Anda di halaman 1dari 1

Sekresi Gonadotropin Korionik Manusia

Gonadotropin korionik manusia (Human Chorionic Gonadotrophin, hCG) merupakan salah satu
hormone plasenta. HCG adalah hormone peptida yang mempertahankan korpus luteum dan
pertumbuhan endometrium hingga plasenta mengambil alih perannya. hCG dapat mengatur
produksi steroid dalam fetus, termasuk produksi dehidroepiandrosteron sulfat (DHA-S) melalui
kelenjar adrenal fetus dan produksi testosteron oleh testis. Hormone hCG dihasilkan oleh
blastokista yang tertanam jika terjadi pembuahan. Hormone hCG meningkat pesat pada awal
kehamilan hingga pada puncaknya yaitu sekitar 60 hari kehamilan. Dan menurun pada minggu
ke-10 hingga akhir kehamilan. Hormone hCG menggantikan hormone LH yang merangsang dan
mempertahankan korpus luteum kehamilan sehingga tidak berdegenerasi. Stimulasi hCG
diperlukan dikarenakan LH yang menurun diakibatkan oleh umpan balik negatif dari
meningkatnya kadar progesterone yang tinggi. Pada kehamilan, progesterone dan esterogen
berperan penting untuk persiapan serta pemeliharaan kehamilan. Oleh karena itu, hCG sangat
diperlukan pada trimester pertama kehamilan untuk mempertahankan produksi hormone
progesterone dan esterogen oleh ovarium. Hormone hCG juga berfungsi untuk mensekresi
testosterone oleh testis yang sedang berkembang di embrio. Jadi pada janin laki-laki, hCG
merangsang precursor sel Leydig di testis janin untuk mengeluarkan testosterone sehingga bisa
terjadi maskulinisasi saluran reproduksi.

Hormone hCG yang tinggi pada awal kehamilan dikeluarkan melalui urin. Oleh karena itu, uji
Hormone hCG yang tinggi dapat sebagai pendeteksi dini kehamilan yaitu pada 2 minggu
pertama setelah keterlambatan haid pertama. Dikatakan dapat menjadi pendeteksi dini karena
pada 2 minggu pertama setelah keterlambatan haid pertama, embrio yang sedang tumbuh tidak
dapat terdeteksi dengan pemeriksaan fisik. Oleh karena itu, uji hCG ini memungkinkan untuk
mengkonfirmasi kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai