Anda di halaman 1dari 39

KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME karna berkat segala
bantuan logika dan ilmu pengetahuan yang Beliau curahkan, Saya dapat membuat
makalah ini dengan segenap kesungguhan yang Saya miliki dan terangkum dalam
makalah ini.
Makalah ini ini saya buat semata – mata untuk memenuhi tugas Ilmu Komunikasi
yang saat ini sedang saya tempuh dalam mata kuliah saya, masih banyak kekurangan
dalammakalah ini salah satunya ditinjau dari aspek sumber pustaka dan pengetahuan
dasar, namun saya harap dari makalah ini dapat meberikan berbagai manfaat yang
sebesar - besarnya dan dapat memenuhi kriteria tugas yang diberikan dengan sebaik –
baiknya dosen harapkan
Saya memohon maaf atas segala kekurangan, salah kata, dan penulisan yang
ada di dalam makalah ini bukanlah sebuah faktor kesengajaan. Terimakasih atas
antusiasme dalam membaca makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

PENULIS

i
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
KOMUNIKASI...........................................................................................................................................1
PENGERTIAN.......................................................................................................................................1
KONSEPTUAL KOMUNIKASI............................................................................................................2
FUNGSI KOMUNIKASI........................................................................................................................4
RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS – KONTEKS KOMUNIKASI................8
BAB 2.......................................................................................................................................................10
ORGANISASI..........................................................................................................................................10
PENGERTIAN.....................................................................................................................................10
TUJUAN ORGANISASI......................................................................................................................13
UNSUR-UNSUR ORGANISASI........................................................................................................13
TEORI-TEORI ORGANISASI............................................................................................................16
BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI.....................................................................................17
JENIS – JENIS ORGANISASI..........................................................................................................18
PENTINGNYA ORGANISASI...........................................................................................................19
MANFAAT ORGANISASI..................................................................................................................20
BAB 3.......................................................................................................................................................21
KOMUNIKASI ORGANISASI...............................................................................................................21
PENGERTIAN.....................................................................................................................................24
FUNGSI................................................................................................................................................27
PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PERILAKU ORGANISASI..........................................29
Dimensi – Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi.....................................................32
BAB 4.......................................................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................34

ii
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

BAB 1

KOMUNIKASI
PENGERTIAN 2
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu


pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat
dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan
Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu: “Human communication is the
process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies
—respond to and create messages to adapt to the environment and one another.”
Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu – individu dalam
suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan
menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk
memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif
dalam Effendy (1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip
paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and
Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik
untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Paradigma
Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban
dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu:

 Komunikator (siapa yang mengatakan?)


 Pesan (mengatakan apa?)
 Media (melalui saluran/ channel/media apa?)

1
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

 Komunikan (kepada siapa?)


 Efek (dengan dampak/efek apa?).

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi


adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui
suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

KONSEPTUAL KOMUNIKASI

Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang


komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:

1) Komunikasi sebagai tindakan satu arah.


Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari
seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik
secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran),
surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai
proses searah sebenarnya kurang sesuai bila diterapkan pada komunikasi
tatapmuka, namun tidak terlalu keliru bila diterapkan pada komunikasi publik
(pidato) yang tidak melibatkan tanya jawab. Pemahaman komunikasi dalam
konsep ini, sebagai definisi berorientasi-sumber. Definisi seperti ini
mengisyaratkan komunikasi semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan
seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon
orang lain. Dalam konteks ini, komunikasi dianggap suatu tindakan yang
disengaja untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator,
seperti menjelaskan sesuatu sesuatu kepada orang lain atau membujuk untuk
melakukan sesuatu. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan
satu arah:
a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku.

2
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan


suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk
mempengaruhi perilaku penerima.
c. Carld R. Miller: komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang
verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate).
d. Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai
suatu transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari
sumber kepada penerima.

2) Komunikasi sebagai interaksi.


Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat
atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan,
baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi
jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah
menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
Contoh definisi komunikasi dalam konsep ini, Shanon dan Weaver (dalam
Wiryanto, 2004), komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas
pada bentuk pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi
muka, lukisan, seni , dan teknologi.

3) Komunikasi sebagai transaksi.


Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang
secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan
pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai
komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat
mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal. Beberapa definisi yang
sesuai dengan konsep transaksi:

3
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses


pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.
b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses
memahami danberbagi makna.
c. William I. Gordon : Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang
melibatkan gagasan dan perasaan.
d. Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi
informasi antara dua orang atau lebih.

FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi


komunikasi menjadi empat, yaitu:

i. Sebagai komunikasi social


Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita,
aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan,
terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang
bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui
komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga,
kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, negara secara keseluruhan)
untuk mencapai tujuan bersama.
Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri
kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang
lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan
saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa
kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda
cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda
merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan
demikian. George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994)
mengistilahkan significant others (orang lain yang sangat penting) untuk

4
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

orang-orang disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam


membentuk konsep diri kita. Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang
tua kita, saudara-saudara kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan
kita. Richard Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective others,
untuk orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional.
Dari merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita.
Selain itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group (kelompok
rujukan) yaitu kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan
berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini,
orang mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri
kelompoknya. Kalau anda memilih kelompok rujukan anda Ikatan Dokter
Indonesia, anda menjadikan norma-norma dalam Ikatan ini sebagai ukuran
perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian dari kelompok ini,
lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.
Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya
eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan
eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas
misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka sudah
diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok
masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebarm
mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak
relevan. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk
mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang
lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum,
dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.
Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan
untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan
akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan
membina hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow
menyebutkan bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan

5
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

fisiologis, keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi


diri. Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu
kebuthan fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin
memenuhi kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk
memperoleh rasa lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima,
memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat dibutuhkan
untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan, untuk
membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan solusi
alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-tujuan
sosial serta hiburan.
ii. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi)
kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-
pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih,
takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun
bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang
ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.
Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat,
mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes
kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan
demontrasi.
iii. Sebagai komunikasi ritual
Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang
tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of
passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan,
siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang
mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat
simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa),
membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan

6
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal,
juga adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk
komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada
tradisi keluarga, suku, bangsa. Negara, ideologi, atau agama mereka.
iv. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan
tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja
kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga
untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita
peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi
kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.
Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan
pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka
panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian,
menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan
material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan
pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan
nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan
pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan
kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan. Sementara itu,
tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya
keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis.
Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling berkaitan
dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat digunakan
untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier,
misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan
kekayaan.
Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari
para ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi. Misal pendapat Onong
Effendy (1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan

7
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D


Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi
komunikasi sebagai berikut:
i. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information)
yakni penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi
nilai masyarakat.
ii. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat
untuk menanggapi lingkungannya .
iii. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

RAGAM TINGKATAN KOMUNIKASI ATAU KONTEKS – KONTEKS


KOMUNIKASI

Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut,

 Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi


yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan
informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia. Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi
yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak
komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi
hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang
pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat
pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi
yang disampaikan bersifat pribadi.
 Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang
berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael
Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan
komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih
individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki
seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah
sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi

8
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

anggota lainnya dengan akurat. Komunikasi organisasi (organization


communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi (Wiryanto, 2005:52).
 Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media
massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat. Kemudian Mulyana (2005:74) juga
menambahkan konteks komunikasi publik. Pengertian komunikasi
publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah
(umum). Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi
kelompok besar (large group communication) untuk komunikasi ini.

9
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

BAB 2

ORGANISASI
PENGERTIAN

Organisasi sendiri merupakan suatu unit sosial yang terdiri atas organ-organ
yang memiliki tugas dan pembagian kerja masing-masing namun saling berhubungan
dan berkaitan satu sama lain guna mencapi suatu tujuan tertentu. Organisasi
merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia dalam rangka mencapai tujuan
dan cita-cita bersama. Berbagai macam organisasi baik formal maupun non formal
hadir ditengah tengah kehidupan manusia dan menjadi bagian penting didalamnya.
Misalnya saja yang paling dekat dengan kehidupan kita, organisasi pengurus RT di
lingkungan tempat tinggal, atau organisasi pekerjaan dan perusahaan tempat kita
bekerja bahkan instansi pemerintah juga termasuk dalam organisasi yang sering kita
jumpai. Suatu satuan sosial dapat dikatakan sebagai organisasi apabila didalamnya
terdapat organ-organ atau elemen-elemen yang menjalankan tugasnya masing-masing.
Menurut Henry Mintzbergz secara umum sebuah organisasi setidaknya memiliki 5
elemen berikut.

 The operating core, yaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar
yang berkaitan dengan produksi, baik barang maupun jasa.
 The strategic apex, yaitu seorang pemimpin atau Manajer teratas yang
bertanggungjawab penuh atas organisasi tersebut.
 The middle line, yaitu para manager yang menjadi penghubung antara operating
core dengan strategic apex
 The technostructure, yaitu mereka yang ditugaskan melaksanakan suatu bentuk
standarisasi secara khusus dalam organisasi.
 The staff support, yaitu orang-orang yang mengisi unit staf yang memberikan
jasa guna mendukung jalanya organisasi. [ CITATION Sit17 \l 1033 ]

Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama
secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan
tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya. Sementara dalam dunia

10
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

bisnis, organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kolaborasi untuk


mencapai tujuan secara komersial dengan struktur yang jelas serta memiliki budaya
kerja khusus. Berikut beberapa tujuan organisasi yang secara umum banyak dijadikan
sebagai tujuan dari pembangunan organisasi tersebut yaitu :

 Meningkatkan kemandirian serta kemampuan dari sumber daya yang dimiliki


 Wadah yang digunakan untuk individu yang memang ingin memiliki jabatan,
penghargaan serta pembagian kerja yang jelas
 Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan
 Membantu setiap individu yang ada di dalamnya agar dapat meningkatkan
pergaulan serta memanfaatkan waktu luang secara lebih optimal serta
bermanfaat
 Wadah yang membantu mencari keuntungan bersama-sama dengan kerja sama
yang sudah terbagi dengan baik
 Membantu untuk pengelolaan lingkungan bersama-sama
 Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang telah menjadi
tujuan awal sebuah organisasi

Organisasi memang harus jelas tujuan serta berbagai hal yang akan dilakukan di
dalamnya tertuang dalam visi dan misi organisasi. Tentunya hal ini harus sudah
ditentukan sejak awal karena berkaitan dengan pembagian tugas serta bentuk kerja
sama yang akan dilakukan masing-masing anggota yang ada di dalamnya. Sehingga
tujuan ini menjadi poin yang sangat penting dimiliki sebuah organisasi dalam
mengoptimalkan kinerja yang ada di dalamnya. [ CITATION Sal18 \l 1033 ]

Pengertian Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bekerja sama untuk
tujuan bersama. Sedangkan secara terperinci pengertian organisasi adalah sebagai
tempat atau wadah untuk orang berkumpuldan berkerja sama secara rasional dan
sistematis, terencana, terpimpin, dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
baik uang, metode, material, dan lingkungan, dan sarana-prasarana, data dan lain
sebagainya yang digunakan secara efisen dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Ditinjau dari pengertian organisasi yang beragam seperti pengertian

11
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

organisasi secara umum dan luas, para ahli juga mengemukakan pendapatnya
mengenai pengertian organisasi antara lain sebagai berikut :

 Stoner, Menurutnya pengertian organisasi adalah suatu pola hubungan-


hubungan melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama
 Stephen P. Robbins, Menurut definisinya, pengertian organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan.
 James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Chester I. Bernard, Menyatakan bahwa organisasi adalah suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan, menurutnya pengertian organisasi
adalah sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
bersama.
 Max Weber, Menurut pendapatnya pengertian organisasi adalah suatu
kerangka hubungan terstruktur yang didalmnya terdapat wewenang,
dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi
tertentu.
 Prof. Dr. Sondang P. Siagian adalah setiap bentuk persekutuan antara
dua orang / lebih yang saling bekerjasama serta terikat secara formal
dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah ditentukan
dalam ikatan yang ada pada seseorang atau beberap orang yang
dikenal sebagai atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal
sebagai bawahan
 Paul Preston dan Thomas Zimmerer adalah suatu kumpulan orang
yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang saling
bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.

12
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

 Philip Slznic, yang menyatakan bahwa organisasi adalah suatu


peraturan personil berguna dalam mempermudah dalam melakukan
pencapaian dari beberapa tujuan yang sudah ditetapkan lewat alokasi
tanggung jawab dan fungsi atau Through the allocation of functionss
and responsibilites.
 Thompson, yaitu organisasi adalah suatu perpaduan antara anggota-
anggota spesial yang sangat impersonal dan rasional yang saling
bekerjasama (koperasi) dalam mencapai tujuan-tujuan yang spesifik
yang sudah diumumkan. [ CITATION Nge16 \l 1033 ]

TUJUAN ORGANISASI

Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, hal tersebut
menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan menyatukan kepentingan dan
tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan dan tujuan yang sama. Tujuan
organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi baik dalam perekrutan
anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam berjalannya organisasi
tersebut.Tujuan-tujuan organisasi antara lain sebagai berikut : [ CITATION Nge16 \l 1033 ]

1) Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya


yang dimilikinya dalam mencapai tujuan
2) Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena
melakukan secara bersama-sama
3) Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
4) Tempat mencari keuntungan bersama-sama
5) Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
6) Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
7) Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
8) Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang

UNSUR-UNSUR ORGANISASI

13
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Untuk bisa menjalankan sebuah organisasi secara optimal maka diperlukan


kelengkapan unsur dasar dalam organisasi itu sendiri. Dengan adanya kelengkapan
unsur tersebut maka organisasi dalam terlaksana dengan baik. Berikut beberapa unsur
yang harus ada dalam organisasi adalah :

 Anggota organisasi yang terdiri dari pemimpin yang mengatur


organisasi secara umum, manajer yang mengepalai unit tertentu sesuai
fungsi bidang kerjanya dan orang-orang yang bekerja di bawah
manajer. Penyebutan ini biasanya disesuaikan dengan jenis
organisasinya masing-masing
 Kerja sama menjadi bagian penting dalam sebuah organisasi, dengan
adanya kerja sama yang baik maka tujuan organisasi dapat dicapai
bersama-sama. Sehingga adanya tingkatan anggota akan membantu
memudahkan dalam mengatur bagian kerja untuk menjalin kerja sama
yang lebih baik
 Tujuan organisasi akan menjadi arah perjalanan organisasi tersebut
dalam menentukan kegiatan yang dilakukan nantinya
 Lingkungan seperti kondisi sosial, budaya, ekonomi dan teknologi
menjadi pendukung dalam mencapai tujuan dari organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya
 Peralatan adalah sarana seperti materi, budget dan barang modal
lainnya yang dapat menjadi tempat bekerja atau berkumpulnya
organisasi
 Komunikasi tentunya akan sangat mempengaruhi bagaimana setiap
anggota organisasi dapat bekerjasama dengan baik. Komunikasi yang
baik akan sangat mendukung perkembangan organisasi secara lebih
optimal sesuai dengan proses kerja yang sudah diatur sedemikian rupa
[ CITATION Sal18 \l 1033 ]

Setiap organisasi memiliki beragam unsur antara lain sebagai berikut : [ CITATION
Nge16 \l 1033 ]

 Secara Umum

14
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Man, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai


personil atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas
unsur pimpinan (administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para
manajer pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para
pekerja (workers). Setiap hal tersebut merupakan kekuatan organisasi.
Kerja Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil
melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama. Tujuan
Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari
prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa
kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung,
kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya. Lingkungan (Environment),
adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh. Faktor tersebut
adalah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan. anggaran, dan
peraturan yang telah ditetapkan. Kekayaan Alam, yang termasuk dengan
kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan iklim, flora dan fauna.
Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan dari organisasi
yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.

 Menurut Keith Davis

1. Unsur Pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya


merupakan keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-
mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah
2. Unsur Kedua, adanya sikap sukarela dalam membantu kelompok
mencapai tujuan tertentu.
3. Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab merupakan rasa yang paling
menonjol dalam menjadi anggota

 Unsur-Unsur Dasar Organisasi

1. Personil atau anggota


2. Visi

15
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

3. Misi
4. Wewenang
5. Struktur
6. Hubungan
7. Formalitas
8. Sumber Energi
9. Proses Kegiatan organisasi

TEORI-TEORI ORGANISASI

Terdapat macam-macam teori organisasi antara lain sebagai berikut :

 Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari
tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama.
Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta
pemberian petunjuk mekanistik struktural yang kaku dan tidak kreatif yang
digambarkan oleh para teoritisi. Teori Klasik disebut juga dengan teori
tradisional. Teori klasik berkembang dalam 3 jenis aliran antara lain sebagai
berikut :

1. Teori Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam


bukunya yang berjudul “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
2. Teori Administrasi, teori administrasi dikembangkan atas sumbangan
dari Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan
Reliey dari Amerika Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh
Frederick Winslow Taylor yang dimulai pada tahun 1900.

 Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang menekankan pada pentingnya


aspek psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam
lingkungan kerja. Teori Neoklasik adalah teori/aliran hubungan manusia (The

16
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Human Relation Movement). Dalam pembagian kerja, diperlukan hal-hal


berikut yang telah dikemukakan teori neoklasik antara lain sebagai berikut :

1. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan


keputusan
2. Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
3. Manajemen bottom-up, yang akan memberikan kesempatan para junior
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

 Teori Organisasi Modern adalah teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur
organisasi satu kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern
dipelopori oleh Herbert Simon yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya
gerakan contingency. Teori modern disebut juga sebagai analisa system
pada organisasi yang merupakan aliran ketiga terbesar dalam teori
organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori Katz dan Robert
kahn dalam bukunya “the social psychology of organization”. yang
menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka. [ CITATION
Nge16 \l 1033 ]

BENTUK DAN STRUKTUR ORGANISASI

Bentuk organisasi dibedakan berdasarkan strukturnya untuk membedakan satu


sama lain. Berikut beberapa bentuk organisasi yang banyak ditemui yaitu :

 Organisasi garis dan staf terdapat dua kelompok orang yaitu yang
melaksanakan tugas pokok organisasi untuk mencapai tujuan dan
orang yang menjalankan pekerjaan sesuai bidang keahliannya.
Sehingga biasanya pembagian tugas akan lebih terarah dan bukan
hanya berasal dari pemimpin tertinggi organisasi
 Organisasi garis adalah yang paling sederhana dengan adanya jumlah
anggota yang sedikit dengan adanya pimpinan tertinggi kemudian ada
anggota lainnya yang menjalankan pekerjaan sesuai pembagian yang
diberikan

17
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

 Organisasi fungsional memiliki pembagian tugas kinerja yang sudah


diberikan oleh para petingginya, sehingga anggota yang ada di
bawahnya tinggal menerima instruksi bahkan bisa mendapatkan
beberapa instruksi sekaligus
 Organisasi komite atau biasa juga disebut dengan panitia yang
diberikan kekuasaan tertentu serta melakukan rundingan untuk
memutuskan berbagai hal berkaitan dengan kegiatan organisasi
mencapai tujuannya

Pada umumnya, suatu organisasi formal mempunyai struktur yang jelas dan nyata
yang tersusun atas pemimpin atau ketua, sekretaris, bendahara, ketua bidang dan
anggota bidang. Untuk organisasi yang lebih gemuk dalam strukturnya menambahkan
wakil pada setiap presidium seperti wakil ketua, wakil sekretaris, wakil bendahara, wakil
ketua bidang. Dalam struktur organisasi, memiliki nama struktur yang berbeda-beda
tergantung dari kesepakatan orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, karena
terdapat nama struktur dalam sebuah organisasi dimana ketua bidang setara dengan
koordinator bidang, tetapi semuanya memiliki kesamaan. Kemudian, pada organisasi
berbasis perusahaan tentunya memiliki struktur yang berbeda-beda seperti ada direktor
komisaris, direktor, manajer, supervisor, konsultan, anggota dan yang lainya.

JENIS – JENIS ORGANISASI

Organisasi ternyata memiliki beragam berdasarkan berbagai pertimbangan yaitu


sebagai berikut :

 Berdasarkan hubungan personal terbagi menjadi organisasi formal


yang resmi biasanya ada juga yang sudah memiliki badan hukum dan
informal yang terbentuk karena kesamaan minat atau pribadi atau
kebutuhan suatu tujuan bersama
 Dari jumlah orang ada organisasi tunggal dengan semua tugas berasal
dari satu pimpinan dan organisasi komisi yang memiliki dewan untuk
masing-masing bidang pekerjaan

18
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

 Menurut tujuannya ada organisasi sosial yang bersifat non profit dan
yang mencari keuntungan
 Berdasarkan kehidupan di masyarakat ada jenis organisasi kesehatan,
pendidikan, pertanian dan jenis lainnya sesuai bidang yang ada di
masyarakat
 Berdasarkan fungsi serta tujuan yang dilayani yaitu organisasi politik,
pemelihara seperti peduli lingkungan, integratif dan produksi secara
khusus sesuai tujuannya
 Berdasarkan pihak yang menggunakan manfaat organisasi ada mutual
benefit organization yang dinikmati angotanya, commonwealth
organization yang dinikmati masyarakat umum, service organization
dinikmati pelanggan khusus dan bussiness akan dinikmati para
konsumennya
 Dalam lalu lintas kekuasan terbagi menjadi 3 yaitu lini atau lurus yaitu
kekuasaan hanya mengalir dari pimpinan organisasi, lini atau staf
pimpinan akan dibantu dengan kepala staf yang ada di bawahnya
secara langsung dan fungsional yang fungsi di dalamnya akan dipimpin
oleh orang yang sudah ahli di bidangnya

PENTINGNYA ORGANISASI

Dewasa ini, perkembangan dinamika sosial (masyarakat) yang semakin rumit


hadir didalam masyarakat menuntut kepada setiap individu untuk bisa melakukan
proses adaptasi agar tidak menjadi hambatan dalam mewujudkan tatanan masyarakat
ideal Hanya saja dalam mewujudkan tatanan masyarakat ideal perlu adanya kesatuan
pahaman, namun di realitasnya ternyata setiap individu memiliki pandangan tersendiri
mengenai tatanan yang ideal seperti apa yang mesti dilakukan dalam masyarakat.
Banyaknya individu seperti inilah yang akhirnya membuat pergolakan dalam
masyarakat semakin rumit sehingga menimbulkan persengketaan yang
berkepanjangan dalam ranah sosial, salah satu contohnya seseorang akan
memberikan reaksi negatif terhadap individu lain ketika berbeda pandangan (idea) dan

19
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

kelompok (organisasi), bisa kita lihat adanya tawuran antara pendukung kelompok A
dan kelompok B.

MANFAAT ORGANISASI

Mengikuti dan menjadi anggota dalam organisasi memiliki manfaat antara lain
sebagai berikut :

1. Tercapainya sebuah tujuan


2. Melatih mental bicara di publik
3. Mudah memecahkan masalah
4. Melatih leadership
5. Memperluas pergaulan
6. Kuat dalam menghadapi tekanan
7. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
8. Membentuk karakteristik dengan seseorang
9. Mampu dalam mengatur waktu dengan baik
10. Sebagai ajang dalam pembelajaran kerja yang sebenarnya

20
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

BAB 3

KOMUNIKASI ORGANISASI

Komunikasi ada di mana-mana: di rumah, ketika anggota-anggota keluarga


berbincang di meja makan; di kampus, ketika mahasiswa-mahasiswa mendiskusikan
hasil tentamen; di kantor, ketika kepala seksi membagi tugas; di masjid, ketika
muballigh berkhotbah; di DPR, ketika wakil-wakil rakyat memutuskan nasib bangsa;
juga di taman-taman, ketika seorang pecinta mengungkapkan rindu dendamnya.
Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita. Sebuah penelitian
mengungkapkan bahwa 70% waktu bangun kita digunakan untuk berkomunikasi.
Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Mengutip pendapat R. Wayne Pace dan
Don F. Faules (2001:31-33) Komunikasi organisasi adalah prilaku pengorganisasiaan
yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan
memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya Komunikasi
Organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan,
memelihara dan mengubah suatu organisasi. Dengan komunikasi kita membentuk
Baling pengertian menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih-sayang,
menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Tetapi dengan komunikasi
kita juga menyuburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan
kebencian, merintangi kemajuan, dan menghambat pemikiran. Begitu penting, begitu
meluas, dan begitu akrab komunikasi dengan diri kita sehingga kita semua merasa
tidak perlu lagi mempelajari komunikasi. Mengapa komunikasi penting dalam suatu
organisasi? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang "concern" terhadap
kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala ke-
organisasian. Dalam kenyataannya masalah komunikasi senantiasa muncul dalam
proses organisasi. Organisasi tanpa komunikasi ibarat sebuah mobil yang didalamnya
terdapat rangkaian alat-alat otomotif, yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanya
aliran fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lain. Conection Komunikasi
merupakan sistem aliran yang menghubungkan dan membangkitkan kinerja antar
bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan sinergi. Di samping komunikasi
mempunyai andil membangun iklim organisasi, juga berdampak pada membangun

21
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

budaya organisasi (Organisation Culture), yaitu nilai dan kepercayaan yang menjadi


titik pusat organisasi. Budaya organisasi dibangun dari kepercayaan yang dipegang
teguh secara mendalam tentang bagaimana organisasi seharusnya dijalankan atau
beroperasi. Budaya merupakan sistem nilai dan akan mempengaruhi cara pekerjaan
dilakukan dan cara para pegawai berperilaku. Iklim dan budaya organisasi tersebut
pada akhirnya berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas.

Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk
saling pengertian (mutual understanding). Pendek kata, agar terjadi penyetaraan dalam
kerangka referensi (frame of references) maupun bidang pengalaman (field of
experiences). Meskipun nyaris mustahil menyamakan ranah kognituf individu-individu
dalam organisasi, tetapi melalui kegiatan komunikasi yang terencana dan substansi
isinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan (deffusi) dimensi-dimensi
organisasi pada setiap orang. Dimensi-dimensi yang dimaksud misalnya: mini
organisasi, visi, nilai, strategi, prospek, dan sebagainya. Jika banyak orang yang tidak
memahami hakekat organisasinya, maka organisasi menjadi sulit untuk melakukan mo-
bilisasi, instruksi, maupun perubahan-perubahan dalam manajemen.
Ketidakmengertian (misunderstanding) merupakan sumber disintegrasi dan konflik,
karena ketidakmengertian merupakan rangsangan (stimulus) yang membangkitkan
prasangka (prejudice). Berbagai aksi demo (unjuk rasa) yang dilakukan karyawan atau
pegawai bukan hanya persoalan ketidakpuasan terhadap pendapatan
dan reward (ganjaran), tetapi lebih banyak bersumber dari ketidakmengertian mereka
terhadap eksistensi organisasinya. Dalam bahasa Melayu dikenal pepatah "tak kenal
maka tak sayang". Demikianlah tugas komunikasi, membuat mereka yang ada dalam
organisasi maupun terhadap mereka yang ada di luarnya saling mengenal satu sama
lain.

Bagi organisasi yang menyadari bahwa komunikasi sudah merupakan bagian


yang integral (integrated), maka kegiatan perencanaan, riset, implementasi, maupun
evaluasi komunikasi.1 Selain itu, organisasi ini akan mengfungsikan secara optimal
bagian-bagian yang diberi otoritas menangani masalah-masalah komunikasi, seperti

22
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

"bagian kehumasan" (public relations officer), Protokoler, Pengembangan dan


kerjasama.

Salah satu kegiatan komunikasi organisasi (kegiatan komunikasi dalam


organisasi) adalah iklan (advertensi). Di negara maju, biaya Iklan biasanya masuk
dalam ongkos proses produksi (Cost Production) yang besarnya mencapai 10% s/d
20% dari total biaya. Bahkan masuk dalam biaya investasi, setara dengan investasi di
bidang sarana dan prasarana, sebab promosi merupakan suatu investasi nilai yang
abstrak tetapi mahal. promosi disebut investasi karena membangun suatu "citra". Kelak
di kemudian hari, para manajer dalam organisasi akan tahu bahwa konsumen menyukai
suatu produk bukan semata-mata karena fungsi produk tersebut, melainkan karena
kepercayaan terhadap merk dagang yang disandangnya (brand-image). Oleh karena
efeknya sangat abstrak, banyak organisasi di negara berkembang yang belum
menjadikan promosi Sebagai Skala prioritas. Sedangkan di negara maju, kegiatan
utama mengenalkan organisasinya kepada masyarakat dengan promosi. Bahkan untuk
kegiatan politik seperti penilaian presiden, masing-masing partai menyusun dan
membelanjakan iklan lewat media massa, cetak, radio, televisi, maupun internet. Alvin
Toffler (1980) meramalkan masyarakat yang akan datang ditandai dengan globalisasi
yang digerakkan oleh revolusi gelombang ketiga. Ciri-cirinya antara lain, etos
masyarakat industri melahirkan masyarakat modern yang berorientasi ke masa depan,
menjunjung tinggi individualitas dan inter dependensi, integritas tatanan hidup, sadar
akan peran keduniaan, kepercayaan pada nilai kerja dan aktivisme, menjunjung tinggi
iptek, dan integritas kebangsaan. Masyarakat demikian merupakan sebuah masyarakat
cekatan (active society), penuh aneka aktivitas sosial (sosial activisitis), yang
merupakan manifestasi dari kebangkitan organisasi-organisasi sosial yang mengabdi
berbagai kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang semakin kompleks. Mengutip
Robert Presthus (1962) dan Neil Smelser (1986) organisasi masa depan mempunyai
konstruk demikian: “Organisasi-organisasi itu tidak bergerak sendiri-sendiri secara
terpisah melainkan Baling berinteraksi dalam jaringan-jaringan hubungan dinamis.
Maka masyarakat industri juga dikenal sebagai masyarakat organisasi yang seolah-olah
menenggelamkan individu perseorangan.” Globalisasi adalah sebuah realitas. Sebuah
kenyataan di mana kita sekarang ikut menghirup keberadaannya, merasakan

23
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

konsekuensinya, dan tentu merasakan dampaknya. Tidak mungkin bisa lari dari
sergapannya. Tidak mungkin kita persetankan realitas hidup ini dengan
semboyan"Emangnya luu gwe pikirin!!!" kalaupun pada akhirnya kita merasa terseok-
seok dalam mengantisipasi kecenderungan global itu, bila sedikit mau berusaha tahu
tenting hakekatnya, minimal bisa memperkecil resiko atau mengurangi kemungkinan-
kemungkinan terburuk yang mungkin bakal kita hadapi. Realitas kehidupan yang
sedang kita jalani ini adalah suatu hasil dari dinamika manusia dalam mengembang kan
peradabannya. Manusia bisa begitu dinamis karena is membutuhkan perubahan-
perubahan. Kelompok manusia yang tidak menyukai perubahan jelas akan berada
dalam kerugian besar. Bukan saja menyebabkan tidak mampu mengambil peranan
yang maksimal untuk memperjuangkan harkat dan martabatnya, tetapi juga tidak
mampu menjamin kelangsungan hidupnya, apalagi kelangsungan hidup generasi
berikutnya. Aspek yang paling spektakuler dalam modernisasi suatu masyarakat ialah
pergantian teknik produksi dari cara-cara tradisional ke cara-cara modern. Akan tetapi,
proses yang disebut proses revolusi industri itu hanya satu bagian atau satu aspek saja
dari suatu proses yang jauh lebih lugs. Modernisasi suatu masyarakat ialah suatu
proses transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspeknya.
Menyangkut biding ekonomi, politik, budaya, maupun struktur sosial suatu masyarakat.
Teknologi adalah khazanah pengalaman manusia yang telah dibakukan menjadi
pengetahuan tentang cara-cara membuat, memperoleh dan mencapai sesuatu untuk
kepentingan manusia .1 Sedangkan sains, menurut pakar Teknik Elektro UGM ini,
merupakan hasil usaha penemuan, penyusunan fakta dan pengujian informasi yang
terkumpul untuk mendapat kebenaran.

Analisis selanjutnya adalah mengenai konsekuensi kompleksitas interaksi sosial


yang diakibatkan oleh perubahan sosial dalam konteks yang rasional. tersebut. Di satu
pihak, instrumen-instrumen iptek itu telah melipatgandakan kemakmuran manusia,
tetapi di pihak lain menimbulkan kesenjangan-kesenjangan, yang menciptakan
dependensi antar kelompok manusia. Hal tersebut karena kemampuan dan kemauan
manusia dari setiap bangsa yang berbeda-beda dalam mengadopsi nilai-nilai rasional
tersebut dalam kehidupannya. [ CITATION Ser13 \l 1033 ]

24
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

PENGERTIAN

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya


yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi
itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai,
bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah
untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu
berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan
memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan


organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,
2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam
organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual. [
CITATION Adi18 \l 1033 ]

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan


organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto,
2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri
dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam
organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara
sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.

25
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah


berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara
para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

 Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization,


mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari
mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui
jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
 Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems
Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana
manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya
manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
[ CITATION Adi07 \l 1033 ]

Griffin (2003) dalam A First Look at Communication Theory, membahas


komunikasi organisasi mengikuti teori management klasik, yang menempatkan suatu
bayaran pada daya produksi, presisi, dan efisiensi. Adapun prinsip-prinsip dari teori
management klasikal adalah sebagai berikut:

a) Kesatuan Komando
Suatu karyawan hanya menerima pesan dari satu atasan
b) Rantai Skalar
Garis otoritas dari atasan ke bawahan, yang bergerak dari atas sampai
ke bawah untuk organisasi; rantai ini, yang diakibatkan oleh prinsip
kesatuan komando, harus digunakan sebagai suatu saluran untuk
pengambilan keputusan dan komunikasi.
c) Divisi Pekerjaan
Manegement perlu arahan untuk mencapai suatu derajat tingkat
spesialisasi yang dirancang untuk mencapai sasaran organisasi dengan
suatu cara efisien.
d) Tanggung Jawab Dan Otoritas

26
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Perhatian harus dibayarkan kepada hak untuk memberi order dan ke


ketaatan seksama; suatu ketepatan keseimbangan antara tanggung
jawab dan otoritas harus dicapai.
e) Disiplin
Ketaatan, aplikasi, energi, perilaku, dan tanda rasa hormat yang keluar
seturut kebiasaan dan aturan disetujui.
f) Mengebawahkan kepentingan individu dari kepentingan umum
Melalui contoh peneguhan, persetujuan adil, dan pengawasan terus-
menerus.

FUNGSI

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai


berikut:

a) Fungsi informatif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran
manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan
organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.
Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk
melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan
keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
b) Fungsi regulatif.
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu
organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,
yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan
semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi
supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b.

27
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi


pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang
pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c) Fungsi persuasif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara
sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar
dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan
kewenangannya.
d) Fungsi integratif.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih
besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi


organisasi sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen
ambigu.

o Fungsi perintah
Berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan
kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu
perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah
anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.
o Fungsi relasional

28
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota


menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal
dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi
kenirja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan
kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarkhi
organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam
hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda
merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi
diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang
stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati, dsb.
o Fungsi manajemen ambigu
Berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam
keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena
pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi,
demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang
mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya pilihan tersebut mungkin
tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi
ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota
berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami
situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama.

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP PERILAKU ORGANISASI.

Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator


harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan
dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang
manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang
sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor
manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal
seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona;
peranan informasi; dan peranan memutuskan.

29
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

1. Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal:

a. Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi,


membuat seorang manajer melakuan tugas yang bersifat
keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain
memimpim berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh
pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini
seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan,
penjelasan, imbauan, ajakan, dll.

b. Peranan pemimpin. Sebagai pemimpin, seorang manajer


bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan
bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan
kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan
kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang
tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain
memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan
kepemimpinannya secara efektif, maka ia harus mampu
melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks
kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia
mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu
dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan
suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang
memuaskan.

c. Peranan penghubung. Dalam peranan sebaga penghubung,


seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di
luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara
tidak formal.

2. Peranan informasi.

30
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat


informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan
organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-
peranan sebagai berikut:

a. Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor,


manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia
mengajukan berbagai ertanyaan kepada rekan-rekannya atau
kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka
tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya.

b. Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia


menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting
artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemuian disebarkan
kepada bawahannya

c. Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan


peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan
informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal
caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia
menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu
resmi, namun dalam perananya sebagai juru bicara tidak
selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi. Dalam
peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus
mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang
berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap
organisasinya. Kepada khalayak di luar organisasinya ia
memberikan informasi dalam rangka pengembangan
organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang
dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana
mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa
organisasinya berjalan sesuai dengan peratruran sebagaimana
harusnya.

31
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

3. Peranan memutuskan.

Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam


sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat
peranan yang dicakup pada peranan ini:

a. Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan


organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan
kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk
mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka
ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek
yang iawasinya sendiri atau didelegasikannya kepad bawahannya.

b. Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik


mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi,
seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.

c. Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab


untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa
yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan
dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai
pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan.
Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa
keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui
pemikran tunggal.

d. Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan


saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan
dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak
resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekaryaan. Bagi
manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah
yang mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber
organisasional pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang

32
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi


perundingan yang penting.

Dimensi – Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi

1. Komunikasi internal.

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara


anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti
komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses
komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi
kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun
sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan
menjadi dua, yaitu:

a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah
ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada
bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan,
saran-saran, pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama


seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer.
Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di
dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini
memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan
masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa
masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat
kerja dan kepuasan kerja.

2. Komunikasi eksternal.

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi


dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak

33
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang
dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat
penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:

1) Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini


dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian
rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada
hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti:
majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah;
pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
2) Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak
kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan
dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

34
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, H. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Default, S. (2017). Komunikasi Organisasi – Teori, Fungsi, Konsep, dan Penjelasannya.


Pakar Komunikasi, https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-organisasi.

Effendy, O. (1994). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Rosdakarya.

Effendy, O. U. (n.d.). Komunikasi Teori dan Praktek. Jakarta: Grasindo.Rosdakarya.

Em Griffin, 2. (2003). A First Look at Communication Theory. McGrraw: Hill Companies.

Littlejohn, S. W. (2001). Theories of Human Communication. USA: Wadsworth


Publishing.

Makalah, S. (2013). Komunikasi Organisasi. Materi Site Makalah: Ngumpulnya Semua


Makalah, https://www.materimakalah.site/2013/03/komunikasi-organisasi.html.

Mulyana, D. (2001). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.

Ngelmu. (2016). Pengertian Organisasi : Ciri, Unsur, Manfaat Dan Pentingnya


Organisasi. Ngelmu: Partai Islam Referensi Umat,
https://www.ngelmu.co/pengertian-organisasi/.

Prakosa, A. (2007). Teori Komunikasi Organisasi. Blogspot,


http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html.

Prakosa, A. (2008). Pengertian Komunikasi. Blogspot,


http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.html.

Prakosa, A. (2018). Komunikasi Organisasi. Blogspot,


http://adiprakosa.blogspot.com/2008/07/komunikasi-organisasi.html.

Ruben, B. D. (2005). Communication and Human Behaviour. USA: Alyn and Bacon.

35
KOMUNIKASI DAN ORGANISASI

Salamdian. (2018). Pengertian Organisasi : Tujuan, Bentuk, Ciri & Unsur-Unsur


Organisasi. Salamdian.com, https://salamadian.com/pengertian-organisasi-
adalah/.

Sendjaja. (1994). Teori-Teori Komunikasi. Universitas Terbuka.

Sendjaja, S. D. (1994). Pengantar Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tubbs, S. L. (2005). Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.

Wiryanto. (2005).

Wiryanto. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Wiiasarana


Indonesia.

36
KOMUNIKASI ORGANISASI

Disusun Oleh Kelompok 8

Putri Rahmawati Issham – 6315160155


Ajari Cara Karsana 1602617177
Clara Monica 6315151436
Muhammad Fikri Abdillah 6315142625
Mertha Elistya Kurniawan 1603617104

Fakultas Ilmu Keolahragaan


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai