, 2015)
Focus utama dari literature review ini adalah pada pengalaman remaja dalam
review 5 artikel. Pada hasil yaitu menemukan pengetahuan tentang HIV, perilaku
lainnya. Populasi dan sample ini terbukti bahwa tingkat pengetahuan masih
laki (Morales, et al., 2018). Mayoritas (378, 94,5%) dan hampir semua (392,
98%) responden survei pernah mendengar tentang IMS dan HIV / AIDS.
modern seperti pil (241, 64,8%) dan kondom (212, 56,8%), dan sumber
informasinya, antara lain, sektor kesehatan publik dan massa. media elektronik
untuk masing-masing 261 (69,8%) dan 227 (60,9%) responden (Yared, et al.,
2017).
didiagnosis dengan IMS (Oni, et, al., 2015). Dalam penelitian Oni, et, al.,
Barat
3. Perilaku seksual
penetrasi, yang telah melakukan hubungan seks secara paksa 43%, telah
mabuk 57%, dan 38% telah melakuakan hubungan seks paks dan
lebih dari setengah peserta survei (53%) pernah melakukan hubungan seksual
(Yared, et al., 2017). Sebanyak 3,1% telah mencium, 10,5% telah menyentuh
atau disentuh oleh pacar di area genital, dan 7,6% memiliki hubungan seksual
10-21 tahun, dimana terdapat dalam penelitian Kemigisha yang memiliki usia paling
muda dan usia yang paling tinggi terdapat dalam penelitian Yared, dimana usia
tersebut adalah usia yang seharusnya sudah mengenal tentang perilaku seksual.
tentang pengetahuan HIV, berbeda dengan penelitian Yared karena penelitian ini
menggabungkan antara kuantitatif dan kualitatif dengan hasil mayoritas (378, 94,5%)
dan hampir semua (392, 98%) responden survei pernah mendengar tentang IMS dan
memiliki risiko tinggi tertular ims atau mengalami kehamilan yang tidak disengaja
Dari seluruh hasil meyatakan bahwa hampir dari setengah responden pernah
memiliki risiko tinggi tertular IMS atau mengalami kehamilan yang tidak disengaja.
Meskipun kondom adalah metode perlindungan yang paling sering untuk hubungan
seksual (digunakan 71% dari waktu), hanya 22% dari peserta melaporkan
penggunaan yang konsisten. Frekuensi penggunaan dalam penelitian ini lebih rendah
daripada frekuensi yang diukur dalam sampel siswa Spanyol antara 15 dan 18
menemukan frekuensi penggunaan yang lebih tinggi di antara anak laki-laki 93,5%
(Morales, et al., 2019). Studi ini menggambarkan perilaku seksual, pengetahuan
kesehatan seksual, dan perilaku pencarian informasi VYA di Uganda, dalam upaya
bahwa 7% remaja aktif secara seksual, dan mayoritas dari mereka tidak
IMS dan kontrasepsi rendah. Lebih jauh, media adalah sumber yang paling banyak
digunakan untuk informasi SRH, sementara sumber sekolah dan orang tua kurang
seperti debut seksual dini, seks tanpa kondom dan hubungan seksual dengan banyak
pasangan dengan beberapa menjadi korban kehamilan yang tidak diinginkan dan
Infeksi Menular Seksual (Oni, et, al., 2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mayoritas responden aktif secara seksual dan terlibat dalam perilaku seksual berisiko
tinggi seperti kemitraan seksual ganda dan seks transaksional. Namun, hanya 12%
yang pernah menggunakan kontrasepsi modern ( Ganle, et, al., 2019). Temuan
penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah peserta survei (53%) pernah
melakukan hubungan seksual, yang lebih tinggi dari persentase sebelumnya yang
dilaporkan di universitas yang sama pada tahun 2011, 2013 dan 2015 (masing-
masing 39%, 42,8% dan 40,8%) [6, 8, 9]. Dengan usia rata-rata selama seks pertama
17,29 ± SD 2,21, hampir setengah dari siswa berada di sekolah menengah ketika
Responden juga menyebut seks paksa sebagai alasan untuk seks pertama yang
dan terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi dan tingkat kesadaran lebih rendah