Model Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
1
b) Asumsi-Asumsi
Asumsi-asumsi utama dari model indeks tunggal adalah kesalahan residu dari
sekuritas ke-i tidak berkovari dengan kesalahan residu sekuritas ke-j. Asumsi model
indeks tunggal dapat dirumuskan:
E(ei. [RM . E(RM)])= 0
Asumsi-asumsi dari model indeks tunggal mempunyai implikasi bahwa
sekuritas-sekuritas bergerak bersama-sama bukan karena efek pasar melainkan karena
mempunyai hubungan yang umum terhadap indeks pasar. Asumsi-asumsi ini
digunakan untuk menyederhanakan masalah.
2
Selain hasil dari model indeks tunggal dapat digunakan sebagai input analisis
portofolio, model indeks tunggal dapat juga digunakan secara langsung untuk analisis
portofolio. Analisis portofolio menyangkut perhitungan return ekspektasian portofolio
dan risiko portofolio
a) Return Ekspektasian Portofolio
Return ekspektasian dari suatu portofolio selalu merupakan rata-rata tertimbang
dari return ekspektasian portofolio menjadi:
n
E ( R P )=∑ W i . E ( Ri )
i=1
b) Risiko Portofolio
Varian dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tunggal telah
teruraikan dan dapat dilihat di persamaan. Varian dari sekuritas ini adalah:
σi2 = βi2 . σM2 + σei2
C. MODEL PASAR
Model pasar (market model) merupakan bentuk dari model indeks tunggal dengan
batasan yang lebih sedikit. Model pasar bentuknya sama dengan model indeks tunggal.
Perbedaannya terletak di asumsinya. Di model indeks tunggal, diasumsikan bahwa
kesalahan residu masing-masing sekuritas tidak berkovari satu dengan yang lainnya atau
Cov(ei,ej) = 0. Di model pasar, asumsi ini tidak digunakan atau kesalahan residu masing-
masing sekuritas dapat berkorelasi.
3
Kenyataannya bahwa sekuritas berkovari atau berkorelasi satu dengan yang lainnya
membuat model pasar lebih realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-
peneliti realistis. Model pasar ini banyak digunakan oleh peneliti-peneliti pasar modal
untuk menghitung abnormal return. Bentuk model pasar yang sama dengan bentuk
model indeks tunggal mempunyai return dan return ekspektasian sebagai berikut:
Ri = αi + βi . RM + ei
Dan
E(Ri) = αi + βi . E(RM)
E ( R i )−R BR
ERB i=
βi
Excess return didefinisikan sebagai selisih return ekspektasian dengan return aktiva
bebas risiko. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relative terhadap
satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. Rasio ERB
ini juga menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan
risiko.
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio
ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan rasio ERB yang rendah tidak akan dimasukkan
4
ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off
point) yang menentukan batas nilai ERB berapa yang dikatakan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
5
Prof. Dr. Hartono Jogiyanto, M.B.A., Ak. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta