Komunikasi Intrapersonal Lengkap
Komunikasi Intrapersonal Lengkap
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan melengkali salah satu tugas pada mata pelajaran
Komunikasi,Promkes dan Epidemiologi yang membahas tentang “KOMUNIKASI
INTERPERSONAL, KOMUNIKASI KELOMPOK KOMUNIKASI PUBLIK DAN
KOMUNIKASI MASSA”.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca
akan pentingnya kesejatraan masyarakat khususnya di bidang kesehatan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi
Intrapersonal
B. Pengertian komunikasi
Public
C. Komunikasi massa
D. Komunikasi kelompok
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Agar dapat memahami pengertian dari komunikasi intrapersonal,komunikasi
publik,komunikasi kelompok dan komunikasi masa
2. Agar dapat memahami elemen-elemen atau unsur dalam komunikasi intrapersonal dan
komunikasi masa
3. Agar dapat memahami contoh peranan dalam komunikasi publik
4. Agar dapat memahami faktor yang mempengaruhi keefektifan komunikasi kelompok
D. MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan pengajaran
sehari-hari kita dalam bidang berkomunikasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di
dalam diri komunikator sendiri. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima
contoh, pada saat kita berkomunikasi dengan orang lain, timbul perbincangan dengan
diri kita untuk prediksi bagaimana rasanya berkomunikasi dengan orang itu, akan
nyamankah berbincang dengannya? Sewaktu dan setelah berbincang dengan orang itu,
berbincang dengannya. Jika kita merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan orang
berkomunikasi dengannya. Inilah yang disebut sebagai proses penguatan. Namun akan
terjadi proses pelemahan jika terjadi evaluasi negatif terhadap proses komunikasi
a. Jalaludin Rakhmat (2001) menyatakan bahwa jika dilihat dari segi psikologi
komunikasi maka yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal adalah
proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.
b. Armawati Arbi (2012) berpendapat bahwa komunikasi intrapersonal merupakan
akar dari komunikasi Islam atau komunikasi fitrah terkait dengan peran
komunikasi keluarga dalam menciptakan komunikasi fitrah guna membangun
keluarga yang sakinah sesuai dengan ajaran Islam. Terkait dengan hal ini, orang
tua berperan menanamkan nilai-nilai ajaran Islam kepada anak-anaknya melalui
komunikasi dakwah dalam keluarga. Komunikasi intrapersonal terjadi manakala
dakwah menjadi sebuah panggilan kepada diri sendiri untuk menjalankan ajaran
Islam sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
c. Judy Pearson dan Paul Nelson (2011) mendefinisikan komunikasi intrapersonal
sebagai proses menggunakan pesan untuk menghasilkan makna di dalam diri.
d. Ronald B. Adler dan George Rodman (2006) mendefinisikan komunikasi
intrapersonal sebagai komunikasi dengan diri sendiri.
a. Digagas oleh George Herbert Mead pada tahun 1934 melalui bukunya yang
berjudul Mind, Self, and Society. Teori interaksi simbolik berusaha untuk
a. Untuk mendapatkan respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda
efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan
balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya ketika Anda
mengirimkan pesan ke orang lain tetapi orang tersebut tidak membalas pesan
Anda.
b. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik.
Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara
kita kurang nyaman diajak berbincang.
c. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat
melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan
yang arahnya membujuk orang lain.
5. Gambar Komunikasih Interpersonal
Komunikasi yang baik perlu untuk dilakukan di mana saja dan kepada siapa saja,
baik itu di dalam keluarga, seperti komunikasi antara orang tua dan anak, di lingkungan
pekerjaan, ataupun di lingkungan sosial masyarakat. Adapun peranan komunikasi yang
baik yaitu:
a. Menyampaikan informasi,Memberikan sebuah pesan berupa fakta, data, opini,
berita atau komentar yang dibutuhkan agar komunikan dapat mengerti.
Selanjutnya diharapkan komunikan dapat beraksi secara jelas terhadap kondisi,
situasi lingkungan serta orang lain, dan dapat mengambil keputusan yang tepat.
Termasuk dalam kategori informasi, adalah sosialisasi hal-hal tertentu khususnya
dalam komunikasi massa.
D. KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi
media massa (mass media communication). Maka dari itu, komunikasi massa jelas berarti
sebuah cara berkomunikasi atau penyampaian informasi yang dilakukan melalui media
massa (communicating with media). Ciri khas dari komunikasi massa adalah jenis
komunikasi yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat luas melalui perantara
media massa. Jika mendengar kata massa, maka kita dapat mengartikan dengan hal yang
berkaitan dengan kata jamak, massive, serta dalam jumlah yang sangat banyak. Defisini
komunikasi massa yang paling umum adalah cara penyampaian pesan yang sama, kepada
sejumlah besar orang, dan dalam waktu yang serempak melalui media massa.
Komunikasi massa dapat dilakukan melalui keseluruhan media massa yang ada, yaitu
media cetak, media elektronik, serta media online. Tidak ada batasan media dalam
penggunaan komunikasi massa ini.Sebuah pesan yang disampaikan kepada satu orang,
akan memiliki dampak yang berbeda apabila pesan tersebut disampaikan langsung
kepada banyak orang di waktu yang bersamaan.
Selain manfaat waktu dan tenaga, komunikasi massa memiliki dampak positif
keuntungan yang cukup besar lainnya. Komunikasi massa bahkan mampu menggerakkan
sebuah massa atau sejumlah besar orang dan komunitas untuk melakukan suatu hal yang
diharapkan melalui sebuah pesan. Komunikasi massa adalah jenis kekuatan sosial yang
mampu mengarahkan masyarakat dan organisasi media untuk mencapai sebuah tujuan
yang telah ditetapkan, seperti contohnya adalah tujuan sosial.
Komunikasi massa mampu menyebarkan pesan secara publik secara hampir
bersamaan bahkan hanya dalam satu kali penyampaian informasi. Komunikasi massa ini
disampaikan secara terbuka kepada masyarakat heterogen yang jangkauannya relatif
lebih besar. Komunikasi massa berperan sebagai cara yang efektif untuk menyampaikan
informasi antara pihak yang ingin menyampaikan informasi, dengan pihak yang ingin
diberikan informasi. Baik komunikasi bagi perorangan atau individu, komunikasi
kelompok, maupun fungsi utamanya sebagai komunikasi bagi masyarakat luas.Terdapat
beberapa tokoh atau ahli yang menyampaikan pendapatnya mengenai definisi dari
komunikasi massa. Salah satunya adalah Charles R. Wright. Menurut pendapat Wright,
komunikasi massa dapat dibedakan menurut pola-polanya, hal ini dikarenakan
komunikasi massa memiliki keunikan karakteristik yaitu:
1. Ditujukan kepada masyarakat luas yang heterogen, anonim, serta dalam jangkauan yang
luas.
2. Informasi yang disampaikan bersifat terbuka
3. Informasi yang disampaikan diterima secara bersamaan pada waktu yang kurang lebih
relatif sama dan bersifat hanya sementara bagi sebagian media massa (media elektronik)
4. Komunikator sebagai pihak yang menyampaikan informasi, biasanya bergerak dalam
sebuah organisasi yang memiliki kedudukan tinggi dan membutuhkan biaya yang cukup
besar.
5. Menurut Wright, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai surveillance atau sebuah
kegiatan untuk mengkorelasi dan menggabungkan sebuah kejadian dengan fakta-fakta
sehingga dapat ditarik kesimpulan. Selain fungsi penting tersebut, Wright juga
berpendapat bahwa komunikasi massa dapat bermanfaat sebagai media hiburan.
6. Pendapat kedua mengenai definisi komunikasi massa disampaikan oleh John R. Bittner
(1980: 10). Bittner berpendapat bahwa, “Mass communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people”. Komunikasi massa
adalah sebuah pesan yang disampaikan atau dikomunikasikan melalui media massa pada
sebagian besar orang.
7. Unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah:
a. Komunikator.
b. Media massa dan informasi (pesan).
c. Gatekeeper.
d. Khalayak (publik) dan umpan balik.
8. Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Ciri-ciri komunikasi massa ini dapat
dibagi kedalam 4 tanda pokok komunikasi massa. Keempat tanda pokok karakteristik
komunikasi massa ini disampaikan oleh seorang ahli yaitu Suprapto. Ciri-ciri menurut
Suprapto, 2006: 13 tentang keempat tanda pokok tersebut adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi massa memiliki sifat komunikan
Hal ini karena sasaran komunikasi massa adalah masyarakat yang relatif
besar serta memiliki sifat yang heterogen dan anonim. Masyarakat ini tidak
dapat diukur berapa banyak jumlahnya, bagaimana latar belakang pendidikan,
usia, agama, suku, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal yang dapat
menjadikan semua perbedaan ini melebur adalah kesamaan minat dan
kepentingan yang sama.
b. Komunikasi massa memiliki sifat cepat dan serentak
Penyampaian pesan secara serempak ini dilakukan secara bersamaan oleh
komunikator kepada komunikan yang memiliki jumlah yang besar. Jika
disampaikan secara serentak, maka perhatian komunikan akan berfokus pada
pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sifat penyampaian pesan yang cepat
akan memungkinkan pesan tersebut dapat tersampaikan dalam waktu yang
relatif singkat.
c. Komunikasi massa memiliki sifat public
Sudah jelas bahwa pesan yang ingin disampaikan tersebut ditujukan
kepada masyarakat luas, bukan kepada golongan tertentu saja. Sehingga isi
pesan yang disampaikan harus lebih umum. Karena mencakup lingkungan yang
umum dan universal.
d. Komunikator yang terkoordinir
Karena media massa merupakan sebuah lembaga organisasi, maka
komunikasi massa pasti memiliki komunikator yang telah terorganisasi dengan
baik dan profesional seperti jurnalis, sutradara, penyiar atau pembawa acara, dan
lain sebagainya. Pesan yang akan disampaikan tersebut merupakan hasil
kerjasama tim, sehingga keberhasilan sebuah komunikasi massa juga tergantung
berdasarkan berbagai faktor di dalam organisasi media massa tersebut.
e. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen.
Anonim artinya bahwa pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu
siapa dan di mana. Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam
dan berbeda-beda alias luas pemaknaan sifatnya. Namun, seorang komunikator
harus dapat mengerti sifat dan karakter dari pembacanya yang berperan sebagai
komunikan. Dengan kata lain, komunikator pada media massa haruslah mengerti
status dari pembacanya. Entah dari pendidikannya, sikapnya hingga perilakunya.
Sehingga komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai dengan sasarannya.
Komunikan pada media massa bersifat anonym karena seorang komunikator
tidak pernah mengenal komunikannya. Hal ini disebabkan karena adanya media
perantara dalam menyampaikan pesan atau informasi yang berupa artikel
tersebut alias tanpa adanya komunikasi tatap muka
f. Mengutamakan Isi daripada Hubungan/Timbal Balik
Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan
dan hubungan atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar
personal, hubungan merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Karena pesan yang disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga
tanpa adanya karakteristik. Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang
memiliki karakteristik dan haruslah tersusun, sehingga dalam komunikasi massa
haruslah melibatkan isi yang berkualitas dan tidak memandang hubungan
dengan komunikan. Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat adanya
propaganda alias sering mengundang controversial yang timbul dari masyarakat.
Namun, hal itu dapat diantisipasi oleh kaidah atau kebijakan-kebijakan yang ada
dalam media massa.
g. Bersifat Satu Arah
Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan
disampaikan melalui media massa. Sehingga terdapat perantara berupa media
massa atau cetak. Dengan adanya perantara pesan tersebut ini membuat antara
komunikator dengan komunikan tidak dapat bertatap secara langsung dalam
proses komunikasi.Dalam komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator
dengan komunikan yang berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog
atau berkomunikasi secara langsung seperti yang terjadi pada proses komunikasi
antar personal. Hal inilah yang membuat komunikasi massa ini bersifat satu
arah. Hal ini dapat ditinjau dari contoh ketika kita mendapatkan pesan berupa
berita yang disampaikan melalui televisi, dan kita ada beberapa bagian yang
tidak kita pahami, maka kita tidak dapat berkomunikasi langsung ke
komunikator untuk mengulang atau menjelaskan pesan tersebut. Hal inilah yang
dinamakan sifat satu arah dalam komunikasi. Komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikan dan komunikan menerima pesan tersebut tanpa adanya
timbale balik dari komunikan atau dialog langsung dengan komunikator.
h. Stimulasi Alat Indera Terbatas
Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media
massa yang ada. Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti
Koran atau majalah yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata,
untuk media melalui radio menggunakan pendengaran yaitu telinga karena
berupa audio sedangkan pada media televisi, komunikan menerima pesan
dengan dua indera yaitu penglihatan dan pendengaran yaitu mata dan telinga
karena bersifat auditif dan visual.
i. Umpan Balik Tertunda
Seorang komunikator dalam proses komunikasi massa ini memang tidak
dapat menyampaikan balasan pesan atau umpan balik ke komunikatornya.
Namun, hal itu dapat dilakukan bukan secara langsung namun dilakukan secara
bertahap yaitu melalui procedural yang ada dan sudah ditetapkan oleh media
yang ia terima.Seorang komunikator tidak hanya fokus pada ucapan
komunikannya, namun juga gerakan panca indera, serta gerakan lainnya yang
dapat di interpretasikan oleh komunikan. Semua gerakan tersebut pada akhirnya
menjadi simbol umpan balik yang bersifat langsung (direct feedback), ataupun
yang bersifat segera (immediate feedback).
9. Bentuk Komunikasi Massa
E. KOMUNIKASI KELOMPOK
Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi dan
sebagainya (Anwar Arifin, 1984). Michael Burgoon (dalam Wiryanto, 2005)
mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga
orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga
diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik
pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat. Kedua definisi komunikasi kelompok di
atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, dan memiliki susunan
rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005).
Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan
masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu
kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
cendikiawan sejak zaman aristoteles walaupun hanya berkisaran pada retorika dalam
lingkungan kecil. Baru pada pertengagan abad ke-20, ketika dunia dirasakan semakin
kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi Elektronik, para cendikiawan
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara
diri sendiri dengan suatu subyek yang tidak tampak (misalkan Tuhan). Komunikasi
publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di depan banyak orang. Komunikasi
massa (mass communication) juga bisa disebut sebagai komunikasi media massa
berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,
B. Saran
Kami tentu menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempunaan.kami akan memperbaiki makalah tesebut deng an berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Arifin, 1984, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, Bandung: Armico
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.