Anda di halaman 1dari 6

RS.

ROYAL CARE

RUANG RAWAT INAP KELAS 1 (MAWAR)

KARU : Siti Nurul Huda

KATIM I : Nur Azizah Pohan

Perawat Pelaksana : Ervina

KATIM II : Feni Abe Pangaribuan

Perawat Pelaksana : Lista Melisa Br Tarigan

KATIM III : Fadillah Umaiyah

Perawat Pelaksana : Ina Fitrah

FUNGSI DIRECTING IN NURSING MANAJEMEN


1. Pengertian Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer berusaha memotivasi, membina
komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan negosiasi (Marquis dan Huston, 2010).
Pengarahan yang efektif akan meningkatkan dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen
keperawatan dan tujuan asuhan keperawatan (Swanburg, 2000). Pengarahan dilakukan oleh para
pimpinan bisa secara individu maupun secara kelompok. Organisasi yang tahu manfaat
pengarahan ini selalu melakukan secara rutin dengan maksud menjalin komunikasis ecara vertical
maupun horizontal, sehingga dapat mendiskusikan pemecahan masalah secara efektif
(Mortimer, 1996).
2. Fungsi Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan kegiatan keperawatan di
ruang rawat inap dalam rangka menugaskan perawat untuk melaksanakan mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Kepala ruangan dalam melakukan kegiatan pengarahan melalui: saling memberi
motivasi, membantu pemecahan masalah, melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi
yang efektif, melakukan kolaborasi dan koordinasi (Swanburg, 2000). Pengarahan akan mencapai
tujuannya jika dikerjakan dengan baik. Dauglas dalam Swansburg (2000) mengatakan bahwa ada
dua belas aktivitas teknis yang berhubungan dengan pengarahan pada manajemen, yaitu:
1. Merumuskan tujuan perawatan yang realistis untuk pelayanan keperawatan, pasien dan
perawat pelaksana
2. Memberikan prioritas utama untuk kebutuhan klien sehubungan dengan tugas- tugas
perawat pelaksana
3. Melaksanakan koordinasi untuk efisiensi pelayanan
4. Mengidentifikasi tanggung jawab dari perawat pelaksana
5. Memberikan perawatan yang berkesinambungan
6. . Mempertimbangkan kebutuhan terhadap tugas-tugas dari perawat pelaksana
7. Memberikan kepemimpinan untuk perawat dalam hal pengajaran, konsultasi, dan evaluasI
8. Mempercayai anggota
9. Menginterpretasikan protocol
10. Menjelaskan prosedur yang harus diikuti
11. Memberikan laporan ringkas dan jelas
12. Menggunakan proses kontrol manajemen

3. Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan


Kegiatan Pengarahan dapat dilakukan dengan 10 rambu-rambu kegiatan pengarahan yang
penting diketahui menurut Douglas, yaitu:
1. Tentukan tujuan pengarahan yang realistis
2. Berikan prioritas pertama kepada yang penting dan urgen
3. Lakukan koordinasi dan efisien dengan unit kerja lain
4. Identifikasi tanggung jawab semua pekerjaan agar semua staf bekerjadengan benar
dan adil
5. Ciptakan budaya kerja yang aman dan suasana pendidikan berkelanjutan agar selalu
bekerja dengan keilmuan yang kokoh danmutakhir
6. Timbulkan rasa percaya diri anggota yang tinggi, dengan memberikanreward and
punishment yang jelas dan tegas
7. Terjemahkan standar operasional prosedur yang mudah dibaca dandimengerti agar
memudahkan pekerjaan yang akan dilakukan staf
8. Jelaskan prosedur keadaan gawat/force major baik terhadap pasienmaupun situasi
gawat lainnya
9. Berikan pengarahan yang sifatnya jelas, singkat dan tepat
10. Gunakan manajemen kontrol yang baik untuk mengkaji kualitaslayanan secara teratur
dan rutin

4. Langkah Supervisi Ruang Rawat


Langkah-langkah pada supervise keperawatan adalah sebagai berikut (Nursalam, 2014):
a. Pra Supervisi
1) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
2) Supervisor menetapkan tujuan dan kompetensi yang akan dinilai.
b. Pelaksanaan Supervisi
1) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumentyang telah
disiapkan.
2) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan
3) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan danklarifikasi
permasalahan.
c. Pasca Supervisi- 3F
1) Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi data sekunder
 Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
 Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
2) Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
 Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada
 Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3) Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi (sesuai hasil laporan supervisi)
4) Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

5. Praktik Pengarahan Kepala Ruangan Sesuai Standar Akreditasi


1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua TIM
2. Memberi pujian kepada anggota TIM yang melakukan tugas dengan baik
3. Memberi motifasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan denganASKEP
pasien
5. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
7. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota TIM lain
8. Mengembangkan sistem pengarahan formal dan informal

HAND OVER RUANG RAWAT INAP KELAS 1


Karu memiliki wewenang dalam menyusun perencanaan seperti mengatur PP dalam
handover dan ber koordinasi ,dimana diruang rawat inap kelas 1 memiliki model penugasan terdiri
dari tim yaitu Katim I, Katim II dan Katim III.Hand over yang dilakukan berdasarkan SOP dari
RS. Dimana Karu sebagai pemimpin dalam hal ini dan handover dilakukan di nurse station terlebih
dahulu serta diruang rawat. Berikut terlampir sop handover :

SERAH TERIMA TUGAS PERAWAT ANTAR


SHIF (HAND OVER)

No.Dokumen :
No. Revisi : Halaman : 1/3

RUMAH SAKIT
ROYAL CARE

SOP Tanggal terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Direktur


Utama :

PENGERTIAN Proses searah terima tugas antara tim kerja dinas dalam
kurun waktu tertentu kepada tim kerja yang dinas pada jam
kerja berikutnya yang mencakup pasien yang dirawat, obat-
obatan pasien maupun informasi lain yang perlu dioverkan
kepada tim berikutnya di RS Royal Care.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
serah terima tugas perawat antar shif (handover)
PROSEDUR 1. Perawat yang akan menyerahkan tugas kepada tim kerja
yang lain menyiapkan seluruh RM pasien, obat pasien,
hasil pemeriksaan penunjang dan dokumen lain yang
diperlukan.
2. Masing-masing tim duduk bersama untuk siap melakukan
serah terima tugas / hand over.
3. Kepala jaga menyampaikan selamat pagi/siang /malam
4. Kepala jaga meminta semua personil untuk duduk di
nurse station karena akan segera dilakukan hand over.
5. Kepala jaga menyampaikan :
a. Jumlah total pasien di ruangan tersebut dan jumlah
pasien di tiap-tiap tim . Jumlah pasien yang
pengawasan khusus : nama pasien dan ada di tim
berapa.
b. Rencana pasien pulang ( ada / tidak ), jika ada sebut
nama pasien dan ada di tim berapa.
c. Rencana pasien pindah ruang ( ada / tidak), jika ada
sebut nama pasien dan ada di tim berapa.
d. Rencana pasien masuk /pasien baru ( ada / tidak ),
jika ada rencana masuk di tim berapa dan di
kamar berapa.
e. Apakah pada saat dinas ada
KTD/KNC/sentinel/komplain dari pasien. Jika
ada tim berikutnya supaya melakukan follow up.
6. Kepala jaga mempersilahkan masing-masing ketua tim
untuk mempersiapkan serah terima.
7 .- Ketua tim yang akan menyerahkan tugas memegang RM
pasien, Ketua tim yang menerima tugas mempersiapkan
buku catatan untuk mencatat hal-hal yang penting.
- Anggota tim yang akan menyerahkan tugas memegang
DPO, anggota tim lain akan menerima tugas memegang
troly obat pasien.
8. Ketua Tim yang menyerahkan tugas menyampaikan
informasi untuk tiap-tiap pasien yang meliputi :
a. Identitas pasien ( Nama,tanggal lahir ) b.
Diagnosa Medis
c. DPJP ( hari ini sudah visite / belum ) d. Hasil visite
hari ini :
 Jika ada tambahan obat, sudah diberikan atau belum (
anggota tim cek DPO dan troly obat pasien )
 Jika ada advis pemeriksaan penunjang ( anggota tim
cek hasil pemeriksaan penunjang, jika belum ada,
tilpon bagian terkait sudah jadi apa belum.)
 jika ada tindakan ,apakah sudah dilakukan / belum
(jika operasi kwitansi sudah jadi apa belum )
 jika ada rencana operasi , apakah persiapan pre op
sudah lengkap apa belum. ( anggota tim cek
form ceklist pre op )
 jika ada pemeriksaan penunjang yang memerlukan
persiapan ,apakah persiapan pasien sudah lengkap
apa belum ? ( anggota tim cek form ceklist persiapan
pasien pemeriksaan penunjang yang dimaksud. )
e. Kondisi terakhir pasien :
 Keadaan umum ( kesadaran,GCS )
 Hasil TTV terakhir ( Tensi,nadi,suhu , pernafasan,
nyeri )
 pasien resiko jatuh / tidak
 pasien dengan tindakan restrain / tidak pasien ada
dicubitus / tidak
f. Obat-obatan yang masih dipakai pasien.
9. Perawat kepala jaga mempersilahkan petugas pantry,
pekarya dan administrasi memberikn informasi kepada tim
berikutnya.
10. Jika telah semua informasi di serahterimakan kepada tim
yang akan dinas berikutnya, Perawat Kepala Jaga
mempersilahkan tim yang menerima tugas menanyakan
ulang jika ada yang kurang jelas 11. Masing-masing ketua
tim melakukan kunjungan bersama ke tiap-tiap pasien yang
menjadi tanggungjawabnya
12. Ketua tim yang menyerahkan tugas memperkenalkan
kepada pasien /keluarga, nama dan jabatan perawat yang
menerima tugas serta nama perawat penanggung jawab
shift.
13. Pada saat keliling, petugas pantry dan PU melanjutkan
hand over.
14. Dokumentasikan dalam Catatan terintegrasi
15. Setelah kunjungan ke tiap pasien selesai ,perawat kepala
jaga mengajak semua petugas untuk kembali ke nurse station
untuk berdoa bersama
UNIT TERKAIT Ruang rawat inap-Radiologi-Laboratorium-UGD-
Administrasi

Anda mungkin juga menyukai