Menurut Timmons dan Spinelli dalam (Aprilianty, 2013) kewirausahaan adalah
menganalisa dan melakukan tindakan nyata dengan berdasarkan pada bisnis, pendekatan, dan kepribadian seseorang. Menurut Hisrich dalam (Rosmiati et al., 2015) kewirausahaan adalah usaha untuk mendapatkan kekayaan tambahan bagi seseorang yang menanggung resiko atas modal, waktu, dan komitment karier yang mana menyediakan produk atau jasa. Menurut (Saragih, 2017) kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki untuk melakukan hal yang belum terfikirkan, dilakukan oleh orang lain untuk menciptakan suatu peluang usaha. Berdasarkan dari beberapa definisi kewirausahaan maka dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses cara berfikir dan bertindak dalam hal melihat peluang dan kesempatan menciptakan suatu produk atau jasa guna mendatangkan keuntungan dan kekayaan. B. Syarat – syarat Wirausaha Adapun syarat-syarat dalam berwirausaha adalah: Memiliki sikap dan mental yang positif: hal ini dikarenakan untuk membangun sebuah usaha diperlukan waktu yang tidak sebentar serta sikap dan mental nantinya akan berpengaruh pada mood pelaku usaha. Memiliki modal: baik sarana maupun prasarana untuk melaksanakan suatu usaha. Memiliki perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang Mampu mengkalkulasikan harga pokok, jual dan keuntungan Memiliki keahlian dibidangnya : dengan keahlian seseorang akan lebih mudah untuk menguasai pasar atau market tujuannya. Kreatif dan inovatif : manusia cenderugn memiliki rasa bosan akan suatu hal yang terus menerus ia jumpai dan rasakan oleh karenanya denagn kraetifitas akan membantu pelaku untuk menciptakan hal yang berbeda dari yang lain untuk menarik pembeli. Memiliki semangat juang: hal ini diperlukan akena dalam dunia usaha kegagalan dan rintangan akan selalu ada seperti halnya dengan kondisi pada amsa pandemic Covid-19 ini tentunya akan banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan jual beli atau bahkan gulung tikar Berpinsip dan disiplin : hal ini diperlukan karena sering kali pelaku usaha tidak memiliki prnisp dalm berwirausaha dan sering berlaku sesuka hati. Berani mengambil resiko: peluang akan selalu berjalan dengan resiko baik besar maupun kecil. C. Sifat-sifat wirausahawan Percaya diri : dengan kepercayaan diri seorang wirausahawan akan lebih mudah bergaul dan menjalin kejasama baik dnegan rekan maupun pelanggan. Kepemimpinan : kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk dapat mengendalikan dan mempengaruhi orang lain (bawahan) untuk dapat bersama-sama mencapai suatu tujuan. Memiliki strategi managemen dan mampu mengola SDM Pengambilan resiko : dalam berwirausaha selalu dikaitkan dengan tantangan yang selalu memacu seorang wirausahawan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Krativitas ; kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan beda dari yang lain. Memiliki semangat juang: hal ini diperlukan akena dalam dunia usaha kegagalan dan rintangan akan selalu ada seperti halnya dengan kondisi pada amsa pandemic Covid-19 ini tentunya akan banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan jual beli atau bahkan gulung tikar Berpinsip dan disiplin : hal ini diperlukan karena sering kali pelaku usaha tidak memiliki prnisp dalm berwirausaha dan sering berlaku sesuka hati. Pengalaman wirausahawan yang gagal Heppy Trenggono merupakan seorang pengusaha Indonesia yang bergelut dalam bisnis alat berat, ia merupakan seorang mantan karyawan United Tractor karena merasa memiliki ilmu yang besar dalam dunia alat berat serta ingin mencontoh bisnis kakak ia akhirnya turut andil dalam perbisnisan alat berat kegalalan dalam usahanya dimulia ketiak ia mengambil proyek diluar kekuatan perusahaan dan ditambah dengan system managemen yang salah ia akhirnya harus bangkrut dan dinyatakan pailit. Pengalaman wirausahawan yang berhasil Fauzan Hanggriawan merupakan wirausahawan yang membudidayakan bibit lele dengan system kemitraan atau plasma, ia sebelumnya telah terlebih dahulu gagal dalam usaha perternakan lele ini kemudian belajar pembudidayaan melalui Nasrul yakni seorang pengusaha dan motivator penggerak dalam pembudidayaan lele sangkuriang, dengan modal pengalama dan ikut dalam eklas pembudidayaan Naasrul akhirnya ia memberanikan diri untuk kembali melakukan usaha ternak lele dengan didukung oleh 20 petani binaannya ia bersama-sama mengembangkan usaha pembudidayaan lele dengan system kelompok yang dimulai dari pembenihan, pembesaran, dan penjualan. Dengan modal awal Rp. 4.500.000,-. Untuk lahan usahanya ia melakukan kerja sama dengan pemilik lahan dengan system bagi hasil. Dengan menerapkan system seperti itu fauzan dalam sebualn berhasil meraup keuntungan hingga Rp. 22.500.000 juta perbulannya dengan laba bersih Rp. 12.000.000 ANALISA KASUS Berdasarkan 2 contoh pengalaman wirausahawan diatas terlihat perbandingan yang sangat mencolok yakni pada kasus Heppy terlihat bahwa ia menggeluti usaha alat berat hanya dengan modal pengalaman saat bekerja serta pertimbangan bisnis kakaknya terdahulu tanpa bersuaha untuk mengetahui dan belajar menegnai seluk beluk usaha alat berat yang biasanya bersistemkan borongan dan butuh modal tinggi. Berbeda dengan Fauzan yang menggeluti usaha budidaya lele dengan memiliki manajemen dan perencanaan yang jelas serta dikung oleh modal dan pengalaman yang baik serta memiliki semangat juang bisnis yang tinggi. Hal ini terlihat dari kemauan ia berusaha kembali memulai usaha ternak lele. 2) Model-model Usaha Menurut Roopke dikutip Suryana (2001) profil wirausaha dapat dijabarkan sebagai berikut : A. Kewirausahaan rutin B. Kewirausahaan arbitrase C. Kewirausahaan Inovatif Sedangkan menurut Muhammad Zen model-model wirausaha dibagi menjadi: A. Wirausaha andal B. Wirausaha tangguh C. Wirausaha social 3) Hokum Dan Etika Bisnis A. Etika Bisnis adalah: Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan perusahaan Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral. Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan. Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban dan bermartabat B. Hokum Bisnis Istilah Hukum Bisnis merupakan sesuatu yang masih baru di Indonesia. Kata ’Bisnis’ dipinjam dari Bahasa Inggris yaitu business, yang artinya urusan, usaha atau melakukan kegiatan yang bermanfaat yang mendatangkan keuntungan dan berguna. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah dagang, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Stbl 1938 No.276. Hokum bisnis ini berfungsi sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis dan untuk memahami hak- hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis,