Anda di halaman 1dari 19

a

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN


KEPERAWATAN JIWA
“DEFISIT PERAWATAN DIRI”

Disusun Oleh :

1.      AnggiAnjela                  (1503009)


2.      Deva Tiara  A.                (1503025)
3.      GreciaClarensi              (1503043)
4.      MutasaWiyani               (1503065)
5.      M. SyahrulBasith          (1503055)
6.      Windy Priyamitha          (1503093)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA


SEMARANG PROGRAM S1 KEPERAWATAN SEMESTER V (A)
2017
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Masalah Utama
Defisit Perawatan Diri

B. ProsesTerjadinyaMasalah
1. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhikebutuhan guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting).
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri
adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan
untuk dirinya.
2. Tanda dan Gejala
Menurut Depkes, Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
a. Fisik
Badanbau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang dan kotor, gigi
kotor disertai mulut bau, penampilantidak rapi.
b. Psikologis
Malas, tidak ada inisiatif, menarik diri, isolasi diri, merasa tak berdaya, rendah
diri dan merasa hina.
c. Sosial
Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidakk mampu berperilaku sesuai norma, cara
makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat.
3. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah
sebagai berikut :
a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Tanda dan gejalanya :
1) Data subjektif : klienmengatakan saya tidakmampumandi, tidak bisa
melakukanapa-apa.
2) Data objektif : Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan,
halitosis, badan bau, kulit kotor.

Menurut Depkes, penyebab kurang perawatan diri adalah :


a. Faktor prediposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan
diri.
b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah
yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu
melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes, Faktor–faktor yang mempengaruhi personal hygiene
adalah:
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya.
2) Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
3) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita
diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
4) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.
4. Akibat
Akibat dari defisit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan kesehatan.
Gangguan pemeliharaan kesehatan ini bentuknya bisa bermacam – macam.
Akibat dari defisit perawat diri adalah sebagai berikut :
a. Kulit yang kurang bersih merupakan penyebab berbagai gangguan macam
penyakit kulit (kadas, kurap, kudis, panu, bisul, kusta, patek atau frambosa,
dan borok).
b. Kuku yang kurang terawat dan kotor sebagai tempat bibit penyakit yang
masuk ke dalam tubuh. Terutama penyakit alat – alat pernapasan.
Disamping itu kuku yang kotor sebagai tempat bertelur cacing, dan sebagai
penyakit cacing pita, cacing tambang, dan penyakit perut.
c. Gigi dan mulut yang kurang terawat akan berakibat pada gigi
berlubang, bau mulut, dan penyakit gusi
d. Gangguan lain yang mungkin muncul seperti gastritis kronis (karenan
kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit dari orofecal (karena
hygiene BAB/BAK sembarangan) (Wahit Iqbal, dkk.,2015:159).
Sedangkan menurut (tarwoto dan wartonah, 2010:117) akibatnya adalah :
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
Tanda dan gejala :
a. Data Subyektif :
1) Klien mengatakan malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju
2) Klienmengatakan malas menyisirrambut
3) Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan benar
4) Klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar
b. Data Obyektif :
1)  Klien terlihat kotor, rambut tidak disisir, baju agak kotor, bau dan
menolak diajak mandi.
2) Rambutterlihattidak disisir
a) Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
b) Klien terlihat BAK sembarangan

C. Pohon Masalah

Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Isolasi Sosial

D. Data yang harus dikajian


Data Subyektif
1. Klien mengatakan dirinya malas mandi
2. Klien mengatakan malas makan
3. Klien mengatakan tidak tahu cara membersihkan WC setelah bab/bak
Data Obyektif
1. Ketidakmampuan mandi dan membersihkan diri ; kotor, berbau
2. Ketidakmampuan berpakaian; pakaian sembarangan
3. Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri : BAB atau BAK sembarangan
E. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunankemampuan dan motivasimerawatdiri
2. Defisit perawatan diri
3. Isolasi sosial

F. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa 1 : Penurunankemampuan dan motivasimerawatdiri.
Tujuan Umum :Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk
memperhatikan kebersihan diri.
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Intervensi / Tindakan:
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik dengan cara :
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
berkenalan.
c. Tanyakannama dan panggilankesukaanklien.
d. Tunjukansikapjujur dan menepatijanjisetiapkaliberinteraksi.
e. Tanyakanperasaan dan masalah yang dihadapiklien.
f. Buat kontrak interaksi yang jelas.
g. Dengarkanungkapanperasaankliendenganempati.
h. Penuhi kebutuhan dasar klien.
2. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan diri.
Intervensi / Tindakan:
a. Bina
hubungansalingpercayadenganmenggunakanprinsipkomunikasiterapeuti
k.
b. Diskusikanbersamaklienpentingnyakebersihandiridengan cara
menjelaskanpengertiantentangartibersih dan tanda-tanda bersih.
c. Dorongklienuntukmenyebutkan 3 dari 5 tanda kebersihandiri.
d. Diskusikanfungsikebersihandiridenganmenggalipengetahuanklienterhada
phal yang berhubungandengankebersihandiri.
e. Bantuklienmengungkapkanartikebersihandiri dan
tujuanmemeliharakebersihandiri.
f. Beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti
kebersihan diri.
g. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti: mandi 2 kali
pagi dan sore, sikat gigi minimal 2 kali sehari (sesudah makan dan
sebelum tidur), keramas dan menyisir rambut, gunting kuku jika
panjang.
3. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat.
Intervensi / Tindakan :
a. Motivasi klien untuk mandi.
b. Beri kesempatan untuk mandi, beri kesempatan klien untuk
mendemonstrasikan cara memelihara kebersihandiri yang benar.
c. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari.
d. Kaji keinginan klien untuk memotong kuku dan merapikan rambut.
e. Kolaborasidenganperawatruanganuntukpengelolaanfasilitasperawatanke
bersihandiri, sepertimandi dan kebersihankamarmandi.
f. Bekerjasamadengankeluargauntukmengadakanfasilitaskebersihandirisep
ertiodol, sikatgigi, shampoo, pakaianganti, handuk dan sandal.
4. Kliendapatmelakukankebersihanperawatandiri secara mandiri.
Intervensi/ Tindakan :
a. Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur, ingatkan
untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti baju dan pakai
sandal.
5. Kliendapatmempertahankankebersihandiri secara mandiri.
Intervensi / Tindakan :
a. Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.
6. Klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri.
Intervensi / Tindakan :
a. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien
menjaga kebersihan diri.
b. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakanyang telah dilakukan klien
selama di RS dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah
dialami di RS.
c. Anjurkan keluarga untuk memutuskan memberi stimulasi terhadap
kemajuan yang telah dialami di RS.
d. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam
menjaga kebersihan diri klien.
e. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana dalam menjaga kebersihan
diri.
f. Diskusikanbersamakeluarga cara
membantukliendalammenjagakebersihandiri.
g. Diskusikandengankeluargamengenaihal yang dilakukanmisalnya:
mengingatkan pada waktumandi, sikatgigi, mandi, keramas, dan lain-
lain.

Diagnosa 2 : Isolasi sosial


TujuanUmum : Klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Intervensi
a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan
diri,jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat
kesepakatan dengan jelas tentang topik, tempat dan waktu.
b. Beri perhatian dan penghaargaan: temani klien walau tidak menjawab.
c. Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu-buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri.
Intervensi
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab
menarik diri atau mau bergaul.
c. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda
serta penyebab yang muncul.
d. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain
dankerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Intervensi
a. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan
dengan orang lain.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain.
c. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang
lain.
d. Berireinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
e. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain.
f. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan
orang lain.
g. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain.
h. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial.
Intervensi
a. Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain.
b. Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain.
c. Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan.
e. Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi
waktu.
f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.
g. Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan.
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang
lain
Intervensi
a. Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain.
b. Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan
orang lain.
c. Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan oranglain.
Diagnosa 3 : DefisitPerawatanDiri :kebersihandiri, berdandan, makan,
BAB/BAK.
Tujuan Umum : Pasientidakmengalamidefisitperawatandiri.
Tujuan Khusus :
1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri.
2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik.
3. Pasien mampu melakukan makan dengan baik.
4. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri.
Intervensi
a. Melatihpasien cara-cara perawatankebersihandiri.
1) Menjelaskanpentingnyamenjagakebersihandiri.
2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
3) Menjelaskan cara-cara melakukankebersihandiri.
4) Melatihpasienmempraktekkan cara menjagakebersihandiri.
5) Melatih pasien berdandan/berhias.
Untukpasienlaki-lakilatihanmeliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
Untukpasienwanita, latihannyameliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Berhias
5. Melatih pasien makan secara mandiri.
a. Menjelaskan cara mempersiapkanmakan.
b. Menjelaskan cara makan yang tertib.
c. Menjelaskan cara merapikanperalatanmakansetelahmakan.
d. Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik.
6. Mengajarkanpasienmelakukan BAB/BAK secara mandiri.
a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai.
b. Menjelaskan cara membersihkandirisetelah BAB dan BAK.
c. Menjelaskan cara membersihkantempat BAB dan BAK
BAB II

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP-1 Pasien : Defisit Perawatan Diri

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil menggaruk-garuk kepala yang
terlihat kotor,rambut sebahu dan tidak tertata rapi. Pakaian yang digunakan Klien
tidak terpasang dengan benar, dan terlihat banyak robekan. Kuku jari tangan terlihat
hitam dan panjang. Gigi Klien terlihat kotor, dan mulut Klien mengeluarkan bau .
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya


b. Identifikasi kebutuhan kebersihan diri
c. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
d. Jelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan
e. Masukkan kedalam jadwal kegiatan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
2. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat pagi? Perkenalkan nama saya Perawat. Saya adalah Mahasiswa
keperawatan stikes KH yang sedang praktek disini. Saya praktek disini selama
tujuh hari. Nama anda siapa ya? Senangnya dipanggil apa. Oh, jadi anda
senangnya dipanggil Ny. H saja.
b. Evaluasi / Validasi
Neri lihat dari tadi Ny. H menggaruk – garuk kepala, gatal ya?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang kebersihan diri?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. H maunya
kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. H? Oh, jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja.

3. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Berapa kali Ny. H mandi dalam sehari? Apakah Ny. H sudah mandi hari ini? Menurut
Ny. H apa kegunaannya mandi ?Apa alasan Ny. H sehingga tidak bisa merawat diri?
Menurut Ny. H apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-
tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal,
mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
menurut Ny. H yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb
b. Menurut Ny. H mandi itu seperti apa? Sebelum mandi apa yang biasanya Ny. H
persiapkan? Benar sekali, Ny. H perlu menyiapkan pakain ganti yang bersih, handuk
kering, sikat gigi, odol, shampo dan sabun mandi.
c. Menurut Ny. H tempat mandi dimana? Benar sekali kita mandi di kamar mandi,
bagaimana kalau kita ke kamar mandi sekarang, Neri akan bantu melakukannya.
Pertama kita gosok gigi dulu dengan sikat gigi, ambil sikat gigi yang sudah di kasih
odol kemudian sikat gigi dengan gerakan memutar dari atas ke bawah kemudian Ny.
H berkumur kumur dengan air bersih. Bagus sekali Ny. H, sekarang buka pakaian Ny.
H, siram seluruh tubuh Ny. H dengan air termasuk rambut dan kepala lalu ambil
shampo sedikit dan gosokkan ke atas kepala Ny. H sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih. Bagus sekali Ny. H, sekarang ambil sabun dan gosokan ke seluruh tubuh Ny.
H secara merata dan di mulai dari bagian sebelah kanan lalu siram dengan air sampai
bersih, pastikan bersih tidak ada sisa sabun yang menempel. Setelah selesai di siram
dengan air sampai bersih keringkan tubuh Ny. H dengan handuk kering yang sudah
disiapkan. Bagus sekali Ny. H melakukannya. Selanjutnya Ny. H menggunakan
pakaian bersih yang sudah di siapkan.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. H setelah mandi dan mengganti pakaian? Coba Ny. H
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah Ny. H lakukan tadi?
Bagus sekali sekarang Ny. H sudah tahu manfaat dan cara mandi yang baik.
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ternyata Ny. H masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kebersihan
diri.  Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. H  Mau berapa kali sehari
mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan sore. Kalau pagi jam berapa ?
kalau sore ?? Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan)
kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan..
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 7 pagi setelah Ny.H
melakukan kegiatan mandi
Tempat : Ny. H mau kita ketemu dimana?? Kita ketemu di dalam kamar Ny. H besok
bagaimana?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-2 Pasien : Defisit Perawatan Diri

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil memegang rambut yang
basah. Klien terlihat menggunakan pakaian dengan kancing baju yang tidak terpasang.
Klien mengatakan merasa segar setelah mandi.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
Membantu klien latihan berhias
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a.Salam terapuetik
Selamat pagi ? masih ingat Ny. H dengan saya?
b. Evaluasi / Validasi
Neri lihat dari tadi Ny. H memegang kepala, kenapa Ny. H?Bgaimana perasaan
Ny. H setelah melakukan kegiatan mandi?
c.Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita berbincang tentang berhias diri?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. H maunya
kita ngobrol-ngobrolnya 20 menit.
Tempat : Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. H? Oh, jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja.
2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)
a. Bagaimana perasaan Ny. H setelah mandi? Apa yang Ny. H lakukan setelah
mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandan
b. Apa Ny. H sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih dan
kering. Berganti pakain yang bersih 2 kali seharai. Sekarang coba Ny. H lakukan
mengganti pakaian. Bagus sekali Ny. H kerja yang bagus. Sekarang setelah
menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan berdandan supaya Ny. H
tampak rapi dan cantik
c. Kira kira apa alat yang Ny, H butuhkan untuk berdandan?Bagus sekali Ny. H alat
yang dibutuhkan sisir, bedak dan kaca
d. Setelah Ny.H memasang pakaian dengan baik sekarang sisir rambut yang rapi,
bagus Ny. H, sekarang ambil bedak dan bedaki muka Ny. H rata dan tipis. Bagus
sekali Ny. H bisa melakukan dengan baik.
4. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. H setelah latihan berdandan?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. H terlihat segar dan cantik
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. H  Sehabis Ny. H melakukan
mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik dan benar sesuai dengan
latihan kita hari ini. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B
(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan yang
baik dan benar.
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai jadwal
makan Ny. H
Tempat : Siang nanti kita latihan makan yang baik di ruang makan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-3 Pasien : Defisit Perawatan Diri

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien terlihat duduk di salah satu kursi di dekat meja makan Klien terlihat rapi dengan
rambut yang di sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan cara persiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertip
c. Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat siang Ny. H ? Bagus sekali Ny. H terlihat rapi siang ini,,

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. H siang hari ini?
c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara makan yang baik?
Waktu : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, Jadi Ny. H maunya
kita ngobrol-ngobrolnya 25 menit.
Tempat : Kita akan latihan cara makan yang baik jadi kita latihan langsung di
ruang makan
2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)
a. Bagaimana menurut Ny. H cara makan yang baik? Bagus Ny. H sebelum kita
makan kita cuci tangan dengan air dan sabun.
b. Setelah mencuci tangan dengan air dan sabun, Ny. H bias mengambil makanan di
atas meja dengan menggunakan piring.
c. Sebelum makan Ny. H dapat berdoa. Bagus sekarang Ny. H dapat berdoa
sebelum makan. Suap makanan dengan pelan-pelan, Ya bagus Ny. H sekarang
sudah bisa melakukan menyuap makanan dengan baik dan benar.
d. Setelah makan Ny. H harus membereskan piring dan gelas yang kotor, Setelah di
bereskan sekarang Ny.H dapat mencuci tangan kembali dengan air dan sabun.
Setelah itu keringkan tangan dengan saputangan yang bersih.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. H setelah latihan cara makan yang baik?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. H terlihat rapi dan bersih.
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. H  Sehabis Ny. H melakukan
mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan yang baik dan benar
sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan cara BAK/BAB yang
baik
Waktu : Kalau begitu kita akan latihan cara BAB/BAK besok jam 10 pagi atau
sesuai jadwal kapan Ny. H merasa ingin BAB/BAK
Tempat :Besok kita latihan cara BAB/BAK dengan baik di ruangan ini
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-4 Pasien : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan Ke-3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien terlihat duduk di salah satu sisi kamar. klien terlihat rapi dengan rambut yang di
sisir.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan klien melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
c. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB/BAK
d. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB/BAK

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Selamat siang Ny. H ? Sudah di lakukan jadwal harian yang telah kita lakukan
kemaren?Bagus sekali Ny. H dapat melakukan secara mandiri semua latihan yang
telah kita lakukan,,

b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan Ny. H siang hari ini?

c. Kontrak
Topik : Bagimana kalau kita latihan cara BAB/BAK yang baik?
Waktu : kita akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bagamana menurut
Ny. H?
Tempat : Kita akan latihan cara BAB/BAK yang baik jadi kita latihan langsung
di tempat BAB/BAK

2. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)


a. Menurut Ny. H dimana kita BAB/BAK yang benar?Benar Ny.H kita BAB/BAK
di ruang tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi kita tidak boleh
BAB/BAK di sembarang tempat.
b. Sekarang coba Ny. H sebutkan bagaiman cara membersihkan/cebok?Bagus Ny.H
cebok itu adalah cara membersihkan bokong atau tempat keluar BAB/BAK
dengan air yang bersih dan jernih.Setelah Ny. H cebok pastikan juga tidak ada
BAB/BAK yang tersisa di WC dengan cara menyirami WC dengan air bersih.
Setelah di pastikan bokong dan WC bersih baru NY. H mencuci tangan dengan
air dan sabun.
4. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien/ subjektif
Bagaimana perasaan   Ny. H setelah latihan cara BAB/BAK yang baik?
2. Evaluasi perawat/ objektif
Ny. H terlihat tersenyum dan wajah yang segar
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian.  Ny. H  Sehabis Ny. H melakukan
mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan yang baik dan benar, jika
Ny.H merasakan keinginan BAB/BAK Ny.H dapat melakukan latihan yang telah kita
lakukan. Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau
diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak melakukan.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Baiklah Ny. H sekarang kita akhiri pertemuan ini, Kalau Ny.H masih ada
yang ingin ditanyakan/ ada masalah yang ingin dibicarakan boleh kepada
suster lain yang dinas diruangan ini. Suster permisi dulu ya Ny.H
Assalamualaikum,,

Anda mungkin juga menyukai