Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
BAB II
1. Pengertian Al-Dhāmān
wajib dipenuhi terhadap orang lain, dan berserikat bersama orang lain itu
1
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer (Jakarta: Gema Insani,
2001),10.
2
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), 187.
3
Dr. Mardani, Hukum Perikatan di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), 189.
4
Sayyid Sabiq, Fikih Sunah (Bandung: Al-Ma’arif, 1993), 157.
22
penagih (utang).5
pada jaminan yang lain dalam hal penagihan dengan jiwa, hutang atau
benda lain.
yang bukan safih atas hutang, atau untuk mengawasi orang yang
kewajiban.
menghadirkanya.
5
M. Abdul Mudjieb, et. al., Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994), 148.
6
Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Bogor: Ghalia Indonesia,2012), 195.
23
a. Al-Qur’an
aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau
7
Ibid., 241.
24
mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh
tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau
dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan
sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.Setelah itu akan
datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada
b. Al-Sunnāh
berikut:
c. Ijma’ Ulama
atau kāfalah karena hal ini sudah dilakukan sejak zaman Nabi
Muhammad.9
satu yakni ijab dan qobul. 10 Adapun rukun dhāmān sebagaimana yang
Dhāmin tidak boleh orang gila dan tidak boleh pula anak kecil,
8
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam wa Adillatuhu, jilid V (Beirut: dar al-Fikr, 1989), 130.
9
Sayid Sabiq, Fiqh Sunah, 284.
10
Abdurrahman Jaziri, Fiqh ‘ala Mazhib al-Arba’ah, tp, t.p, t.th, 226.
26
oleh penjamin.
identitasnya, dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa, dan
berakal sehat.
syari'ah (diharamkan).11
sementara.
4. Macam-macam Al-Dhāmān
berupa harta. 12
11
Dewan Syari'ah Nasional, Himpunan Fatwa DSN-MU1, BI dan DSN, Jakarta: 2001, 72-73.
12
Sayyid Sabiq, Fikih Sunah, 157.
27
utang. Bentuk ini merupakan sarana yang paling luas bagi bank untuk
tertentu.
13
Muhammad Syafi’i Antonio, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari'ah, (Yogyakarta: UII
Press, 2001), 38.
28
pihak yang menjamin hutang dan pihak yang dijamin hutangnya apabila
14
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),
259.
29
kesepakatan.
berada pada pihak pengutang sendiri bukan pada pihak yang menjamin
hutangnya. 15
“Rasulullah SAW, kepada Abu Qatadah r.a. setelah dia melunasi hutang
kulitnya.” 16
waktu tertentu.17
7. Hukum Dhāmān
15
Abu Syuja’, Ringkasan Fiqh Madzhab Syafi’I (Jakarta: PT. Mizan Publika, 2012), 341-342.
16
Ahmad, juz 3, 330.
17
Ismail Nawawi, 197.
18
Sayyid Sabiq, 164.
30
hutang.
d. Dhāmān tidak terjadi kecuali pada hutang yang pasti, atau sesuatu
e. Tidak dilarang bila dhāmin terdiri dari banyak orang dan juga tidak
musta’min. Selain itu juga biasa disebut aqilah yang berasal dari aql yang
19
Ismail Nawawi, 197.
31
artinya akal atau denda yang dibebankan kepada orang yang berakal. 20 At-
bebas dari rasa takut. Dalam buku Muhammad Syakir Sula, menurut
sikap atta’awun yang telah diatur dengan system yang sangat rapi, antara
melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan
adalah sebuah cadangan atau proses “jaga-jaga” atas sesuatu yang terjadi
di masa depan, atau juga bias disebut sebagi suatu pengelolaan atau
20
Murtadha Murtahari (diterjemahkan oleh Irwan Kurniawan), Asuransi dan Riba (Bandung:
Pustaka Hidayah,1995), 312.
21
Muhammad Syakir Syula, Asuransi Syariah (Life and General) (Jakarta:Gema Insani Press,
2004), 26.
22
DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001
23
Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktek (Depok: Gema Insani, 2005), 2.
32
untuk mengamankan masa depan. Dengan kata lain, walau manusia tidak
menghadapinya.
Pada dasarnya manusia memiliki rasa takut. Yang mana rasa takut
dijadikan jalan keluar. Namun, ajad yang dilakukan haruslah sesuai dngan
Syariah.
Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud adalah yang tidak
dalam Asuansi Syariah antara peserta dengan perusahaan terdiri atas akad
tijarah dan / atau akad tabarru'. Akad tijarah yang dimaksud adalah
24
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No: 21/DSN-MUI/X/2001
25
Muhamad Iqbal., 02.
33
Akad tijarah dapat diubah menjadi jenis akad tabarru' bila pihak
Namun, jenis akad tabarru' tidak dapat diubah menjadi akad tijarah.
asuransi jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat
awal perjanjian. Klaim dapat berbeda dalam jumlah, sesuai dengan premi
Asuransi Syari’ah.
kesulitan.
Yusuf as. Yaitu pada saat ia menafsirkan mimpi dari raja Fir’aun. Tafsiran
26
DSN MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, Pedoman Asuransi Syariah.
27
Yadi Janwari, Asuransi Syariah (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005), 29.
28
Kuat Ismanto, Asuransi Syariah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 47.
35
menyisihkan sebagian dari hasil panen pada masa 7 tahun pertama. Saran
Nabi Yusuf as. Ini diikuti oleh Raja Fir’aun, sehingga masa paceklik bisa
ini kemudian dilanjutkan oleh Nabi Muhamad SAW yang dapat terlihat
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: berselisih dua orang
wanita dari suku Huzail, kemudian salah satu wanita tersebut melempar
tersebut beserta janin yang dikandungnya. Maka ahli waris dari wanita
Bukhari)
36
suku yang terbunuh oleh anggota suku lain, keluarga korban akan di bayar
sejumlah uang darah yang disebut aqilah sebagai kompensasi oleh saudara
terdekat tersangka.
jawab untuk membayarkan uang darah untuk diyat kepada saudara korban.
Seperti yang tertera pada konstitusi Madinah Pasal 3 yang berisi “Orang
dibuat oleh Rasulullah yang dikenal dengan Konstitusi Madinah (622 M).
yakni:29
M. Ma’sum Billah, Kontekstualisasi Takaful dalam Asuransi Takaful, Tinjauan Hukum dan
29
akan membayar uang darah dalam bentuk kerja sama antar mereka”.
bahwa siapa saja yang menjadi tawanan perang musuh, maka al-
ini dapat dianggap sebagai bentuk lain dari asuransi sosial. Dalam
mukmin dapat sesuai dengan prinsip kearifan dan keadilan. Aturan ini
juga berlaku bagi suku-suku lain yang tinggal di Madinah seperti Banu
Menurut Muhsin Khan, ide pokok dari al-`āqilah berasal dari suku
Arab yang pada zaman dulu harus selalu siap untuk melakukan kontribusi
dan juga Al-āqilah. Namun, jauh ke dalam kesamaan transaksi dan aturan
main yang ada. Dimana dalam kedua hal tersebut mengandung posisi
dengan premi asuransi. Selain itu, kompensasi yang diberikan pun juga
Secara garis besar pendapat para ulama dan ahli hokum Islam
pada konteks komersial saja, namun juga pada konteks social. Sayyid
Islam.
riba.
objek bisnis.
40
Mustofa Ahmad Zarqa seorang guru besar hukum islam pada fakultas
1. Tidak ada nash dan sunah yang scara jelas dan tegas melarang
33
Karnaen A. Perwataatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia (Depok: Usaha AMI,
1996), 230.
34
Muhammad, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer (Yogyakarta: UII Press, 2000),
73.
35
Anshori., 11.
41
dalil yang tegas dan jelads melarang asuransi. Pun juga tidal ada dalil
36
Ibid., 12.
42
QS. Yusuf:43-4938
aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh
tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau
37
Ibid., 29.
38
Mushaf Al-Hilali (Depok: Al-Fatih), 240.
39
Ibid., 241.
43
mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh
tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau
dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada
itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan
sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.Setelah itu akan
datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada
QS. Al-Maidah:240
40
Ibid., 106.
44
َام َوال َ ش ْه َر ْال َح َرَّ ش َعآئِ َر للاِ َوالَ ال َ ْيَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ الَ ت ُ ِحلُّوا
ضالً ِمن ْ ام َي ْبتَغُونَ َف َ ْت ا ْل َح َرَ آمينَ ْال َبي ِ ي َوالَ ْالقَآلئِدَ َوال َ ْال َه ْد
َآن قَ ْو ٍم
ُ شنَ طادُواْ َوالَ َيجْ ِر َمنَّ ُك ْم َ ص ْ َّر ِب ِه ْم َو ِرض َْوانا ً َو ِإذَا َحلَ ْلت ُ ْم فَا
برِ صدُّو ُك ْم َع ِن ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام أَن تَ ْعتَدُواْ َوتَعَ َاونُواْ َعلَى ْال َ أَن
َان َواتَّقُواْ للاَ إِ َّن للا ِ اإلثْ ِم َو ْالعُ ْد َو ِ َوالتَّ ْق َوى َوالَ تَعَ َاونُواْ َعلَى
-٢- ب ِ شدِيدُ ْال ِعقَا َ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-
QS. Al-Baqarah:12641
(negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-
41
Ibid., 19.
45
kemudian akan Aku Paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah
menderita sakit maka bagian lain akan turut menderita” (HR. Muslim
satu bagian menguatkan bagian yang lain” (HR Muslim dari Abu
Musa al-Asy’ari)
42
Zainuddin Ali, Hukum Asuransi Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 22.
46
a. Asas Keimanan
Asas ini terimplementasikan dalam bentuk keimanan kepada Allah
terus membekali diri dengan ketakwaan dan zikir kepada Allah, sebab
dalam bingkai nilai dan etika islam. Diantaranya adalah sikap saling
tersebut. Tidak hanya ini saja, tetapi mereka juga akan berempati jika
saudaranya ada yang meninggal dunia. Kiranya inilah asas yang sangat
amal dan yayasan sosial non profit yang menggalang solidaritas sosial
bentuk jaga jaga untuk hal yang akan datang. Hal ini termasuk perintah
tolong menolong.
asuransi syari’ah yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi islam adalah
sebagai berikut:43
sendiri, tetapi juga merupakan jalan untuk menolong orang lain yang
dalam kesulitan.
orang lain yang mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan Hadist
43
Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana,2005),178-179.
49
pada Lembaga Keuangan Syariah. Seperti hal nya Asuransi, Gadai, Garansi,
dhāmin, dan madhmān lah berupa hutang yang harus di bayarkan kepada
manusia. Selain itu kebutuhan disini dibagi menjadi dua. Pertama, apabila
maka penjaminan yang dilakukan hanya sebatas apa yang di bayarkan sesuai
ketentuan.
44
Imam Mustofa, Fikih Muamalah Kontemporer (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2016), 228.
50
Nantinya dhāmin lah yang akan menanggung seluruh biaya pendidikan yang
bersangkutan.