL /uL 0 – 25 /uL
ERITROSIT
POS
Kristal 0,0/uL /uL 0 – 10 /uL
CA-OXALAT
+/POS
Sil. Pathologi 2.00/uL /uL 0 – 0.5 /uL H
Granula Kasar NEG /LPK NEG
Granula Halus 0-1 /LPK NEG
Sil. Hialin 12.66/uL /uL 0 – 1.2 /uL
4-6/LPK
Sil. Epitel NEG /LPK NEG
Sil. Eritrosit NEG /LPK NEG
Sil. Leukosit NEG /LPK NEG

Biopsi & Pemeriksaan PA:


Biopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan
atau luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu
abnormalitas atau kanker. Teknik yang biasa dilakukan adalah punch biopsy yang
tidak memerlukan anestesi dan teknik cone biopsy yang menggunakan anestesi.
Hasil biopsi akan memperjelas apakah yang terjadi itu kanker invasif atau hanya
tumor saja.

Gambar Histopatologi serviks uteri

Biopsi dan PA pada pasien ini (09/07/2020)

Organ : Sediaan biopsi endoservik


Makroskopik :

Sediaan dari cervix berupa keping jaringan kurang dari 0,4 cc.

Mikroskopik :

Menunjukkan kelompok dan sebaran sel ganas epitelial, pleiomorfik,


berstroma sembab, bersebaran leukosit pmn, histiosit.

Kesimpulan :

Carcinoma epidermoid serviks uteri berdiferensiasi jelek.

d. Pemeriksaan USG
USG digunakan untuk mengevaluasi ukuran dan perluasan dari tumor. Pada
stadium awal kanker serviks lesi primer sulit untuk digambarkan dengan
modalitas imaging.
Penelitian menyebutkan bahwa pemeriksaan USG transvaginal/transrectal berguna
untuk menentukan staging kanker serviks. Transrectal ultrasound (TRU) mempunyai
sensitivitas yang baik untuk mengetahui adanya infiltrasi parametrium dan dapat
mendeteksi kanker serviks yang berukuran kecil (< 1 cm). Massa akan terlihat
hipoekoik dan heterogenous pada serviks dan pada pemeriksaan color Doppler dapat
terlihat peningkatan vaskularisasi.
USG Abdomen Ny. N/ 53 th dilakukan tanggal 11-08-2020

c. Gallblader dan
spleen

a. Aorta dan pancreas

d. Right kidney dan


left kidney

b. Liver

e. Uterus dan Vesika


urinaria
Gambar. USG Abdomen 11-08-2020

Klinis : Ca cervix

Hepar : ukuran tak membesar, parenkim homogen, ekogenesitas parenkim


normal, tak tampak nodul, vena porta tak melebar, vena hepatica
tak melebar.
Duktus biliaris: intra dan ekstrahepatal tak melebar

Vesika fellea : ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak batu, tak tampak
sludge.

Pankreas : parenkim homogen, tak tampak massa maupun kalsifikasi

Ginjal kanan : bentuk dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak
penipisan korteks, tak tampak batu, PCS tak melebar, ureter
proksimal tak melebar

Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal, batas kortikomeduler jelas, tak tampak
penipisan korteks, tak tampak batu, PCS tak melebar, ureter
proksimal tak melebar.

Lien : tak membesar, tak tampak massa, vena lienalis tak melebar

Aorta : tak tampak nodul paraaorta

Vesika urinaria : dinding tak menebal, permukaan ireguler, tak tampak batu

Uterus : ukuran tak membesar, endometrial line tak menebal, pada regio
cervix uteri tampak lesi isohipoechoic bentuk tepi irregular batas
tak tegas (ukuran ± 3.52 x 5.52 x 6.60 cm) yang tampak
menginfiltrasi corpus uteri pada pemeriksaan CDS tampak
peningkatan vaskularisasi peri dan intralesi.

Tak tampak cairan bebas intraabdomen

Tak tampak cairan bebas supradiafragma kanan kiri

Kesan :

1. Massa cervix uteri (ukuran ± 3.52 x 5.52 x 6.60 cm) yang menginfiltrasi corpus
uteri
2. Tak tampak nodul pada hepar, lien, maupun limfadenopati paraaorta yang
mencurigakan suatu metastasis
3. Tak tampak kelainan lain pada sonografi organ-organ intraabdomen di atas

e. Foto thorax
Pemeriksaan foto thorax dilakukan untuk mengetahui apakah ada metastasis dari
kanker serviks ke paru-paru.

X foto thorax PA erect (asimetris) Ny. N/ 53 th dilakukan tanggal 11-08-2020


Klinis : Ca Cervix
Cor : CTR <50%
Bentuk dan letak jantung normal

Pulmo : Corakan vaskular tampak normal

Tak tampak bercak maupun nodul pada kedua lapangan paru

Hemidiafragma kanan setinggi costa 10 posterior

Sinus costofrenikus kanan kiri lancip

Tak tampak lesi litik, sklerotik maupun destruksi pada os costae, clavicula, dan os
scapulae yang tervisualisasi.

Kesan:

- Cor tak membesar


- Tak tampak kelainan, tak tampak infiltrat maupun nodul metastasis

f. Ct Scan
CT Scan memiliki keterbatasan dalam menilai tumor pada serviks karena 50%
dari tumor bersifat isodens dengan stroma serviks pada CT Scan menggunakan
kontras. CT juga bersifat suboptimal dalam membedakan tumor dengan struktur
parametrium yang mungkin dapat menyebabkan overestimasi keterlibatan
parametrium. Namun, CT Scan dapat berperan untuk menilai keterlibatan nodus
lifmatikus. Penggunaan PET/CT dapat berperan dalam mendeteksi metastasis
nodus limfatikus karena spesifisitasnya yang tinggi. Tidak terdapat data
mengenai CT Scan atau MRI pada pasien ini.
CT stimulator Ny. N/ 53 th dilakukan tanggal 08-09-2020
Gambar. CT stimulator 08-09-2020
Dafpus Lab dan Biopsi PA

WHO. Comprehensive Cervical Cancer Control. Geneva. 2014;366–78.

Dafpus usg

Alcázar JL, Arribas S, Mínguez JA, Jurado M. The Role of Ultrasound in the
Assessment of Uterine Cervical Cancer. J Obstet Gynecol India. 2014;64(5):311–
6.

Dafpus foto thorax

Haldorsen, I.S., Lura, N., Blaakær, J. et al. What Is the Role of Imaging at
Primary Diagnostic Work-Up in Uterine Cervical Cancer?. Curr Oncol Rep 21, 77
(2019). https://doi.org/10.1007/s11912-019-0824-0

Dafpus ct

.Kaur H, Verschaegen CF. Cervical Cancer. In: Oncologic Imaging: A


Multidisciplinary Approach. Philadelphia: Elsevier; 2012. p. 441–53.

Anda mungkin juga menyukai