Anda di halaman 1dari 2

BAB 5

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN GERAKAN MASSA DENGAN


METODE KELERENGAN

5.1. Pendahuluan

Berdasarkan Keppres No. 32 Tahun 1990, bahwa kawasan rawan bencana

merupakan kawasan lindung yang perlu dijaga, untuk melindungi manusia dan

kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam, maupun secara tidak

langsung oleh perbuatan manusia. Kriteria kawasan rawan bencana alam adalah

merupakan kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami

bencana alam seperti letusan gunungapi, gempa bumi, dan gerakan massa.

Gerakan massa adalah salah satu fenomena alam yang hampir selalu

dialami oleh tiap-tiap daerah didunia. Fenomena alam ini banyak ragamnya, dan

banyak pula pemicunya, baik secara biologis, asmosferik maupun aktivitas fisik

lainnya serta baik secara alamiah maupun artifisial oleh kegiatan manusia.

Hampir seluruh gerakan massa ini berdampak bencana bagi masyarakat yang

tinggal di sekitarnya, terutama yang bermukim pada daerah-daerah morfologi

berlereng sedang-terjal, di mana terjadi perubahan gradien lereng.

5.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil data yang

berada di daerah penelitian berupa slope, dan kemudian dilakukan analisis

kelerengan melalui peta topografi dan data DEM daerah penelitian yang

kemudian dilakukan perhitungan dengan rumus penentu nilai kemiringan lereng,

yang kemudian data tersebut dijadikan acuan untuk pembuatan peta kelerengan.

1
2

5.3. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data dilakukan dari hasil pengambilan data di lokasi

penelitian kemudian dicocokan dengan klasifikasi menurut Van Zuidam dan

gerakan massa tersebut termasuk di tipe apa saja dilokasi penelitian. Sehingga di

dapat hasil yang nyata dari data yang sebenarnya dilapangan.

Data kemiringan juga di ambil melalui peta topografi daerah penelitian

dengan menggunakan sayatan-sayatan untuk menentukan nilai kemiringan yang

kemudian di olah dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

S=(n-1) x IK X 100%
a x Penyebut skala

Keterengan :

S : Sudut Lereng (%)

n : Jumlah Kontur

IK : Interval Kontur

a : Panjang Sayatan pada Peta

5.4. Alat dan bahan

Peralatan yang digunakan untuk pengambilan data dilapangan adalah

sebagai berikut:

a. Peta topografi, skala 1 : 25.000 daerah penelitian

b. Peta RBI Lembar 1308-442 (Rajadesa)

c. Kompas geologi tipe Brunton untuk mengukur kemiringan lereng.

d. GPS merk Garmin untuk ploting lokasi pengamatan.

e. Alat tulis.

Anda mungkin juga menyukai