PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Disusun Oleh:
1. Aryo Rahma Nugroho (04)
2. Chandra Putra Ciptaningtyas (05)
3. Christina Septiani (06)
4. Maemunatul Maulida (15)
5. Nur Ivo Karina Zuhri (16)
KELOMPOK 3
SMA NEGERI 2 BREBES
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Jika dilihat dari tabel, negara A lebih efisien dalam memproduksi tas sedangkan negara B
dalam memproduksi sepatu. Untuk mengerjakan satu tas diperlukan 15 tenaga kerja di negara B
sedangkan di negara A hanya membutuhkan 10 tenaga kerja. 1 unit sepatu di negara A
diperlukan 8 tenaga kerja sedangkan negara B hanya membutuhkan 5 tenaga kerja. Dapat
disimpulkan negara A memiliki keunggulan mutlak pada produk tas dan negara B memiliki
keunggulan mutlak pada produksi sepatu. Keunggulan mutlak merupakan kemampuan tiap
negara untuk menghasilkan satu jenis barang dengan biaya yang secara mutlak lebih rendah dari
negara lain. Keuntungan mutlak terjadi jika suatu negara lebih unggul terhadap salah satu macam
produk yang dihasilkan dengan biaya lebih murah.
David Ricardo dan John Stuart Mill adalah pakar yang mengembangkan teori keunggulan
komparatif. Keunggulan komparatif menjelaskan suatu negara akan menghasilkan dan
mengekspor produk yang memiliki keunggulan komparatif terbesar dan mengimpor barang yang
memiliki keunggulan komparatif. Artinya suatu negara akan mengekspor barang yang dapat
dihasilkan dengan lebih murah dan mengimpor barang yang jika dihasilkan sendiri
mengeluarkan biaya besar. Keunggulan komparatif menyatakan suatu negara akan mendapatkan
manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi. Berikut adalah contoh tabel
produksi seorang pekerja per tahun untuk memahami keunggulan komparatif.
Berdasarkan tabel tersebut negara A tidak memiliki keunggulan mutlak karena semua
keunggulan mutlak ada pada negara B. Jika negara A menjual sepeda motor kepada negara B
maka negara A akan mendapat keuntungan sebesar 0,3 mobil (0,8 - 0,5) setiap 1 unit motor yang
terjual. jika negara B mengekspor mobil ke negara A, negara B akan memperoleh keuntungan
0,25 sepeda motor (1,25-1) setiap 1 unit mobil yang terjual. kedua negara tetap dapat
melaksanakan perdagangan internasional dan mendapatkan keuntungan karena tiap negara
memiliki keuntungan komparatif.
Teori ini berpendapat suatu negara akan mengekspor barang yang memiliki faktor produksi
melimpah secara intensif. Teori yang dikembangkan oleh Eli Heckscher dan Bertil Ohlin
menyebutkan suatu negara melaksanakan perdagangan internasional dengan negara lain karena
memiliki keunggulan komparatif, yaitu keunggulan di bidang teknologi dan faktor produksi.
Terdapat dua dasar keunggulan komparatif yang dimiliki suatu negara yaitu faktor endowment
(kepemilikan faktor-faktor produksi yang terdapat di suatu negara) dan faktor intensity
(teknologi yang digunakan dalam proses produksi baik labour intensity maupun capital
intensity).