Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RMK

MAMPU MENERAPKAN SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASRKAN PROSES

Oleh :

Nama : Komang Dendy Mas Surya Sanjaya


NPM : 1832121452
Kelas : C9

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
2019
1. KARKTERISTIK SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES
Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produksi
perusahaan.
1) Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
2) Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
3) Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi
rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
2. MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI
1) Menentukan harga jual produk perusahaan yang berproduksi masa memproses
produknya untuk memenuhi persediaan digudang dengan demikian biaya
produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi
biaya produksi satuan produk.
2) Memantau biaya realisasi biaya produksi akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi biaya produsi yang dikeluarkan,dalam jangka waktu
tertentuuntuk memantau apakah proses mengkomsumsitotal biaya produksi,sesui
dengan yang diperhitungkan sebelumNya.
3) Menghitung laba atau Rugi bruto periode tertentu informasi laba atau rugi bruto
peridik,diperlukan untuk mengetahui,kontribusi produk dalam menutup biaya
nonproduksi,dan menghasilkan laba atau rugi.
4) Menentukan harga pokok persediaan produksi jadi dan produksi dalam proses
yang disajikan dalam neraca di dalam neraca manajemen harus menyajikan
laporan keuangan berupa laporan laba-rugi dan neraca.
3. METODE HARGA POKOK PROSES TANPA MEMPERHITUNGKAN
PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL
1) Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah hanya melalui satu departemen produksi.
2) Metode harga pokok proses yag ditetapkan dalam perusahaan yang produknya
diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.
3) Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga
pokok produksi persatuan
4. METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH MELALUI SATU
DEPARTEMEN PRODUKSI
Untuk dapat memahami perhitungan harga pokok produk dalam metode harga pokok
proses, berikut ini diuraikan contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dalam
perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi tanpa
memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal periode.
5. METODE HARGA POKOK PROSES-PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH
DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI
Apabila produk diolah melaui dua departemen produksi atau lebih, maka laporan
biaya
produksi dibuat per departemen produksi dan perhitungan biaya produksi per satuan
produk yang dihasilkan oleh departemen produksi pertama sama caranya dengan
perhitungan biaya produksi pada satu departemen produksi. Perhitungan biaya produksi
per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
merupakan perhitungan kumulatif. Produk yang dihasilkan oleh departemen kedua dan
atau departemen seterusnya merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, maka
harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri
dari; biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya dan biaya produksi yang
ditambahkan dalam departemen
6. PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES DAN
HILANG PADA AKHIR PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA
POKOK PRODUK PER PESANAN
Produk yang hilang pada akhir proes sudah ikut menyerap biaya produksi yang
dikeluarkan dalam departemen yang bersangkutan,sehingga harus diperhitungkan dalam
penentuan unit ekuivalensi produk yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
7. PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL
Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada akhir
periode akan menjadi persediaan produk dalam proses awal periode berikutnya. Produk
dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi persatuan yang berasal
dari periode sebelumnya, kemungkinan akan berbeda dengan harga dari periode
sekarang.
8. METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG, TERTIMBANG-
DEPARTEMEN PERTAMA, TERTIMBANG-DEPARTEMEN SETELAH
DEPARTEMEN PERTAMA
Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang harga pokok persediaan produk
dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang,dan jumlahnya dibagi
dengan unit ekuivalensi produk untuk menentukan harga pokok rata-rata tertimbang.
9. METODE FIFO-DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA DAN METODE FIFO-
DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA
Metode FIFO menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan
untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian
sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode
sekarang. ekuivalen unit dalam metode FIFO terdiri atas 3 jumlah, yaitu:
1) Pekerjaan yang dibutuhkan untuk merampungkan unit pada persediaan awal
2) Pekerjaan yang dicurahkan atas unit-unit yang dimulai dan diakhiri selama
periode tersebut.
3) Pekerjaan yang dicurahkan atas unit-unit yang dirampungkan sebagian dalam
persediaan akhir.
Unit ekuivalensi biaya bahan baku Departemen 1 dihitung dengan memperhatikan tingkat
penyelesaian bahan baku dalam persediaan produk dalam proses awal.
10. TAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH
DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA
Umumnya bahan baku diolah pertama kali dalam departemen pertama. Departemen
produksi berikutnya hanya mengolah lebih lanjut produk hasil departemen pertama
dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Namun, seringkali
dalam proses produksi, bahan baku ditambahkan dalam departemen produksi setelah
departemen produksi pertama. Tambahan bahan baku ini mempunyai dua kemungkinan,
yaitu :
1) Tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang
mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut.
2) Menambahkan jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang
mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut.

Anda mungkin juga menyukai