Anda di halaman 1dari 3

KARSINOMA SEL SKUAMOSA

a. Definisi
Karsinoma sel skuamosa merupakan jenis sel karsinoma yang paling banyak ditemukan
pada manusia, seperti pada payudara, leher rahim, saluran pernafasan, dan saluran
pencernaan, termasuk rongga mulut.
b. Etiologi
Terjadinya karsinoma sel skuamosa rongga mulut merupakan proses
multifaktorial dan multitahapan. Hal ini meliputi faktor ekstrinsik yaitu faktor lingkungan
dan faktor instrinsik yaitu genetik. Tidak ada bahan kausatif atau faktor yang dapat
ditentukan sebagai bahan karsinogen secara tunggal, tetapi kedua faktor ekstrinsik dan
instrinsik bekerja bersama-sama. Faktor ekstrinsik yang berperan dalam terjadinya kanker
mulut adalah tembakau, mengunyah sirih, alkohol, penyakit sifilis, malnutrisi, sinar
matahari, dan faktor lain seperti paas (pada perokok), trauma, dan iritasi pinggiran gigi
yang tajam atau gigi tiruan, kebersihan mulut yang kurang baik. Selain faktor di atas,
virus human papilloma diduga sebagai penyebab terjadinya karsinoma sel skuamosa.
Dasar genetik merupakan faktor instrinsik yang turut berperan dalam terbentuknya
karsinoma sel skuamosa. Kehilangan atau berubahnya kontrol dari siklus sel tampaknya
merupakan suatu faktor penentu dalam terbentuknya suatu kanker.
Kehilangan p53 merupakan salah satu abnormalitas genetik yang ditemukan pada
penderita karsinoma sel skuamosa kepala dan leher. Perubahan ke arah keganasan telihat
pada analisis yang dilakukan pada lesi awal dan jaringan sekitar tumor yang
memperlihatkan adanya peningkatan regulasi EGFr (Epidermal Growth Factor Reseptor)
pada jaringan normal dan pada epitel yang mengalami displasia, penyimpangan pada
kromoson 7 dan 17, dengan meningkatnya jumlah polisomi. Kehilangan alel 3p, terlihat
pada lesi-lesi displasia rongga mulut, dan 9p pada lesi-lesi preinvasis.
c. Patogenesis
Karsinoma sel squamosa berasal dari sel epidermis yang mempunyai tingkat kematangan,
dapat intraepidermal dapat pula bersifat invasif dan bermetastasis jauh.
d. Gambaran Klinis
Tingkat permulaan dari karsinoma sel skuamosa, secara klinis tidak memberikan
gambaran yang jelas, dan hanya menimbulkan rasa nyeri yang minimal. Karsinoma sel
skuamosa memiliki beberapa variasi gambaran klinis, yaitu :
1. Eksofitik
Lesi ini memiliki permukaan yang tidak rata dan berpapil-papil, dengan
warna yang bervariasi dari sama dengan jaringan sekitar sampai merah keputihan,
tergantung dari keratin yang terbentuk. Permukaan seringkali mengalami ulserasi
dan pada palpasi terasa keras (indurasi)
2. Endofitik
Lesi ini berbentuk cekung dan ireguler, terdapat ulserasi,daerah sentral
dibatasi oleh penggiran yang meninggi berbentuk bulat (rolled border) yang
berwarna merah keputihan. Pinggiran yang meninggi ini merupakan akibat dari
tumor yang berinvasi ke bawal dan laterl ke jaringan epitel di bawahnya.
3. Leukoplakia dan eritoplakia
Keadaan leukoplakia dan ertitroplakia merupakan keadaan awal sebelum
terbentuknya suatu masa atau ulserasi. Gambaran klinis ini identik dengan lesi
premalignansi. Permukaan mukosa secara khas akan berubah dengan
terbentuknya karsinoma endofitik atau eksofitik. Bila terjadi destruksi pada
lapisan tulang di bawahnya, dapat menimbulkan rasa sakit dan terlihat pada
gambaran radologisnya sebagai ’moth eaten’ radiolusensi dengan tepi bergerigi.
e. Pemeriksaan penunjang
a. Histopatologi
Beberapa tipe karsinoma sel skuamosa pada tahap tertentu tidak ditemukan
diferensiasi pada sel-sel, sehingga tidak mudah untuk membedakannya dengan sel
normal. Secara histopatologi, karsinoma sel skuamosa dibagai menjadi
berdiferensiasi baik, diferensiasi sedang, dan diferensiasi buruk.
Karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi baik, ditandai oleh sel-selnya
sebagian besar masih mirip dengan sel normal. Mutiara epitel ditemukan pada
beberapa kasus, yang memperlihatkan pembentukan butir keratohialin dalam
sitoplasma yang terdapat tepat di bawah permukaan epitel. Massa keratohialin ini
bergabung membentuk kumpulan keratin yang dikenal sebagai mutiara keratin.
Karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi sedang, tampak adanya variasi dalam
ukuran sel-selnya, ukuran inti sel, hiperkromatik serta aktivitas mitosisnya lebih
banyak. Sedangkan pada karsinoma sel skuamosa berdiferensiasi buruk,tampak
ketidakteraturan sel dan cenderung memperlihatkan gambaran anaplasia yang
sulit untuk dikenali. Sel kanker tumbuh ke segala arah, menginfiltrasi jaringan
ikat di bawahnya, lapisan basal tidak terlihat dan sering menghilang.
Sebagian besar karsinoma sel skuamosa rongga mulut adalah moderately
atau well differentiated (tingkat I dan II). Terlihat adanya gambaran mutiara-
mutiara keratin dan sel terkeratinisasi. Ditandai pula dengan adanya invasi ke
struktur jaringan di bawahnya berbentuk sarang-sarang kecil sel hiperkromatik.
f. Perawatan
Tatalaksana terapi sangat tergantung dari stadium. Terapi pada tumor ini meliputi
pembedahan, radiasi, kemoterapi atau kombinasi. Terapi pembedahan dapat berupa
hemiglosektomi, eksisi luas serta rekonstruksi. Pemilihan cara pembedahan ini
tergantung dari ukuran lesi, lokasi lesi serta metastase yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai