Disusun oleh :
RENI ANGGRAINI
028031700029
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia Nya berupa
rahmat dan nikmat serta kesehatan yang telah ia berikan tiada henti kepada hambanya. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KETERTARIKAN NASABAH TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN
KPR DI BANK SYARIAH.
Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian pada
semester 5 tahun akademik 2019/2020 dalam bidang ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trisakti. Selama penyusunan makalah ini kami memperoleh banyak dukungan
berupa bimbingan dan semangat dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Dalam kesempatan ini kami berkenan untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bu Siska Damayanti selaku Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah
memberikan bimbingan serta saran yang berguna sehingga makalah ini dapat bermanfaat
dengan baik.
2. Keluarga dan kerja sama dalam kelompok yang selalu memberikan dukungan dan
semangat serta doa dalam mengerjakan makalah ini serta teman teman angkatan 2017
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti yang tidak dapat disebutkan satu per
satu .
Penulis
Abstrak
BAB I
PENDAHULUAN
Hal tersebut terjadi karena kebutuhan masyarakat akan perbankan baik untuk
penguatan modal atau penyimpanan uang, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat
akan rasa aman dalam transaksi tersebut perbankan syariah hadir dengan memberikan
solusi untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat akan perbankan.Bank syariah
merupakan perbankan dengan sistem ekonomi islam yang kini sedang menjadi
perbincangan di Indonesia.Perkembangan perbankan syariah cukup bagus jika di lihat
dari semakin banyaknya BUS (Bank Umum Syariah) yang semakin memperluas cabang-
cabangnya,akan tetapi hal tersebut tidak seimbang dengan jika kurangnya minat
masyarakat akan perbankan syariah tersebut,meskipun penduduk Indonesia mayoritas
beragama islam,tetapi kondisi sosial dan ekonomi serta aliran politiknya masih di
pengaruhi oleh kepercayaan masing-masing.
Pembelian rumah saat ini tidak hanya dilakukan secara tunai tetapi bisa dilakukan
secara kredit,hal ini pemerintah menyediakan program kredit kepemilikan rumah bagi
rakyat atau disebut dengan KPR yang bekerjasama dengan beberapa bank.Pembelian
rumah dapat dilakukan secara tunai dan kredit.Solusi untuk mendapatkan rumah dengan
2
harga terjangkau sesuai dengan pendapatan dan layak huni.KPR merupakan fasilitas
kredit pemilikan rumah yang ditawarkan kepada konsumen karena ditunjukan untuk
konsumen maka kredit konsumtif.Jadi biaya pembelian rumah akan difasilitasi oleh pihak
perbankan diluar DP (down payment) yang menjadi tanggungan nasabah,keuntungan
membeli rumah melalui KPR tidak harus menyediakan dana secara tunai,karena kredit
(angsuran) yang dibayar dapat diiringi dengan ekspetasi peningkatan penghasilan.
Perbankan syariah menerapkan bagi hasil dan kerugian (profit and loss sharing)
sebagai pengganti sistem bunga perbankan konvensional.Perbedaanya adalah pihak bank
konvensional hanya meminjamkan uang dan tidak memiliki rumah secara lahir. walaupun
nantinya berhak menyita jika pihak yang berhutang tidak mampu membayarnya
sedangkan perbankan syariah adalah sebagai pedagang,karena bank membeli dari
developer atau menjadi perorangan,ketika membayar cicilan pada bank konvensional
akan terkena riba bunga karena pada bank konvensional pembayaran tiap bulan
disesuaikan dengan suku bunga yang naik turun.Sisa hutang yang masih ada akan
dihitung dengan suku bunga yang baru lebih tinggi akibatnya cicilan jadi lebih besar
sedangkan bank syariah transaksi yang dilakukan tidak melibatkan bunga tetapi jual beli.
KPR dibagi menjadi dua bagian yaitu,KPR bersubsidi dan KPR nonsubsidi.KPR
bersubsidi yang diperuntukan untuk masyarakat yang kemampuan ekonominya yang
lemah,sedangkan KPR nonsubsidi diperuntukan bagi masyarakat yang berpenghasilan
tinggi.Menurut Direktur Pembiayaan Perumahan pada tahun 2017 terdapat 29 bank yang
menyalurkan KPR bersubsidi yaitu 7 Bank Umum dan 22 Bank Pembangunan Daerah
(BPD).Terdapat 3 akad pembiayaan yang digunakan oleh bank syariah yang dapat
menjadi pilihan bagi nasabah dalam pemilikan rumah secara syariah yaitu akad
murabahah,akad ijarah muntahiyah bittamlik, dan akad musyarakah mutanaqisah.Dalam
ke tiga akad tersebut terdapat perbedaan menganai kepemilikan benda menurut hukum
islam.
KPR syariah menjadi salah satu alternative bagi masyrakat untuk mendapatkan
kredit,namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa saja yang
menjadikan perbedaan dan keuntungan antara KPR syariah dengan KPR konvensional.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan judul di atas yang disertai dengan latar belakang yang disebut diatas,maka
dapat dirumuskan dalam beberapa masalah,antra lain :
1. Bagaimana minat masyarakat terhadap KPRS (Kredit Pemilikan Rumah Syariah) dengan
skema murabahah ?
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan KPR pada Bank Syariah ?
2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan KPR pada
Bank Syariah
3. Dapat mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan KPRS (Kredit Pemilikan Rumah
Syariah)
TINJAUAN PUSTAKA
Bank syariah merupakan perbankan dengan sistem ekonomi islam yang kini
sedang menjadi perbincangan di Indonesia.Beberapa kalangan masyarakat di Indonesia
mendesak agar Pemerintah Indonesia mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam
dalam sistem perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi
Kapitalisme.Menjelaskan bahwasannya perkembangan perbankan syariah cukup bagus
jika di lihat dari semakin banyaknya BUS (Bank Umum Syariah) yang semakin
memperluas cabang cabangnya,akan tetapi hal tersebut tidaklah seimbang jika
kurangnya minat masyarakat akan perbankan syariah tersebut,meskipun penduduk
Indonesia mayoritas beragama islam,tetapi kondisi sosial dan ekonomi serta aliran
politiknya masih dipengaruhi oleh kepercayaan animisme,mistik dan agama hindu-
budha yang di percaya oleh masyarakat masing-masing sebelum datangnya agama
islam.
5
2.1.2 Definisi KPRS (Kredit Pemilikan Rumah Syariah)
2. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik.
6
2. KPR non bersubsidi diperuntukan bagi masyarakat yang
berpenghasilan tinggi dan ditetapkan oleh bank,termasuk penentuan
besarnya kredit dan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan
kebijakan bank tersebut.
Produk KPR syariah dari CIMB NIAGA.Produk KPR menggunakan akad murabahah
(jual beli).
Tidak hanya untuk pembelian rumah,ruko dan lain-lain, KPR ini juga bisa ditujukan buat
membiayai renovasi rumah.Akad yang digunakan adalah murabahah,musyarakah,dan
muntanaqisah.
3. Griya BSM
KPR bisa digunakan buat membeli rumah baru atau rumah bekas.Akad yang digunakan
akad murabahah (jual beli).
4. KPR Muamalat iB
Akad yang digunakan oleh bank muamalat adalah murabahah dan muntanaqishah
(kerjasama).
7
5. BTN Platinum iB
Bank yang sering menawarkan rumah lelang dengan harga murah juga punya produk
KPR Syariah.Akad yang digunakan dalam KPR BTN adalah murabahah (jual beli).
Pembiayaan kepemilikan rumah oleh bank syariah umunya terbagi atas beberapa
akad transaksi yang dibentuk esuia kebutuhan nasabah,diantara akad tersebut yaitu :
a. Akad Al Murabahah
Kontrak jual beli atas barang tertentu,dalam transaksi jual beli tersebut penjual
harus menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan dan tidak
termasuk barang haram,harga pembelian dan keuntungan yang diambil dan
cara pembayarannya harus disebutkan dengan jelas,apabila terjadi perubahan
harga jual beli maka akad tersebut menjadi batal.
Akad sewa dari suatu asset riil, yaitu pembeli rumah menyewa rumah yang
telah dibeli oleh bank,dan diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari bank
kepada pembeli rumah.Akad sewa-menyewa yang diakhiri dengan
perpindahan kepemilikan di akhir masa sewa.
8
keuntungan yang telah disepakati antara bank dan pemesan rumah di awal
pengajuan pembiayaan.
Kerja sama antara dua belah pihak atau lebih untuk memiliki rumah, dengan
membagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan proporsi awal investasi,pada
saat dilakukan.Akad ini dengan konsep kemitraan berkurang.
a. Kelebihan KPRS
b. Kelemahan KPRS
9
b. Capacity (analaisis kemampuan) tujuan untuk mengukur tingkat
kemampuan mengembalikan kredit dari usaha yang dibiayai.
b. Penentuan harga (price) : menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau
jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan harga dll.
10
2.2 RERANGKA TEORITIS
MINAT NASABAH
KPRS
AKAD KPRS
H1 ada pengaruh antara jenis akad dengan minat nasabah dalam transaksi KPR
H2 ada pengaruh antara strategi pemasaran dengan minat nasabah dalam transaksi
KPR
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dilihat dari segi sifatnya, jenis penelitian yang digunakan ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif karena diasumsikan sebagai penelitian dengan pemahaman tentang
fenomena yang telah dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku,motivasi,persepsi dan
hal yang lainnya melalui deskriptif dalam kata serta bahasa pada konteks secara
alamiah.Medel penggunaan teori penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan oleh
peneliti tertuju pada objek melalui wawancara secara langsung,seperti halnya penelitian
ini mengacu pada pihak bank dan pihak nasabah.Penelitian bersifat deskriptif karena
penelitian ini semata-mata menggambarkan suatu objek untuk mengambil kesimpulan-
kesimpulan yang berlaku secara umum.Penelitian ini adalah jenis penelitian adalah
menggunakan pendekatan kualitatif sebagai metodologi penelitiannya, yakni penelitian
yang bertujuan untuk menjalankan fenomena melalui pengeumpulan data sedalam-
dalamnya.
11
12
3.3 METODE PENGUMPULAN DATA
Menurut Aeker (2006) data sekunder dilakukan dengan data yang telah
dikumpulkan oleh orang-orang atau agen-agen untuk beberapa tujuan selain untuk
memecahkan permasalahan sekarang.Dalam penelitian ini melalukan cara studi pustaka
dengan melakukan literature melihat jurnal,buku,artikel,berita online, dan penelitian yang
telah ada sebelumnya yang bersumber baik dari literature cetak maupun dengan topic
penelitian.
Penelitian ini selain menggunakan data sekunder, data primer dikumpulkan
terutama untuk menentukan tujuan penelitian secara spesifik (Aeker,2006) pengambilan
data dilakukan dengan menyebarkan koesioner kepada nasabah KPR beserta wawancara
pada pegawai bank terutama bagian briguna yang menangani tentang
perkreditan.Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner secara langsung,dilakukan uji
keakuratan dan konsistensi dari pertanyan-pertanyaan dalam kuesioner dengan
menggunakan uji reabilitas terlebih dahulu.
Uji normalitas dilakukan dengan uji histogram ,uji normal p-plot,uji chi square,skewness
dan kolmogrov smirnov.Metode yang digunakan dalam penelitian ini p-plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif
dari distribusi normal.Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
data akan dibandingkan dengan garis diagonal.Jika distribusi data adalah normal, maka garis yag
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.