Catur Puspawati,ST.,M.KM
Tugiyo., SKM.,M.Si
KELOMPOK 6
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit dalam bentuk padat, cair, dan gas.
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah RS yang berbentuk padat
sebagai akibat kegiatan RS yang terdiri dari limbah medis padat dan non
medis
Limbah non medis padat adalah limbah padat yanb dihasilkan dari kegiatan
rumah sakit diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman, dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis,
limbah kimiawi, limbah riadioaktif, limbah kontrainer bertekanan, dan limbah
dengan kandungan logam berat yang tinggi.
Limbah cair adalah semua air bungan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan
kimia beracun dan radiologi yang berbahaya bagi kesehatan.
Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasala dari
kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan
generator, anastesi, dan pembuatan obat citotoksisk.
a. Limbah benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi,
ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti
jarum hipodermik, pelengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau
bedah, dan lain-lain sampah benda tajam (jarum suntik)
c. Limbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh
biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau autopsy
Obat-obatan kadaluarsa
Kertas
e. Unit Isolasi
f. Unit Perawatan
Ampul, jarum disposable dan syringe (alat semprot), kertas dan lain-lain.
g. Unit pelayanan
Karton, kertas bungkus, kaleng, botol, sampah dari ruang umum dan
pasien, sisa makanan buangan
h. Unit gizi/dapur
1) Mininasi Limbah
Rumah sakit harus melakukan pengelolaan stock bahan kimia dan farmasi
Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh Rumah sakit kecuali untuk
pemulihan perak yang dihasilkan oleh proses film sinar X
Limbah sitotoksis dikumpulkab dalan wadah yang kuat, anti bocor, dan
diberi label bertuliskan “Limbah sitotoksis”
A. Incinerasi
Incinerator bilik ganda pirolitik (suhu tinggi) khusus untuk limbah layanan
kesehatan
Incinerator tunggu bilik tunggal dengan penyaring statis, digunakan jika
pirolotik tidak terjangkau harganya
Incinerator tunggu berputar (rotary kiln)
B. Desinfeksi Kimia
Penambahan bahan kimia (gol. Aldehid, senyawa klor, garam ammonium,
dan senyawa fenolat) ke dalam limbah untuk membunuh atau
menonaktifkan pathogen yang ada di dalamnnya.
Limbah dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan yang kontak
dengan bahan kimia tersebut.
C. Pengelolaan Termal Basah dan Kering
Desinfeksi termal basah - atau uap - didasarkan pada proses pemajaan
cabikan limbah infeksius pada uap bersuhu dan bertekanan tinggi, dan
prosesnya serupa dengan sterilisasi otoklaf (autoclaving)
Desinfeksi termal kering tanpa pembakaran – screw feed/auger –
dipanaskan dengan suhu 110-140C.
D. Iradiasi Mikrowave
Microwave berfrekuensi 2.450 MHz dan panjang gelombang 12,24 cm,
selama 20 menit dapat menghancurkan sebagian besar mikroorganisme.
Setelah diradiasi dipadatkan dan dibuang bersama limbah perkotaan.
E. Pemedaman/PIT
Dinding lubang dilapisi dengan materi yang permeabilitasnya rendah
Bagian dasar lubang minimal 1.5 meter dari muka air tanah
Akses menuju lokasi harus dibatasi hanya untuk pihak yang
berkepentingan saja
F. Inertisasi
Pencampuran 65% limbah (khusunya farmasi dan abu incinerasi) dengan
15% semen, 15% batu kapur dan 5%air.
Perlu mesin penggiling limbah dan pengaduk semen.
Kertas
n. Unit Isolasi
o. Unit Perawatan
Ampul, jarum disposable dan syringe (alat semprot), kertas dan lain-lain.
p. Unit pelayanan
Karton, kertas bungkus, kaleng, botol, sampah dari ruang umum dan
pasien, sisa makanan buangan
q. Unit gizi/dapur
7.
DAFTAR PUSTAKA
https://rumah-stainless-fiberglass.com/blog/macamsampahnonmedis/
http://apriyantiyasin.blogspot.com/2012/05/sampah-rumah-sakit.html?m=1