Proposal PMM KLMPK 81 Gel 7 Done
Proposal PMM KLMPK 81 Gel 7 Done
A. Pendahuluan
Munculnya penyakit parah sindrom pernapasan akut corona virus, sebelumnya
bernama novel corona virus 2019 atau nCov 2019. Penyakit (COVID – 19) di Cina
pada akhir 2019 telah menyebabkan wabah global yang besar dan merupakan
penyebab utama masalah kesehatan masyarakat. Pada 11 februari 2020, data dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukan bahwa lebih dari 43.000 kasus
yang di konfirmasikan telah di identifikasi di 28 negara/wilayah, dengan > 99% kasus
terdeteksi di Cina. Pada 30 Januari 2020, WHO menyatakan COVID-19 sebagai
darurat kesehatan publik ke enam yang menjadi perhatian internasional [Chih cheng
Lai,2020].
Dari data tersebut terlihat bahwa covid-19 ini sangat berdampak besar dari
segi sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. Dalam hal kesehatan
pentingnya menjaga hidup sehat di wilayah kabupaten, kota maupun desa, namun
wilayah desa sangat perlu mendapat perhatian agar selalu menjaga hidup sehat di
tengah keterbatasan edukasi yang mereka miliki. Menghambat penyebaran virus di
wilayah desa dengan memberikan edukasi mengenai hidup sehat akan membantu
pemerintah dalam menangani kasus ini dan masyarakat desa dapat memahami secara
benar mengenai covid-19 termasuk pencegahannya. Kemudian dalam hal ekonomi,
banyak wirausaha, pedagang, karyawan swasta, dan lainnya sangat terdampak adanya
covid-19 ini seperti terhambatnya transaksi jual-beli secara langsung, kehilangan
pekerjaan mereka selama covid-19 ini sehingga keadaan ekonomi mereka mengalami
penurunan yang sangat siginifikan.
Lebih lanjut, keadaan lingkungan desa Batulicin Irigasi tersebut asri dan aman
(aman disini yaitu merupakan daerah zona hijau) sehingga dapat dilakukan nya
kegiatan PMM ini. Selain itu, fasilitas kesehatan di desa Batulicin Irigasi cukup
memadai. Kemudian keadaan tanah yang subur menjadikan sumber mata pencaharian
warga dalam bertani seperti menanam sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bunga
rosela, tanaman singkong, dan lain sebagainya untuk di jual ke pasar maupun diolah
menjadi produk setengah jadi seperti beras singkong dan teh rosela. Lebih jauh,
keadaan sosial warga masih terjaga dengan baik terlihat dari sikap ramah warga ketika
kami datang untuk survei lokasi dan solidaritas antarsesama dalam menjadi relawan di
posko kesehatan dan toko online selama pandemi covid-19. Selain itu, letak desa
Batulicin Irigasi sangat strategis yaitu dekat dengan pasar dan jalan utama ke kota
sehingga memudahkan akses untuk menjual hasil bertani warga desa.
Berdasarkan pemaparan dan fenomena diatas, maka langkah-langkah
pencegahan dan penanganan Covid-19 di desa haruslah berjalan secara efektif.
Sehingga desa dapat dioptimalkan untuk membuat ketahanan sosial dari segi
pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, langkah-langkah peningkatan
pemasaran produk usaha kecil masyarakat desa haruslah berjalan secara efektif
sehingga masyarakat dapat mengoptimalkan usaha mereka guna memenuhi kebutuhan
hidupnya di era pandemi covid-19.
B. Tujuan
Menyelenggarakan edukasi untuk meningkatkan pemasaran produk UKM (Usaha
Kecil Masyarakat) agar terwujudnya masyarakat desa yang produktif dan inovatif
dalam hal berwirausaha dan memberikan edukasi terkait informasi pentingnya
manfaat TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai pertolongan pertama sebelum
berobat ke dokter serta untuk membantu menjaga daya tahan tubuh bagi seluruh
masyarakat desa Batulicin Irigasi di era pandemi covid-19.
C. Rencana Kegiatan
Pada proker kami yang pertama prosedur pelaksanaannya yaitu : turun langsung ke
masyarakat desa batulicin irigasi dengan cara mendatangi beberapa Usaha Kecil Masyarakat
(UKM) yang ada, setelah itu menggali informasi secara mendalam mengenai pemasaran
produk yang telah mereka lakukan salah satu contohnya hanya memasarkan produk pada saat
bazar di acara-acara besar yang diselenggarakan desa. Kemudian kami membuat rancangan
pemasaran (yang mana pemasaran ini dilakukan secara online maupun offline) sesuai dengan
produk masing-masing UKM seperti UKM Sindu (Beras Singkong), UKM teh rosela, UKM
budidaya tanaman anggrek, UKM sayuran, UKM Buah-buahan, UKM makanan Pothil dan
lain sebagainya. Setelah itu kami memusyawarahkan hasil rancangan pemasaran yang telah
kami buat bersama pelaku UKM desa tersebut hingga mendapatkan mufakat, Selanjutnya
kami memberikan contoh secara langsung dalam memasarkan produk secara online maupun
offline yang nantinya masyarakat sendiri yang melanjutkannya. dan terakhir kami memantau
dan meninjau pemasaran produk yang dilakukan oleh pelaku UKM serta memberikan
evaluasi atas usaha mereka dalam memasarkan produknya.
Proker kami yang kedua prosedur pelaksanaanya yaitu : pertama mengambil beberapa kepala
keluarga sebagai sampel dari populasi yang ada. Kedua, sampel yang di dapatkan akan di
kunjungi untuk memberikan penyuluhan optimalisasi pekarangan rumah sesuai dengan
protokol kesehatan. Ketiga, penyerahan benih / bibit TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Selanjutnya proses penanaman dan perawatan tanaman. Dengan adanya kegiatan ini
diharapkan warga batulicin irigasi dapat mempraktikannya.
Proker kami yang ketiga prosedur pelaksanaanya yaitu : pertama dengan cara mendatangi
beberapa rumah warga Batulicin irigasi dengan memberikan edukasi terkait
membudidayakan ikan lele dengan menggunakan peralatan yang sederhana seperti drum
bekas / tong plastik. Kedua, mempersiapkan peralatan untuk membudidaya ikan lele dan
kangkung. Ketiga, penyerahan benih/bibit ikan lele dan kangkung. Selanjutnya proses
penanaman dan perawatan ikan lele serta kangkung. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
warga batulicin irigasi dapat mempraktikannya sendiri di rumah masing-masing.
D. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan akan berlangsung dalam rentang waktu 30 hari, yang akan
dimulai pada tanggal 15 Agustus 2020 sampai dengan 15 September 2020.