Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

”SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL”

Dosen pengampuh: Markus Iyus Supiandi,M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 1
Nama:

1. Andi Dona (1915051448)


2. Yuliana Delia Esti (1915051455)
3. Yunita Anggela (1915051456)

Kelas :A.15 dan


Semester :I (satu)

Program Studi Pendidikan Biologi


STKIP PERSADA KHATULISTIWA SINTANG
2019/2020
KATA PEGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya lah sehingga kami dapat menyusun dan menyajikan karya tulis
yang berisi tentang “Sistem Pendidikan Nasional”.

Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai pelaksanaan tugas
kami sebagai mahasiswa/i STKIP Persada Khatulistiwa Sintang untuk mata kuliah
pengantar pendidikan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan karya tulis ini dan
dapat menjadi acuan dalam menyusun karya tulis selanjutnya.

Kami juga mohon maaf apabila dalam penulisan karya tulis ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud kami.

Akhir kata, semoga Tuhan tetap melimpahkan berkat dan rahmat-Nya


kepada kita semua. Amin.

Sintang,5 Desember 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................1
D. Manfaat Penulisan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional..................................................3


B. Tujuan Dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional....................................3
C. Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional.............................................5
D. Upaya-Upaya Dalam Membangun Pendidikan Nasional........................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mengemban fungsi tersebut.
Pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Indonesia yang telah di bangun
dari dulu sampai sekarang ini, ternyata masih belum mampu sepenuhnya
menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk masa yang akan datang,
program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan yang selama ini
menjadi fokuus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol dalam
dunia pendidikan di Indonesia ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pendidikan Nasional ?
2. Apa Tujuan Dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional ?
3. Apa Yang Dimaksud Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional ?
4. Bagaimana Upaya-Upaya Dalam Membangun Pendidikan Nasional ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sistem Pendidikan Nasional
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Sistem Pendidikan Nasional
3. Untuk Mengetahui Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional
4. Untuk Mengetahui Upaya-Upaya Dalam Membangun Pendidikan
Nasional

1
D. Manfaat
1. Agar Mahasiswa Mengetahui Sistem Pendidikan Nasional
2. Agar Mahasiswa Mengetahui Tujuan Dan Fungsi Sistem Pendidikan
Nasional
3. Agar Mahasiswa Mengetahui Kelembagaan Sistem Pendidikan
Nasional
4. Agar Mahasiswa Mengetahui Upaya-Upaya Dalam Membangun
Pendidikan Nasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pendidikan Nasional


Sistem pendidikan nasional merupakan salah satu bagian dari
perkembangan nasional diantara bidang kehidupan lainnya, seperti
ideologi, hukum dan pertahanan keamanan nasional. Sistem pendidikan
juga dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan yang terpadu dari semua
satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk
mengusahakan terjadinya suatu tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini
sistem pendidikan nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu
suatu sistem yang besar dan kompleks yang didalamnya mencakup dari
beberapa bagian yang juga merupakan sistem-sistem. Menurut Sunarya
(1969), pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri
diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya
bersikap mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa
tersebu. Menurut Departemen pendidikan dan Kebudayaan (1976),
Pendidikan nasional adalah suatu usaha untuk membimbing para
warga negara Indonesia menjadi berkepribadian Pancasila, yaitu
berpribadi berdasarkan ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu
membudayakan alam sekitar. Menurut UU RI No. 2 (1989) tentang sistem
pendidikan nasional pada bab 1 pasal 2 berbunyi : Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dari penjelasan tersebut kami
menyimpulkan bahwa sistem pendidikan adalah kesatuan integral dari
sejumlah unsur pendidikan yang saling berpengaruh, terarah terhadap
pencapaian tujuan pendidikan yang akan menghasilkan keluaran atau
tamatan yang berkualitas demi kemanjuan bangsa dan Negara.
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh rakyat Indonesia.

3
Yang mana pembangunan manusia seutuhnya meliputi potensi kepribadian
dan wawasan dasar sebagai berikut: Sikap dasar yang menjadi subtansi
utama dalam pembinaan warga Indonesia seutuhnya, seperti sikap hidup
sehat, hidup hemat, hidup cermat, hidup rajin, hidup disiplin, hidup berani
dan berilmu, serta sikap hidup penuh tanggung jawab. Wawasan dasar,
yaitu wawasan dan pengetahuan yang seimbang antara potensi kebutuhan
nilai jasmani dan rohani, keseimbangan antara kehidupan individualitas
dengan kemasyarakatan, keseimbangan dunia dan akhirat, serta
kesejahteraan yang menyadari bahwa manusia adalah pewaris penerus
bangsa.
a. Tujuan Sistem Pendidikan Nasional
1. Mengarahkan untuk kesejahteraan bangsa.
2. Mempersiapkan tenaga kerja bagi industrialis dimasa yang akan
datang.
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
4. Menanamkan jiwa patriotisme (SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 104 / Bhg 1 Maret 1946).
5. Membentuk manusia susila yang cakap, warga negara demokratis
dan bertanggung jawab untuk mensejahterakn masyarakat dan
tanah air (UU No. 4 1950).
6. Mendidik anak ke arah terbentuknya manusia berjiwa pancasila
(TAP MPRS No. 2 Tahun 1966).
7. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia seutuhnya
(TAP MPR No. 2 1988 GBHN); 8. Mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya (UU No. 2 1989).
b. Fungsi Sistem Pendidikan Nasional
1. Sebagai alat membangun pengembangan pribadi warga negara,
kebudayaan dan bangsa Indonesia.
2. Mengembangkan kemampuan serta meningkatnya mutu kehidupan
dan martabat bangsa dalam upaya mewujudkan tujuan nasional

4
C. Kelembagaan, Program dan pengelolaan Pendidikan Kelembagaan
Pendidikan
1. Kelembagaan
Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga-lembaga
pendidikan baik dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk
kelompok belajar. Penyelenggaraan SISDIKNAS dilaksanakan melalui
2 jalur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah, disingkat PLS.
a. Jalur pendidikan sekolah
melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan-
ketentuan pemerintah ada keseragaman pola yang bersifat nasional.
b. Jalur pendidikan luar sekolah
merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang
diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar
yang tidak berjenjang dan tidak berkesinambungan seperti kursus-
kursus di luar sekolah, yang sifatnya tidak formal.
Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan
peserta didik serta keluasan dan ke dalam bahan pengajaran (UU
RI. No. 2 tahun 1989 Bab I, Pasal 1 ayat 5). Jenjang pendidikan
dasar untuk memberikan bekal dasar, atau pendidikan
pertama/setara sampai tamat Jenjang pendidikan menengah
selamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar, diselenggarakan di
SLTA atau satuan pendidikan sederajat Jenjang pendidikan tinggi
disebut Perguruan Tinggi yang dapat berbentuk akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut dan Universitas.
2. Program Dan Pengelolaan Pendidikan

5
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai
dengan sifat dan kekhususan tatanannya (UU RI. No. 2 tahun 1989
Bab 1 ayat 4 No.2 Tahun 1989).
a. Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Pendidikan
berfungsi untuk sebagaimana acuan umum bagi jenis pendidikan
lainnya. Yang termasuk pendidikan umum: SD, SMP, SMA dan
Universitas.
b. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu.
Sperti bidang teknik tata boga, dan busana perhotelan, kerajinan,
administrasi, perkantoran dan lain-lain lembaga pendidikannya
seperti STM.
c. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan
sik/mental yang termasuk pendidikan luar biasa adalah SDLB
untuk jenjang dasar, dan PLB untuk jenjang pendidikan menengah
memiliki program khusus yaitu program untuk anak tuna netra,
tuna rungu, tuna daksa, dan tuna grahita. Untuk pendidikan
gurunya disediakan SGPIB (Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa)
setara dengan Diploma III.
d. Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah dan
non departemen.
e. Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang
mempersiapkan peserta didik dalam melaksanakan peranan yang
khusus dalam pengetahuan ajaran agama, yang terdiri dari tingkat
pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi.
3. Kurikulum Program Pendidikan
berdasarkan arti yang terkandung kurikulum dalam pendidikan
dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik berlari untuk

6
mencapai “finish” berupa ijazah, diploma, sarjana dan gelar. Tujuan
pendidikan nasional dinyatakan di dalam UU RI No. 2 tahun 1989
pasal 3 yaitu: terwujudnya bangsa yang cerdas, manusia yang utuh
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, budi pekerti
luhur, terampil dan berpengetahuan, sehat jasmani dan rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri, bertanggung jawab dalam
kemasyarakatan dan kebangsaan. Jadi tuntutan pendidikan nasional
diberlakukan untuk semua satuan pendidikan.
Pasal 38 ayat 2 menyatakan Kurikulum yang berlaku secara
nasional ditetapkan oleh Menteri. Pimpinan lembaga pemerintah non
departemen berdasarkan pelimpahan wewenang dalam negeri.
D. Upaya Pembangunan Pendidikan Nasional
Ada beberapa upaya dalam rangka membangun dunia pendidikan di
Negara Indonesia ini antara lain:
1. Ketersediaan Aksesibilitas dan Daya Tampung
Contohnya Gerakan wajib belajar 9 tahun merupakan gerakan
pendidikan nasional yang baru dicanangkan oleh pemerintahan
Suharto pada tanggal 2 Mei 1994 dengan target tuntas pada tahun
2005, namun kemudian karena terjadi krisis pada tahun 1997-1999
maka program ini diperpanjang hingga 2008/2009. Sasaran program
ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
dalam PP No.7/2005 adalah dengan target Angka Partisipasi Kasar
(APK) 94% (APK= perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang
pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia tertentu)
yaitu meningkatnya siswa SLTP dari 3,67 juta orang pada tahun
2004/2005 menjadi 4,04 juta orang pada tahun 2009.
Sedangkan target Direktorat SMP, Dirjen Mandikdasmen
Depdiknas adalah APK 95% pada tahun 2008 yang artinya 1,9 juta
anak harus terlayani ke SMP. Tahun 2005, APK SMP baru mencapai
85,22% yang menunjukan adanya selisih 9,78% dari target 95%
sehingga perlu adanya pencapaian kenaikan rerata APK sebesar

7
3,26% pada setiap tahunnya. Tahun 2006 ditargetkan adanya kenaikan
4,64% atau 526.000 anak usia 13-15 tahun harus tertampung di
jenjang SLTP/ Sederajat. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa untuk
memajukan atau membangun pendidikan nasional, maka daya
tamping (dalam hal ini pembangunan gedung-gedung sekolah) dalam
jumlah besar mutlak diperlukan mengingat kuntitas penduduk
Indonesia yang tinggi menuntut keseimbangan pendidikan yang tinggi
juga.
2. Kinerja dan Kesejahteraan Guru harus dioptimalkan
Berdasarkan UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14
sampai dengan 16 menyebutkan tentang Hak dan Kewajiban
diantaranya, bahwa hak guru dalam memperoleh penghasilan adalah
di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial,
mendapatkan promosi, dan penghargaan, berbagai fasilitas untuk
meningkatkan kompetensi, berbagai tunjangan seperti tunjangan
profesi, fungsional, tunjangan khusus bagi guru di daerah khusus,
serta berbagai tambahan untuk kesejahteraan. Undang-undang
tersebut memang sedikit membawa angin segar bagi kesejahteraan
masyarakat pendidik, namun dalam realisasinya ternyata tidak
semanis redaksinya. Jangan sampai pendidik yang merupakan tulang
punggung pendidikan nasional menjadi enggan melaksanakan
tugasnya lantaran hak yang diterima tidak sesuai dengan kewajiban
yang dijalankan.
3. Proses Pembelajaran Yang menyenangkan dan Yang Mendidik
Dalam PP. No 19/2005 tentang standar nasional pendidikan
disebutkan dalam pasal 19 sampai dengan 22 tentang standar proses
pendidikan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan serta

8
psikologis peserta didik. Adanya keteladanan pendidik, adanya
perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan yang efektif
dan esien dalam proses pembelajaran.
4. Jumlah dan Kualitas Buku harus Memadai
Ketersediaan buku yang berkualitas merupakan salah satu
prasarana pendidikan yang sangat penting dibutuhkan dalam
menunjang keberhasilan proses pendidikan, dimana berimplikasi
terhadap kemajuan dunia pendidikan nasional. Sebagaimana yang
telah diatur dalam PP No 19/2005 tentang SNP dalam pasal 42 tentang
Standar Sarana dan Prasarana disebutkan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan (ayat
1). Pemerintah telah menetapkan kebijakan otonomi pendidikan,
sebagaimana mengacu pada UU No.20/2003 tentang Sisdiknas dalam
pasal 53 tentang Badan Hukum Pendidikan yang menyebutkan:
a. Penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan
oleh Pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum
pendidikan.
b. Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berfungsi memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik.
c. Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk
memajukan satuan pendidikan.
d. Ketentuan tentang badan hukum pendidikan diatur dengan
Undang-undang tersendiri.
e. Ketersediaan Anggaran Ketersediaan anggaran yang memadai
dalam penyelenggaran pendidikan sangat mempengaruhi
keberlangsungan penyelenggaraan tersebut. Ketentuan anggaran
pendidikan tertuang dalam UU No.20/2003 tentang Sisdiknas

9
dalam pasal 49 tentang Pengalokasian Dana Pendidikan yang
menyatakan bahwa Dana pendidikan selain gaji pendidik dan
biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor
pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) (ayat 1).
f. Jenis Upaya Pembaruan Pendidikan yaitu: Pembaruan Landasan
Yuridis Berhubungan dengan hal-hal yang bersifat mendasar
(fundamental) dan yang bersifat principal, Pembaruan Kurikulum
dapat dilihat dari segi orientasinya, strategi, isi/program, dan
metodenya, Pembaruan Pola Masa Studi Termasuk pendidikan
yang meliputi pembaruan jenjang dan jenis pendidikan serta lama
waktu belajar pada suatu satuan pendidikan, dan Pembaruan
Tenaga Kependidikan.
5. Dasar dan Aspek legal pembangunan pendidikan Nasional
Amanat UUD 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 31 UUD
1945 menyatakan bahwa Setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan, Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya, Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional, serta Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
Sementara itu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional

10
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, Pemerintah dan
Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu,
dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan prinsip-prinsip
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional yaitu:
a. Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
b. Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan
multimakna, diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
c. Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
d. Mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi
segenap warga masyarakat.
e. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
f. Menuntaskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
secara esien, bermutu, dan relevan sebagai landasan yang kokoh
bagi pengembangan kualitas manusia Indonesia.
g. Menurunkan secara signikan jumlah penduduk buta aksara.

11
h. Meningkatkan daya saing bangsa dengan menghasilkan lulusan
yang mandiri, bermutu, terampil, ahli dan profesional, mampu
belajar sepanjang hayat, serta memiliki kecakapan hidup yang
dapat membantu dirinya dalam menghadapi berbagai tantangan
dan perubahan.
i. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan tersedianya standar
pendidikan nasional dan standar pelayanan minimal (SPM), serta
meningkatkan kualikasi minimun dan sertikasi bagi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.
j. Meningkatkan relevansi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan melalui peningkatan hasil penelitian,
pengembangan dan penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi
oleh perguruan tinggi serta penyebarluasan dan penerapannya
pada masyarakat.
k. Menata sistem pengaturan dan pengelolaan pendidikan yang
semakin esien, produktif, dan demokratis dalam suatu tata kelola
yang baik dan akuntabel.
l. Meningkatnya esiensi dan efektitas manajemen pelayanan
pendidikan melalui peningkatan pelaksanaan manajemen berbasis
sekolah, peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan,
serta efektivitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi
pendidikan termasuk otonomi keilmuan,
m. Mempercepat pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme untuk
mewujudkan Depdiknas yang bersih dan berwibawa.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang, dan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang
berakar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia. Jadi
sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari
semua suatu kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk
mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan
diselenggarakan oleh pemerintah dan pihak swasta dibawah tanggung
jawab menteri dikbud dan mentri lainnya. Jenis pendidikan adalah
pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan kekhususan
tujuannya. Pembaharuaannya meliputi landasan yuridis, kurikulum dan
prangkat penunjang nya, struktur pendidika, dan tenaga kependidikan.
B. Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa di dalam makalah
kami terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca agar sekiranya dapat memberi saran atau
kritikan untuk kesempurnaan penulisan makalah kedepannya agar menjadi
lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://silgustomi.blogspot.co.id/2013/03/upaya-pembangunanpendidikan-
nasional.html.

http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/pendidikannasional-dan-
pembangunan.html

http://irwan12342.blogspot.co.id/2012/05/normal-0-false-falsefalse-en-us-x-
none.html

Ihsan. Fuad, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Wahyono. Budi, “Defenisi dan Dasar Sistem Pendidikan Nasional”,

Zhalabe: Reading Is Fundamental, “ Visi dan Misi Pendidikan Nasional),

Fuad Ihsan, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 107-
115.

Budi Wahyono., “Defenisi dan DasaR Sistem Pendidikan Nasional”,

14

Anda mungkin juga menyukai