PENDAHULUAN
kondisi geologinya, maka dapat diperkirakan potensi sumber daya alam yang
terdapat di daerah itu, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk potensi positif
Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, ditambah
lagi dengan keadaan geologi dan tingginya tingkat pelapukan telah menjadi sebab
utama terjadinya gerakan tanah. Hal ini diperparah dengan budaya penebangan
hutan yang tak terkendali serta perlakuan lahan yang tidak ramah lingkungan
(Sukandarrumidi, 2010).
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi
yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor di
sebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Tetapi
penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng.
Maksud dari uraian diatas adalah untuk mengetahui tingkat stabilitas lereng di
Jawa Barat, dengan mengangkat judul “Geologi Dan Identifikasi Daerah Rawan
1
2
Barat.
lingkungan, serta hasil dari pemetaan meliputi peta lintasan dan lokasi
pengamatan, peta geomorfologi, peta geologi struktur dan peta geologi. Di Desa
3
Barat.
1.5. Asumsi
dengan berbagai cara dan metode, baik yang berkaitan dengan tipe longsoran dan
faktor penyebabnya.
Untuk dapat mengetahui secara detil tentang tipe dan faktor penyebab
detail dan komprehensif sehingga dapat diketahui secara pasti sebaran, lokasi jenis
kestabilan wilayah dan lokasi gerakan tanah merupakan out-put dari penelitian
yang berguna untuk perencanaan tata guna lahan (Noor Djauhari, 2012).
meliputi geomorfologi, stratigrafi dan struktur geologi, yang pada akhirnya dapat
penelitian.