Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Salsabila Dwitha Irani

NIM : 1401193489

Mata Kuliah : Interpersonal dan Komunikasi Bisnis

Pertanyaan : Setiap orang mempunyai perbedaan dalam membuat lingkungan yang ideal
untuk mendengarkan. Kapan waktu, tempat, dan situasi pembicaraan yang membuat Anda
mudah untuk mendengarkan? Yang mana yang menyulitkan? Apa yang dapat Anda lakukan
jika Anda harus mendengarkan dalam lingkungan pendengaran yang buruk (mis.lingkungan
yg bising)?

Jawaban : menurut saya sangat benar jika setiap orang itu memiliki kriteria dalam memilih
lingkungkan terutama dikhususkan untuk inner circle, dimana harus selektif dalam memilih
orang-orang yang bakal ada didalam inner circle itu. Jika ditanya kapan waktu, tempat, dan
situasi yang membuat saya mudah untuk mendengarkan yaitu

1. Situasi

Untuk orang-orang terdekat saya, situasinya adalah ketika saya sedang berada dalam deep-
talk bersama orang-orang terdekat saya, biasanya dilakukan minimal 1x dalam seminggu,
biasanya berbicara seputar hal apa saja yang terjadi di minggu ini, kesulitan dan hambatan
apa saja yang sedang terjadi, sampai dengan berkeluh kesah tentang dunia perkuliahan,
pertemanan, pun percintaan. Dimana ketika sedang melakukan deep-talk maka kita akan
melakukan eye contact satu sama lain dan benar-benar saling mendengar secara teliti satu
sama lain, dan saling memberi masukan, support, kritik, disisi lain saat teman kita sedang
berbicara maka kita juga mengerti apa yang dibicarakannya sehingga tidak hanya sekedar
mendengarkan saja. Biasanya disituasi ini kami sedang berkumpul dalam satu forum di
tempat yang sepi seperti rumah, cafe, dsb. Yang membuat pembicaraan semakin intim.
Namun biasanya kami melakukan deep-talk bukan hanya ditempat yang resmi dan
dikhususkan untuk bertukar pikiran namun biasanya diselipkan ketika sedang bersantai,
mengerjakan tugas, sedang makan bersama, ataupun sedang dijalan.

Untuk orang-orang selain orang terdekat saya, biasanya situasi yang membuat saya merasa
nyaman adalah ketika bertemu namun saling berpapasan, jadi tidak terjadi ketika ditengah
keramaian. Biasanya banyak orang yang tidak bisa memilah tempat untuk melakukan sebuah
pembicaraan, biasanya saya merasa risih ketika orang membuka topik pembicaraan ditengah
keramaian dimana itu sangat tidak kondusif untuk dijadikan tempat bertukar pikiran,
sehingga alangkah baiknya ketika ingin berbicara itu mencari tempat yang aman dan nyaman,
lalu berbicara dua mata, sehingga apa yang ingin dibicarakan akan tersampaikan secara
informatif.

2. Tempat

Biasanya tempat yang membuat saya nyaman atau mudah untuk mendengarkan yaitu
ruangan, rumah, ataupun tempat yang bisa menimbulkan atau membuat komunikasi menjadi
lebih intim, dimana kondisi juga harus mendukung seperti tempat yang jauh dari keramaian,
tempat yang mampu mengumpulkan konsentrasi.

3. Waktu

Waktu yang tepat untuk mudah mendengarkan adalah waktu ketika diluar jam sibuk, artinnya
saya biasanya menghindari waktu-waktu yang memiliki aktivitas didalamnya sehingga saya
dapat mendengarkan dengan nyaman adalah ketika timing yang tepat, biasanya di waktu-
waktu senggang, ketika sedang tidak rebut, ketika diberi kesempatan untuk menyatakan
pendapat, dimana maksud saya bukan berarti saat waktu yang tidak tepat saya tidak bisa
mendengar, tetapi saya hanya bisa mendengar saja namun tidak bisa memaknai perkataan
yang telah dilontarkan oleh lawan bicara. Sehingga ada baiknya ketika ingin berbicara itu
melihat situasi, kondisi, serta toleransi di lingkungan sekitar kita.

Diantara ketiga pilihan (situasi, waktu, tempat) jika harus memilih mana yang menyulitkan,
jawabannya adalah waktu. Mengapa? Karena waktu adalah hal utama yang dibutuhkan untuk
adanya sebuah komunikasi diantara 2 orang atau lebih, jika waktu saja sulit untuk dibuat
maka yang terjadi adalah kegagalan dalam berkomunikasi, walaupun dizaman sekarang
adalah era globalisasi maka masih bisa menggunakan alat elektronik, tetapi komunikasi
alangkah baiknya jika dilakukan secara eye to eye.

Yang saya lakukan ketika saya harus mendengarkan dalam lingkungan pendengaran yang
buruk (misal lingkungan yg bising) maka saya akan melakukan 2 hal.

1.) Saya menunggu kebisingan tesebut berhenti, lalu saya melanjutkan interaksi saya
terhadap teman saya. Namun, semisal kebisingan itu tetap ada, maka saya akan memanggil
teman saya untuk berinteraksi dengan jarak yang lebih dekat dan saling berbisik, kalaupun
saya jauh dengan diam aka hal lain yang saya lakukan adalah berinteraksi melalui media
social.
2.) Saya akan tetap melanjutkan obrolan saya ketika kebisingan itu berada di dekat saya,
dengan cara menggunakan Bahasa isyarat, ataupun jikalau memungkinkan untuk bisa
menegur yang membuat kebisingan, maka saya akan menegur nya dengan cara yang sebaik
mungkin dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Namun jika kebisingan ini terjadi
karena memang bukan kehendak orang lain seperti hujan, orang menangis maka saya harus
melihat situasi dan memikirkan langkah apa yang sebaiknya saya ambil agar saya tidak
menyinggung perasaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai