Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 17089014029
Kelas : 7a
Seorang peneliti tidak boleh mudah menyerah dan kuat menerima tekanan
dalam usaha mempertahankan pendapatnya dan tetap berusaha mencari
fakta yang lain sebagai dukungan pernyataan dimaksud
4. Bersikap skeptic
Skeptis diartikan yaitu harus tetap bersikap tidak mudah percaya pada
pernyataan selama hal tersebut belum didukung oleh data yang cukup
kuat. Seorang peneliti harus berhati-hati dan teliti dalam memberikan
penilain pada pernyataan ilmiah. Sikap ini yang menyebabkan seorang
peneliti selalu kritis terhadap persoalan yang di hadapi.
5. Bersikap obyektif
b. Jujur
c. Terbuka
d. Toleran
e. Optimis
f. Pemberani
1) Sikap ilmiah
2) Metode ilmiah
Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa
serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai
menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam memecahkan
masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat
mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh
kebenaran dan menggunakan argumen-argumen. Masing-masing
kelompok membuat spekulasi dan argumen yang berbeda dalam
memperoleh kebenran. Oleh sebab itu, pada saat ini orang terlalu
mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang kadangkadang
dibuat-buta supaya tampak masuk akal.
Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk
mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan
(hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian
dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta
tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta
dokumen-dokumen. (Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H. Abu Achmadi.
2012. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.)
5. Kebenaran ilmiah/kebenaran ilmu pengetahuan (scientific truth) adalah
kebenaran yang ditemukan melalui proses penalaran (reasoning) atau
logika penelitian ilmiah. Kunci kebenaran ilmiah terletak pada metode
penemuannya. Kebenaran ilmiah harus siap diuji keabsahannya dan
terbuka untuk diperdebatkan. Seorang pakar politik boleh saja
mengatakan: “Apabila Anda tidak mengikuti paham ini, maka anda tidak
memiliki sikap nasionalisme”. Seorang ilmuwan hanya akan mengatakan:
“Sesuai dengan data yang saya peroleh inilah penemuan (kebenaran) yang
saya temukan. Apabila Anda ragu-ragu, atau tidak percaya pada keabsahan
penelitian ini, Anda bebas mengujinya kembali”. Kebenaran/penjelasan
ada 4 macam yaitu: Kebenaran/penjelasan deduktif Segala sesuatu
dianggap benar jika ada yang mengawalinya (pendahulunya)
Kebenaran/penjelasan probabilistik Kebenaran yang belum pernah diuji
kebenarannya. Kebenaran/penjelasan teleologis Kebenaran yang
berkaitan dengan agama Kebenaran/penjelasan genetic
6. Penelitian ialah penyelididkan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan
sabar, hati-hati serta sistematis.
7. Klasifikasi merupakan penggolongan sesuatu untuk mempermudah
mempelajari dan dilakukan dengan cara-cara yang sistematis. Klasifikasi
penelitian yang umum digunakan adalah berdasar paradigma atau filosofi
metodologinya. Paradigma adalah suatu model atau pola untuk
memandang suatu masalah tertentu. Penelitian dapat diklasifikasikan
menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan
berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat
pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, sifat dan jenis data,
eksplanasi, metode, dan penggunaan sampel (populasi).
1. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk
bidang ilmu tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai
dengan bidang ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan
bidang-bidang ilmu yang ada penelitian dapat dibedakan menjadi :
a. penelitian pendidikan,
b. penelitian kedokteran,
c.penelitian keperawatan,
d. penelitian kebidanan,
e. penelitian ekonomi,
f. penelitian pertanian,
g. penelitian biologi,
h. penelitian sejarah, dst.
2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penilitian Kuantitatif adalah
suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi,
karakteristik sendiri-sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat
dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan
kebutuhan, sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang
komprehensif.
3. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan,
lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempat-tempat tersebut. Atas
dasar tinjauan tersebut
8. Karakteristik Penelitian
1. Bersifat ilmiah
3. Memberikan Kontribusi
Yaitu studi harus memiliki unsur kontribusi / nilai tambah. Jadi harus
ada sesuatu yang baru yang ditambahkan ke penelitian ilmu yang ada.
4. Analitis
9. Tujuan Penelitian
1. Eksploratif (Penjajagan)
2. Verifikatif (Pengujian)
Adalah studi yang tujuannya adalah untuk melakukan tes pada teori
atau penelitian sebelumnya, sehingga akan diperoleh hasil dapat
digunakan untuk membatalkan atau memperkuat teori penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
3. Development (Pembangunan)