Dewi Nurnani
Jurusan Pedalangan
Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta
Email: dewinur09@gmail.com
Abstrak
Tulisan tentang Program Pengabdian Pada Masyarakat ini membahas tentang Inovasi Kuda Lumping Di
Desa Tegalrejo Kabupaten Temanggung. Program ini bertujuan untuk mendorong dan memotivasi masyarakat
pedesaan untuk menjaga dan melestarikan seni tradisional yang mereka miliki dengan cara inovasi kesenian
Kuda Lumping yang sudah ada sehingga kedepan dapat memperbaiki ekonomi mereka. Target program
pengabdian ini adalah kelompok Kuda Lumping Turonggo Setyo Budi yang dimiliki oleh masyarakat Desa
Tegalrejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.kelompok kesenian tersebut masih
eksis meskipun perkembangannya kurang baik. Program ini diharapkan dapat membangkitkan aktifitas
anggota kelompok dengan harapan mereka akan lebih mencintai dan mau mengembangkan kesenian tersebut
dengan cara mengadakan inovasi sehingga tetap berkelanjutan. Pendekatan yang digunakan dalam program
ini adalah pelatihan dan pembimbingan masyarakat serta sosialisasi program inovasi yang meliputi iringan
musik, gaya tabuhan, tari, dokumentasi dan identitas kelompok kesenian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa anggota kelompok tersebut menjadi terdorong dan termotivasi untuk mengikuti setiap pelatihan
dan pembimbingan. Inovasi yang mereka hasilkan dapat dilihat dalam pertunjukan di akhir program
pengabdian tersebut.
Abstract
The Community Service Program is about Innovation of Kuda Lumping in Tegalrejo Village,
Temanggung Regency. This program aims to encourage and motivate the village people to maintain
the traditional arts they have by innovation of kuda lumping that can later improve their economy.
The target of this service program is a group of kuda lumping Turonggo Setyo Budi owned by the
people of Tegalrejo village, Bulu district, Temanggung district, Central Java. The art group still
exists even though its development is not so good. This program is expected to be able to arouse the
activities of the group members to be more loving and to develop the arts they have by innovating
so that the arts are sustainable. This program uses an approach through training and mentoring the
community and socialization of innovation programs which include musical accompaniment, gaya
tabuhan, dance, documentation and identity of the arts group. The result shows that the group
members become encouraged and motivated in following the training and mentoring. The
innovations can be seen in their performance at the end of the program.
para penari kuda lumping desa Tegalrejo, tertarik menentukan karya komposisi baru yang akan
dan senang mengikuti pelatihan karena ada hal-hal dilatihkan kepada pemain alat musik.
baru yang diberikan kepada mereka. Sesuatu yang Setelah itu, mempersiapkan materi yang
baru sangat dibutuhkan ketika orang mulai akan diberikan kepada kelompok kuda lumping.
merasakan kejenuhan terhadap hal-hal yang sama Materi yang akan diberikan adalah komposisi
dan lama. baru tetapi menampilkan kesan gagah dan rasa
balinya muncul. Hal itu dilakukan karena rasa
METODE PENELITIAN yang muncul dalam pertunjukan kuda lumping
Turonggo Setyo Budi adalah rasa gagah dan wingit,
Permasalahan kelompok kuda lumping maka pembuatan karya komposisinya dikemas
Turonggo Setyo Budi harus dicarikan penyelesaian sedemikian rupa sehingga sama dengan rasa
atau solusi. Hal itu harus dilakukan karena kalau tersebut.
tidak, kelompok tersebut semakin hari akan Waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
semakin menghilang dan akhirnya bisa mati. dilaksanakan pada setiap malam hari menyesuaikan
Seandainya hal itu terjadi, maka sangat disayangkan waktu yang diberikan oleh para anggota kelompok
mengingat kesenian tradisi seperti kuda lumping dan mengingat para anggota kelompok banyak yang
merupakan salah satu kesenian tradisi yang langka sibuk dengan pekerjaan dan tanggungjawab masing-
dan membutuhkan perhatian khusus. masing pada siang hari. Anggota yang usia sekolah
Program pengabdian masyarakat ini juga sibuk dengan sekolahnya.
berusaha mencari dan menawarkan serta Para pemain musik sudah sangat paham
memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan dengan tabuhan dan pemberian materi di sampaikan
yang dihadapi kelompok tersebut. Beberapa secara bertahap sehingga para pemain musik dapat
program yang diberikan adalah sebagai berikut: memahami dengan mudah.
Kegiatan Melatih gaya tabuhan baru
1. Melatih gaya tabuhan baru kelompok kuda kelompok kuda lumping berlangsung pada saat
lumping sebelum dan sesudah acara latihan inti berlangsung.
Persiapan dalam menjalankan pelatihan Alur kegiatan setiap pertemuan adalah sebagai
gaya tabuhan baru terhadap kelompok kuda lumping berikut:
Turonggo Setyo Budi adalah dengan mengadakan a. Mencontohkan teknik menabuh
survey tentang bagaimana gaya tabuhan yang sering b. Melakukan praktik
dimainkan oleh pemain alat musik kelompok kuda c. Latihan rutin
lumping Turonggo Setyo Budi. Mengamati berbagai d. Pengulangan praktik
jenis alat musik yang digunakan beserta larasnya. e. Evaluasi
Setelah itu mengadakan pengamatan rasa
yang muncul dalam pertunjukan kuda lumping 2. Pengembangan iringan musik Kelompok
tersebut. Hal ini sangat penting karena sangat Turonggo Setyo Budi
mempengaruhi dalam penabuhan yang akan Program ini mencoba untuk memberikan
dilakukan. Selain itu juga memperhatikan keserasian inovasi pada iringan music kelompok kuda lumping
antara hubungan rasa tabuhan terhadap rasa gerakan tersebut sebagai alternative dalam pementasan
tubuh penari kuda lumping. mereka.
Langkah selanjutnya mengadakan Pelaksanaan program ini disesuaikan dengan
perbandingan antara kelompok kuda lumping desa jadwal mereka. Seringkali pelatihan dilakukan pada
Tegalrejo dengan kelompok kuda lumping yang ada malam hari setelah latihan wajib kelompok kuda
di daerah lain (Kabupaten Temanggung) untuk lumping tersebut. Dalam pelatihan itu mereka diberi
beberapa inovasi musik dan teknik serta pola-pola memberikan arahan-arahan dan pembetulan serta
tabuhan. pembenahan gerakan-gerakan tari baik tari Bali
Kendala untuk inovasi musik pada maupun tari yang lain.
kelompok kuda lumping Turonggo Setyo Budi ini Pelaksanaan pelatihan dilakukan beberapa
cukup signifikan. Waktu latihannya tidak terjadwal kali diwaktu malam hari mengingat para penarinya
secara teratur karena bersamaan dengan rencana adalah siswa SMA. Pelaksanaan latihan
beberapa pentas yang sudah dijadwalkan. Pentas- menggunakan balai dusun sebagai tempat berproses.
pentas tersebut atas permintaan desa lain sehingga Biasanya mereka latihan tanpa diiringi musik langsung
waktu mereka banyak tersita untuk latihan persiapan karena alasan kesibukan para pemusik yang
pentas. Hal itu mengakibatkan terganggunya jadwal mengiringi mereka.
pelatihan yang sudah direncanakan dari awal. Selain Kelompok kesenian kuda lumping Turonggo
itu, ada beberapa tradisi masyarakat desa Tegalrejo Setyo Budi memiliki banyak anggota. Dari semua
yang cukup mempengaruhi atau menghambat anggota tersebut dibagi menjadi dua kelompok lagi
pelaksanaan program ini. Salah satu dari tradisi yaitu kelompok dewasa dan kelompok anak-anak.
tersebut adalah ketika ada warga desa yang Untuk kelompok penari putri juga dibagi dua
meninggal dunia, maka semua kegiatan terutama kelompok dengan tujuan apabila ada pentas
aktifitas berkesenian berhenti. Kadang-kadang, penarinya bisa bergantian antara kelompok satu
aktifitas warga terhenti sampai selesai ritual misalnya dengan kelompok lainnya. Masing-masing anggota
sampai tahlilan hari ketujuh. Selain itu, ada beberapa kelompok mempunyai giliran untuk menjadi penari
warga yang sedang mengerjakan panen tembakau. Bali jadi semua anggota kelompok dilatih menari
Mereka pasti tidak mau diganggu dengan kegiatan Bali. Selain itu, gerakan-gerakan tari yang lain juga
lain. Apalagi pelaksanaan program ini bertepatan masih memerlukan beberapa pembenahan dan
bulan Agustus sehingga semua warga sibuk dengan pembetulan. Oleh karena itu, jadwal pelatihan tari
persiapan acara-acara Agustusan. Kurangnya waktu juga dibagi atau bergantian antara tari Bali dengan
latihan ini menyebabkan penambahan inovasi kurang gerakan tari yang lain.
maksimal. Hanya beberapa inovasi musik dan tehnik
yang bisa disampaikan. 4. Membuat identitas visual (logo) kelompok
Proses pelaksanaan ini dimulai dengan kuda lumping Turonggo Setyo Budi
latihan biasa atau rutin. Setelah itu, penambahan pola- Langkah awal dalam program ini adalah
pola imbal pada instrumen balungan, kemudian wawancara dengan beberapa anggota kelompok
masuk pada materi monggangan dan talu begitu mengenai kuda lumping Turonggo Setyo Budi
seterusnya diulang-ulang terus sampai lancar. dan juga tentang logo yang mereka gunakan
saat ini. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
3. Pembenahan gerakan tari dalam kelompok ada beberapa anggota yang menginginkan pergantian
kuda lumping Turonggo Setyo Budi logo karena logo yang mereka gunakan selama
Dari hasil pengamatan terhadap pertunjukan ini sudah lama. Akhirnya disepakati oleh semua
dan latihan kelompok kuda lilumping Turonggo Setyo anggota kelompok bahwa logo kelompok kuda
Budi, diperoleh data bahwa para penarinya, lumping Turonggo Setyo Budi diganti. Setelah
terutama penari Balinya, banyak yang belum melalui beberapa proses, terutama menemukan
memahami benar gerakan-gerakan tari Bali sehingga ciri khas dari kuda lumping Turonggo Setyo Budi
perlu diberi sedikit arahan atau pelatihan. Selain sebagai ide penciptaan logo, maka logo yang
itu, ada gerakan-gerakan tari dalam pertunjukan baru selesai dan diaplikasikan pada kartu nama
kuda lumping yang memerlukan pembenahan dan sebagai identitas untuk memeperkenalkan mereka
pembetulan. Oleh karena itu program ini berusaha kapada masyarakat umum. Selain itu, logo
tersebut juga diaplikasikan pada background Tegalrejo dengan sasaran kelompok kuda lumping
yang dapat digunakan untuk pentas kelompok Turonggo Setyo Budi.
tersebut. Pada bulan kelima, penulis menyusun
laporan akhir berdasarkan hasil dari pelaksanaan
5. Pendokumentasian kesenian Kuda Lumping program pengabdian tersebut.
Turonggo Setyo Budi di dusun Krasak, Bulan terakhir (bulan keenam) penulis
Tegalrejo membuat artikel untuk diterbitkan ke dalam jurnal.
Program ini dilakukan karena berdasarkan Di bawah ini adalah matrik perkiraan waktu
pengamatan, kelompok kuda lumping desa Tegalrejo yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program
ini belum memiliki dokumentasi yang memadai. Pengabdian Masyarakat Tematik Termasuk Artikel
Program pendokumentasian ini diharapkan bisa
No. KEGIATAN
menjadi sarana untuk berlatih dan memberikan BULAN KE
semangat kepada para anggota kelompok untuk 1 2 3 4 5 6
lebih giat berlatih. Program ini meliputi 1 Survei lapangan x
pendokumentasian setiap acara pementasan kuda 2 Penyusunan proposal x
lumping Turonggo Setyo Budi baik. Dokumentasi 3 Pelaksanaan Program x x x
yang dibuat berupa foto maupun video pementasan 4 Menyusun laporan akhir x
yang menurut pelatih atau pemateri belum benar. tari juga diawali dengan pemberian teori kemudian
Para penabuh secara rutin juga mengikuti latihan dilanjutkan praktek. Mereka dengan tekun dan
untuk mempersiapkan pentas yang akan semangat mengikuti setiap materi yang diberikan,
diselenggarakan dalam rangka Pencanangan Desa apalagi mereka sangat berharap bisa ikut tampil
KB dan sekaligus acara perayaan Kemerdekaan dalam pentas yang akan dilaksanakan dalam rangka
Republik Indonesia. Mereka semangat untuk Pencanangan Desa KB dan Perayaan HUT
menampilkan karya inovasi dalam tabuhan tersebut. Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pelatihan gaya tabuhan baru ini disertai Selain pelatihan-pelatihan tersebut,
dengan pelatihan dan pengembangan atau inovasi beberapa program yang lain dari pengabdian ini
music iringan kuda lumping. Waktu pelaksanaan adalah pembuatan identitas visual (logo) dan
pelatihan ini adalah malam hari mengingat pada siang pendokumentasian kelompok kuda lumping
hari, para anggota kelompok kuda lumping desa Turonggo Setyo Budi. Pembuatan identitas visual
Tegalrejo ini sibuk dengan pekerjaan dan (logo) sangat penting terutama untuk kepentingan
tanggungjawab mereka masing-masing. Anak-anak publikasi kelompok tersebut agar lebih dikenal
dan para remaja masuk sekolah sementara orang masyarakat terutama masyarakat di luar desa
tua yang tergabung dalam kelompok tersebut bekerja Tegalrejo. Dengan dikenal banyak orang, maka
di ladang mereka masing-masing. Anggota yang kelompok kesenian tersebut akan lebih mudah
tergabung dalam kelompok gamelan atau karawitan berkembang dan hal itu tent u saja akan
dengan semangat dan senang hati mengikuti pelatihan mempengaruhi perekonomian mereka. Program
apalagi pelatihan ini waktunya hampir bersamaan pendokumentasian juga tidak kalah pentingnya
dengan pelatihan gaya tabuhan baru. Hal ini membuat dalam rangka mempublikasikan kelompok kuda
mereka tidak terlalu repot untuk menyediakan waktu lumping mereka. Pendokumentasian ini berupa foto
lagi dan tidak harus bolak balik sehingga cukup dan video pementasan kelompok kuda lumping
efektif. Mereka lebih semangat lagi karena pelatihan- Turonggo Setyo Budi. Foto-foto dan video tersebut
pelatihan ini untuk mendukung persiapan pentas kuda akan sangat bermanfaat untuk proses latihan mereka
lumping dalam acara peringatan Kemerdekaan RI karena bisa dijadikan referensi. Ketika mereka lama
dan Pencanangan desa KB dalam bulan Agustus tidak latihan karena kesibukan, misalnya, ada
2018. kemungkinan mereka lupa akan tabuhan, gerakan
Pelatihan selanjutnya atau yang ketiga adalah tari, atau iringan musiknya yang benar. Hal itu bisa
pelatihan tari kuda lumping. Pelatihan ini mencakup diselesaikan dengan melihat video rekaman pentas
pembenahan gerakan-gerakan tari kuda lumping mereka dengan inovasi gerakan-gerakan tari dan
terutama gerakan-gerakan yang menurut pelatih atau music iringan yang sudah mereka dapatkan di
pemberi materi kurang benar misalnya gerakan tari pelatihan. Selain itu, pendokumentasian tersebut juga
Bali. Para penari kelompok kuda lumping ini sangat berguna untuk publikasi. Hal itu bisa
semuanya masih usia belasan tahun dan sedang dilakukan dengan cara yang sangat efektif yaitu
duduk di bangku SMP dan SMA sehingga pelatihan melalui media yang sedang marak sekarang ini yaitu
juga dilaksanakan pada malam hari sesuai Whatsapp (WA). Melalui aplikasi Whatsapp yaitu
kesepakatan antara pemateri dan mereka. Selama dengan masuk ke dalam grup-grup WA, proses
ini, kelompok penari dibagi menjadi dua dengan pengenalan sesuatu yang baru akan lebih mudah,
alasan agar bisa bergantian, jadi setiap ada pentas efektif, dan cepat dengan cara mengirim foto-foto
penarinya bergantian antara kelompok yang satu dan video tersebut. Dengan demikian, kelompok
dengan yang lain. Para remaja ini sangat senang kuda lumping itu akan mudah dan cepat dikenal
dan menikmati pelatihan yang diberikan oleh pemateri masyarakat banyak. Kalau sudah dikenal orang
dan pelatih. Seperti pelatihan yang lainnya, pelatihan banyak, maka akan ada kemungkinan besar bagi
kelompok itu diundang untuk pentas. Dengan sering Masyarakat desa Tegalrejo, terutama para
diundang pentas keluar, maka hal itu juga akan pemudanya yang tergabung dalam kelompok Kuda
mempengaruhi perekonomian anggotanya karena Lumping Turonggo Setyo Budi sangat
sedikit atau banyak pasti ada imbalan untuk membutuhkan motivasi untuk membangkitkan
pementasan mereka. semangat mereka dalam berkesenian. Semangat itu
akan melemah dan semakin hari akan semakin hilang
KESIMPULAN karena masing-masing anggota kelompok terlalu
sibuk dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Hal itu
Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok akan membuat aktifitas berkesenian mereka
kuda lumping Turonggo Setyo Budi adalah berkurang dan dikhawatirkan kesenian itu semakin
kurangnya kekompakan dari anggota kelompok lama akan semakin hilang juga. Suatu inovasi bisa
tersebut karena masing-masing memiliki kesibukan memberikan motivasi kepada mereka untuk tetap
sendiri-sendiri. Hal it u mengakibat kan semangat dalam berkesenian dan mempertahankan
perkembangan kuda lumping yang mereka miliki serta melestarikan kelompok kesenian tersebut.
kurang maksimal. Untuk menumbuhkan Apabila kelompok kuda lumping itu berkembang
kekompakan tersebut, Program Pengabdian dengan baik maka orang lain juga akan tertarik
Masyarakat ini menawarkan beberapa program untuk melihatnya bahkan mereka tidak akan segan
inovasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya untuk memberi imbalan atas jerih payah mereka. Hal
dan masyarakat desa Tegalrejo, terutama para ini akan berdampak positif untuk kemajuan
pemudanya, sangat senang dan antusias menerima perekonomian mereka terutama anggota kelompok
dan mengikuti program-program tersebut. Program kuda lumping tersebut.
ini juga memberikan beberapa motivasi dengan
mengadakan pementasan agar para anggota REFERENSI
kelompok bangkit dan semangat untuk berlatih dan
berkesenian demi memelihara dan mempertahankan a. Daftar Acuan
kelompok kesenian yang mereka miliki. Hasilnya Munadi, Sudji. 2014. Laporan PPM dalam https:/
cukup menyenangkan karena selama program / Ma il. G o o g le . C o m/ Ma il/ U / 0 /
pengabdian ini berjalan, kelompok kuda lumping #Inbox?Projector=1. Diunduh 26
tersebut bisa mengadakan pentas 3 kali termasuk Nopember 2018.
dalam acara mengisi perayaan Kemerdekaan Saraswati, Delvi. 2016. Skripsi: Pengaruh Kesenian
Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2018. Selain Bali Terhadap Bentuk Penyajian Kesenian
itu, kelompok Turonggo Setyo Budi juga tampil Kuda Lumping Di Desa Kentengsari
dalam acara Pencanangan Desa KB bagi desa Kecamat an Candiroto Kabupat en
Tegalrejo yang dihadiri oleh para pejabat Kecamatan Temanggung. UNY, Yogyakarta. Dalam
Bulu dan Pemerintah Daerah Kabupat en ht tps://eprints.uny.ac.id/34976/1/
Temanggung. Sebelumnya, kelompok ini jarang SKRIPSI.pdf diunduh 28 Oktober 2018
sekali tampil dan mereka tampil kalau dipanggil oleh
desa lain dalam acara tertentu misalnya bersih desa, b. Daftar Nara Sumber
dan lain-lain. Dua kelompok kuda lumping, yaitu 1. Ir. Hendro Supriyanto (Kepala Desa Tegalrejo,
kelompok anak-anak dan kelompok pemuda serta Bulu, Temanggung)
orang dewasa juga tampil dalam perayaan 2. Mas Angga ( Korodinator kelompok kuda
Kemerdekaan dan Pencanangan Desa KB tersebut. lumping Turonggo Setyo Budi)