Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI

DISUSUN OLEH:

ANDRE PRAYOGA

21030114120003

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK KIMIA

2014

KATA PENGANTAR

0
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan, rahmat, inayah, taufik,
dan hinayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat mengetahui tentang keterampilan berbicara.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan dukungan dari teman-teman, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Diponegoro. penulis sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
penulis dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………................3
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………...............3
3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian kemampuan berkomunikasi……………………………………………..4


2. Jenis-jenis kemampuan berkomunikasi……………………………………………..5
3. Upaya peningkatan kemampuan berkomunikasi……………………………………6

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN…………………………………………………………………….9
2. SARAN…………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada eraglobalisasi seperti sekarang ini komunikasi menjadi hal yang penting dalam
kehidupan manusia. Komunikasi yaitu berbicara itu sendiri merupakan cara manusia untuk
mengutarakan maksud dan tujuan. Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia tidak akan
pernah lepas dari komunikasi. Kemampuan dalam berbicara tentunya dapat ditingkatkan
dengan cara tertentu, sebagai calon guru perlu mengetahui cara untuk meningkatkan
kemampuan berbicara dalam proses belajar mengajar itu sendiri untuk menunjang proses
belajar mengajar di sekolah nanti.

Kemampuan berkomunikasi yang baik pula, dapat menunjang kehidupan yang lebih baik
di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa iu kemampuan berkomunikasi?
2. Apa saja jenis-jenis kemampuan berkomunikasi?
3. Apa saja upaya yang dapat dilaukan untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari kemampuan berkomunikasi.
3. Mengetahui jenis-jenis kemampuan berkomunikasi.
4. Mengetahui dan mengaplikasikan upaya untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Komunikasi


Komunikasi atau ”communication" berasal dari bahasa latin "communis". atau dalam
Bahasa Inggrisnya "commun" secara etimologi berarti "sama". Berkaitan dengan hal ini
Sowandi (1996:13) mengemukakan, "Apabila kita berkomunikasi (to commumcate), ini
berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan".
Secara terminologis, komunikasi merupakan suatu istilah yang menunjukkan suatu
proses hubungan antara individu satu dengan lainnya yang berisi kegiatan menyampaikan
dan menerima pesan. Sehubungan dengan hal ini Effendi (1996:6) mengemukakan bahwa,
"Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau mengubah sikap-sikap, pendapat atau perilaku". Sejalan dengan hal
ini Supihara (1999:15) menyatakan, "Komunikasi adalah proses penyampaian pesan-pesan
baik secara lisan maupun mempergunakan informasi". Komunikasi menurut Bulatau
(2007:70) dapat pula dipahami, ”Sebagai pengungkapan pribadi kepada orang lain".
Komunikasi juga dapat dipandang sebagai suatu peristiwa sosial yang terjadi di
tengah masyarakat. Sejalan dengan hal ini Rahmad (1990:9) menyatakan, "Komunikasi
adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan orang
lain". Adapun Colin Cherry (dalam Mardikunto, 1992:69) menyebutkan:
Komunikasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling menggunakan
informasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian yang sama (pengertian bersama) yang
lebih baik mengenai masalah-masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan.
Komunikasi bukan jawabannya sendiri, tetapi pada hakikatnya merupakan kaitan hubungan
yang ditimbulkan oleh penerima rangsangan dan pembangkitan balasan.
Pendapat lain tentang komunikasi sebagaimana dijabarkan oleh Suprapto dan
Fahrianoor (2004:5) yang menyebutkan bahwa :
Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol
atau lambang yang melibatkan dwperson atau lebih yang terdiri atas pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama mengenai
masalah atau persoalan masing-masing pihak.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna
hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud saling

4
melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami oleh personil
teriibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa komunikasi
tidak sekedar media penyampaian pesan belaka (yang mungkin menguntungkan salah satu
pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya.
Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan baik dan lancar serta memberi
manfaat baik bagi pihak penyampai pesan maupun bagi pihak penerima pesan, maka
diperlukan adanya keterampilan komunikasi. Menurut Hafied Changara (2007:85)
keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau
mengirim pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin
(2008:58) kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan seseorang dalam menyampaikan
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
komunikasi adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirim pesan yang
jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Untuk itu, agar mampu melakukan
komunikasi yang baik, maka seseorang harus memiliki ide dan penuh daya kreativitas yang
tentunya dapat dikembangkan melalui berbagai latihan dengan berbagai macam cara, salah
satunya membiasakan diri dengan berdiskusi.

2.2 Jenis-jenis Keterampilan Komunikasi


Setiap komunikasi yang dilakukan, tentunya diharapkan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi siapa saja yang terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi akan
berjalan dengan dinamis, apabila disertai adanya suatu reaksi dari pihak penerima pesan.
Reaksi ini menandakan bahwa pesan yang disampaikan mendapatkan
tanggapan.Ada beberapa jenis komunikasi yang perlu dipahami oleh setiap orang dalam
menjalan kehidupan sehari-hari. Menurut Asrori (2003:136) ialah, “Komunikasi verbal,
komunikasi fisik, komunikasi emosional”. Berikut penjelasan tentang keterampilan yang
dibutuhkan untuk masing-masing komunikasi tersebut :
a. Keterampilan komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi bila dua orang atau lebih
melakukan kontak satu sama lain dengan menggunakan alat artikulasi atau pembicaraan.
Prosesnya terjadi dalam bentuk percakapan satu sama lain. Asrori (2003:136)
mengemukakan bahwa, “Dalam melakukan komunikasi verbal, seseorang harus terampil

5
dalam menggunakan kata-kata, menggunakan tata bahasa yang teratur dan sopan, serta
mampu menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara”.
Ini berarti, komunikasi verbal adalah komunikasi yang secara nyata dapat dilihat
melalui percakapan antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang yang melakukan
komunikasi verbal perlu untuk memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, tata
bahasa yang baik dan sopan, sehingga pesan yang disampaikan dapat mudah ditangkap oleh
penerima pesan (lawan bicara).
b. Keterampilan komunikasi fisik
Komunikasi fisik adalah komunikasi yang terjadi manakala dua orang atau lebih
melakukan kontak dengan menggunakan bahasa tubuh. Misalnya, ekspresi wajah, posisi
tubuh, gerak-gerik dan kontak mata. Asrori (2003:136) mengemukakan bahwa, “Seseorang
membutuhkan kemampuan untuk menggunakan isyarat non verbal, seperti ekspresi wajah,
lambaian tangan dan lain sebagainya, secara tepat agar pesan dapat diterima oleh penerima
pesan”.
Berarti, dalam menggunakan komunikasi fisik, seseorang diharuskan memiliki
kemampuan untuk menggunakan anggota tubuh secara tepat dan sesuai dengan yang
disampaikan, agar pesan dapat mudah diterima dan dipahami oleh penerima pesan.
c. Keterampilan komunikasi emosional
Komunikasi emosional adalah interaksi yang terjadi manakala individu melakukan
kontak satu sama lain dengan melakukan curahan perasaan. Misalnya, mengeluarkan air
mata sebagai tanda sedih, haru, atau bahkan terlalu bahagia. Asrori (2003:137)
mengemukakan bahwa, “Seseorang harus mampu mengontrol mental dan kondisi
kejiwaannya agar tetap dalam keadaan stabil”.
Berdasarkan pendapat ini, seseorang yang dikatakan terampil melakukan komunikasi
emosional adalah apabila dalam melakukannya ia tetap berada pada kondisi mental dan
kejiwaan yang stabil, sehingga hal-hal yang bersifat bentuk komunikasi emosinal seperti
sedih, haru dan senang tetap terlihat dalam bentuk yang wajar dan tidak berlebihan.

2.3 Upaya Pengembangan Keterampilan Komunikasi


Banyak orang memiliki kemampuan dan keinginan yang besar, tetapi karena ia tidak
dapat mengkomunikasikannya kepada orang lain, kemampuan atau keinginan itu tidak dapat
dikembangkan atau terpenuhinya. Agar hal ini tidak terjadi, maka diperlukan adanya upaya
pengembangan keterampilan komunikasi yang dilakukan. Hafied Changara (2007:91)

6
mengemukakan bahwa, “Untuk mencapai komunikasi yang mengena, seorang komunikan
harus memiliki kepercayaan (credibility), daya tarik (attractive) dan kekuatan (power)”.
Ketiga hal ini perlu dikembangkan oleh setiap orang yang menginginkan komunikasi yang
dilakukannya berhasil.
a. Kepercayaan (credibility)
Komunikator yang baik dan efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi. Menurut
Kathleen S. Abraham (1997:181) kredibilitas adalah, “A set perception about excesss had by
source is so that accepted and followed by its hearer”. Artinya kredibilitas adalah
seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima
dan diikuti oleh pendengarnya.
Pengembangan kepercayaan (credibility) dapat dikembangkan melalui teori
Aristoteles. Menurut Hafied Changara (2007:91) teori tersebut adalah, “Ethos,
pathos  dan logos. Ethos ialah karakter pribadinya. Pathos ialah pengendalian
emosi. Logos  ialah kemampuan argumentasi”. Artinya, untuk mengembangkan kepercayaan
atau kredibilitas, seseorang harus mampu memperkuat karakter pribadinya, mengendalikan
emosinya dan memiliki kemampuan berargumentasi yang baik dan berdasar.
b. Daya tarik (attractive)
Daya tarik adalah salah satu faktor yang harus dimiliki oleh seorang komunikator
selain kredibilitas. Faktor daya tarik (attractiveness) banyak menentukan berhasil tidaknya
komunikasi. Hafied Changara (2007:94) mengemukakan bahwa, “Pendengar atau pembaca
bisa saja mengikuti pandangan seorang komunikator, karena ia memiliki daya tarik dalam
hal kesamaan (similarity), dikenal baik (familiarity), disukai (liking) dan fisiknya (physic).
Kesamaan di sini dimaksudkan bahwa orang bisa tertarik pada komunikator karena
adanya kesamaan demografis seperti bahasa, agama, suku, daerah asal dan sebagainya.
Dikenal maksudnya seorang komunikator adalah seorang yang sudah lama dikenal oleh para
khalayak. Disukai artinya komunikator adalah orang yang disenangi dan disukai oleh
khalayak. Fisik artinya seorang komunikator akan dapat diterima dengan baik apabila
memiliki tampilan fisik yang baik dan menarik.
Katherin Miller (2005:59) mengemukakan bahwa, “Communicator capable to
become pleasant person and have appearance of interesting physical will is easily accepted
by hearer”.Artinya, komunikator yang mampu menjadi pribadi yang menyenangkan dan
memiliki penampilan fisik yang menarik akan dengan mudah diterima oleh khalayak. Oleh
sebab itu, untuk meningkatkan daya tarik maka seseorang harus mampu belajar dan

7
mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang menyenangkan dan menjaga penampilan
fisik.
c. Kekuatan (power)
Kekuatan dapat diartikan sebagai kekuasaan dimana khalayak dengan mudah
menerima suatu pendapat kalau hal itu disampaikan oleh orang yang memiliki kekuasaan.
Hafied Changara (2007:95) mengemukakan bahwa, “Kekuatan ialah kepercayaan diri yang
harus dimiliki seorang komunikator jika ia ingin mempengaruhi orang lain”.
Selanjutnya, Hafied Changara (2007:95) mengemukakan bahwa, “Kepercyaan diri
dalam komunikasi akan tumbuh apabila komunikator mampu memproyeksikan dirinya ke
dalam orang lain”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, apabila seseorang ingin
memiliki kekuatan dalam berkomunikasi, maka ia harus mampu mengembangkan
kepercayaan dirinya.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dalam bentuk simbol
atau lambang yang melibatkan dwperson atau lebih yang terdiri atas pengirim (komunikator)
dan penerima (komunikan) dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama mengenai
masalah atau persoalan masing-masing pihak.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai
makna hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud
saling melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami oleh
personil teriibat dalam komunikasi tersebut. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa
komunikasi tidak sekedar media penyampaian pesan belaka (yang mungkin menguntungkan
salah satu pihak saja) melainkan lebih kepada jalinan antar personal (pribadi) antar pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya.
Oleh sebab itu, agar komunikasi berjalan dengan baik dan lancar serta
memberi manfaat baik bagi pihak penyampai pesan maupun bagi pihak penerima pesan,
maka diperlukan adanya keterampilan komunikasi. Menurut Hafied Changara (2007:85)
keterampilan komunikasi adalah, ”Kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau
mengirim pesan kepada khalayak (penerima pesan)”. Selanjutnya menurut Anwar Arifin
(2008:58) kemampuan komunikasi adalah, ”Keterampilan seseorang dalam menyampaikan
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan”.

Saran

1. Meniningkatan kemampuan berkomunikasi dapat diraih dengan mengikuti


organisasi
2. Bila kemampuan berkomunikasi sudah baik, maka cobalah berkomunikasi
dengan orang yang kurang baik dalam berkomunikasi

9
Daftar pustaka

Burhan Nurgiyantoro.1995.  Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.


Yogyakarta: BPFE.

Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud.

http://mungkinandaperlu.blogspot.com/2010/06/keterampilan-komunikasi.html

http://nayapanda.blogspot.com/2011/11/makalah-strategi-peningkatan-kemampuan.html

10

Anda mungkin juga menyukai