Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

KOMUNIKASI INTERPERSONAL KOMUNIKASI KELOMPOK,KOMUNIKASI


PUBLIK,DAN KOMUNIKASI MASSA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

REGALITO PATTY SALMA USEMAHU

SITI ZAWIYA WAKANNO KELVIN HORSAIR

MELINDA PUTRI ADNRIANI ADELYA IMANIAR

VITA NURLATU NUR SAFITRI SADO

NINING SARI TUHETERU MARISKA YANTI NOYA

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PRODI ANALIS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.

Makalah ini dibuat dengan tujuan melengkali salah satu tugas pada mata pelajaran
Komunikasi,Promkes dan Epidemiologi yang membahas tentang “KOMUNIKASI
INTERPERSONAL, KOMUNIKASI KELOMPOK KOMUNIKASI PUBLIK DAN
KOMUNIKASI MASSA”.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari sungguh terdapat banyak


kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan demi
menyempurnakan makalah ini.

Penyusun mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dra.R.R.Pudyastuti,M.Kes selaku pembimbing sekaligus dosen mata pelajaran yang


selalu meluangkan waktu untuk membantu,membimbing serta memberikan nasihat dan
arahan kepada penyusun dalam pembuatan makalah ini.
2. Rekan-rekan kelompok 4 yang selalu bersama-sama ada dan membantu pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
akan pentingnya kesejatraan masyarakat khususnya di bidang kesehatan.

Ambon,19 februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi
Intrapersonal

B. Pengertian komunikasi
Public

C. Komunikasi massa

D. Komunikasi kelompok

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan sebuah media untuk saling


bertukar informasi. Cara ini dikenal dengan istilah komunikasi. Melalui komunikasi,
seseorang dapat menyampaikan sebuah berita, saling bertukar informasi, mengajukan
sebuah gagasan atau ide, maupun bersosialisasi dengan orang lain. Komunikasi dapat
terjadi antara satu orang dengan orang lain, komunikasi antara dua orang atau lebih,
seseorang kepada sebuah organisasi atau komunitas, bahkan komunikasi yang ditujukan
langsung kepada masyarakat luas. Jenis-jenis komunikasi pun amat beragam.
Komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka, namun saat ini sudah dapat
dilakukan melalui media digital atau online. Komunikasi dapat dilakukan melalui
perantara kata-kata dan kalimat, lambang, tanda, maupun tingkah laku. Komunikasi ini
sendiri pun dapat dituangkan dalam berbagai bentuk media, seperti kata-kata, gambar,
angka, tulisan, dan bahkan video. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat
penting,bukan hanya dalam kehidupan organisasi,namun dalam kehidupan manusia
secara umum. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita
semua berinteraksi dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi
dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang kompleks,dan teknologo kini
telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis. Komunikasi tidak terbatas
pada kata-kata yang terucap belaka,melainkan bentuk dari apasaja
interaksi,senyuman,anggukan kepala yang membenarkan hati,sikap badan,ungkapan
minat,sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah
merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang
sama,maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan,makalah ini memiliki beberapa


rumusan masalah, yaitu :

1. Pengertian komunikasi intrapersonal,komunikasi publik,komunikasi kelompok dan


komunikasi masa?
2. Apa saja elemen-elemen atau unsur dalam komunikasi intrapersonal dan komunikasi
masa?
3. Apa saja contoh peranan komunikasi publik?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi kelompok?

C. TUJUAN
1. Agar dapat memahami pengertian dari komunikasi intrapersonal,komunikasi
publik,komunikasi kelompok dan komunikasi masa
2. Agar dapat memahami elemen-elemen atau unsur dalam komunikasi intrapersonal dan
komunikasi masa
3. Agar dapat memahami contoh peranan dalam komunikasi publik
4. Agar dapat memahami faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi kelompok

D. MANFAAT

Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan pengajaran
sehari-hari kita dalam bidang berkomunikasi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi  di

dalam diri komunikator sendiri. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima

pesan  memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri Komunikasi intrapersonal

bertujuan untuk melakukan prediksi, evaluasi dan penguatan/ pelemahan. Sebagai

contoh, pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain, timbul perbincangan dengan

diri kita untuk prediksi bagaimana rasanya berkomunikasi dengan orang itu, akan

nyamankah berbincang dengannya? Sewaktu dan setelah berbincang dengan orang itu,

kita kembali akan mengevaluasi bagaimana proses perbincangan tadi, nyamankah

berbincang dengannya. Jika kita merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan orang

lain (komunikasi interpersonal) maka prediksinya kita akan mengulang kembali

berkomunikasi dengannya. Inilah yang disebut sebagai proses penguatan. Namun akan

terjadi proses pelemahan jika terjadi evaluasi negatif terhadap proses komunikasi

dengan orang tersebut.

1. Pengertian Komunikasi Intrapersonal Menurut Para Ahli

a. Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi
komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah
proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
b. Armawati Arbi (2012) berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal merupakan
akar dari komunikasi Islam atau komunikasi fitrah terkait dengan peran
komunikasi keluarga dalam menciptakan komunikasi fitrah guna membangun
keluarga yang sakinah sesuai dengan ajaran Islam. Terkait dengan hal ini, orang
tua berperan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada anak-anaknya melalui
komunikasi dakwah dalam keluarga. Komunikasi intrapersonal terjadi manakala
dakwah menjadi sebuah panggilan kepada diri sendiri untuk menjalankan ajaran
Islam sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
c. Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi intrapersonal
sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna di dalam diri.
d. Ronald B. Adler dan George Rodman (2006) mendefinisikan komunikasi
intrapersonal sebagai komunikasi dengan diri sendiri.

2. Sistem Komunikasi Intrapersonal


komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai
berikut :
a. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non
verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia
sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.
b. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap
oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya,
evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses
komunikasi  dengan orang tersebut?.
c. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif
individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan
dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar.
Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.
d. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi
kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan
keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah mendapatkan
evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap
proses komunikasi yang selanjutnya. Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman
berkomunikasi dengan dosen maka kita mempunyai cara untuk antisipasi agar
komunikasi di kemudian hari menjadi lancar.
3. Contoh komunikasi intrapersonal yang terjadi dalam kehidupan sehari hari:
a. Berdoa bersyukur.
b. Intropeksi diri dengan meninjau perbuatan kita.
c. Mengespresikan diri dengan apa yang sedang kita rasakan
d. Menyalahkan diri sendiri.
e. Berbicara dalam hati.

4. Fungsi Komunikasi intrapersonal


Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a. Kesadaran diri. Komunikasi intrapersonal memungkinkan orang untuk
menyadari setiap aspek kepribadian mereka sendiri. Dengan introspeksi, orang
akan menjadi sadar akan kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya
yang pada gilirannya membuatnya sadar akan motivasi, aspirasi, dan
harapannya kepada dunia. Jika pemahaman diri seseorang mutlak, akan
membantu mengkomunikasikan keinginan dan kebutuhannya kepada orang lain
dengan mudah.
b. Rasa percaya diri. Sadar diri membuat seseorang merasa aman dan
meningkatkan kepercayaan diri.
c. Manajemen diri. Fakta bahwa seseorang sadar akan kekuatan dan kekurangan
yang dimilikinya,  ia melengkapi dirinya untuk mengelola urusan sehari-hari
secara efisien dengan menggunakan kekuatannya secara maksimal yang pada
gilirannya mengkompensasi kelemahannya.
d. Motivasi diri. Pengetahuan mutlak tentang apa yang seseorang inginkan dari
kehidupan dan memungkinkan orang tersebut berusaha mencapai tujuan dan
sasaran tersebut sambil terus memotivasi diri mereka sendiri.
e. Terfokus. Kualitas motivasi diri dan manajemen diri akan membantu
mengembangkan konsentrasi yang lebih dalam mengarahkan fokusnya pada
tugas yang ada.
f. Kemandirian. Kesadaran diri memungkinkan orang untuk mandiri.
g. Kemampuan beradaptasi. Orang akan sangat mudah beradaptasi dengan
lingkungannya karena pengetahuan tentang kualitasnya sendiri
memungkinkannya untuk percaya diri dan dengan tenang mengambil
keputusan dan mengubah pendekatannya sesuai dengan respon terhadap
stimulus situasional.

5. Gambar komunikasih intrapersonal

B. PENGERTIAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL


Komunikasi interpersonal adalah termasuk pesan pengiriman dan penerimaan
pesan antara dua atau lebih individu. Hal ini dapat mencakup semua aspek komunikasi
seperti mendengarkan, membujuk, menegaskan, komunikasi nonverbal , dan banyak
lagi. Sebuah konsep utama komunikasi interpersonal terlihat pada tindakan komunikatif
ketika ada individu yang terlibat tidak seperti bidang komunikasi seperti interaksi
kelompok, dimana mungkin ada sejumlah besar individu yang terlibat dalam tindak
komunikatif. Deddy Mulyana (2005) menyatakan: “komunikasi antarpribadi
(interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap
muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.” (Mulyana, 2005:73). Komunikasi
dapat didefinisikan sebagai penyampaina informasi antara dua orang atau lebih.
Komunikasi merupakan suatu proses yanh vital dalam organisasi karena komunikasi
diperlukan bagi evektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi,
latihan , manajemen konfilk, serta proses-proses organisasi lainnya.Komunikasi
interpersonal biasanya didefinisikan oleh komunikasi ulama dalam berbagai cara,
biasanya menggambarkan peserta yang tergantung pada satu sama lain dan memiliki
sejarah bersama. Hal ini dapat melibatkan satu pada satu percakapan atau individu
berinteraksi dengan banyak orang dalam masyarakat. Ini membantu kita memahami
bagaimana dan mengapa orang berperilaku dan berkomunikasi dengan cara yang
berbeda untuk membangun dan menegosiasikan realitas sosial .
Sementara komunikasi interpersonal dapat didefinisikan sebagai area sendiri
studi, itu juga terjadi dalam konteks lain seperti kelompok dan organisasi. Individu juga
berkomunikasi pada tingkat interpersonal berbeda tergantung pada siapa mereka terlibat
dalam komunikasi dengan. Sebagai contoh, jika seseorang berkomunikasi dengan
anggota keluarga, bahwa komunikasi akan lebih dari mungkin berbeda dari jenis
komunikasi yang digunakan ketika terlibat dalam tindakan komunikatif dengan teman
atau penting lainnya. Secara keseluruhan, komunikasi interpersonal dapat dilakukan
dengan baik dan tidak langsung media komunikasi langsung seperti tatap muka interaksi,
serta komputer-mediated-komunikasi. Sukses mengasumsikan bahwa baik pengirim
pesan dan penerima pesan akan menafsirkan dan memahami pesan-pesan yang dikirim
pada tingkat mengerti makna dan implikasi. Tujuan komunikasi boleh jadi memberikan
keterangan tentang sesuatu kepada penerima, mempengaruhi sikap penerima,
memberikan dukungan psikologis kepada penerima, atau mempengaruhi penerima.

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli

a. Digagas oleh George Herbert Mead pada tahun 1934 melalui bukunya yang

berjudul Mind, Self, and Society. Teori interaksi simbolik berusaha untuk

menggambarkan bagaimana manusia menggunakan bahasa untuk membentuk

makna, bagaimana manusia menciptakan serta menampilkan dirinya sendiri, dan

bagaimana manusia menggunakan simbol-simbol untuk mencipatakan masyarakat

dengan cara  bekerja sama dengan orang lain.

b. Teori Fundamental Interpersonal Relationship Orientation atau FIRO merupakan


sebuah teori yang dikenalkan oleh William Schutz pada tahun 1958. Teori ini
menekankan pada 3 (tiga) macam kebutuhan manusia yaitu kebutuhan inklusi,
kebutuhan untuk memegang kontrol, dan kebutuhan afeksi.
c. Fritz Haider adalah seorang ahli yang mempublikasikan attribution theory. Teori
atribusi menyajikan sebuah kerangka kerja untuk memahami bagaimana individu
menafsirkan perilaku dirinya sendiri dan perilaku orang lain. Setiap orang
termotivasi untuk memahami perilaku dan menjelaskan pola perilaku. Orang
mengembangkan penjelasan personal tentang motif-motif orang lain beserta
maknanya yang pada gilirannya mempengaruhi tindakan orang terhadap orang
lain.
d. Constructivism yang digagas oleh Jesse Delia dkk pada tahun 1980 adalah sebuah
teori ilmiah yang berupaya untuk menjelaskan mengapa beberapa orang lebih
sukses dalam mencapai tujuan komunikasi interpersonal dibandingkan dengan
orang lain. Teori ini juga memprediksi orang yang lebih kompleks secara kognitif
akan lebih sukses karena kemampuannya dalam menggunakan logika rancangan
retoris dalam menyampaikan pesannya.
2. Persepsi Interpersonal dan Konsep Diri dalam Keahlian Komunikasi Interpersonal
Konsep diri dan Persepsi interpersonal sangat dibutuhkan untuk pencapaian
dalam kelancaran komunikasi. Orang yang lancar dalam berkomunikasi berarti orang
tersebut mempunyai keahlian dalam berkomunikasi. Persepsi interpersonal besar
pengaruhnya bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi juga pada hubungan
interpersonal. Karena itu kecermatan persepsi interpersonal akan sangat berguna
untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal kita. Faktor-faktor personal
yang mempengaruhi persepsi nterpersonal diantaranya adalah pengalaman, motivasi,
kepribadian, stereotyping,atribusi. Perilaku kita dalam berkomunikasi interpersonal
amat bergantung pada persepsi interpersonal. Jadi persepsi interpersonal membawa
pengaruh yang besar bagi komunikasi interpersonal. Kegagalan komunikasi dapat
diperbaiki apabila orang tersebut menyadari bahwa persepsinya salah. Komunikasi
interpersonal kita akan menjadi lebih baik bila kita mengetahui bahwa persepsi kita
bersifat subjektif dan cenderung keliru. Konsep diri diperlukan agar kita bisa
mengamati diri dan sampailah pada gambaran dan penilaian diri kita. William D.
Brooks mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan dan perassan kita tentang diri
kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial dan fisis. Konsep diri
bisa juga dijadikan alat pengukur kepercayaan diri kita. Faktor-faktor yang
mempengruhi konsep diri diantaranya adalah orang lain dan kelompok. Ada kelomok
yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan
konsep diri kita. Ini disebut kelompok rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang
mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri kelompoknya.
Pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Konsep yang dipenuhi sendiri
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan
konsep dirinya. Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri
deisebut sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Sukses komunikasi interpersonal
banyak bergantung pada kualitas konsep diri yang positif atau negatif. Sebagai
peminat komunikasi, sebaiknya kita mampu mengidentifikasi tanda-tanda konsep
diri yang positif atau negatif.
b. Membuka diri
Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang
sama berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri
kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi lebih dekat pada kenyataan. Bila
konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk
menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan-gagasan baru, lebih cenderung
menghindari sikap defensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain.
c. Percaya diri
Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari
kurangnya kepercayaan kepada kemampuan diri sendiri. Orang yang tidak
menyenangi dirinya merasa bahwa dirinya tidak akan mampu mengatasi
persoalan. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin
menghindari situasi komunikasi. Ia takut kalau orang lain akan mengejeknya atau
menyalahkannya.
d. Selektivitas
Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa anda bersedia membuka diri, bagaimana kita
mempersepsi pesan itu, dan apa yang kita ingat. (Anita Taylor 1977: 112). Dengan
singkat, konsep diri menyebabkan terpaan selektif, persepsi selektif, dan ingatan
selektif.

3. Contoh Komunikasih Interpersonal


Contohnya seperti interaksi antar manusia dalam kehidupa nyata, contoh
pertama ketika Anda dan teman anda mendiskusikan suatu materi kuliah yang sulit
dimengerti, saling menyampaikan pendapat masing – masing tentang materi tersebut.
Contoh kedua adalah komunikasi yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas antara dosen dengan mahasiswanya. Contoh ketiga ketika saya sedang
memiliki suatu masalah, saya selalu berbicara (mengobrol) dengan orang tua saya
untuk mencari solusinya. Mengobrol merupakan komunikasi interpersonal karena
dilakukan antara satu orang dengan orang lain yang memungkinkan adanya feedback
secara langsung. Berkomunikasi juga bisa dilakukan melalui dunia maya atau dengan
menggunakan internet, seperti chatting melalui akun sosial media Anda seperti
melalui Gmail, Facebook, Skype, dan media sosial lainnya.

4. Fungsi Komunikasih Interpersonal

a. Untuk mendapatkan respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda
efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan
balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya ketika Anda
mengirimkan pesan ke orang lain tetapi orang tersebut tidak membalas pesan
Anda.
b. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik.
Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara
kita kurang nyaman diajak berbincang.
c. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat
melakukan modifikasi  perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan
yang arahnya membujuk orang lain.
5. Gambar Komunikasih Interpersonal

C. PENGERTIAN KOMUNIKASI PUBLIK

Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak


orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat berupa suatu informasi,
ajakan, gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa pula melalui orasi pada rapat umum
atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail,
milis, SMS, surat, surat pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau
publik. Yang pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan
tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien. Komunikasi publik sering
juga disebut dengan komunikasi massa. Namun, komunikasi publik memiliki makna yang
lebih luas dibanding dengan komunikasi massa.

1. Contoh Peranan Dalam Komunikasi Publik.

Komunikasi yang baik perlu untuk dilakukan di mana saja dan kepada siapa saja,
baik itu di dalam keluarga, seperti komunikasi antara orang tua dan anak, di lingkungan
pekerjaan, ataupun di lingkungan sosial masyarakat. Adapun peranan komunikasi yang
baik yaitu:
a. Menyampaikan informasi,Memberikan sebuah pesan berupa fakta, data, opini,
berita atau komentar yang dibutuhkan agar komunikan dapat mengerti.
Selanjutnya diharapkan komunikan dapat beraksi secara jelas terhadap kondisi,
situasi lingkungan serta orang lain, dan dapat mengambil keputusan yang tepat.
Termasuk dalam kategori informasi, adalah sosialisasi hal-hal tertentu khususnya
dalam komunikasi massa.

b. Mendidik,Menyampaikan ilmu pengetahuan atau fakta ilmiah dengan tujuan


mendorong perkembangan intelektual, menambah pengetahuan dan atau
ketrampilan tertentu. Memberikan bahan diskusi untuk tujuan melatih berpikir,
adalah contoh informasi untuk mendidik.

c. Menghibur,Proses komunikasi yang berfungsi untuk memulihkan suasana hati


komuikan yang memeiliki perasaan tidak nyaman menjadi nyaman,
menghilangkan kesedihan atau menumbuhkan suasana kegembiraan. Fungsi
komunikasi yang bersifat menghibur dapat ditujukan untuk individu maupun
kelompok.

d. Mempengaruhi,Proses komunikasi yang fungsinya mengubah komunikan


sehingga terjadi perubahan dari keadaan sebelumnya. Pengaruh perubahan yang
terjadi dalam hal ini dapat berupa perubahan ideologi, perubahan sikap, perubahan
pilihan, perubahan pengertian, sampai pada perubahan kepercayaan, contoh
komunikasi yang mempengaruhi adalah pemberian motivasi kepada komunikan,
agar komunikan menjadi lebih maju dalam hal-hal terytentu. Komunikasi untuk
mengintergrasikan beberapa unsur yang berbeda supaya menjadi kompak,
menjadikan komunikasi tersebut memiliki fungsi untuk mempengaruhi.
Menurut Supramono (2001), Komunikasi adalah menyampaikan informasi dari
pengirim kepada penerima sehingga penerima memperoleh pengertian tentang
informasi tersebut. Komunikasi merupakan kecakapan yang penting bagi seorang
pemimpin karena perintah-perintahnya atau idenya dapat dilakukan oleh
bawahannya dengan baik hanya kalau bawahannya mengetahui dengan tepat apa
yang dimaksud oleh atasannya. Komunikasi merupakan sarana bagi terlaksananya
kegiatan kelompok. Pimpinan mengetahui informasi-informasi mengenai pasar,
saingan, produk, dan saluran distribusi karena adanya informasi, sebaliknya
bawahan mengetahui kebijakan, startegi, dan rencana-rencana, perusahaan juga
karena adanya komunikasi.Dalam hal ini penulis sependapat, bahwa komunikasi
adalah suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi
dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih
dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi
wajah, intonasi, dan lain sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan
tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan
menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu untuk
membuat sukses pertukaran informasi. Dan dalam kaitannya dengan
kepemimpinan, komunikasi dapat diartikan sebagai proses transaksi pengiriman
pesan secara dua arah, yaitu dari pemimpin kepada orang yang dipimpin, dan
sebaliknya.
2. Gambar Komunikasi Publik

D. KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi
media massa (mass media communication). Maka dari itu, komunikasi massa jelas berarti
sebuah cara berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media
massa (communicating with media). Ciri khas dari komunikasi massa adalah jenis
komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat luas melalui perantara
media massa. Jika mendengar kata massa, maka kita dapat mengartikan dengan hal yang
berkaitan dengan kata jamak, massive, serta dalam jumlah yang sangat banyak. Defisini
komunikasi massa yang paling umum adalah cara penyampaian pesan yang sama, kepada
sejumlah besar orang, dan dalam waktu yang serempak melalui media massa.
Komunikasi massa dapat dilakukan melalui keseluruhan media massa yang ada, yaitu
media cetak, media elektronik, serta media online. Tidak ada batasan media dalam
penggunaan komunikasi massa ini.Sebuah pesan yang disampaikan kepada satu orang,
akan memiliki dampak yang berbeda apabila pesan tersebut disampaikan langsung
kepada banyak orang di waktu yang bersamaan.
Selain manfaat waktu dan tenaga, komunikasi massa memiliki dampak positif
keuntungan yang cukup besar lainnya. Komunikasi massa bahkan mampu menggerakkan
sebuah massa atau sejumlah besar orang dan komunitas untuk melakukan suatu hal yang
diharapkan melalui sebuah pesan. Komunikasi massa adalah jenis kekuatan sosial yang
mampu mengarahkan masyarakat dan organisasi media untuk mencapai sebuah tujuan
yang telah ditetapkan, seperti contohnya adalah tujuan sosial.
Komunikasi massa mampu menyebarkan pesan secara publik secara hampir
bersamaan bahkan hanya dalam satu kali penyampaian informasi. Komunikasi massa ini
disampaikan secara terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif
lebih besar. Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan
informasi antara pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang ingin
diberikan informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu, komunikasi
kelompok, maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi masyarakat luas.Terdapat
beberapa tokoh atau ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai definisi dari
komunikasi massa. Salah satunya adalah Charles R. Wright. Menurut pendapat Wright,
komunikasi massa dapat dibedakan menurut pola-polanya, hal ini dikarenakan
komunikasi massa memiliki keunikan karakteristik yaitu:

1. Ditujukan kepada masyarakat luas yang heterogen, anonim, serta dalam jangkauan yang
luas.
2. Informasi yang disampaikan bersifat terbuka
3. Informasi yang disampaikan diterima secara bersamaan pada waktu yang kurang lebih
relatif sama dan bersifat hanya sementara bagi sebagian media massa (media elektronik)
4. Komunikator sebagai pihak yang menyampaikan informasi, biasanya bergerak dalam
sebuah organisasi yang memiliki kedudukan tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup
besar.
5. Menurut Wright, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai surveillance atau sebuah
kegiatan untuk mengkorelasi dan menggabungkan sebuah kejadian dengan fakta-fakta
sehingga dapat ditarik kesimpulan. Selain fungsi penting tersebut, Wright juga
berpendapat bahwa komunikasi massa dapat bermanfaat sebagai media hiburan.
6. Pendapat kedua mengenai definisi komunikasi massa disampaikan oleh John R. Bittner
(1980: 10). Bittner berpendapat bahwa, “Mass communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people”. Komunikasi massa
adalah sebuah pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan melalui media massa pada
sebagian besar orang.
7. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:
a. Komunikator.
b. Media massa dan informasi (pesan).
c. Gatekeeper.
d. Khalayak (publik) dan umpan balik.
8. Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri komunikasi massa ini dapat
dibagi kedalam 4 tanda pokok komunikasi massa. Keempat tanda pokok karakteristik
komunikasi massa ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu Suprapto. Ciri-ciri menurut
Suprapto, 2006: 13 tentang keempat tanda pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi massa memiliki sifat komunikan
Hal ini karena sasaran komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif
besar serta memiliki sifat yang heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak
dapat diukur berapa banyak jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan,
usia, agama, suku, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal yang dapat
menjadikan semua perbedaan ini melebur adalah kesamaan minat dan
kepentingan yang sama.
b. Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak
Penyampaian pesan secara serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh
komunikator kepada komunikan yang memiliki jumlah yang besar. Jika
disampaikan secara serentak, maka perhatian komunikan akan berfokus pada
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat penyampaian pesan yang cepat
akan memungkinkan pesan tersebut dapat tersampaikan dalam waktu yang
relatif singkat.
c. Komunikasi massa memiliki sifat public
Sudah jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan tersebut ditujukan
kepada masyarakat luas, bukan kepada golongan tertentu saja. Sehingga isi
pesan yang disampaikan harus lebih umum. Karena mencakup lingkungan yang
umum dan universal.
d. Komunikator yang terkoordinir
Karena media massa merupakan sebuah lembaga organisasi, maka
komunikasi massa pasti memiliki komunikator yang telah terorganisasi dengan
baik dan profesional seperti jurnalis, sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan
lain sebagainya. Pesan yang akan disampaikan tersebut merupakan hasil
kerjasama tim, sehingga keberhasilan sebuah komunikasi massa juga tergantung
berdasarkan berbagai faktor di dalam organisasi media massa tersebut.
e. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen.
Anonim artinya bahwa pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu
siapa dan di mana. Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam
dan berbeda-beda alias luas pemaknaan sifatnya. Namun, seorang komunikator
harus dapat mengerti sifat dan karakter dari pembacanya yang berperan sebagai
komunikan. Dengan kata lain, komunikator pada media massa haruslah mengerti
status dari pembacanya. Entah dari pendidikannya, sikapnya hingga perilakunya.
Sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai dengan sasarannya.
Komunikan pada media massa bersifat anonym karena seorang komunikator
tidak pernah mengenal komunikannya. Hal ini disebabkan karena adanya media
perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa artikel
tersebut alias tanpa adanya komunikasi tatap muka
f. Mengutamakan Isi daripada Hubungan/Timbal Balik
Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan
dan hubungan atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar
personal, hubungan merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Karena pesan yang disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga
tanpa adanya karakteristik. Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang
memiliki karakteristik dan haruslah tersusun, sehingga dalam komunikasi massa
haruslah melibatkan isi yang berkualitas dan tidak memandang hubungan
dengan komunikan. Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat adanya
propaganda alias sering mengundang controversial yang timbul dari masyarakat.
Namun, hal itu dapat diantisipasi oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada
dalam media massa.
g. Bersifat Satu Arah
Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan
disampaikan melalui media massa. Sehingga terdapat perantara berupa media
massa atau cetak. Dengan adanya perantara pesan tersebut ini membuat antara
komunikator dengan komunikan tidak dapat bertatap secara langsung dalam
proses komunikasi.Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator
dengan komunikan yang berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog
atau berkomunikasi secara langsung seperti yang terjadi pada proses komunikasi
antar personal. Hal inilah yang membuat komunikasi massa ini bersifat satu
arah. Hal ini dapat ditinjau dari contoh ketika kita mendapatkan pesan berupa
berita yang disampaikan melalui televisi, dan kita ada beberapa bagian yang
tidak kita pahami, maka kita tidak dapat berkomunikasi langsung ke
komunikator untuk mengulang atau menjelaskan pesan tersebut. Hal inilah yang
dinamakan sifat satu arah dalam komunikasi. Komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikan dan komunikan menerima pesan tersebut tanpa adanya
timbale balik dari komunikan atau dialog langsung dengan komunikator.
h. Stimulasi Alat Indera Terbatas
Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media
massa yang ada. Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti
Koran atau majalah yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata,
untuk media melalui radio menggunakan pendengaran yaitu telinga karena
berupa audio sedangkan pada media televisi, komunikan menerima pesan
dengan dua indera yaitu penglihatan dan pendengaran yaitu mata dan telinga
karena bersifat auditif dan visual.
i. Umpan Balik Tertunda
Seorang komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak
dapat menyampaikan balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya.
Namun, hal itu dapat dilakukan bukan secara langsung namun dilakukan secara
bertahap yaitu melalui procedural yang ada dan sudah ditetapkan oleh media
yang ia terima.Seorang komunikator tidak hanya fokus pada ucapan
komunikannya, namun juga gerakan panca indera, serta gerakan lainnya yang
dapat di interpretasikan oleh komunikan. Semua gerakan tersebut pada akhirnya
menjadi simbol umpan balik yang bersifat langsung (direct feedback), ataupun
yang bersifat segera (immediate feedback).
9. Bentuk Komunikasi Massa

a.      Surat Kabar


Menurut Agee, surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder.
Fungsi utama surat kabar adalah menginformasikan kepada pembaca secara objektif
tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia; mengomentari
berita yang disampaikan dan mengembangkannya ke dalam fokus berita; dan
menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa
melalui periklanan di surat kabar.
b.      Majalah
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi ke dalam lima kategori utama,
yaitu general consumer magazine (majalah konsumen umum), bussiness publication
(majalah bisnis), literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah
ilmiah), newsletter (majalah khusus terbitan berkala), dan public relations magazine
(majalah humas).
c.       Radio
Radio merupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah
beradaptasi dengan perubahan dunia dengan mengembangkan hubungan saling
menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.
d.      Televisi
Dari semua media televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia.
Televisi dipenuhi hiburan, berita, dan iklan. Televisi mengalami perkembangan
secara dramatis melalui pertumbuhan televisi kabel. Sistem penyampaian program
lebih berkembang. Sedikitnya ada lima metode penyampaian program televisi yang
telah dikembangkan, seperti over the air reception of network and local station
program, cable, digital cable, wireless cable, direct broadcast satellite (DBS).
e.       Film
Gambar bergerak adalah bentuk dominan dari komunikasi massa. Film lebih dulu
menjadi media hiburan dibanding radio siaran dan televisi. Menonton televisi
menjadi aktivitas populer bagi orang Amerika pada tahun 1920-an sampai 1950-an.
Film adalah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memuhi imajinasi
orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika.
f.        Komputer dan Internet
Situs juga menjadikan sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan
wisata. Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita. Dua
sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru
setiap minggunya. Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke
internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini
tidaklah mengejutkan karena internet memang lahir dari benih penelitian. Internet
unggul dalam menghimpun berbagai orang, karena geografis tak lagi menjadi
pembatas, berbagai orang dari negara dan latar belakang yang berbeda dapat saling
bergabung berdasarkan kesamaan minat dan proyeknya. Internet menyebabkan
begitu banyak perkumpulan antara berbagai orang dan kelompok.

10. Fungsi Komunikasi Massa


Para pakar mengemukakan tentang sejumlah fungsi komunikasi, kendati dalam
setiap item fungsi terdapat persamaan dan perbedaan. Fungsi komunikasi massa menurut
Dominik (2001), terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran),
lincage (keterkaitan) transmition of values (penyebaran nilai), dan entertainment
(hiburan).
a. Surveillance (Pengawasan)
Pengawasan Peringatan (Warning or Beware Surveillance); Fungsi ini terjadi
ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan,
meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi,
atau adanya serangan militer. Peringatan ini dengan serta merta dapat menjadi
ancaman. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan atau ancaman serius
bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak orang yang tidak mengetahui
ancaman itu. Pengawasan Instrumental (Instrumental Surveillance); Fungsi ini
merupakan penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau
dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari- hari. Berita tentang film apa
yang sedang diputar di bioskop, bagaimana harga- harga saham di bursa efek,
produk- produk baru dan sebagainya, adalah contoh - contoh pengawasan
instrumental.
b. Interpretation (Interpretasi)
Fungsi komunikasi massa ini sangat erat sekali kaitannya dengan fungsi
pengawasan. Media massa tidak hanya menyajikan data dan fakta, tetapi juga
menyajikan informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.
Contoh yang paling nyata untuk memahami fungsi ini adalah tajuk rencana surat
kabar dan komentar radio atau televisi siaran.
c. Linkage (Hubungan)
Media massa mampu menggabungkan unsur - unsur yang terdapat di dalam
masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan.
Misalnya, hubungan para pemuka partai politik dengan para pengikutnya ketika
membaca berita surat kabar mengenai partainya yang dikagumi oleh para
pengikutnya itu (Effendy, 1992: 30).

d. Transmission of value (Penyebaran nilai - nilai)


Fungsi ini disebut juga socialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang
mewakili gambar masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa
memperlihatkan pada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan
mereka. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati
dan diharapkan untuk menirunya.
e. Entertainment (hiburan)
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi
hiburan. Fungsi komunikasi massa sebagai hiburan jelas tampak pada televisi, film,
dan rekaman suara. Media massa lainnya, seperti surat kabar dan majalah, meskipun
fungsi utamanya adalah informasi dalam bentuk pemberitaan, rubrik-rubrik hiburan
selalu ada, apakah itu cerita pendek, cerita besambung, atau cerita bergambar.

11. Gambar komumikasi massa

E. KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga
orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga
diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di
atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan
rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan
masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

1. Klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya.


Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi,
namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok.
a. Kelompok primer dan sekunder.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang
anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati
dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah
kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak
personal, dan tidak menyentuh hati kita.
b. Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik
komunikasinya, sebagai berikut:

1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas.


Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan
dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang
menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok
sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas.
2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan
kelompok sekunder nonpersonal.
3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan
daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan
kelompok sekunder instrumental.
5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan
kelompok sekunder formal.

c. Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.


Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok
keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference
group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-
anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu.
Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai
alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk
sikap. Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi
komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam
sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur dan menilai keadaan dan
status saya sekarang (fungsi komparatif. Islam juga memberikan kepada
saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka
rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus menunjukkan apa
yang harus saya capai (fungsi normatif). Selain itu, Islam juga
memberikan kepada saya cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan
situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada
berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsi perspektif).
Namun Islam bukan satu-satunya kelompok rujukan saya. Dalam bidang
ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) adalah kelompok
rujukan saya, di samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun
kelompok rujukan itu, perilaku saya sangat dipengaruhi, termasuk perilaku
saya dalam berkomunikasi.
d. Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok
menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan
klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara
alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok
deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok
pertemuan; dan c. kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan
memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang
kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang
menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap
anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya. Kelompok terapi di
rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar
mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru.
Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan
proses ini dengan cukup banyak.Kelompok preskriptif, mengacu pada
langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai
tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format
kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi
panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.
2. Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi
a. Konformitas.
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju
(norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok-yang real atau
dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau
melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan
dan melakukan hal yang sama. Jadi, kalau anda merencanakan untuk
menjadi ketua kelompok,aturlah rekan-rekan anda untuk menyebar dalam
kelompok. Ketika anda meminta persetujuan anggota, usahakan rekan-
rekan anda secara persetujuan mereka. Tumbuhkan seakan-akan seluruh
anggota kelompok sudah setuju. Besar kemungkinan anggota-anggota
berikutnya untuk setuju juga.
b. Fasilitasi sosial.
Fasilitasi (dari kata Prancis facile, artinya mudah) menunjukkan
kelancaran atau peningkatan kualitas kerja karena ditonton kelompok.
Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga menjadi lebih mudah.
Robert Zajonz (1965) menjelaskan bahwa kehadiran orang lain-dianggap-
menimbulkan efek pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini
terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang
menggairahkan kita. Energi yang meningkat akan mempertingi
kemungkinan dikeluarkannya respon yang dominan. Respon dominan
adalah perilaku yang kita kuasai. Bila respon yang dominan itu adalah
yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah
yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yang mudah,
respon yang dominan adalah respon yang banar; karena itu, peneliti-
peneliti melihat melihat kelompok mempertinggi kualitas kerja individu.
c. Polarisasi.
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila
sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak
mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi
mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota
kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan
menentang lebih keras.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok
Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a.
melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya.
Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance)
tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok
dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka
keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota
kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan
kelompok. Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada
karakteristik kelompok, yaitu:
a. ukuran kelompok.
b. jaringan komunikasi.
c. kohesi kelompok.
d. kepemimpinan (Jalaluddin Rakhmat, 1994)

4. Gambar Komunikasi Kelompok


F. TABEL PERBEDAAN

Komunikasi Komunikasi Massa Komunikasi Publik


Interpersonal
Adalah  pertukaran informasi Adalah komunikasi antara Adalah komunikasi antara
diantara seseorang dengan seorang pembicara dengan seorang pembicara dengan
orang lain baisanya di antara sejumlah besar orang sejumlah besar orang
dua orang yang dapat (khalayak) yang tidak bisa (khalayak), yang tidak bisa
langsung diketahui dikenali satu per satu. dikenali satu persatu.
balikannya. Komunikasi demikian sering
juga disebut pidato, ceramah,
atau kuliah (umum).
Mudah mengetahui potensi Sulit memahami potensi diri Sulit memahami potensi diri
diri
Pendengar aktif Pendengar dapat aktif dan Pendengar pasif
pasif
Interaksi antara pembicara Interaksi antara pembicara Interaksi antara pembicara
dan pendengar tidak terbatas dan pendengar terbatas dan pendengar terbatas
Kita bersama-sama dapat Kita tidak dapat Kita tidak dapat
mengendalikan arus mengendalikan arus mengendalikan arus
informasi seperti yang informasi seperti yang informasi seperti yang
dikehendaki. dikehendaki (dikendalikan dikehendaki (dikendalikan
komunikator) komunikator)
Situasi komunikasi akan Situasi komunikasi dapat Situasi komunikasi dapat
mendorong belajar yang menunjang persuasi yang menunjang persuasi yang
efektif efektif efektif
Penerima pesan bersifat Penerima pesan bersifat Penerima pesan bersifat
homogen heterogen heterogen
Pesan sulit di simpan Pesan dapat di Pesan dapat di simpan dengan
dokumentasikan cara di dokumentasikan
Komunikasi dua arah Komunikasi satu arah Komunikasi satu arah
Penyampaian pesan secara Penyampaian pesan melalui Penyampaian pesan dapat
langsung media secara langsung dan melalaui
media

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan sosial telah menjadi perhatian para

cendikiawan sejak zaman aristoteles walaupun hanya berkisaran pada retorika dalam

lingkungan kecil. Baru pada pertengagan abad ke-20, ketika dunia dirasakan semakin

kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi Elektronik, para cendikiawan

menyadari pentingnya meningkatkan komunikasi dari pengetahuan menjadi ilmu. Kini

komunikasi semakin menjadi perrhatian dari masyarakat karna relevasinya dalam

berbagai bidang kehidupan semakin jelas. Komunikasi intrapersonal adalah

penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara

diri sendiri dengan suatu subyek yang tidak tampak (misalkan Tuhan). Komunikasi

publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Komunikasi

massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi media massa

(mass media communication). Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang

berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,

pertemuan, konperensi dan sebagainya.

B. Saran
Kami tentu menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempunaan.kami akan memperbaiki makalah tesebut deng an berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth


Publishing Company.

Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai