Anda di halaman 1dari 16

EKSISTENSI BAHASA ARAB

DALAM DUNIA DAKWAH

Besse Wahida

Abstrak

Dakwah merupakan suatu bentuk komunikasi keagamaan yang tujuan utamanya adalah
amar ma’ruf dan nahi munkar dengan objek dakwah, mad’u, baik berupa individu maupun
kelompok. Da’i sebagai pelaku dakwah dituntut untuk menguasai materi dakwah yang
akan disampaikan kepada mad’unya, yang mana mencakup masalah aqidah, syariah,
muamalah, dan akhlaq. Adapun yang menjadi sumber dari materi dakwah yaitu Alquran
dan hadis yang merupakan sumber ajaran dan sumber hukum Islam yang tertinggi.
Eksistensi bahasa Arab dalam dakwah menjadi begitu penting karena kedua sumber
materi dakwah tersebut menggunakan bahasa Arab, sehingga bahasa Arab menjadi kunci
pembuka bagi ilmu pengetahuan keislaman. Untuk mengkaji dan mendalaminya
dibutuhkan pula penguasaan terhadap berbagai cabang ilmu seperti Ilmu Tafsir, Ilmu
Nahwu, Ilmu Bayan, Ushul Fiqih, dll., yang tidak jauh dari bahasa Arab. Selain itu, buku-
buku literatur asli yang merupakan hasil pemikiran, penafsiran, syarahan terhadap
Alqur‟an dan hadis oleh para ulama-ulama masa lalu tertulis dalam bahasa Arab yang
kesemuanya itu merupakan bagian dari sumber materi dakwah yang harusnya diketahui
oleh para da‟i. Semua itu bertujuan agar dalam penyampaian materi dakwah yang
bersumber dari Alquran maupun hadis sesuai dengan syariat Islam dan menjauhkan dari
kesalahpahaman pemahaman yang diterima si mad’u dalam menerima pesan-pesan
yang disampaikan oleh seorang da’i.

Kata Kunci: Islam, Alquran, Bahasa Arab dan Dakwah

A. Pendahuluan dan perbuatan-perbuatan manusia, alat


yang dipakai untuk mempengaruhi dan
Bahasa merupakan sesuatu yang
dipengaruhi. Bahasa adalah tanda yang
tidak pernah terpisahkan dari kehidupan
jelas dari kepribadian yang baik maupun
manusia karena bahasa adalah dasar
yang buruk, tanda yang jelas dari
yang pertama-tama dan paling berurat
keluarga dan bangsa, tanda yang jelas
akar dari kehidupan manusia. Bahasa
dari budi kemanusiaan (Hasyim Asy‟ariy,
adalah alat yang dipergunakan untuk
1999:3). Bahasa merupakan perkataan-
membentuk pikiran, perasaan, keinginan,

﴾ 75 ﴿
perkataan baik dalam bentuk lisan kekerdilannya sendiri. Oleh karena itu,
maupun tulisan. Bahasa menjadi alat alternatif yang sangat mungkin
komunikasi bagi manusia yang digunakan dimunculkan adalah dengan mempelajari
untuk mengaktualisasikan dirinya, alat bahasa itu sendiri.
untuk menyampaikan segala Bahasa Arab sebagai media
kebutuhannya, dan untuk berpikir. dalam berkomunikasi merupakan bahasa
Syaiful Bahri Djamarah yang digunakan oleh banyak kelompok
mengatakan bahwa bahasa merupakan manusia dan menjadi salah satu bahasa
sarana yang efektif untuk menjalin mayor di dunia (Sabah Ghazzawi, 1992:1)
komunikasi sosial. Tanpa bahasa, yang saat ini digunakan oleh hampir
komunikasi tidak akan dapat dilakukan seluruh belahan dunia, baik itu penutur
dengan baik dan interaksi sosial pun tidak asli dalam hal ini belahan dunia timur
akan pernah terjadi, karena hanya khususnya negara-negara Arab dan
dengan bahasa seseorang dapat Afrika, maupun yang bukan penutur asli.
menyampaikan maksudnya kepada orang Bahasa Arab sudah menjadi bahasa
lain (Syaiful Bahri Djamarah, 2008:46). dunia internasional yang digunakan
Di samping sebagai alat dalam forum resmi dunia seperti, PBB,
komunikasi, bahasa juga merupakan alat OKI, dan Liga Arab.
untuk memperoleh berbagai macam Sejak bahasa Arab yang tertuang
pengetahuan. Diibaratkan sebagai rumah, di dalam Alquran didengungkan hingga
bahasa ini merupakan kunci utama. kini, semua pengamat baik dari dunia
Dengan memegang kunci utama rumah, Arab maupun dari barat menganggapnya
berarti seseorang dapat membuka isi sebagai bahasa yang memiliki standar
rumah tersebut. Begitupula dengan ketinggian dan keelokan linguistik
bahasa, manusia mampu membuka tertinggi yang tiada taranya. Ali al-Najjar
jendela untuk meneropong sejuta dalam Syahin mengungkapkan bahwa
pengetahuan yang terhampar di alam bahasa Arab merupakan bahasa yang
semesta ini. terluas dan terkaya kandungannya,
Begitu pentingnya bahasa, deskripsi dan pemaparannya sangat
sehingga seseorang yang tidak mengenal detail. (Syahin, 1980:35).
bahasa akan merasa asing dan Selanjutnya Akkawi (1987:2)
tenggelam dalam keasingan dan menulis bahwa Amir al-Mu‟minin Umar
kebodohan. Ketidaktahuannya akan bin al-Khattab r.a. berkata: hendaklah
bahasa akan berpotensi membangun kamu sekalian tamak mempelajari bahasa

﴾ 76 ﴿
Arab karena bahasa Arab itu merupakan terkandung dalam Alquran. (Ash-Shiddiqi,
bahagian dari agamamu. Atas dasar ini 1975: 207).
pula lah Abdul Alim Ibrahim (1978:48) Sehubungan dengan itu, bahasa
berkata bahwa bahasa Arab merupakan Arab juga menjadi bahasa yang tidak
bahasa orang Arab dan sekaligus juga terpisahkan dari dunia dakwah.
merupakan bahasa agama Islam. Bagaimana tidak, kata dakwah sendiri
Meskipun menurut Nurcholis Majid dalam barasal dari bahasa Arab yaitu da’a,
Azhar Arsyad bahwa bahasa Arab yad’u, da’watan yang mengandung
bukanlah bahasa khusus orang muslim makna memanggil, menyeru, mengajak
dan agama Islam semata, melainkan juga dan memohon atau meminta (Jum‟ah,
bahasa kaum non-muslim dan agama 2014:24). Selanjutnya, dakwah yang
bukan Islam seperti Yahudi dan Kristen merupakan bentuk ajakan dan seruan
karena minoritas-minoritas Arab bukan kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari
muslim masih ada dijumpai di beberapa yang munkar tentu saja menggunakan
negara Arab kecuali dikawasan Arab Alquran dan hadis sebagai sumber ajaran
Saudi, khususnya Makkah-Madinah Islam dan dasar panutan yang mana
(Azhar Arsyad, 2004:xiv). keduanya menggunakan bahasa Arab.
Namun dapat dipahami bahwa Aktivitas dakwah merupakan
kesan bahasa Arab adalah bahasa suatu kegiatan komunikasi yang inti
agama Islam disebabkan oleh tujuannya adalah mempengaruhi orang
keberadaan bahasa Arab yang lebih lain ke arah yang baik. Setiap individu
dominan dari pada bahasa-bahasa muslim dianggap sebagai komunikator
lainnya dalam penggunaannya baik agama atau da‟i dimana diwajibkan
dalam bentuk tulisan maupun lisan. menyampaikan ajaran agama sesuai
Sehingga tidaklah keliru jika kadar kemampuan masing-masing
dikatakan bahwa orang-orang yang individu. Tanggung jawab ini menjadi
hendak memahami hukum-hukum atau suatu tugas yang penting, sehingga
ajaran-ajaran agama Islam dengan baik Rasulullah SAW dalam salah satu
haruslah berusaha mempelajari bahasa haditsnya yang sangat populer
Arab. Bahasa-bahasa lain, termasuk mengatakan yaitu,” ‫“ بلغوا عني و لو أية‬
bahasa Indonesia tidak dapat diandalkan menuntut setiap muslim menyampaikan
untuk memberikan kepastian arti yang sesuatu darinya walaupun hanya "satu
tersurat dan tersirat dari makna yang ayat". Simbolik walau hanya satu ayat

﴾ 77 ﴿
menunjukkan pentingnya kebenaran terakhir dengan perantaraan malaikat
ajaran agama disampaikan dengan baik. jibril. Wahyu yang diturunkan kepada
Pesan dakwah yang disampaikan nabi Muhammad SAW yang
oleh setiap individu tentu saja menggunakan bahasa Arab dihimpun
membutuhkan dalil-dalil nash yang menjadi kitab suci Alquran. Begitu pula
mendukung dan menjadi penguat hadis yang merupakan penjelasan dan
sehingga apa yang disampaikan oleh penafsiran Alquran dihimpun dan
seorang da‟i kepada pendengarnya atau disusun dalam bahasa Arab. Kedua
mad’u menjadi lebih meyakinkan. Dalil- sumber pokok ajaran agama Islam
dalil nash tersebut adalah Alquran dan tersebut berbahasa Arab (Ahmad
hadis yang jika ingin dikaji dan dipahami Izzan, 2007:53).
harus menggunakan bahasa Arab. Dalam sejarah perkembangan
Sehingga bahasa Arab dan dakwah agama samawi atau agama wahyu,
merupakan suatu hal yang tidak bisa tidak terdapat kitab suci yang masih
dipisahkan karena keduanya merupakan asli bahasanya, kecuali Alquran. Ayat-
sendi agama Islam. Adanya hubungan ayat Alquran yang diturunkan dalam
antara kedua hal tersebut dua periode, yaitu sebelum hijrah ke
melatarbelakangi penulisan makalah ini. madinah dan setelah hijrah, masih
Adapun yang menjadi pokok tetap utuh dalam bahasa aslinya.
pembahasan dalam makalah ini yaitu, Keaslian atau otentisitas Alquran ini
eksistensi bahasa Arab dalam Islam, merupakan mukjizat sebagaimana
Bahasa arab sebagai bahasa Alquran, yang Allah SWT janjikan (Ahmad
dan posisi bahasa Arab dalam dakwah. Izzan, 2007:53). Bahasa Arab juga
adalah bahasa Nabi Muhammad SAW
B. Pembahasan dan bahasa verbal para sahabat.
Hadis-hadis Nabi yang sampai kepada
1. Bahasa Arab dan Islam
kita menggunakan bahasa Arab. Oleh
Sebagai bahasa yang hidup,
karena itu, penguasaan bahasa Arab
bahasa Arab, baik klasik maupun
menjadi pintu gerbang dalam
modern memiliki peranan yang sangat
memahami Alquran dan hadis dan
penting dalam agama Islam.
dapat dikatakan bahwa mempelajari
Sebagaimana diketahui, Islam adalah
bahasa Arab merupakan suatu
agama wahyu yang diturunkan kepada
kebutuhan yang utama guna
nabi Muhammad SAW, sebagai utusan
mempelajari dan memperdalam

﴾ 78 ﴿
pemahaman ajaran Islam dari sumber Tafsir Jami‟at al-Bayan fi Tafsir Alquran,
aslinya. Abu al-Qosim Muhammad bin Umar al-
Seiring dengan timbulnya Zamakhsari dengan tafsirnya al-Kasysyaf,
berbagai masalah keagamaan setelah Rasyid Ridho dengan tafsirnya al- Manar,
nabi Muhammad SAW wafat, dan Thanthawi Jauhari dengan tafsirnya Tafsir
setelah periode khulafa ar-Rasyidin, Jawahir dan banyak lagi yang lain-lain,
timbullah peran ulama yang berjasa semuanya tertulis dalam bahasa Arab.
dalam usaha-usaha memahami dan Demikian juga dalam bidang hadits, al-
mensosialisasikan syariah, baik yang Jami‟ al-Shahih karya Imam Bukhari, al-
berkenan dengan ibadah muamalah Jami‟ al-Shahih karya Imam Muslim, al-
maupun jinayah. Dengan demikian Sunan Abu Daud karya Abu Daud, al-
selain bersumber pada Alquran dan Sunan Ibnu Majah karya Ibnu Majah
hadis dalam penetapan hukum, ulama (Atang Abd. Hakim dan Jauih Mubarak,
juga menambahkan sumber hukum 2008:81) dan di bidang ilmu-ilmu
lain yang dikembangkan dari hasil keislaman yang lainnya, tertulis dalam
ijtihad pemikiran mereka yang bahasa Arab. Karena sumber-sumber asli
berdasarkan Alquran dan hadis, yaitu ajaran Islam dan ilmu-ilmu keislaman
ijma’, qiyas, mashlahat murshalah dan adalah bahasa Arab, maka sangatlah
istihsan. Uraian dan pembahasan penting bagi umat Islam terutama
mengenai sumber hukum tersebut kalangan ilmuannya untuk mempelajari
banyak ditulis ulama terdahulu dalam dan memahami serta menguasai bahasa
kitab-kitab klasik yang berbahasa Arab.
Arab. Bahasa Arab dalam kajian Islam
Bahasa Arab selain sebagai bahasa menjadi menarik dan penting, disebabkan
lisan, ia juga bahasa tulisan. Bahasa bahwa sumber asli ajaran Islam Alquran
tulisan inilah yang telah membangun dan hadis ditulis dalam bahasa Arab,
tradisi ilmiah di kalangan umat Islam. kitab-kitab karya ulama-ulama besar
Secara historis dapat dibuktikan melalui yang mempengaruhi alur pemikiran umat
karya-karya fenomental ulama-ulama di Islam terutama di bidang tafsir, hadits,
berbagai bidang; di bidang tafsir dikenal fiqih, aqidah, tasawuf ditulis dalam
karya tulis hasil kajian ulama semacam bahasa Arab, dan kajian ilmu keislaman
Abdullah Ibnu Abbas dengan kitabnya akan semakin berbobot jika mengambil
Tafsir Ibnu Abbas, Abu Ja‟far Muhammad rujukan dari bahasa Arab.
bin Jarir al-Thabarani dengan karyanya

﴾ 79 ﴿
Selanjutnya, penggunaan bahasa tertuang dalam Alquran, hadis, dan
Arab yang sangat fenomenal dalam kitab-kitab tafsir, dan syarah hadis.
agama tampak jelas dalam pelaksanaan Selain itu bahasa Arab juga menjadi
ibadah ritual seperti ungkapan untuk bahasa kunci pembuka khasanah ilmu
memanggil atau mengajak shalat yang pengetahuan agama dan sains yang
disebut azan dam iqamat. Selain itu, sumber utamanya terdapat dalam
bacaan-bacaan yang diucapkan kitab-kitab berbahasa Arab yang
dilafazkan dalam shalat pun harus banyak dikaji oleh para ilmuwan barat.
menggunakan bahasa Arab sesuai
dengan tuntunan nabi Muhammad SAW. 2. Bahasa Arab dan Alquran
Dengan demikian, tidaklah salah jika ada
Alquran adalah wahyu Islam dan
yang mengatakan bahwa bahasa Arab
Islam adalah agama Allah yang
adalah bahasa agama Islam.
diturunkan kepada umat manusia.
Di sisi lain, para serjana, baik di
Pengetahuan mengenai pokok-pokok
barat maupun di timur, yang mengkaji dan
ajaran Islam yang tertuang seluruhnya
terus mendalami pertumbuhan dan
dalam Alquran tidak akan bisa
perkembangan agama Islam dan bahkan
dipahami dengan baik kecuali dengan
Ilmu pengetahuan tidak akan bisa
bahasanya. Sehingga orang-orang
melepaskan diri dari kebutuhan akan
bangsa lain dengan bahasa selain
bahasa Arab. Hal tersebut dapat dilihat
bahasa Alquran dituntut juga untuk
dalam sejarah dimana buku-buku literatur
memahami bahasa Alquran dengan
filsafat, ilmu pengetahuan dan sain yang
cara menerjemahkannya.
sudah diterjemahkan dari bahasa Yunani
Bahasa Arab, salah satu bahasa
kuno ke dalam bahasa Arab dan
di dunia, merupakan bahasa yang
diinterpretasi atau ditafsirkan oleh para
sangat penting karena terpilih menjadi
ilmuan Islam pada tahun 750-1258M telah
bahasa Alquran yang dianggap
menjadi referensi utama bagi dunia barat
sebagai kitab suci yang lengkap dan
dalam mengembangkan ilmu
sempurna. Alquran adalah sebuah
pengetahuan (Ahmad Izza, 2007: 56).
Teks yang mengatasi dan melampaui
Dari pemaparan di atas,
teks-teks lain dalam sejarah karena
nampak jelas bahwa eksistensi bahasa
Alquran merupakan wahyu yang
Arab dalam dunia Islam begitu penting
diturunkan Allah melalui malaikatnya
karena bahasa Arab merupakan
kepada ummat manusia. Ruh keilahian
bahasa kunci ajaran-ajaran Islam yang

﴾ 80 ﴿
Alquran-lah yang membuatnya tahan yang notabene berbahasa Arab
dari pelbagai kritik dan gempuran memiliki kaidah bahasa yang fasih dan
(Nasr Hamid Abu Zaid, 2002:1). mengandung gaya bahasa, uslub dan
Eksistensi bahasa Arab sebagai tarkib kalimat yang tak tertandingi oleh
bahasa Alquran disebutkan Allah SAW penyair atau pengarang dari manapun
dalam Surah Yusuf ayat 2: sepanjang zaman. Hal ini ditegaskan
‫ِإ َّنا ا َج َج ْل َجا اُها ُه ْل َج ًنا ا َج َج ِإ ًنًّي ا َّن َج َّن ُه ْل ا َج ْل ِإ ُه وَجا‬ Allah dalam firmannya Q.S. Al
Artinya: Sesungguhnya Kami telah Baqarah ayat 23 yang artinya “Dan jika
menjadikan Al Quran dalam bahasa
kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Arab, supaya kalian berpikir.
Al Quran yang kami wahyukan kepada
Ibnu katsir berkata ketika
hamba kami (Muhammad), buatlah
menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas:
satu surat (saja) yang semisal Al
“Yang demikian itu (bahwa Al -Qur‟an
Quran itu dan ajaklah penolong-
diturunkan dalam bahasa Arab) karena
penolongmu selain Allah, jika kamu
bahasa Arab adalah bahasa yang
orang-orang yang benar”.
paling fasih, jelas, luas, dan maknanya
Setidaknya, ada tiga fungsi dan
lebih mengena lagi cocok untuk jiwa
tujuan mengapa Alquran diturunkan
manusia. Oleh karena itu, kitab yang
dalam bahasa Arab. Fungsi dan tujuan
paling mulia (yaitu Alquran) diturunkan
itu sekaligus merupakan keunggulan
kepada rasul yang paling mulia (yaitu:
dan keutamaannya menurut Alquran.
Rosulullah), dengan bahasa yang
Fungsi tersebut yaitu:
termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui
perantara malaikat yang paling mulia
a. Berfungsi sebagai Sumber
(yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab Informasi dan Sumber Ilmu
ini pun diturunkan pada dataran yang
Allah berfirman dalam Q.S. Al-
paling mulia diatas muka bumi (yaitu
Fushshilat, 41:2-3 yang artinya
tanah Arab), serta awal turunnya pun
“Alquran ini diturunkan dari Zat Yang
pada bulan yang paling mulia (yaitu
Maha Rahman dan Rahim, Kitab yang
Ramadhan), sehingga Alquran menjadi
dijelaskan ayat-ayatnya sebagai
sempurna dari segala sisi.” (Tafsir
Alquran yang berbahasa Arab, bagi
Alquran Ibnu Katsir, Jilid 2: 613).
kaum yang mengetahui. Selain itu,
Alquran sebagai wahyu memiliki
terdapat firman Allah SAW dalam Q.S
keistimewaan yang tak terbilang,
Al-Nahl, 16: 103 yang artinya “…
diantaranya adalah bahwa Alquran
sesungguhnya Alquran itu diajarkan

﴾ 81 ﴿
oleh seorang manusia kepadanya adalah bahasa orang Ajam tetapi
(Muhammad). Bahasa orang yang merupakan bahasa Arab yang jelas.
mereka tuduhkan (bahwa Muhammad Ini artinya, yang menjadi sumber
belajar) kepadanya adalah bahasa ilmu itu bukan Alquran yang Kitab Suci
Ajam. Padahal ini (Alquran) adalah itu, tetapi juga bahasa Arab yang
dalam bahasa Arab yan jelas. menjadi media kitab suci itu
Kata mengetahui dalam surah al- diturunkan. Alquran mewujud menjadi
fushshilat menunjukkan penegasan sumber ilmu ketika ia diturunkan dalam
fungsi dan tujuan diturunkannya bahasa Arab. Ketika Alquran menjadi
Alquran dalam bahasa Arab. Dalam sumer ilmu, maka bahasa Arab juga
redaksi Arabnya adalah ya`lamuun, menjadi sumber ilmu. Sebuah kitab
yang artinya mengetahui. Alquran suci yang menjadi sumber ilmu hanya
adalah Kitab Suci yang mengandung pantas diturunkan dalam sebuah
ilmu-ilmu yang tak terbatas, dan bahasa yang memang pantas menjadi
takkan bisa digali secara tuntas. Ilmu sumber ilmu pula. Sehingga ada
yang dikandungnya takkan pernah kompatibilitas (kesetimbangan) antara
habis walau terus digali dan dikuras kitab suci dan bahasa yang menjadi
sepanjang masa, sepanjang medianya. Dan kompatibilitas itu
kehidupan dunia masih ada. Alquran takkan terjadi bila medianya
adalah sumber ilmu yang kaya dan menggunakan bahasa selain Arab.
abadi. Dengan demikian, dengan sendirinya
Menariknya, penegasan bahwa berarti bahasa Arab adalah sebuah
Alquran sebagai sumber ilmu bahasa yang kaya ilmu, menjadi
(ya`lamuun) itu, bukan sosok sumber informasi dan pengetahuan.
Alqurannya saja. Melainkan sosok (M.Anwar, Artikel Abatasa)
Alquran yang berbahasa arab dengan
lafaz Qur`aanan `Arabiyyan. Sifat b. Berfungsi Inteligensi,
Mencerdaskan
kearaban itu melekat dalam Alquran.
Seperti pula yang disebutkan dalam Ada dua ayat yang menegaskan
surah an-Nahl dengan arabiyyun ini. Yaitu: firman Allah SAW dalam Q.S
mubin yang menyanggah dan Yusuf,12: 1-2. Yang artinya “Itu adalah
membantah anggapan yang ayat-ayat Al-Kitab yang jelas.
mengatakan bahwa bahasa Alquran Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Al-Kitab itu Alquran yang

﴾ 82 ﴿
Berbahasa Arab agar kalian berakal. menurunkan”. Dan yang kedua Dia
Dan Q.S. al-Zukhruf, 43:1-3 yang mengungkapkan, “Kami menjadikan”
artinya “Demi Al-Kitab yang jelas. Antara kata menurunkan dan
Sesungguhnya Kami telah menjadikan menjadikan, tentu saja keduanya
Al-Kitab itu Alquran yang Berbahasa memiliki makna yang berbeda.
Arab agar kalian berakal. Di situ Allah “Menurunkan” adalah sebuah
SWT. menegaskan bahwa tujuan aktivitas menggerakkan sesuatu dari
diturunkan dan dijadikannya Alquran atas ke bawah. Artinya, Alquran
berbahasa Arab adalah “agar kalian diturunkan dari Alam Tinggi (Lawh
berakal” (la`allakum ta`qiluun). Kata Mahfuzh) ke Alam Rendah (alam
aqal dalam Alquran selalu digunakan dunia), dengan bahasa Arab.
dalam bentuk kata kerja, kata yang Sedangkan “menjadikan” adalah
bermakna aktivitas yang terus sebuah tindakan menetapkan dan
berproses. Akal bermakna mengadakan sesuatu dari yang tidak
kecerdasan. Sehingga, mengapa ada menjadi ada, atau dari suatu
Alquran diturunkan berbahasa Arab, di kondisi ke kondisi lain yang
antaranya adalah agar kita cerdas. dikehendaki. Ini berarti, bahwa
Itu artinya, kearaban Alquran itu kearaban Alquran adalah sebuah
berfungsi mencerdaskan para ketetapan yang Allah kehendaki.
pembaca dan pengkajinya. Yang (M.Anwar, Artikel Abatasa).
mencerdaskan manusia itu bukan saja
Alquran sebagai kitab sucinya, c. Fungi Spritual
melainkan juga Alquran yang
Dalam Alquran Q.S. Al-Zumar,
berbahasa Arabnya juga. Karena sifat
39: ayat 27-28 yang artinya “dan
kearaban itu melekat dalam Alquran,
sungguh telah kami buatkan dalam
maka ketika Alquran mencerdaskan,
Alquran ini segala macam
maka bahasa Arab yang menjadi
perumpamaan bagi manusia agar
medianya juga, mencerdaskan.
mereka dapat pelajaran, yaitu Alquran
Adapun yang perlu diteliti lebih
dalam bahasa Arab tidak ada
lanjut adalah, dalam kedua ayat di
kebengkokan (di dalamnya) agar
atas, Allah mengungkapkan dua kata
mereka bertakwa.
yang berbeda, berkaitan dengan
Di sini ditegaskan bahwa Alquran
Alquran berbahasa Arab itu. Pertama
berbahasa itu tujuannya adalah agar
Dia mengungkapkan, “Kami

﴾ 83 ﴿
kita semua bertakwa. Tentu saja takwa cenderung pada kebaikan. Berbeda
merupakan sebuah konsep yang dengan bahasa-bahasa lain. Kita
sangat luas dan dalam. Tetapi secara misalnya dapat merasakan dan
garis besar, takwa merupakan dimensi menyaksikan, jika ada orang yang
spiritualitas. pandai berbahasa Arab, maka ia akan
Secara implisit ini menyatakan lazim disebut oleh masyarakatnya
bahwa Alquran yang berbahasa Arab dengan sebutan ustadz atau bahkan
itu bisa menjadikan seseorang kyai. Ketika seseorang sudah dilabeli
bertakwa, menjadi baik, menjadi sosok sebutan ustadz, maka ia akan berpikir
yang spiritual, yang dekat kepada seribu kali untuk bertindak buruk atau
Tuhan. Banyak kalangan yang amoral. Sehingga, bahasa Arab telah
menceritakan pengalaman mereka, menjadikannya bergerak pada
bahwa ketika mereka membaca kebaikan. Bahasa Arab adalah bahasa
Alquran mereka merasa damai, dakwah, bahasa yang dapat
tenang, dan merasa dekat dengan memperbaiki perilaku seseorang.
Rabb. Bunyi dan nada bacaan Alquran Sebaliknya, kita juga dapat
membuat mereka hanyut dalam merasakan, ada sebuah bahasa yang
kedamaian. auranya justru mendorong seseorang
Itu artinya, Alquran dapat pada keburukan dan kemaksiatan.
menggerakkan orang untuk (M.Anwar, Artikel Abatasa)
menspiritualkan dirinya, untuk menjadi Dari penjelasan di atas, nampak
sosok yang mulia dan dekat dengan jelas bahwa pada dasarnya Allah
Penguasa dirinya. Alquran dapat menurunkan Alquran dalam bahasa
menumbuhkan dan mengaktifkan Arab bukanlah merupakan suatu hal
kekuatan pengendalian diri pada yang kebetulan. Bahasa Arab
seseorang. Alquran memiliki kekuatan merupakan bahasa yang strategis
untuk mendamaikan dan yang jika dilihat secara geografis,
menenangkan. Dan kekuatan itu wilayah Arab terletak di tengah-tengah
muncul dari Alquran yang berbahasa sehingga menjadi sentral, selain itu
Arab. tentu saja karena bahasa Arab
Ini juga sekaligus berarti bahwa memiliki kekayaan kosa kata dan
bahasa Arab memang memiliki keseksamaan.
kekuatan untuk menspiritualkan Amatlah sulit kalau suatu wahyu
manusia, membuat manusia untuk nabi penghabisan diturunkan di

﴾ 84 ﴿
lingkungan masyarakat yang memuaskan nafsunya, sedangkan
bahasanya tidak memadai untuk dalam konsep Islam kehidupan ahl al-
merekam wahyu yang yang mencakup jannah telah mencapai kesempurnaan
perbendaharaan kata filsafat, iman, rohani, nafsunya telah muthmainnah
hukum, kemasyarakatan, sejarah, (Poeradisastra, 1981).
politik dan lain lain. Kata-kata wahyu Disinilah pengetahuan bahasa
seyogyanya seksama tepat, tidak Arab memegang peranan yang sangat
boleh tertukar baik dalam kekhasan penting untuk memahami ajaran-
dan maupun dalam keumumannya. ajaran agama Islam guna ditransfer ke
(Azhar Arsyad, 2004) benak masyarakat. Sehingga mampu
Kata Hur (Alquran, 37: 49, 44:54, memberikan pemahaman yang benar
52:20, 55:72, dan 56:22) telah dan tepat terhadap kandungan Alquran
diterjemahkan sebagai bidadari. Ini dan hadis sebagai sumber ajaran dan
merupakan vulgarisasi yang agak hukum Islam.
serampangan. Kata hur adalah jamak
dari ahwar (L) dan haura (P), 3. Posisi Bahasa Arab dalam
Dakwah
keduanya berasal dari kata hawar,
yakni kejelian mata (yang hitam sangat Dakwah merupakan salah satu
hitam dan yang putih sangat putih). bentuk komunikasi dan seluruh agama
Hur dalam konsep pemikiran Alquran disebarluaskan melalui proses
adalah makhluk suci yang bukan komunikasi. Tanpa adanya komunikasi
merupakan objek pemuasan syahwat agama tidak mungkin bisa
seperti bidadari (dari bahasa Sanskrit berkembang di dunia ini. Hal ini
Vidyadari). Dalam konsep Hinduisme berlaku bagi semua agama di dunia,
Vidyadari adalah obyek pemuasan tak terkecuali agama Islam. Proses
syahwat dewa dan manusia yang komunikasi dalam penyebaran agama
masuk ke svargalokha. Islam diistilahkan dengan dakwah.
Al-jannah di dalam Alquran Dakwah adalah suatu kajian
memiliki arti yang tidak sama dengan dalam seruan, baik dengan lisan,
svarga Hindu. Secara harfiah svarga tulisan, atau tingkah laku yang
sama dengan al-firdaus, paradiso, dilakukan secara sadar dan berencana
tetapi secara konseptual firdaus Islam untuk mempengaruhi orang lain agar
tidaklah sama dengan svarga Hindu, timbul suatu pengertian, kesadaran,
dimana penghuni svarga dapat penghayatan, serta pengalaman

﴾ 85 ﴿
ajaran agama tanpa adanya unsur Adapun unsur-unsur dakwah
paksaan (M. Arifin, 1993:6). Dakwah meliputi: da‟i, mad‟u, dan materi
merupakan upaya untuk dakwah.
menumbuhkan kecenderungan dan a. Da‟i secara bahasa berasal dari
ketertarikan dan tidak hanya terbatas bahasa Arab, bentuk isim fa’il dari
pada aktivitas lisan semata akan tetapi da’a, yad’u, da’watan yang berarti
mencakup seluruh aktivitas lisan orang yang melakukan dakwah.
maupun perbuatan yang ditunjukkan Secara terminologi, da‟I berarti
dalam rangka menunbuhkan setiap muslim yang mukallaf (aqi
kecenderungan dan ketertarikan dalam bhalig) dengan kewajiban dakwah
Islam. Artinya tujuan dakwah adalah (Idris A Shomad, 2004:6). Seorang
bagaimana mengajak orang lain agar da‟i tidak hanya harus mengetahui
senantiasa mengamalkan apa yang dan hafal berbagai macam ayat dan
diperintahkan oleh Allah SWT yang hadis melainkan seorang da‟i
timbul dari kemauan mereka sendiri dituntut harus menguasai ajaran-
(Ahmad Mubarak, 2002:13). ajaran Islam. Penuh kewibawaan
Keberhasilan dakwah sangat dan wawasan yang tinggi karena
bergantung pada kedekatan juru selayaknya da‟i memahami
dakwah dengan umatnya. Juru berbagai aspek sendi kehidupan.
dakwah yang terlahir pada suatu b. Mad’u yaitu manusia yang menjadi
lingkungan pasti akan memahami sasaran dakwah, atau manusia
lorong-lorong kesesatan yang penerima dakwah, baik individu
membungkus masyarakat di maupun kelompok, baik beragama
lingkungan tersebut. Islam maupun tidak, atau dengan
Selain pengetahuan yang dalam kata lain, manusia secara
mengenai kondisi dari lingkungannya, keseluruhan (M. Munir dan Wahyu
juru dakwah juga harus bisa Ilahi:23). Mad’u juga dapat diartikan
berkomunikasi dengan masyarakatnya objek dakwah yang sedang
dengan baik. Tentunya yang dilakukan oleh seorang da‟i.
dibutuhkan oleh juru dakwah adalah c. Maddah atau materi dakwah adalah
penguasaan bahasa yang digunakan masalah isi pesan atau materi yang
untuk komunikasi sehari-hari. disampaiakan oleh da’i kepada
mad’u yang bersumber dari Alquran
dan hadis yang meliputi aqidah,

﴾ 86 ﴿
syariah dan akhlaq (Nurul memberikan informasi yang jelas di
Badrutamam, 2005:109). Yang bidang hukum dalam bentuk status
perlu dipahami bahwa dakwah hukum yang bersifat wajib, mubah,
bukan hanya berkaitan dengan makruh, dan haram. 3) Masalah
eksistensi dan wujud Allah, akan muamalah. Islam merupakan
tetapi lebih dari itu, bagaimana agama yang melakukan urusan
memberikan kesadaran yang dalam muamalah yang lebih besar
agar mad’u dapat porsinya dari urusan ibadah. Islam
mengaktualisasikan aqidah, syariah lebih banyak memperhatikan aspek
dan akhlaq dalam kehidupan kehidupan sosial daripada aspek
sehari-hari. kehidupan ritual. 4) Masalah akhlaq.
Seorang da‟i harus mampu Islam mengajarkan manusia
membaca kondisi dan situasi mad’u berbuat baik dengan ukuran yang
agar materi yang diisampaikan bersumber dari Allah. Sebagaimana
mudah dipahami dan dilakksanakan telah diaktualisasikan oleh
oleh mad’u. Disinilah peran maddah rasulullah SAW. Apa yang
atau materi sangat diutuhkan guna digariskan baik oleh-Nya dapat
menunjang keberhasilan dalam dipastikan baik secara esensial oleh
berdakwah. akal pikiran manusia. Dalam
Adapun menurut M.Munir dan Alquran dikemukakan bahwa
Wahyu, secara umum materi kriteria baik itu antara lan bertumpu
dakwah dapat diklasifikasikan pada sifat-sifat Allah SWT. (M.Munir
menjadi empat masalah pokok, dan Wahyu Ilahi: 24-30)
yaitu: 1) Masalah aqidah islamiyah Keberadaan bahasa Arab dalam
atau keimanan. Aspek aqidah ini dunia dakwah dapat dilihat dari sisi
membentuk moral manusia. Karena materi dakwah itu sendiri. Tentu saja
aqidah bersifat sentral pada diri ketika seorang da‟I ingin
manusia dan sangat erat menyampaikan suatu pesan keislaman
hubungannya dengan rukun iman. yang menjadi materi dakwah harus
2) Masalah syariah dan hukum. lebih dahulu menguasai materi
Hukum dan syariah disebut sebagai tersebut yang berasalkan dari Alquran
cermin peradaban. Materi dakwah maupun hadis yang berbahasakan
yang meyajikan unsur syariah harus bahasa Arab. Itu tentu saja seorang
dapat menggambarkan atau da‟i harus menguasai terlebih dahulu

﴾ 87 ﴿
bahasa Arab dan segala Untuk mendapatkannya tersebut
permasalahannya. salah satu yang harus dimiliki seorang
Seperti contoh, dalam da‟i adalah kemampuan menguasai
mempelajari atau mendalami materi bahasa, dan salah satu nya adalah
dakwah yang bersumberkan dari bahasa Arab. Untuk memudahkan
Alquran seorang da‟i diharuskan penyampaian dan memperindah
menguasai metode - metode retorika saat menyampaikan pesan-
mempelajari ayat-ayat Alquran seperti pesan keislaman.
Ilmu Tafsir, Ilmu Nahwu, Ilmu Bayan,
Ushul Fiqih, dll., yang semua itu tidak C. Penutup
terlepas dari bahasa Arab. Belum lagi
Untuk menyimpulkan uraian
adanya istilah-istilah keislaman yang
tentang eksistensi bahasa Arab dalam
tak jauh dari bahasa Arab. Dan kurang
dunia dakwah maka dapat dikemukakan
lebih seperti itu juga ketika seorang
hal-hal sebagai berikut:
da‟i ingin mempelajari hadis-hadis
1. Bahasa Arab secara kenyataan
atau sunnah Rasulullah sebagai
bukanlah bahasa khusus orang-orang
sumber dari materi dakwah.
muslim dan bukan satu-satunya
Semua itu bertujuan agar dalam
bahasa agama Islam, tetapi bahasa
penyampaian materi dakwah yang
Arab adalah bahasa yang paling
bersumber dari Alquran maupun hadis
dominan digunakan dalam Islam
sesuai dengan syariat Islam dan
karena kaitannya dengan keberadaan
menjauhkan dari kesalahpahaman
Muhammad sebagai orang Arab dan
pemahaman yang diterima si Mad’u
Alquran yang diturunkan dalam
dalam menerima pesan-pesan yang
bahasa Arab.
disampaikan oleh seorang da‟i.
2. Bahasa arab adalah bahasa Alquran
Bahasa arab pun dapat menjadi
yang merupakan kitab suci agama
seni ketika seorang da‟i dalam
Islam, dan merupakan sumber ajaran
menyampaikan pesan-pesan ke-
dan hukum Islam. Untuk memahami
Islamannya. Kredibilitas tidak tumbuh
dan mengkaji isi dan kandungan
dengan sendirinya ia harus dibina atau
Alquran dibutuhkan berbagai macam
dipupuk. Kredibilitas erat kaitannya
ilmu-ilmu yang berhubungan
dengan kharisma, dengan demikian
dengannya, seperti berbagai cabang
kredibilitas dapat ditingkatkan sampai
ilmu tafsir, ushul fiqh, Nahwu,
batas optimal.

﴾ 88 ﴿
Balaghah, dll., yang kesemuanya itu Aliyudin. Dasar-Dasar Ilmu
tidak terlepas dari bahasa Arab. Dakwah. Fakultas Dakwah Dan
3. Sementara dakwah merupakan salah Komunikasi Uin Sgd Bandung.
satu bentuk komunikasi, dan seluruh Jum‟ah, Amin Abdul Azis. 2010. Fiqh
agama disebarluaskan melalui Dakwah (terj.). Era Intermedia.
komunikasi. Tujuan dakwah yaitu Solo.
mengajak manusia ke jalan Allah al-„Uqail, Ahmad bin Abdul Wahhab.
SWT, jalan yang benar dan 2003. Qul Hadzihi Sabili Ad’u ila
mengamalkan ajaran-ajaran Islam Allah ala Bashirah. Mesir. Dar al-
yang bersumber dari Alquran dan Kutub.
hadis. Keduanya merupakan sumber Poeradisastra, S.I. 1981. Sumbangan
materi dakwah dan yang dapat Islam kepada Ilmu d an kebudayaan
dengan mudah dipahami dan dikaji Modern. Jakarta: Girimukti Pasaka.
dengan menggunakan bahasa Arab Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi
yang merupakan bahasa dari kedunya. Pembelajaran Bahasa Arab. Cet.II;
Bandung: Humaniora.
D. Daftar Pustaka Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
Belajar. Cet. II; Jakarta: PT. Rineka
Asy‟ariy, Hasyim. 1999. Bahasa Arab dan
Cipta.
perkembangan ilmu pengetahuan,
Atang Abd. Hakim dan Jauhari Mubarak.
Jurnal Nadi. Edisi September,
2008. Metodologi Studi Islam.
Malang.
Bandung: Rosdakarya.
Ghazzawi, Sabah. The Arabic language.
Rahmat, Jalaluddin. 1998. Retorika
Washington D.C. Center for
Modern Pendekatan Paraktis.
Contemporary Arab Studies.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Taufiq, Muhammad Syahin. 1980.
Arifin, M. 1993. Psikologi Dakwah Suatu
Awaamil Tanmiyyah al-Lugah al-
Pengantar Studi. Jakarta: Bumi
A’rabiyyah. Al-Qaahirah. Mathba‟al-
Aksara.
Da‟wah al-Islamiyyah.
A Shomad, Idris. 2004. Diktat Ilmu
Ash-Shiddiqi, Hasbi. 1975. Falsafah
Dakwah. UIN Syarif Hidayatullah,
Hukum Islam. Jakarta. Bulan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi:
Bintang.
Jakarta.

﴾ 89 ﴿
M.Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen
Dakwah. Cet. II; Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Badrutamam, Nurul. 2005. Dakwah
Kolaboratif Tarmizi Taher. Jakarta:
Grafindo.
Abu Zaid Nasr Hamid. 2002. Tekstualitas
Alquran. Ed. Revisi; Yogyakarta:
LkiS.
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan
Metode Pengajarannya. Cet.II;
Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Kitab Tafsir Alquran Al-'Azhim, Ibnu
Katsir, Jilid 2.
http://m.anwar-sanusi.abatasa.co.id
Mubarak, Ahmad. 2002. Dakwah Islam.
Cet. I; Bogor: Thariqul Izzah.

﴾ 90 ﴿

Anda mungkin juga menyukai