Tugas 1
Tugas 1
NRP : 02311640000049
Kelas :B
Dosen : Prof. Dr. Ir Sekartedjo, MSc
Materi : Tugas 1 “ Sejarah Perkembangan Optik “
A. Pendahuluan
Optika adalah cabang ilmu fisika yang membahas tentang perilaku dan sifat cahaya dan
interaksi cahaya dengan materi. Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika
klasik yang mempelajari besaran optik seperti, intensitas, frekuensi atau panjang gelombang,
polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan
dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat
optik fisisnya yaitu, interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi.
B. Perkembangan Optik
I. Periode 1 ( Zaman purbakala – 1500 )
a. Mozi (476 SM – 486 SM)
Mozi merupakan ilmuwan dari Cina. Mozi menggambarkan
pengetahuan optik dasar, termasuk definisi dan menciptakan visi, propagasi
cahaya dalam garis lurus, lubang jarum pencitraan, hubungan objek dan
gambar di pesawat cermin, cermin cembung dan cermin cekung.
b. Eulid (275 SM-330 SM)
Dalam optika, ia mencatat bahwa perjalanan cahaya dalam garis lurus
dan menjelaskan hukum refleksi. Eulid percaya bahwa visi melibatkan sinar
pergi dari mata ke obyek yang dilihat dan dia juga mempelajari hubungan
antara ukuran nyata dari objek dan sudut bahwa mereka subtend.
c. Clauidius Ptolemy (90 M-168 M)
Claudius Ptolemy berasal dari Yunani. Dia membahas sebuah studi
refraksi, termasuk refraksi atmosfer. Disarankan bahwa sudut bias sebanding
dengan sudut insiden.
d. Al-Kindi (801 M- 873 M)
Ilmuwan muslim pertama yang mencurahkan pikirannya ke dalam ilmu
optik. Al-Kindi membahas tentang refleksicahaya serta prinsip-prinsip
persepsi visual. Buah pikiran Al-Kindi tentang optik tercatat dalam kitab
berjudul De Radiis Stellarum. Bukunya tersebut sangat mempengaruhi
sarjana-sarjana barat. Tidak heran apabila teori yang dicetuskan Al-Kindi
tentang optik menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa.
Menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang
berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat.
e. Ibnu Sahl (940 M- 1000 M)
Ibnu Sahl merupakan seorang matematikus yang mendedikasikan
dirinya di Istana Baghdad. Pada tahun 984 M, dia menulis risalah yang
berjudul On Burning Mirrors and Lenses (pembakaran cermin dan lensa).
Dalam risalah itu, Ibnu Sahl mempelajari cermin membengkok dan lensa
membengkok serta titk api cahaya. Ibnu Sahl pun menemukan hukum refraksi
(pembiasan) yang secara matematis setara dengan hukum snell. Dia
menggunakan hukum pembiasan cahaya untuk memperhitungkan bentuk-
bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahayanya berada di sebuah titik
poros.
f. Ibnu Al-Haitam (965 M- 1040 M)
Ia merupakan ilmuwan muslim di bidang optik. Ia adalah sarjana
pertama yang menemukan berbagai data penting mengenai cahaya. Dalam
bukunya yang berjudul Al-Manazir (Buku Optik), ia menjelaskan beragam
fenomena cahaya termasuk sistem pengelihatan manusia yang pernah di
kembangkan oleh Ptolemous dan Euclides. Ia menyimpulkan bahwa dalam
pengelihatan manusia retinalah yang menjadi pusat pengelihatan dan benda
bisa terlihat karena memantulkan cahaya. Ia juga meyakini bahwa sinar
cahaya keluar dari garis lurus dari setiap titik di permukaan yang bercahaya.
g. Kamal Al-Din Al-Farisi (1267 M- 1319 M)
Kamal merupakan ahli fisika muslim yang berasal dari Persia. Dalam
bidang optik ia berhasil merevisi teori pembiasan cahaya dan ia juga mampu
menjelaskan fenomena alam bernama pelangi menggunakan matematika.
h. Roger Baconn (1214 M- 1292 M)
Bacon menganggap bahwa kecepatan cahaya yang terbatas dan itu
disebarkan melalui media dengan cara yang analog dengan propagasi suara. Ia
juga menggambarkan sebuah penelitian tentang perbesaran benda kecil
menggunakan lensa cembung. Dan ia juga menghubungkan fenomena pelangi
dengan refleksi sinar matahari dari air hujan.
i. Leonardo da Vinci (1452 M – 1519 M )
Leonardo merintis studi tentang anatomi manusia, dia lebih cenderung pada
bidang medis. Ia berbicara pada optik fisiologia mengenai mata.
2. VanGambar
Roijen1Willebord
Johannes Kepler
2. Snell (Belanda , 1580 - 1626)
Gambar 2
Willebord Snell
Gambar 3
Rene Descartes
Gambar 4
Francesco Maria Gimaldi
5. Robert Hooke (Inggris, 1635 - 1703)
Robert Hooke lahir di Inggris pada tanggal 28 Juli
1635 dan meninggal pada tanggal 3 Maret 1703.
Hooke tertarik pada eksperimen Grimaldi, sehingga
dia mengulangi hal itu. Pada tahun 1655, Hooke
menerbitkan risalahnya, Micrographia. Dalam buku
itu, dijelaskan bahwa Hooke melakukan pengamatan
dengan menggunakan mikroskop senyawa yang
memiliki lensa objektif dan lensa konvergen. Dalam
buku yang sama, ia menggambarkan pengamatannya
Gambar 5
Robert Hooke dari warna yang dihasilkan dalam serpihan dari
mika, gelembung sabun dan film minyak di atas air. Hooke mengajukan sebuah
teori gelombang untuk propagasi cahaya.
C. Kesimpulan
Pada periode ke periode, teori cahaya muncul dengan metode eksperimen.
Pada masa ini muncul dua teori cahaya yang bertentangan yaitu teori Corpusculair
Newton dan teori Undulasi Huygens. Newton menyatakan bahwa “Dari sumber
cahaya dipelantingkan bagian-bagian zat sangat kecil (partikel-partikel) yang
dinamai corpuscular.“ Sedangkan Huygens menyatakan bahwa “Cahaya adalah
suatu peristiwa gelombang seperti halnya dengan bunyi.”
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Christiaan_Huygens
http://id.wikipedia.org/wiki/Isaac_Newton
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/cc/NewtonsTelescopeRepli
ca.jpg/220px-NewtonsTelescopeReplica.jpg
https://dianafisikaupi.wordpress.com/2013/03/19/sejarah-fisika-perkembangan-
optika-tiap-periode/
http://www.einsteinfisika.blogspot.com
http://www.fisikadansastra.blogspot.com