Manajemen Stratejik
Makalah
Disusun Oleh:
1
A. Pengertian Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) pada dasarnya merupakan suatu sistem
(input, Proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
berbagai pihak yang kepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit
hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Tata kelola perusahaan adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan,
aturan, dan institusi yang mempengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga
mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang
terlibat serta tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku
kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor
lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
2
Prinsip-prinsip dasar penerapan good corporate governance yang
dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001: 31)
adalah sebagai berikut:
1. Fairness (Perlakuan yang Setara)
Merupakan prinsip agar para pengelola memperlakuan yang sama terhadap
para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan
pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta
melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang
dalam (insider trading).
2. Transparency (Transparansi)
Hak-hak para pemegang saham yang harus diberi informasi dengan benar
dan tepat waktu mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam
pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas
perusahaan dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan.
3. Accountability (Akuntablitas)
Adalah Prinsip di mana para pengelola berkewajiban untuk membina
system akuntansi yang efektif untuk menghasilkan laporan keuangan
(financial statement ) yang dapat dipercaya. Untuk itu diperlukan
penjelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban setiap organ
sehingga pengelolaan berjalan efektif.
4. Responsibility (Prinsip Tanggung jawab)
Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh ubli dan
kerja sama yang aktif antara perusahaan serta pemegang kepemtingan dalam
menciptakan kesejahteraan.
5. Indepandency (kemandirian)
Sebagai tambahan prinsip dalam pengelolaan BUMN, artinya suatu keadaan
dimana para pengelola dalam mengambil suatu keputusan bersifat
professional, mandiri, bebas dari konflok kepentingan dan bebas dari tekanan
/ pengaruh dari manapun yang bertentangan dengan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan yang sehat.
3
6. Fairness (kesetaraan dan kewajaran)
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak
stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan
fairness dapat menjadi ublic pendorong yang dapat memonitor dan
memberikan jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan
dalam perusahaan.
4
a. RUPS/PM melakukan pengangkatan/pemberhentian Direksi
b. RUPS/PM melakukan pengangkatan/pemberhentian BOC
c. RUPS/PM memberikan keputusan yang diperlukan untuk menjaga
kepentingan usaha (jangka pendek maupun jangka panjang)
d. RUPS/PM memberikan persetujuan Laporan Tahunan
e. Mengambil keputusandengan proses yg terbuka, adil, dan akuntabiliti
f. Melaksanakan GCG sesuai wewenang & Tanggungjwabnya
5
m. Menyelenggarakan RUPST dan RUPS lainnya sesuai aturan
6. Aspek Lainnya