PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut DEPKES RI 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan
kotoran dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tujuan mencuci tangan
menurut DEPKES RI 2007 adalah merupakan salah satu unsur pencegahan penularan infeksi.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai
bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya.
Mencuci tangan adalah kegiatan yang sangat sederhana, namun begitu banyak manfaat yang
didapatkan dari mencuci tangan. Mencuci tangan juga termasuk di dalam kegiatan PHBS yaitu
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah tentang
kebersihan yaitu dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Visi Promosi Kesehatan RI adalah “Perilaku Hidup Bersih
Sehat 2010” atau “PHBS 2010”. Dengan mencuci tangan kita dapat terhindar dari berbagai
macam penyakit dan juga infeksi yang disebabkan bakteri ataupun kuman-kuman yang bersarang
di tangan kita.
Berbagai macam penyakit ataupun infeksi yang dapat dihindari ataupun dicegah dengan
membiaskan mencuci tangan diantaranya adalah diare, ISPA, infeksi cacingan, infeksi mata dan
juga kulit. Penyakit dan juga infeksi yang telah disebutkan di atas sangat sering terjadi di
kehidupan kita sendiri. Terlebih lagi menurut beberapa penelitian angka kejadian diare sangat
sering terjadi pada anak-anak yang sedang duduk di bangku sekolah dasar. Hal tersebut
dikarenakan para anak-anak sekolah yang gemar bermain dengan bermacam-macam hal, mereka
kurang atau bahkan tidak mengerti terhadap kesehatan. Sehinnga pada saat bermain terdapat
banyak bakteri dan juga mikroorganisme yang lain dalam genggaman tangan anak-anak tersebut,
dengan kondisi sepeprti itu makan penyakit dan juga infeksi sangat mudah untuk menyerang
anak-anak tersebut.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5
juta pertahun. (WHO, 2009). Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan
Indonesia tahun 2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka
kematian akibat diare adalah 2.5%. Berdasarkan data yang diperoleh, begitu banyak kasus
kejadian diare yang berakhir dengan kematian. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa angka
morbiditas dan mortalitas akibat diare masih sangat tinggi, oleh karena itu berbagai program
dibentuk untuk mengurangi atau menekan angka morbiditaas dan mortalitas.
Tinjauan Pustaka
Menurut WHO (2009), cara mencuci tangan menggunakan air dan sabun dapat dilakukan
dengan 12 langkah dalam rentang waktu 40 sampai 60 detik.
6) Jari-jari tangan kiri dirapatkan sambil di gosokkan ke telapak tangan kanan, dan
lakukan sebaliknya.
7) Gosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya.
8) Gosok kuku jari tangan kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya.
10) Keringkan tangan dengaan menggunakan tisue baru, (handuk tidak dianjurkan
karena kelembabannya cenderung menyimpan kuman)
1. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
a. Bagi petugas kesehatan beresiko tertular penyakit dari pasien akibat tangan yang
tidak di cuci
c. Diare
e. Keracunan Makanan
f. Hepatitis A
i. Disentri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Desiyanto dan Djannah (2013) ‗Efektivitas Mencuci Tangan Menggunakan Cairan Pembersih
tangan Antiseptik (Hand Sanitized) Terhadap Jumlah Angka Kuman‘, Yearbook of medical
informatics, 27(1), pp. 10–15. doi: 10.1055/s-0038-1641193.
Ilmi, Rohmah, dan H. (2015) ‗Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Metode Bernyanyi
Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Anak Prasekolah (3-6 Tahun) Di TK RA Perwanida
Krangkongan Tegalwangi Umbulsari Jember 2015‘, pp. 1–12.
Setyaningrum, Rofi‘i, dan S. (2015) ‗Tingkat Pengetahuan dan Sikap Tentang Cuci Tangan
Pakai Sabun pada Siswa SDN BATUAH I DAN BATUAH III PAGATAN‘, Kesehatan, 1(1),
pp. 42–46.
.