Anda di halaman 1dari 3

AKUNTANSI PAJAK PERSEDIAAN

Definisi Persedian menurut IAI (2007) dalam PSAK No 14.

Persedian adalah asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, baik barang
dagangan untuk usaha perdagangan maupun barang jadi untuk manufaktur. Berada dalam
proses produksi ( barang dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk
kontraktor) dan dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Jenis Persedian:

1. Bahan baku atau bahan pelengkap, biaya perolehan bahan baku (raw material) terdiri
dari harga pembelian, ongkos angkut, biaya gudang, dan biaya lain-lain yang
berhubungan dengan penyimpanan sampai bahan baku tersebut dipakai dalam
produksi.
2. Barang dalam pengelolahan, barang dalam pengolahan (working in proces) adalah
barang yang masih dalam tahap penyelesaian. Untuk menyelesaikan produk tersebut,
perusahaan masih memerlukan tambahan pekerjaaan sehingga membutuhkan biaya
tenaga kerja dan biaya tak langsung lainya.
3. Barang Jadi (finished good) adalah produk yang telah selesai diolah dan siap untuk
dijual. Semua biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya tidak langsung telah
selesai dibebankan.

Sistem Pencatatat Persedian

Sistem Periodik

Dalam sistem periodik persedian dihitung dengan melakukan inventarisasi pada setiap akhir
periode (stock opname). Hasil perhitungan tersebut dapat dipakai untuk menghitung harga
pokok penjualan (HPP), yang mana akan digunakan untuk menyusun laporan keuangan.

Jurnal saat membeli barang

Pembelian xxxx

PPN Masukan XXX

Akuntansi Perpajakan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 1 Irwan M.Si Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Persedian Barang Dagang XXX

Contoh Kasus:

Pada tanggal 31 Maret 2009, PT Kojak membeli 100 unit barang dagang seharga Rp
5.000.000 ( harga belum termasuk PPN) dibayar tunai. PT Kojak sudah PKP dan
dukukuhkan pada tanggal 31 Januari 2005. Pembukuan atas persedian dilakukan secara
Perpepektual:

Jurnal:

Persedian barang dagang 5.000.000

PPN Masukan 500.000

Utang dagang 5.500.000

Pada tanggal 1 April 2009 PT Kojak menjual 30 unit barang dagang secara tunai dengan
harga jual per masing-masing unit sebesar Rp 70.000 ( harga belum termasuk PPN).

Jurnal:

Piutang Dagang 2.310.000,-

PPN Keluaran - 210,000,-

Penjualan - 2.100.000,-

HPP 1.500.000 -

Persedian Barang Dagang 1.500.000,-

( Rp 50.000 x 30 unit= Rp 1.500.000,-)

Nilai persediaan dalam neraca

Akuntansi Perpajakan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 3 Irwan M.Si Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Asumsi yang dipakai dalam metode ini adalah perbandingan (rasio) biaya terhadap harga
eceran barang yang tersedia dijual selama satu periode. Syarat yang dipenuhi agar metode ini
dapat dipakai adalah catatan harga jual dan eceran setiap barang dibeli.

Ketentuan perpajakan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 dalam menghitung PKP harus
berdasarkan data yang benar dan bukan berdasarkan penaksiran. Penilaian persedian akhir
tidak boleh dinilai dengan asumsi seperti penggunaan metode tersebut, melainkan sesuai
dengan penilaian persedian dengan harga perolehan melalui meode avarage atau metode
FIFO.

Akuntansi Perpajakan Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 5 Irwan M.Si Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai