Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEKNIK BUDIDAYA TUMBUHAN HIDROPONIK

Disusun oleh :
Aurelya Yukie Pamesya
08041382025103

KELAS A
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2020
BIODATA
Nama : Aurelya Yukie Pamesya
Tempat Tanggal Lahir : Pekanbaru, 15 Juli 1999
NIM : 08041382025103
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan : Biologi
Angkatan : 2020
KATA PANGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
Inayah, Taufik dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
kakak tingkat di jurusan biologi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua,teman-teman, dan semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………
…………
Daftar
Isi……………………………………………………………………………
……….
BAB 1 Pendahuluan

A. Latar belakang Masalah…………………………………………


B. Rumusan masalah...............................................
C. Tujuan.........................................................
BAB 2
PembahasanTeknik penanaman secara hidroponik

A. Definisi
hidroponik…………..............………………………………………........
B. Sejarah hidroponik ........................................................................
C. Perkembangan teknik hidroponik di
indonesia..................................................................
BAB 3
Seputar hidroponik

A. Kelebihan teknik menanam


hidroponik……………………………………………………………………
……….…
B. Kelemahan teknik menanam
hidroponik.........................................................................................................
..........................
C. Jenis tanaman yang sesuai........................................................
BAB 4
Teknik penanaman secara hidroponik
A. Peralatan dan bahan hidroponik sederhana...................................
B. Tahapan penanaman dan pemeliharaan..................................
BAB 5
Kesimpulan.................................................. ..............
Saran................................. ............................................................
Daftar Pustaka…………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah melainkan
dengan menggunakan air sebagai media tanamnya. Adapun Beberapa
kelebihan dari cara bercocok tanam hidroponik meliputi kebersihannya
lebih mudah terjaga, tidak ada masalah dengan pengolahan tanah,
Penggunaan pupuk dan air efisien, tanaman berproduksi dengan kualitas dan
produktivitas tinggi tanaman mudah diseleksi dan dikontrol. Umumnya
tanah berfungsi sebagai penyedia unsur hara (nutrisi) dan penopang, pada
hidroponik perang tanah sebagai penyedia unsur hara diperoleh dari larutan
nutrisi AB mix dan media tanam lainnya rockwool seperti atau cocopeat
(olahan sabut kelapa) sebagai penopangnya.
Dalam prakteknya, seiring berjalannya waktu selama proses pertumbuhan
tanaman hidroponik kadar nutrisi yang terlarut pada air akan berkurang
maupun bertambah, hal tersebut dikarenakan beberapa faktor meliputi
penyerapan nutrisi oleh tumbuhan, hujan dan penguapan. Adapula batasan
kandungan nutrisi yang harus dipenuhi dalam bercocok tanam secara
hidroponik.
Sejarah hidroponik dimulai pada 3 abad yang lalu pada tahun 1669, di
Inggris sudah dilakukan pengujian tanaman hidroponik dalam laboratorium.
Kemajuan yang sangat berpengaruh terjadi pada tahun 1936, Dr. W. F.
Gericke di California Amerika Serikat berhasil menemukan tongkat setinggi
3 meter dan berbuah lebat dalam bak berisi air mineral. Pada tahun 1950
Jepang secara besar-besaran menyebarkan cara bercocok tanam hidroponik
untuk mensuplai sayuran bagi tentara pendudukan Amerika Serikat. Dari
sini hidroponik terus menyebar ke berbagai negara. Di Indonesia hidroponik
mulai dikembangkan pada sekitar tahun 1980.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud definisi hidroponik?
2. Bagaimana sejarah perkembangan hidroponik?
3. Bagaimana perkembangan teknik hidroponik di
Indonesia?
4. Apa kelebihan dan kelemahan hidroponik?
5. Apa jenis teknik tahap-tahap tanaman hidroponik?
C. Tujuan
1. Ingin mengetahui definisi hidroponik
2. Ingin mengetahui sejarah perkembangan hidroponik
3. Ingin mengetahui perkembangan terkini hidroponik di
Indonesia
4. Ingin mengetahui kelebihan dan kelemahan hidroponik
5. Ingin mengetahui teknik tahap-tahap tanaman hidroponik
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Hidroponik
Hidroponik atau hydroponic berasal dari bahasa Latin, yaitu hydro yang
berarti air dan kata phonod yang berarti kerja sehingga hidroponik dimaksud
sebagai air yang bekerja. Hidroponik adalah aktivitas pertanian yang
dijalankan menggunakan air sebagai media untuk menggantikan tanah. Jadi,
hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air
sebagai media tanam dan pengambilan unsur hara mineral yang dibutuhkan
dari larutan nutrisi yang dilarutkan dalam air. Hidroponik adalah teknik
penanaman dengan media tanam non tanah, bisa berupa kerikil, pasir kasar,
atau sabut kelapa. Sebenarny, hidroponik telah dikenal sejak lama. Akan
tetapi baru terbatas dalam penelitian ilmiah.

B. Sejarah Perkembangan Hidroponik


Hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
mengenai metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanam awal mula eksperimen hidroponik berawal dari peneliti Peneliti yang
bekerja di laboratorium fisiologi tumbuhan melakukan uji coba bercocok
tanam menggunakan air sebagai media tanam titik sistem ini banyak
menggunakan air sebagai media tanam sehingga banyak orang menganggap
metode ini sebagai Aquakultur atau bercocok tanam di dalam air. Dari uji
coba tersebut membuahkan hasil yang memuaskan dan mendapat banyak
apresiasi dari para ahli agronomi. Dalam perkembangannya banyak ahli
yang mengembangkan dengan mengganti media air dengan media lain yang
lebih efisien dan praktis dan lebih produktif.
Dalam catatan sejarah cara bertanam hidroponik sudah ada sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh hidroponik diceritakan di Babel ion ada
tanaman gantung dan tanaman terapung di wilayah Cina. Manusia purba di
Mesir India dan Cina perak menggunakan larutan pupuk organik untuk
memupuk tanaman mereka seperti sayur-sayuran, timun, semangka, dan
tanaman lainnya dalam lahan pasir di tepi sungai metode penanaman ini
dikenal sebagai river bed cultivation.
Pada tahun 1936 lahirlah istilah hidroponik istilah ini diberikan oleh
seseorang agronomi dari Universitas California Amerika Serikat atas hasil
dari Dr. WF. Gericke berupa tanaman tomat setinggi 3 meter penuh buah
yang ditanam dalam bak berisi mineral merupakan hasil uji coba dan kerja
kerasnya selama ini.

C. Perkembangan Teknik Hidroponik di Indonesia


Pada tahun 1980an Indonesia mulai mengembangkan hidroponik titik di
Indonesia sistem hidroponik yang pertama kali dikembangkan yaitu sistem
hidroponik substrat setelah beberapa waktu mulailah berkembang sistem
hidroponik nutrient film technique (NFT), belakangan ini sistem hidroponik
juga sudah mulai dikembangkan titik di masyarakat juga banyak
dikembangkan hidroponik Wick (sumbu), hidroponik rakit apung dan ebb
and flow. Untuk memulai belajar hidroponik sistem hidroponik sungguh
sangat cocok untuk dicoba karena bentuknya yang sangat sederhana dan
untuk pembuatannya sangat mudah.
Sampai saat ini di Indonesia terus menggunakan tanaman hidroponik mulai
dari Jawa, Bandung, Yogyakarta, bahkan Kalimantan Barat sudah mulai
menggunakan tanaman hidroponik karena cara dan teknik penanamannya
yang cukup mudah dan ekonomis.
BAB 3
SEPUTAR HIDROPONIK
A. Kelebihan Teknik Menanam Hidroponik
1. Hidroponik cocok untuk tempat yang hanya memiliki lahan
terbatas titik tinggal di perkotaan pastinya lahan yang ada di
rumah/apartemen juga terbatas.
2. Hidroponik cocok dilakukan pada daerah dengan tanah yang
gersang.
3. Hidroponik menghasilkan panen yang lebih banyak
dibandingkan metode konvensional (dengan tanah) pada luas
yang sama.
4. Hidroponik lebih hemat air. Walau namanya hidroponik tapi
jangan salah, metode ini Malah lebih hemat air dibandingkan
metode konvensional. Pada metode konvensional, air yang
disiramkan tanah akan terserap dan hilang. Sementara pada
metode hidroponik, air yang hilang hanyalah air yang
terserap oleh tanaman dan teruapkan ke udara dan jumlahnya
lebih sedikit.
5. Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah.
6. Kandungan gizi pada tanaman hidroponik lebih tinggi.
B. Kelemahan Teknik Menanam Hidroponik
1. Nutrisi khusus hidroponik dan media tanam masih sulit
ditemukan.
2. Diperlukan modal awal yang relatif lebih tinggi untuk
hidroponik.
3. Hidroponik membutuhkan ketelitian dan ketelatenan.
C. Jenis Tanaman Yang Sesuai
Beragam jenis sayuran dapat tumbuh subur dengan menggunakan metode
penanaman hidroponik. Tapi ada beberapa jenis sayuran yang dapat tumbuh
lebih dari yang lainnya. Berikut beberapa jenis sayuran yang bisa digunakan
untuk menanam secara hidroponik untuk ditanam menggunakan metode
hidroponik :
1. Salada
2. Sayuran berdaun hijau
3. Timun

BAB 4
TEKNIK PENANAMAN SECARA HIDROPONIK
A. Peralatan dan Bahan Hidroponik Sederhana
1. Netpot
Netpot adalah istilah untuk wadah atau pot tanaman yang biasanya
berukuran kecil dan berlubang.
2. Rockwool
Rockwool adalah salah satu bahan yang biasa digunakan dalam metode
tanam hidroponik yang berfungsi sebagai media tanam. Rockwool terbuat
dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi hingga
membentuk busa dan terbentuklah rockwool.
3. pH meter
Kadar keasaman dan larutan nutrisi dan media tanam perlu dijaga untuk
memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.
4. Benih
Benih bisa dikategorikan sebagai peralatan yang dibutuhkan dalam metode
hidroponik meskipun sebenarnya benih adalah bahan Dan bukan suatu alat.
5. Bak plastik
Selain netpot dan wadah untuk menempatkan tanaman, dalam metode
hidroponik sederhana di butuhkan wadah untuk menampung air dan nutrisi
yang terlalu.
6. Pipa paralon
Tidak hanya bak atau wadah plastik saja yang dapat digunakan untuk
menampung air atau nutrisi yang diperlukan tanaman dalam metode
hidroponik pipa paralon bekas dengan ukuran cukup besar dapat digunakan
untuk menampung air dan nutrisi hidroponik.
7. Sterofoam
Busa sterofom biasanya digunakan untuk meletakkan netpot atau wadah
tanaman dan menahan nya agar posisinya tetap stabil.
8. Sumbu panel
Untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman dalam metode hidroponik
diperlukan sumbu. Sumbu yang digunakan untuk menyalurkan nutrisi pada
tanaman tersebut dapat dibuat dari kain flanel
9. Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu peralatan yang juga dapat dikategorikan sebagai
bahan dalam metode tanam hidroponik nutrisi yang dimaksud disini adalah
formula mineral atau zat hara yang telah diramu sedemikian rupa untuk
menumbuhkan suatu tanaman.
B. Tahap Penanaman dan Pemeliharaan
1. Tahapan samai bibit
Tahap pertama mari kita persiapkan tahap penyemaian. Sebelum tanaman
yang diletakkan pada pada rak hidroponik, sebaiknya dilakukan penyemaian
terlebih dahulu. Pada tahap ini proses penyemaian menggunakan media
sobat dapat menggunakan arang sekam karena selain murah, lebih steril dan
mudah didapat. Selain ini media ini mempermudah dalam proses pindah
tanam (akar tidak rusak).

Bahan yang diperlukan adalah :

· Baskom bekas untuk penyemaian

· Arang sekam
· Benih yang akan di tanam

· Plastik hitam

Caranya :

• Masukkan arang sekam ke dalam baskom plastik yang telah


dilubangi kecil – kecil bagian bawahnya, atau bisa juga
menggunakan baskom yang sudah berlubang.

• Taburkan benih yang akan di tanam secara merata di atas arang


sekam.Atur lokasi benih jangan sampai terlalu dekat, sehingga
mempermudah pemindahan.

• Taburkan lagi arang sekam tipis saja diatas benih yang sudah di
tanam.

• Siram benih dengan menggunakan sprayer agar media tidak


berhamburan keluar.

• Tutup dengan plastik hitam selama dua hari.

• Setelah dua hari buka tutup plastik hitam, biasanya benih sudah
mulai tumbuh.

• Kenalkan bibit dengan cahaya matahari dan jangan terlalu terik,


secukupnya saja agar tidak terjadi kutilang.

• Lakukan penyiraman rutin sampai dua minggu, atau lihat sampai


tanaman berdaun empat, saat itu tanaman siap di pindah
2. Tahap pindah tanam ke sistem hidroponik

Pada saat bibit tumbuh berumur dua minggu biasanya sudah berdaun
lengkap dan siap pindah tanam. Berhati-hatilah saat bibit pindah tanam agar
bibit tidak rusak. Dibawah ini adalah adalah cara untuk berpindah tanam.

Alat/bahan yang diperlukan :

• Netpot atau botol gelas mineral bekas atau sejenisnya.

• Kain flannel untuk sumbu jika diperlukan.

• Spons yang sudah dipotong – potong ukuran 2.5cm x 2.5cm x 2cm

• Baskom/ember yang sudah diisi air bersih.

Caranya :

1. Ambil bibit beserta medianya sekalian. Sebaiknya jangan dicabut tapi


ambil bibit dan media sekaligus.
2. Masukkan bibit beserta media ke dalam baskom/ember yang sudah diisi
air.
3. Goyangkan bibit secara berlahan. Selanjutnya media akan tenggelam dan
bibit akan mengapung. Biasanya dengan cara ini akar tidak rusak dan akar
bersih dari media yang menempel.

4. Jika bibit bergerombol, pisahkan bibit satu dengan yang lain dengan hati
– hati.

5. Setelah bibit terpisah, jepit bibit dengan spons yang telah tersedia. Jika
ada bibit yang akarnya belum menyentuh air nutrisi dapat dibantu
menggunakan sumbu dengan kain flannel yang di letakkan pada netpot.
6. Masukkan spons yang telah berisi bibit ke dalam netpot.
7. Masukkan netpot ke lubang – lubang tanam yang ada dalam rak paralon
yang sebelumnya sudah diisi air nutrisi.

3. Tahap Pembesaran Tanaman


Setelah bibit kita pindahkan ke dalam rak atau paralon, atau sistem
hidroponik lainnya, tugas selanjutnya adalah melakukan perawatan untuk
pembesaran sampai masa panen tiba.
Dalam system hidroponik perawatan tanaman adalah sangat mudah.
Apabila kita menggunakan teknik air menggenang, yang kita lakukan
hanyalah memperhatikan ketersediaan air nutrisi yang ada di dalam pipa
paralon tempat penanaman. Lakukan pengecekan secara berkala 3 hari
sekali. Ketika air akan habis, tambahkan secukupnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai batang dan akar tanaman
terendam secara keseluruhan Air nutrisi diberikan secukupnya sebatas 1/3
sampai 1/5 diameter pipa saja agar masih ada ruang untuk akar dan oksigen
sehingga akar tidak terendam. Sebab bila terendam menyebabkan busuknya
akar dan tanaman akan mati. Selanjutnya kita rawat sampai pada saatnya
panen tiba.
BAB 5
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah


hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa
cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam
tanaman, lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit,
tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat, bila ada
tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanaman baru dengan mudah
tanaman akan memberikan hasil yang kontiniu, dan lain sebagainya.
B. Saran

Diharapkan makalah ini bisa bermnfaat pada keilmuan yang selanjutanya


yang akan menjelaskan lebih jauh tenang judul makalah ini.

Daftar Pustaka
https://harisrosi.blogspot.com/2017/07/makalah-teknik-penanaman-
secara_8.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai