Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA II

Disusun oleh :

Kelompok 2

An. Veronika M.Wohon


17011104061
A2 Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk mengetahui lebih lanjut tentang Asuhan keperawatan keluarga tahap II atau
keluargaa dengan kelahiran anak 1 yang sudah cukup terkenal di dalam materi pembelajaran
dari dunia pendidikan perguruan tinggi negeri khususnya bidang kesehatan. Di mana dalam
makalah ini diharapkan lebih membuka wawasan di bidang terkait.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita dan bermanfaat untuk pengembangan
ilmu pengetahuan.

Manado, 24 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.4 MANFAAT PENULISAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
2.2 TIPE KELUARGA
2.3 KONSEP STRUKTUR
2.4 KONSEP FUNGSI
2.5 TAHAP PERKEMBANGAN

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

3.1 PENGKAJIAN
3.2 DIAGNOSA
3.3 INTERVENSI

BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan
bersosialisasi dimana umumnya anak melakukan interaksi yang intim.Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval, 1972
dalam Setiadi 2008).
Pada keluarga terdapat tahap perkembangan dan tugas perkembangan. Tahap
perkembangan keluarga menurut teori Duval 1985 dalam Setiadi (2008) dibagi dalam
delapan tahap perkembangan, yaitu keluarga baru (Berganning Family), keluarga dengan
anak pertama < 30 bulan (Childbearing), keluarga dengan anak pra sekolah, keluarga dengan
anak usia sekolah (6-13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun), keluarga dengan
anak dewasa (anak pertama meninggalkan rumah), keluarga usia pertengahan (Midlle Age
Family), dan keluarga lanjut usia.
Tahap perkembangan keluarga dengan childbearing adalah keluarga yang
dimulaidari kelahiran anak pertama sampai anak berusia 30 bulan.Pada tahap ini
terjadi transisi peran dari individu menjadi orang tua dan mulai membentuk sistem
permanen Friedman et al (2010) di dalam tahap perkembangan keluarga terdapat
tugasperkembangan. Tugas perkembangan pada keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing adalah adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual, dan
kegiatan), mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, membagi peran
dan tanggungjawab, bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak,
konseling KB post partum 6 minggu, menata ruangan untuk anak, biaya atau dana
childbearing, menfasilitasi role learning anggota keluarga, dan mengadakan kebiasaan
keagamaan rutin. Supaya dapat mencapai harapan tugas pada fungsi dasar keluarga salah
satunya konseling keluarga berencana dengan pemilihan alat kontrasepsi yang
merupakan jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan orang tua dalam tahap tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses keperawatan keluarga pada tahap perkembangan kelahiran anak
pertama?

1.3 Tujuan Penulisan


Agar kita dapat mengetahui bagaimana proses keperawatan pada tahap perkembangan
kelahiran anak pertama.

1.4 Manfaat Penulisan


a. Bagi Penulis
 Penulis dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang proses keperawatan pada
tahap perkembangan kelahiran anak pertama
 Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca lewat
pengumpulan data dari beberapa referensi buku.
b. Bagi Pembaca
Pembaca boleh mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan lewat membaca penulisan
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Keperawatan Keluarga


Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga
dan komponennya sebagai focus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

2.2 Tipe Keluarga


 Family (keluarga inti)
Terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggunganya dan tinggal dalam
satu rumah, terpisah dari sanak keluarga lainya.
 Extended Family (keluarga besar)
Satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal salam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lain.
 Single Parent Family
Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan
anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
 Nuclear dyed Keluarga
Terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama
 Blanded Family
Suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan yang masing-masing
pernah menikah dan membawa anak dari hasil perkaawinan mereka sebelumnya.
 Three generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, dan anak
dalam satu rumah.
 Single adult living alone
Bentuk keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
 Middle age atau elderly couple
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.

2.3 Konsep Struktur


 Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan, yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam
masyarakat mis, status sebagai suami/istri atau anak
 Struktur Nilai
Nilai merupakan sistem,sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya, nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
 Proses komunikasi
Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi ayah-ibu, orang tua-anak,
anak-anak dan anggota keluarga lain.

2.4 Konsep Fungsi


 Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan
keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial,
keberhasilan melaksanakan fungsi afek tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan
dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perludipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan fungsi afektif
adalah :
1. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung
antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota
keluarga yang lain.
2. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan
iklimpositif, maka fungsi afektifakan tercapai
3. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai
hidup baru. Ikatan antara anggota keluarga dikembangkan melalui proses
identifikasi dan penyesuaian pada aspek kehidupan anggota keluarga.
 Fungsi sosialisasi dan status social
Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilaluiindividu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya
sosialisasi dimulai sejak lahir.
 Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktek asuhan keperawatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan memepengaruhi status
kesehatan keluarga.
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
2. Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat
3. Memberikan perawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan Lembaga kesehatan
 Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah
meneruskan keturunan.
 Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal.
Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara
suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.

2.5 Tahap-tahap Perkembangan Keluarga dan Tugasnya


1. Pasangan baru
Keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim.
Tugasnya :
 Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
 Menetapkan tujuan bersama
 Membina hubungan dengan keluarga lain
 Merencanakan anak (KB)
 Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua

2. Keluarga dengan kelahiran anak pertama


Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
Tugasnya :
 Persiapan menjadi orang tua
 Membagi peran dan tanggung jawab
 Menata ruang untuk anak
 Mempersiapkan biaya
 Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi
 Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

3. Keluarga dengan anak prasekolah


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 2 ½ tahun dan berakhir ketika anak
berusia 5 tahun.
Tugasnya :
 Memenuhi kebutuhan anggota keluarga
 Membantu anak untuk bersosialisasi
 Mempertahankan hubungan yg sehat baik di dalam maupun luar keluarga
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

4. Keluarga dengan anak usia sekolah


Tahap ini dimulai ketika anak berusia 6 tahun ( mulai masuk sekolah dasar), dan
berakhir pada usia 13 tahun (awal dari usia remaja).
Tugasnya :
 Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan semangat belajar
 Tetap mempertahankan hubungan keluarga agar tetap harmonis
 Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
 Menyediakan fasilitas untuk anak

5. Keluarga dengan anak remaja


Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 13 tahun hingga berusia 19 atau 20
tahun.
Tugasnya :
 Memberikan kebebasan yg seimbang dengan tanggung jawab
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan

6. Keluarga dengan anak dewasa


Fase ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir
dengan “rumah kosong” ketika anak meninggalkan rumah.
Tugasnya :
 Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
 Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan mempersiapkan diri untuk melepas
anak
 Mempersiapkan diri untuk peran yg baru yaitu kakek dan nenek
 Menciptakan lingkungan rumah yg dapat menjadi contoh bagi anak anak
7. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan orang tua. (Tahap ini dimulai biasanya
ketika orang tua memasuki usia 45 – 55 tahun dan berakhir pada saat salah seorang
pasangan pensiun biasanya 16 – 18 tahun kemudian)
Tugasnya :
 Menjaga kesehatan
 Membina keakraban dengan pasangan
 Memelihara komunikasi dan hubungan baik dengan anak dan keluarga

8. Keluarga usia lanjut


Tahap ini dimulai ketika salah satu/pasangan suami istri memasuki masa pensiun,
sampai dengan salah satu pasangan meninggal dunia
Tugasnya :
 Mempertahankan suasana rumah menyenangkan
 Mempertahankan hubungan suami istri dan saling merawat
 Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
 Menerima kematian pasangan dan mempersiapkan kematian.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

3.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan metode observasi, wawancara
dan pemeriksaan fisik.Variabel data dalam pengkajian keperawatan keluarga
mencakup :
a. Data umum/Identitas keluarga mencakup nama kepala keluarga, komposisi anggota
keluarga (dalam bentuk table), alamat, agama, suku, bahasa sehaari- hari, genogram,
jarak pelayanan kesehatan terdekat dan alat transportasi.
b. Kondisi kesehatan semua anggota keluarga terdiri dari nama, hubungan dengan
keluarga, umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, status gizi,
tanda-tanda vital, status imunisasi dasar, dan penggunaan alat bantu atau protesa serta
status kesehatan anggota keluarga saat ini meliputi keadaan umum, riwayat
penyakit/alergi.
c. Data pengkajian fisik individu yang mengalami masalah kesehatan (Saat ini sedang
sakit) meliputi nama individu yang sakit, diagnosisi medis, rujukan dokter atau rumah
sakit, keadaan umum, sirkulasi, cairan, perkemihan, pernafasan, musculoskeletal,
neurosensori, kulit, istirahat dan tidur, status mental, komunikasi dan budaya,
kebersihan diri, perawatan diri sehari-hari, dan data penunjang medis indivisu yang
sakit (Lab, radiologi, EKG, USG).
d. Data kesehatan lingkungan mencakup sanitasi lingkungan pemukiman antara lain
ventilasi, penerangan, kondisi lantai, tempat pembuangan sampah dll.
e. Struktur keluarga ; struktur keluarga mencakup struktur peran, nilai (value),
komunikasi, kekuatan.
f. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga. Variabel ini akan menjawab tahap
perkembangan keluarga, tugas perkembangan keluarga.
g. Karakteristik keluarga terdiri dari karakteristik lingkungan rumah dan karakteristik
tetangga.
h. Fungsi keluarga terdiri dari aspek instrumental dan ekspresif. Aspek instrumental
fungsi keluarga adalah aktivitas hidup sehari-hari seperti makan, tidur, pemeliharaan
kesehatan. Aspek ekspresif fungsi keluarga adalah fungsi emosi, komunikasi,
pemecahan masalah, keyakinan dan lain-lain.
i. Stress dan Koping keluarga : Stressor jangka pendek dan jangka panjang keluarga,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, dan strategi koping yang
digunakan.

3.2 Diagnosa
Dalam diagnose keperawatan keluarga, diagnose yang diangkat hanyalah diagnose
utama yang ditentukan berdasarkan hasil skoring.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan masalah yang mungkin muncul dalam
tugas perkembangan keluarga dengan kelahiran anak pertama :
1. Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua
Batasan Karakteristik :
 Orangtua mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang
tua
 Orangtua mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan dukungan emosi
terhadap anak
 Orang tua mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan dukungan emosi
terhadap individu yang bergantung
3.3 Intervensi

Diagnosa Kep Keluarga NIC


Kesiapan meningkatkan menjadi orangtua  Mengenal masalah keperawatan
keluarga : peningkatan integritas
keluarga.
 Identifikasi prioritas konflik
yang ada diantara anggota
keluarga
 Monitor hubungan keluarga
saat ini
 Identifikasi tipe mekanisme
koping keluarga

 Membuat keputusan kesehatan yang


tepat : Peningkatan Peran
 Bantu pasien untuk
mengidentifikasi peran yang
biasanya dalam keluarga
 Berikan model peran terhadap
perilaku-perilaku baru dengan
cara yang tepat
 Berikan kesempatan untuk
membantu mengklarifikasi
peran sebagai orangtua dengan
cara yang tepat

 Memberikan perawatan pada


anggota keluarga yang sakit :
Perawatan Bayi
 Monitor keamanan lingkungan
bayi
 Dukung orangtua untuk
berpartisipasi dalam aktivitas
perawatannya (mis:
memandikan, memberikan
makanan, dll)
 Nyamankan bayi melalui
ayunan, pelukan dan dekapan
 Sediakan alat permainan dan
aktivitas yang sesuai dengan
perkembangan bayi
 Monitor intake, output makanan
dari bayi disertakan berat dan
panjang bayi

 Mempertahankan Suasana Rumah


yang sehat : Pendidikan Orangtua
(Keluarga yang Membesarkan
Anak)
 pantau masalah keamanan pada
anak (mis: anak-anak bertemu
dengan orang asing,
keselamatan di air jika
diperlukan)
 Tingkatkan rasa nyaman ketika
anak sedang bermain
 Menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan : Peningkatan Sistem
Dukungan
 Rujuk pada program
pencegahan atau
pengobatan berbasis
masyarakat (mis:
puskesmas, pelayanan
kesehatan komunitas)
 Libatkan keluarga, orang
terdekat dan teman-teman
dalam perawatan dan
perencanaan
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistic yang menempatkan
keluarga dan komponenya sebagai focus pelayanan yang melibatkan anggota
keluarga dalam tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Tahap perkembangan keluarga dimulai dengan childbearing adalah
keluarga yang dimulai dari kelahiran anak pertama sampai anak usia 30 bulan.
Pada tahap ini terjadi transisi peran dari individu menjadi orang tua dan mulai
membentuk system permanen. Dalam keperawatan keluarga terdapat tipe
keluarga, konsep struktur, serta terdapat delapan tahapan perkembangan
keluarga. Dalam pengkajian keperawatan keluarga dapat menggunakan metode
observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Serta dalam mengatasi masalah
keperawatan yang ada ditahap ke II ini, harus melibatkan anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Achir H.A., Komang. 2010. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung


Seto.
Ali, Z . 2009, Pengantar Keperawatan Keluarga, Jakarta : Penerbit Kedokteran
EGC
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman. J,M., & Wagner, C,M (2016).
Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi keenam. Indonesia : Elsevier
Friedman et al. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan
Praktik
Edisi 5.
Herman, H.T., & Kamitsuru,S (2018). Nanda-I Diagnosis Keperawatan
Definisi dan Klasifikasi 2018-2020, Ed. 11. Jakarta : ECG

Anda mungkin juga menyukai