PENDAHULUAN
Latar Belakang
tanaman secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama
menimbulkan gangguan tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga, tungau,
disebabkan oleh cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan tingkat
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera.
Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga
memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya
dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen
(disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya
umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap,
walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina
umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan. Dalam Agama Islam, belalang adalah
salah satu dari dua hewan yang apabila telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk
spesies hampir 80 persen dari jumlah total hewan di bumi. Dari 751.000 spesies golongan
serangga, sekitar 250.000 spesies terdapat di Indonesia. Serangga di bidang pertanian banyak
dikenal sebagai hama. Sebagian bersifat sebagai predator, parasitoid, atau musuh alami.
Kebanyakan spesies serangga bermanfaat bagi manusia. Sebanyak 1.413.000 spesies telah
berhasil diidentifikasi dan dikenal, lebih dari 7.000 spesies baru di temukan hampir setiap
keberlangsungan hidupnya pada habitat yang bervariasi, kapasitas reproduksi yang tinggi,
kemempuan memakan jenis makanan yang berbeda, dan kemampuan menyelamatkan diri
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan
hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga
terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong
tripoblastik selomata. Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan
mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta
termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan
yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan. Filum Arthropoda sebagian berperan
sebagai mangsa dari sejumlah hewan predator yang terdiri atas arthropoda lain dan spesies
Tujuan
tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga
lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit
dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap
belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap
Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain: dua buah (sepasang) mata (facet),
sepasang antena, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang
kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat
pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar
terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar
dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen). Ada mulutnya bertipe penggigit
dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla
dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya
(Jumar, 2000).
Bentuk tubuh
Secara umum bentuk tubuh serangga agak memanjang dan silindris serta bilateral
simetris artinya sisi kanan dan kiri serupa. Tubuh beruas-ruas dan ruas-ruas tersebut dapat
dikelompokan menjadi tiga daerah yaitu kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen). Pada
Pada dada serangga dari golongan serangga yang bersayap terdapat satu pasang sayap
atau dua pasang dan tiga pasang kaki. Abdomen tidak mempunyai alat gerak tetapi kadang-
kadang pada bagian ujung abdomen mempunyai embelan-embelan. Sebagian besar embelan
Dinding Tubuh
Pada manusia dan berbagai jenis hewan, rangka terdapat di dalam tubuh yang disebut
endoskleton, sedangkan pada serangga dan sebagian hewan lainnya rangka terdapat di luar
tubuh yang disebut eksoskeleton. Dinding tubuh serangga tidak hanya berfungsi untuk
melindungi bagian luar tubuh tetapi juga merupakan struktur untuk memperkokoh tubuh dan
Dinding tubuh serangga terdiri atas tiga bagian, yaitu kutikula merupakan lapisan luar
yang berisi pigmen dan zat lainnya termasuk ikatan kimia yang khas disebut khitin,
hipodermis berupa lapisan seluler berada di bawah kutikula, membran basal berupa lapisan
non seluler yang tipis di bawah hipodermis. Dinding tubuh secara keseluruhan menutupi
serangga dan melekuk ke arah dalam pada beberapa bagian tubuh membentuk bumbung
pengokoh. Trakea (pembuluh pernafasan), serta ujung depan dan belakang saluran
Kutikula tersusun atas tiga lapisan yaitu epikutikula, eksokutikula dan endokutikula.
Epikutikula merupakan lapisan tipis yang paling luar tebalnya sekitar 1 mikron dan tidak
berisi khitin, eksokutikula dan andokutikula merupakan lapisan yang lebih tebal dan
mengandung khitin. Eksokutikula berada d bawah epikutikula, lebih padat, lebih keras dan
zat yang paling tahan dan tidak larut dalam air, alkohol, asam dan basa, tidak dapat dicerna
oleh enzim pencernaan mamalia, tetapi dapat diuraikan oleh bakteri tertentu. Apabila kitin
dilarutkan dalam basa dapat mengurangi warna dan kerasnya zat, tetapi struktur kutikula
tidak berubah. Kerasnya kutikula disebabkan karena zat non kitin yang susunan kimianya
belum dikatahui dengan pasti. Endokutikla dan bagian yang lebih keras (Ibrahim, 2012).
Kepala (caput)
Kepala pada dasarnya tersusun atas 6 segmen yang berfusi. Keenam segmen tersebut
tidak tampak lagi pada hewan dewasa, tetapi pada saat embrio teramati. Bukti adanya keenam
segmen pada saat dewasa yaitu terlihat adanya 6 apendiks yang meliputi dorsal, antena,
merupakan daerah diantara dan di belakang mata. Genae merupakan bagian yang terletak di
kedua susu katerak kepala bagian depan. Sedangkan sklerit empat persegi panjang yang
Pada kedua sisi kepala terdapat mata majemuk berwarna hitam. Mata majemuk
dilindungi oleh bagain transparan dari kutikula yaitu cornea, dimana terbagi menjadi
sejumlah besar potongan berbentuk segi enam yaitu disebut sebagia facet. Setiap facet
merupakan ujung terluar dari suatu unit yang disebut ommatididum. Adanya struktur ini akan
Selain mata majemuk, belalang memiliki mata sederhana atau ocellus (jamak ocelli)
di daerah kepala bagian atas serta di tepi sebelah dalam mata majemuk. Mata sederhana ini
terdiri atas sekelompok sel-sel penglihatan yaitu retinula dan di bagian tengahnya terdapat
batang optik yaitu rhabdom. Bagian terluar mata sederhana terdapat lensa transparan yang
Selain mata, terdapat juga sepasang antena yang panjang dan sangat mobil (bergerak-
gerak). Antena belakang berbentuk benang dan tersusun atas sejumlah besar segmen. Pada
antena terdapat rambut-rambut sensori yang kemungkinan berfungsi sebagai indera pembau
(Sakura, 2012).
Pada umumnya antena serangga terbagi menjadi 3 ruas utama yaitu scape yang
merupakan ruas pertama melekat pada kepala, ruas kedua disebut dengan pedisel, dan dan
ruas ketiga disebut dengan flagellum. Bentuk dan ukuran antena pada setiap jenis serangga
berbeda beda. Berdasarkan bentuknya antena serangga dapat dibedakan menjadi 14 tipe
yaitu:
1. Filiform: menyerupai benag, tiap-tiap segmen yang membentuk antena ukurannya sama,
2. Moniliform: seperti manik-manik, ruas-ruas antena berukuran sama dan berbentuk bulat,
misalnya Rhysodidae.
3. Setaseous: seperti rambut kaku (Seta), makin ke ujung ruas-ruas antena maakin ramping,
misalnya Isoptera.
4. Clavate: seperti moniliform tapi agak membesar kebagian ujungnya, misalnya
Coccinellidae.
5. Capitate: seperti clavate tetapi perbesaran ruas-ruas terakhir tiba-tiba membesar, misalnya
Nitidulidae.
7. Geniculate: segmen pertama berukuran panjang diikuti oleh satu segmen yang lebih kecil
8. Pectinate: setiap segmen memanjang ke arah samping seperti sisir, misalnya
Pyrochoroidae.
10. Stylate: segmen terakhir runcing dan agak panjang, misalnya Asilidae.
11. Aristate: seakan-akan dari segmen antena keluar lagi antena, misalnya Muscidae.
12. Plumose: setiap segmen berambut lebat dan panjang, misalnya nyamuk jantan.
13. Lamellate: segmen paling ujung membesar dan menjadi lempengan, misalnya
Scarabaidae.
14. Flabellate: semua segmen setelah pedicel bentuknya seperti lempengan, misalnya
Adapun fungsi antena pada setiap jenis serangga sangat beragam, namun pada
umumnya fungsi utama dari antena tersebut adalah sebagai alat peraba dan pencium. Selain
dua fungsi utama antena yang telah disebutkan diatas beberapa fungsi lain dari antena
serangga yang sama pentingnya adalah sebagai alat untuk mengetahui tempat-tempat
Bagian-bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, yaitu
mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap), tipe alat mulut pengunyah, mandibel
bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu
Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang
memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Tipe mulut penggigit yaitu
Mulut tipe pengigit dilengkapi dengan rahang atas dan bahwa yang sangat kuat, contohnya
mulut belalang dan jangkrik. Tipe mulut penusuk-penghisap yaitu mulut tipe penusuk-
penghisap mempunyai rahang yang panjang dan runcing. Contohnya nyamuk. Mulut
penghisap yaitu mulut tipe penusuk-penghisap dilengkapi dengan alat seperti belalai panjang
yang dapat digulung, contohnya mulut kupu kupu. dan mulut penjilat yaitu mulut tipe penjilat
dilengkapi dengan alat untuk menjilat. Contohnya mulut lebah madu dan lalat (Jumar, 2000).
Bagian-bagian mulut belalang adalah sebagai berikut: Labrum atau bibir atas terletak
di sisi ventral clypeus. Disebelah bawah labrum terdapat organ yang bentuknya seperti lidah
yaitu hypopharynx. Di setiap sisinya terdapat rahang keras mandibula. Permukaan rahang ini
bergigi untuk menggigit makanan. Di sebelah bawah mandibula terdapat sepasang maxila.
Setiap maxilla terdiri atas cardo (bagian basal), stipes (bagian tengah), lacinia (berbentuk
kurva panjang), galea (bentuknya panjang sedikit bulat), dan palpung maxillary. Labium atau
bibir bawah terdiri atas submentum (bagian basal), mentum (bagian tengah), ligula
(berjumlah dua, merupakan penutup yang dapat bergerak), dan palpus labial yang terdapat di
setiap sisinya. Labrum dan labium berperanan memegang makanan diantara mandibula dan
maxilla yang bergerak secara lateral untuk menggiling makanan tersebut. Sedangkan palpus
maxillary dan palpus labial berfungsi untuk membedakan jenis makanan karena adanya
Thorax
Toraks adalah bagian yang menghubungkan antara caput dan abdomen. Torak juga
merupakan daerah lokomotor pada serangga dewasa karena pada torak terdapat tiga pasang
kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura tidak bersayap). Torak bagian
Dada (thorax) terdiri atas 3 segmen yaitu prothorax (anterior): adalah bagian depan
dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai depan, mesothorax
(tengah) bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
tengah dan sepasang sayap depan dan metathorax (posterior) bagian belakang dari thorax dan
sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang sayap belakang.
Tiap-tiap segmen tertutup oleh eksokeleton, di bagian dorsal disebut tergum, disisi lateral
segmen mesothorax merupakan sayap anterior dan disebut tegmina atau elytra. Istilah
tegmina digunakan untuk sebutan sayap anterior dari anggota Orthoptera (contohnya
belalang), sedangkan elytra digunakan untuk sebutan sayap anterior anggota oro Coleptera
(contonya kumbang). Sayap pada segmen metathorax merupakan sayap posterior. Ditinjau
dari strukturnya sebuah sayap terdiri atas membran atas dan membran bawah. Sayap
sebenarnya merupakan perluasan dari kutikula yang diperkuat dengan anyaman vena dan
saraf yang bercabang-cabang. Di dalam vena sayap terdapat trakhea dan serabut saraf yang
halus. Sayap anterior berupa lembaran tipis dan transparan. Pada waktu istirahat, sayap
posterior terdapat di bawah sayap anterior. Berdasarkan perbandingan dari aneka ragam
sayap, pada dasarnya tetap mengikuti prinsip rangkaian vena longitudinal dari anterior
b. Sub kosta: ujungnya bercabang dua, dan mendekati ujung basal, ada kemungkinan
c. Radius, dengan dua cabang, cabang ke-1 tidak bercabang, sedangkan cabang ke-2 disebut
e. Kubitus, cabang dari kubitus menghasilkan dua sampai tiga cabang.
f. Anal, vena yang tidak bercabang dan bernomor ke 1 ke 2 ke 3 dan seterusnya, penomoran ini
Di sisi lateral mesothraks dan metathoraks terdapat spirakel yang merupakan lubang
dari sistem respirasi. Setiap segmen dada membawa sepasang kaku. Setiap kaki terssun atas 5
3. Femur, khusus femur dari kaki metathoraks membesar dan mengandung otot yang
5. Tarsus, terdiri atas 3 segmen yang tampak, salah satu yang bersendi dengan tibia memiliki
3 bantalan pada pemrukaan ventral. Sedangkan segmen paling ujung dilengkapi sepasang
Abdomen
Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi,
dan reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari beberapa ruas, rata-rata 9-10 ruas jumlah
segmen abdomen embrio insekta adalah 11 dan masing-masing segmen membawa sepasang
Sedangkan pada insekta fase dewasa abdomennya tidak memiliki apendiks dan
sejumlah segmen biasanya mereduksi. Segmen pertama abdomen belalang berfusi dengan
metathoraks. Hasil penggabungan ini hanya terdri atas tergum saja, dan disetiap sisi segmen
ini terdapat sebuah membran tympani berbentuk oval yang merupakan penutup sebuah
hanya sebagian saja yang berfusi. Segmen ke 11 hanya terdiri atas tergum saja dan
membentuk alat genitalia. Pada hewan jantan terdiri atas lempeng sub genital, 2 lempeng
Sedangkan pada hewan betina memiliki 2 lempeng podical, 2 cerci, dan 3 pasang
lempeng yang dapat digerakkan dimana membentuk ovipositor, alat untuk meletakkan telur
Sesungguhnya, terdapat sejumlah serangga yang tidak memiliki ovipositor, dengan demikian
serangga ini menggunakan cara lain untuk meletakkan telurnya. Jenis serangga tersebut
Serangga memiliki dinding tubuh yang disebut integumen. Integumen ini berperan
Kutikula terdiri dari sel-sel mati yang dibentuk oleh sel hidup di bawahnya yaitu epikutikula,
dan terdiri dari prokutikula dan epikutikula. Prokutikula terdiri dari lapisan yang lebih tebal
2. Lapisan luar disebut lapisan lilin yang sulit ditembus air (Aderisandi, 2012).
Bagian yang mengeras dari kutikula terutama terdapat pada lapisan eksokutikula,
disebabkan oleh adanya sklerotin sebagai hasil dari proses pengerasan yang disebut dengan
sklerotisasi. Kutikula relatif permiabel, dan bila keadaannya tipis, maka dapat dilalui oleh air
2. sutura, yaitu garis persatuan antara dua sklerit yang terpisah
Secara garis besar bagian tubuh serangga terdiri dari kepala, thoraks, dan abdomen
(Aderisandi, 2012).
Tipe-Tipe Tungkai Serangga
Sejumlah bentuk tungkai serangga yang khas beserta fungsinya dijelaskan sebagai
berikut:
1. Saltatorial Tungkai belakang belalang yang digunakan untuk meloncat, dengan bentuk
femur tungkai belakang lebih besar bila dibandingkan dengan femur tungkai depan dan
2. Raptorial: Tungkai depan digunakan untuk menangkap dan memegang mangsa, sehingga
ukurannya lebih besar bila dibandingkan dengan tungkai yang lainnya. Contoh:
3. Kursorial: Tungkai ini digunakan untuk berjalan cepat atau berlari. Contoh: Periplaneta
australasiae (kecoa).
4. Fosorial: Tungkai depan berubah bentuk sebagai alat penggali tanah. Contoh: Gryllotalpa
africana (orong-orong).
5. Natatorial: Tungkai jenis ini terdapat pada serangga air yang berfungsi untuk berenang.
6. Korbikulum: Tungkai tipe ini berfungsi untuk mengumpulkan tepung sari. Contoh : Apis
Sayap
sayap, yaitu kelompok serangga bersayap (Pterygota) dan kelompok serangga tidak bersayap
metapleuron. Sayap diperkuat oleh satu deretan rangka-rangka sayap yang bersklerotisasi,
yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf. Permukaan atas dan bawah sayap terbuat
dari bahan kitin tipis. Bagian tertentu dari sayap tampak seperti garis-garis tebal yang disebut
pembuluh sayap. Bagian sayap yang dikelilingi oleh pembuluh sayap disebut sel (Daisugi,
2011).
METODE PRAKTIKUM
Alat:
3. Alat tulis, dipergunkan sebagai alat untuk membuat laporan sementara.
Bahan:
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
4. Beri keteranganbagian anatomi luar tubuh serangga berdasarkan struktur tubuh serangga.
Banjarbaru.
Hasil
Gambar belalang kayu (Valanga nigricornis).
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Acridoidea
Genus : Valanga
Specific : nigricornis
Klasifikasi kupu-kupu
Kingdom : Animalia.
Phylum : Arthropoda.
Division : Ditrysia.
Class : Insecta.
Subclass : Pterygota.
Infraclass : Neoptera.
Superorder : Endopterygota.
Order : Lepidoptera.
Suborder : Glossata.
Infraorder : Heteroneura.
Division : Ditrysia.
Superfamili : Mimallonoidea.
Cohort : Myoglossata.
Subcohort : Neolepidoptera.
Gambar ampal
Kingdom : Animalia.
Filum : Arthropoda.
Kelas : Insecta.
Ordo : Coleoptera.
Family : Scarabacidae.
Genus : Phyllopoga.
Pembahasan
bagian luar belalang yaitu: kepala (caput), antena, dada (Thorax), tungkai, sayap dan perut
(Abdomen). Kepala belalang terdiri dari : frons, Maxilla, Mata Majemuk, Mata oceli,
Antenna, Mandibula dan Labirin. Abdomen belalang terdiri dari: Membran lateral, Tergum,
Bagian-bagian yang terdapat dalam anatomi kupu-kupu. Kepala (head), dan 2 antena
yang terpasang di kepala. Antena (Antennea), antena adalah alat sensor yang terdapat di
kepala serangga dewasa. Antena ini digunakan untuk mencium dan keseimbangan. Kupu-
kupu mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai
antennal club. Mata kupu-kupu terdiri dari: Mata kompon (Compound Eye), mata kompon
kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata kompon serangga
lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning saja. Kupu-kupu
dewasa menghisap nektar bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau
mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan
digulung melingkar seperti selang air. Dada kupu-kupu (Thorax), dada adalah bagian
diantara kepala (head) dan perut (abdomen) dimana kaki dan sayap terpasang. Sayap kupu-
kupu berdasarkan praktikum sayap depan (Forewing), fore wing adalah sepasang sayap
yang berada paling atas. Sayap belakang (Hindwing), hind wing adalah sepasang sayap
yang berada paling bawah. Dan berdasarkan praktikum kaki (Legs) kupu-kupu mempunyai
sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di
belakangnya kaki, terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman
yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap.
Perut (Abdomen) kupu-kupu, perut merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai
segmentasi yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk
alat ekresi (pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ
Pada praktikum hewan ampal ini memiliki 2 pasang sayap, sepasang tebal dan keras
yang terdapat pada bagian luar dan sepasang sayap tipis (bagian dalam). Kakinya ada 3
pasang, segmen tubuhnya ada 5 segmen. Phyllopoga postancensis bersifat holometabola yang
berarti mengalami metamosfosis sempurna. Makanannya berupa buah dan serangga muda.
Ampal ini memiliki mulut tipe pengunyah. Antena dan kakinya panjang, kepala memanjang,
tidak bersayap.
Pada hewan jantan memilki organ penjepit yang terletak di ujung posterior abdomen
dan organ tersebut menyerupai organ penyengat pada kalajengking (Yeti, 2011).
Habitat Ampal ditemukan di pohon-pohon serta hidup bebas. Tubuhnya kokoh, oval
atau memanjang, elytra tidak kasar. Beragam dalam ukuran dan warna, tetapi umumnya
Anatomi luar serangga meskipun pada dasarnya sama pada semua jenis serangga,
tetapi ada keragaman menurut jenisnya dan dalam satu jenis serangga menurut tahap
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Serangga memiliki cara merusak tanaman yang berbeda-beda antara lain yaitu mengisap,
menjilat dan menusuk.
2. Serangga memiliki morfologi yang terdiri dari caput (kepala) yaitu mata, mulut, antena,
dan cula serta dada yang terdiri dari kaki dan perut (abdomen).
3. Struktur tubuh serangga bagian dalam terdiri dari beberapa sitem yaitu system
pencernaan, system saraf, system pernafasan, sistem sirkulasi, dan system reproduksi.
4. Belalang merupakan serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera.
Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga
memiliki ovipositor pendek.
5. Belalang merupakan salah satu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
(Hemimetabola).
6. Kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.
Saran
Agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka sebaiknya
praktikan harus teliti dalam pengamatan dan pengukuran saat praktikum yang berada dalam
pengawasan asisten. Diharapkan juga kerjasama yang baik antara praktikan dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Pada kepala serangga dalam hal ini semut terdapat banyak organ sensor. Semut,
layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata
yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga
punya tiga oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan
polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa
jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia,
memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang
membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk
berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut lain.
Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu
yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang
atau mandibula yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun
sarang, dan untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat
semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum
dipindahkan k