Anda di halaman 1dari 2

Utang Indonesia mencapai 4.500 Triliun? Untuk Apa??

Indonesia saat ini yang seperti kita ketahui banyak sekali isu yang beredar.
Salah satunya Utang Luar Negeri atau yang biasa disebut ULN. Banyak sekali
pertanyaan mengenai Indonesia yang berutang luar negeri seperti Mengaa
Indonesia harus berutang? Dan untuk apa Indonesia berutang?? Mengapa tidak
cetak uang saja yang banyak??

Mengaa Indonesia harus berutang?

Pemerintah dalam melakukan program-programnya membutuhkan dana


yang sangat besar dan dengan kondisi keuangan di Indonesia yang seperti kita
ketahui sekarang tidak dapat mencukupi biaya tersebut, maka dari itulah
Pemerintah membutuhkan pinjaman dari luar negeri. Utang tersebut dilakukan
untuk melakukan pembangunan seperti fasilitas kesehatan, infrastruktur dll untuk
dapat lebih mensejahterakan masyarakat. Indonesia berutang dikarenakan
Indonesia sendiri kekurangan APBN akibat berkurangnya kas dalam keuangan atau
yang biasa disebut defisit dikarenakan belanja yang lebih besar dibandingkan
dengan penerimaannya seperti contoh yang lebih mudah anda mempunyai gaji
sebesar 2 juta per bulannya, sedangkan kebutuhan melebihi 2 juta, maka untuk
dapat memenuhi kebutuhan, anda harus mencari pinjaman agar dapat terus
bertahan. Pemerintah perlu melakukan peningkatan produktivitas negara untuk
mengurangi atau menghindari utang tersebut mungkin dengan meningkatkan
devisa negara seperti pariwisata dll, meningkatkan ekspor investasi, serta
mengelola atau mengatur system perpajakan yang lebih baik lagi.

Timbul lah pertanyaan mengapa Indonesia tidak mencetak uang saja agar
tidak perlu lagi utang ke Luar Negeri? Dengan begitu masalah akan selesai. Tidak
semudah dan seenaknya mencetak uang seperti itu walaupun Negara Indonesia
berhak untuk mencetak uang, karena Bank Indonesia harus menjaga peredaran
mata uang agar tetap stabil. Apabila peredaran mata uang tersebut terlalu banyak
maka bisa mengakibatkan penurununan nilai mata uang atau biasa disebut inflasi
dan uang tersebut akhirnya tidak memiliki arti. Namun, jika uang yang beredar itu
terlalu sedikit maka terjadi deflasi yaitu kebalikan dari inflasi sehingga uang
tersebut sangat berarti. Maka dari itu kita tidak bisa menggunakan cara dengan
menetak uang sebanyak-banyaknya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai