Oleh :
Disusun Oleh :
Oleh:
Alditya Sentosa (17101107)
Disetujui Oleh
Disahkan Oleh
Direktur Akademi Farmasi Al-Fathah Bengkulu
NIK : 021985120109200901
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
praktik kerja lapangan (PKL) dengan sebaik mungkin. Laporan praktik kerja
laporan ini penulis telah banyak menerima bantuan baik secara langsung maupun
tidak langsung dan pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
lapangan
4.Ibu Mardiyati, SY, S.Si., Apt selaku Apoteker pembimbing dan Kepala
6.Para dosen dan staf karyawan Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu yang
iii
7.Kepada Orang tua kami yang telah senantiasa mendoakan untuk
keberhasilan kami.
9.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan PKL ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan amal kebaikan
yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna
maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangatlah penulis
harapkan untuk kesempurnaan yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi calon tenaga
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang 1
v
C. Tujuan Pendirian RSHD Kota Bengkulu 57
D. Pengelolaan 58
E. Pelayanan 67
F. Perpajakan 70
H. Strategi Pengembangan 70
A. Kesimpulan 72
B. Saran 73
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................74
LAMPIRAN..........................................................................................................75
vi
Daftar Gambar
vii
Daftar Lampiran
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
yang setinggi-tingginya.
1
2
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, bahan obat,
Pengelolaan Sedian Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
secara terus-menerus. Selain itu salah satu upaya yang dilakukan adalah
Bengkulu selama lebih kurang 2 minggu dengan tujuan agar mahasiswa dapat
menerapkan teori yang telah di dapatkan selama perkuliahan dan dapat lebih
2
3
Rumah Sakit
pekerjaannya.
Sehingga dengan diadakan PKL ini maka tenaga kesehatan dapat lebih
pengadaan obat, cara penyaluran obat ke semua ruangan di Rumah Sakit, juga
sistem administrasinya.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
3
4
Sakit .
di Rumah Sakit.
4
5
di Rumah Sakit.
yang handal.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
6
7
di bidang kesehatan.
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan
lainnya.
pelayanan kefarmasian.
c. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
berlaku.
8
kosmetika.
e. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
untuk manusia.
g. Bahan Medis Habis Pakai adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
Sakit.
i. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan
berikut:
medis.
berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan yaitu Rumah Sakit Umum dan
1) Pelayanan
rehabilitasi medik.
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan
Sumber daya manusia Rumah Sakit ini terdiri atas, tenaga medis,
sakit.
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga
atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasiaan yang
3) Peralatan
jenazah.
1) Pelayanan
rehabilitasi medik.
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan
sakit.
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga
atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasiaan yang
3) Peralatan
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat
1) Pelayanan
medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
patologi klinik.
sakit.
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga
3) Peralatan
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat
1) Pelayanan
medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
kefarmasian.
klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga
3) Peralatan
instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat intensif, rawat
Terdiri dari rumah sakit khusus ibu dan anak, mata, otak, gigi dan
mulut, kanker, jantung dan pembuluh darah, jiwa, infeksi paru, telinga-
tersebut.
a) Pelayanan
Sumber daya manusia Rumah Sakit ini terdiri atas, tenaga medis,
Rumah Sakit.
19
dibutuhkan.
pendidikan.
tertentu baik bedah maupun non bedah, seperti rumah sakit kanker,
jangka pendek adalah rumah sakit yang merawat penderita selama rata-
rata kurang dari 30 hari, misalnya penderita dengan kondisi penyakit akut
dan kasus darurat, biasanya dirawat dirumah sakit kurang dari 30 hari.
Rumah sakit umum pada umumnya adalah rumah sakit perawatan jangka
sakit jangka panjang adalah rumah sakit yang merawat penderita dalam
subspesialistik terbatas.
medik dasar.
yaitu rumah sakit pendidikan dan rumah sakit non pendidikan. Rumah
lain. Rumah sakit yang tidak memiliki program pelatihan residensi dan
22
tidak ada afiliasi rumah sakit dengan universitas disebut rumah sakit non
pendidikan.
Rumah sakit berdasarkan akreditas terdiri atas rumah sakit yang telah
di akreditasi dan rumah sakit yang belum di akreditasi. Rumah sakit yang
telah diakreditasi adalah rumah sakit yang telah diakui secara formal oleh
tertentu.
a. Lokasi
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan
b. Bangunan
harus memenuhi :
undangan
23
1) Rawat jalan
4) Ruang operasi
6) Ruang radiologi
7) Ruang laboratorium
8) Ruang farmasi
14) Laundry
c. Prasarana
baik.
berkesinambungan.
tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
e. Kefarmasian
terjangkau.
f. Peralatan
Sakit, izin Rumah Sakit terdiri atas izin mendirikan dan izin operasional. Izin
diajukan oleh pengelola Rumah Sakit. Pemberian izin mendirikan dan izin
mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit kelas A diberikan oleh Menteri
pemberian izin mendirikan dan izin operasional Rumah Sakit kelas B kepada
jangka waktu 1 (satu) tahun dan hanya dapat diperpanjang untuk 1 (satu)
melampirkan :
2) Studi kelayakan.
3) Master plan.
Jika dalam kurun waktu tersebut terdapat masalah yang tidak dapat
2. Izin Operasional
operasional.
Jika izin operasional telah berakhir dan pemilik rumah sakit belum
pasien yang sedang dalam perawatan inap dan jika rumah sakit tetap
29
2) Profil Rumah Sakit, meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana
prasarana.
4) Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan
prasarana pendukung.
10) Berita acara hasil uji fungsi peralatan kesehatan disertai kelengkapan
jangka waktu paling lama 6 (enam) hari kerja sejak berkas permohonan
izin operasional Rumah Sakit kelas C dan D yang telah lengkap, kepala
visitasi yang terdiri atas unsur dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan
Sakit paling lama 14 (empat belas) hari kerja sejak penugasan. Kemudian
Daerah kabupaten/kota paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak laporan tim
visitasi diterima. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak
izin operasional berupa surat keputusan dan sertifikat yang memuat kelas
Rumah Sakit dan jangka waktu berlakunya izin. Jika permohonan izin
Sakit, nama Rumah Sakit serta kelas Rumah Sakit. Perubahan izin
Rumah Sakit.
Rumah Sakit.
33
Farmasi meliputi:
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai guna memaksimalkan efek
Kefarmasian.
Pakai, meliputi :
Sakit.
memungkinkan).
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang sudah tidak dapat
digunakan.
yang sesuai dengan beban kerja dan petugas penunjang lain agar tercapai
Menteri.
37
Uraian tugas tertulis dari masing-masing staf Instalasi Farmasi harus ada
dan sebaiknya dilakukan peninjauan kembali paling sedikit setiap tiga tahun
a. Apoteker
b) Tenaga Administrasi
c) Pekarya/Pembantu pelaksana
Pakai
1. Pemilihan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
b. Standar sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
c. Pola penyakit.
f. Mutu.
g. Harga.
h. Ketersediaan di pasaran.
medis.
Sakit.
menguntungkan penderita.
h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman
2. Perencanaan Kebutuhan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan
efisien.
b. Penetapan prioritas.
c. Sisa persediaan.
f. Rencana pengembangan.
3. Pengadaan
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
dengan mutu yang baik, pengiriman barang terjamin dan tepat waktu,
berlebihan.
(MSDS).
c. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus
reagensia,dan lain-lain).
a. Pembelian
atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat spesifik dan alat
jasa pemerintah.
yang baik.
b. Produksi
di rumah sakit.
murah.
c. Sumbangan /hibah/droping
2008).
4. Penerimaan
dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
5. Penyimpanan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan disusun
Medis Habis Pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA,
Look Alike Sound Alike) tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi
Obat.
ruang atau gedung yang terpisah, lemari, lemari terkunci, lemari es,
a. Kelompok farmakologi/terapeutik
b. Indikasi klinik
c. Kelompok alphabetis
d. Tingkat penggunaan
e. Bentuk sediaan
f. Random
46
g. Kode barang.
6. Pendistribusian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di unit
pelayanan.
a. Sentralisasi
b. Desentralisasi
kemasan untuk satu waktu pemberian, yaitu pagi, siang, sore, dan
malam).
Bahan Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan
b. Telah kadaluwarsa.
pihak terkait.
Pakai dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Badan
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan oleh BPOM atau
kegiatan penarikan.
8. Pengendalian
Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus
9. Administrasi
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang meliputi
pertahun).
b. Administrasi Keuangan
c. Administrasi Penghapusan
error).
3. Rekonsiliasi Obat
Obat (medication error) rentan terjadi pada pemindahan pasien dari satu
Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar ruang perawatan, serta pada
pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan kesehatan primer dan
sebaliknya.
b. Konseling
c. Visite
masalah terkait Obat, memantau terapi Obat dan Reaksi Obat yang
kesehatan lainnya.
(ROTD).
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
54
profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek Samping Obat adalah reaksi Obat
dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan
RSHD Kota Bengkulu yang beralamat di jalan Basuki Rahmat Padang Jati
Pelaksanaan PKL dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00/16.00 WIB.
Kegiatan ini dilaksanakan dari hari senin sampai dengan sabtu selama dua
minggu.
atau pergantian Depo farmasi setiap 2 (dua) hari sekali dan dalam satu hari
dan tertib.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu mulai beroperasi pada bulan
No. 49 tahun 2013 tanggal 27 Februari tahun 2013 dan diregistrasi pada
55
56
dan pada tanggal 24 Februari tahun 2015 telah dikeluarkan Rekomendasi Izin
RS/II/2015.
operasional tetap No.28 tahun 2015. Rumah Sakit Umum Kota Bengkulu
dengan menempati luas tanah 11.651 dan luas bangunan mencapai 1.350
terbatasnya sarana dan prasarana yang ada. RSHD Kota Bengkulu pada saat
Bengkulu, pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bengkulu
adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat. RSHD Kota Bengkulu
Falsafah
masyarakat
Visi
Misi
Motto
Melayani degan hati, hati-hati, setulus hati dan tidak sesuka hati.
mampu :
bidang kesehatan.
karyawan.
anggaran.
D. Pengelolaan
tahun 2017 sebanyak 193 orang yang terdiri dari : IGD jumlah tenaga 17
tenaga 16 orang, ICU jumlah tenaga 9 orang, staf IRNA jumlah tenaga 5
orang, staf IRJA jumlah tenaga 3 orang, poli gigi jumlah tenaga 3 orang,
orang, poli kebidanan jumah tenaga 2 orang, poli umum jumlah tenaga 2
orang, poli bedah jumlah tenaga 2 orang, poli penyakit dalam jumlah
tenaga 8 orang, poli syaraf jumah tenaga 2 orang, poli THT jumlah tenaga
2 orang, staf yanmed jumlah tenaga 5 orang, jumlah dokter yang melayani
a. Pemilihan
b. Perencanaan
rumah sakit yang disusun oleh KFT (Komite Farmasi dan Terapi) yang
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai
c. Pengadaan
62
berdiri didapat dari hibah Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan UPTD
bulan Juni 2014 hibah tersebut berhenti dan RSHD kota Bengkulu
d. Penerimaan
penyimpanan faktur.
63
e. Penyimpanan
Setelah barang diterima oleh Instalasi Farmasi, kemudian obat
expire First Out) disusun menurut alfabetis, bentuk sediaan, suhu, dan
yaitu lemari terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, memiliki pintu
sedangkan obat dalam jumlah besar atau dalam bentuk cairan biasa
tidak terjadi kontak langsung antara obat dengan lantai, juga tidak
mutu dan kualitas dari obat yang disimpan, karena adanya kontak fisik
dan atau AC untuk menjaga sirkulasi udara yang baik, gudang tidak
rapi, obat disusun dengan rapi dan tidak dibiarkan bertumpukan, serta
f. Pendistribusian
Habis Pakai berdasarkan resep yang diberikan oleh dokter untuk pasien.
Dose Dispensing) yaitu pemberian obat sesuai resep untuk sekali pakai
g. Pengendalian
pengendalian yang dilakukan di IFRS RSHD Bengkulu adalah
dilakukan adalah stok opname yang dilaksanakan tiap akhir bulan pada
h. Administrasi
Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan
pencatatan kartu stok obat dan pencatatan barang masuk atau keluar
3. Buku Amprahan
Amprahan adalah daftar permintaan obat/alkes dari Instalasi
petugas gudang kemudian dicek oleh SPI dan setelah itu disusun di
apotek.
4. Kartu Stock
keluar masuknya suatu obat. Kartu stock digunakan untuk setiap satu
5. Pembukuan OK
farmasi.
6. Buku Faktur
Buku ini digunakan untuk menyalin faktur dari pbf tempat kita
Buku ini memuat nama dan daftar harga untuk obat, alat
8. Buku Operan
i. Keuangan
bersifat rahasia.
E. Pelayanan
Pasien datang
Resep diserahkan
BPJS UMUM
Keterangan :
1. Pasien datang dengan membawa resep ke depo rawat jalan atau depo rawat
3. Untuk resep BPJS lakukan skrining resep kemudian langsung obat disiapkan,
kemudian buat etiketnya dan dimasukkan kedalam plastik klip, setelah itu
persediaan obat ada atau tidak barulah resep dihargai dan konfirmasi ke
pasien berapa harga yang harus dibayarkan. Jika pasien setuju maka siapkan
kedalam plastik klip, setelah itu lakukan double check barulah obat
diserahkan ke pasien sambil diberikan PIO, dan barulah pasien pulang. Kalau
pasien tidak setuju dengan harga yang harus dibayarkan maka resep
Keluarga/pasien datang
Loket
69
Pendaftaran
1. Cek persyaratan sesuai dengan ketentuan
2. Petugas mengecek SEP untuk pasien BPJS
3. Triase
4. Petugasmeminjam dokumen rekam medik (RM) pasien dibagian filing (pasien lama)
5. Menyatukan nomor urut panggilan pasienn pada dokumen RM
6. Petugas RM (Caraka) mendistribusikan dokumen RM ke politeknik
Politeknik
1. Poli Kebidanan 5. Poli Prostodenti
2. Poli Bedah 6. Poli Syaraf
3. Poli Anak 7. Pili Gigi
IGD 4. Poli Dalam 8. Poli Umum
Penunjang Medik 9.Poli Fisioterapi
a. Radiologi
b. laboraturium
rahasia.
70
diadakan jika terdapat hal – hal yang harus diperbaiki lagi atau sesuatu yang
dengan aman dan nyaman terhadap pasien. biasanya pihak RSHD Kota
personil yang ada di instalasi farmasi bekerja sesuai dengan tugas dan
kesehatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga kerja yang satu
H. Strategi Pengembangan
pelayanan kesehatan mencakup wilayah kota Bengkulu. Hal ini menjadi tugas
berat bagi RSHD Kota Bengkulu yang dituntut untuk senantiasa memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Hal ini hendaknya didukung oleh
fasilitas peralatan medis yang cukup dan memenuhi standar pelayanan rumah
sakit.
tersebut dilakukan oleh beberapa dokter ahli seperti dokter ahli bedah, dokter
lanjud serta cepat yang siap dalam 24 jam. Penanganan pasien trauma di
trauma center didukung beberapa instalasi dan unit pendukung trauma center
kamar operasi, Intensive Care Unit (ICU), rehabilitasi medik dan apotek.
mengalami trauma berat atau luka berat yang siap 24 jam. Pusat trauma telah
dibentuk sebagai relasasi penetapan medis bahwa luka atau trauma perlu
kecacatan dan kematian dari pasien. Saat ini terjadi peningkatan insiden trauma
masyarakat, konflik sosial, dan bencana alam yang disebabkan oleh perbuatan
manusia.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Selama mahasiswa/i melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RSHD
pengelolaan perbekalan farmasi dan farmasi klinik yang ada telah sesuai
4. Sarana dan Prasarana di IFRS R.S Raflesia Bengkulu sudah cukup sesuai
72
73
B. Saran
yang lebih lama agar dapat mendapat lebih banyak pengetahuan tentang
pengelolaan obat
Arsip-arsip dan pembukuan di Rumah Sakit Harapan dan Do’a Kota Bengkulu
Departemen Kesehatan. 2009, Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang
pekerjaan kefarmasian, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
74
75
76
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1. Denah Lokasi
77
Sub Bagian
Kepegawaian
Lampiran 3.Etiket
79
Lampiran 6. Kwitansi
83