RISET AKUNTANSI
TEORI AKUNTANSI
NIM: 1702110185
PENDAHULUAN
1. Riset Akuntansi
Riset akuntansi adalah upaya yang dilakukan untuk mencari kebenaran di bidang
akuntansi. Hasil riset ini merupakan penyambung antara fenomena sosial di bidang akuntansi
dengan struktur teori akuntansi. Fenomena sosial itu dituangkan dalam berbagai bentuk
“statement ilmiah” sehingga menjadi teori. Teori ini bisa menjelaskan tentang kebenaran
yang sudah ada (deskriptif), mendukung teori yang ada (justifikasi), mengingkari kebenaran
Riset dalam akuntansi terus menerus dilakukan oleh para peneliti akuntansi dan telah
memberikan sumbangan yang begitu besar terhadap perkembangan teori akuntansi dan
profesi akuntansi. Secara internasional, sangat banyak upaya yang dilakukan berbagai
lembaga akademik dan profesi. Namun, di Indonesia untuk Lembaga atau orang yang
melakukan penelitian dan memuat hasil risetnya sangat terbatas. Padahal, perkembangan
ilmu pengetahuan sangat bergantung pada frekuensi dan kuantitas penelitian yang dilakukan.
Sebagai tambahan dari pendekatan atau bidang-bidang yang telah disinggung di muka
berikut ini adalah bidang - bidang riset yang telah dilakukan dalam akutansi sebagaimana
apa yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. Dalam bidang riset atau
pendekatan ini, bukan menanyakan kepada pemakai informasi tentang apa yang mereka
inginkan, tetapi informasi apa yang diperlukan dalam situasi tertentu. Maka, pendekatannya
adalah normatif dan dedduktif. Misalnya, dalam riset ini ditermukan bahwa penggunaan exit
Riset di bidang ini mencoba meneliti sampai sejauh mana implikasi informasi
keuangan yang baru mempengaruhi reaksi masyarakat. Berbagai riset empiris telah
membuktikan bahwa saham yang diperdagangkan sangat cepat bereaksi dan bersifat tidak
bias tehradap informasi yang baru. Artinya, harga saham di bursa menggambarkan dampak
informasi yang tersedia bagi publik. Hasil penelitian ini yang menyebabkan munculnya
hipotesis yang disebut Efficient Market Hypothesis. Karena dalam teori Efficient Market
Hypothesis dinyatakan bahwa pendapatan saham sangat ditentukan oleh risikonya, maka riset
lainnya mencoba menilai hubungan antara ukuran-ukuran risiko yang diambil dari data
akuntansi, seperti rasio keuangan dan risiko yang didasarkan pada pasar.
pengambilan keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatan yang
Teori ini menyebutkan bahwa perusahaan adalah tempat bagi hubungan kontrak yang
terjadi antara manajemen, oemilik, kreditor, dan pemerintah. Salah satu hipotesis dalam
sendiri dengan cara meminimalisasi berbagai biaya agency. Oleh karena itru, manajemen
diasumsikan akan memilih prinsip akuntansi yang sesuai dengan tujuannya yaitu,
memaksimalkan kepentingannya.
5. Informasi Ekonomi
Dalam bidang ini yang menjadi bahan penelitian adalah biaya memproduksikan
informasi akuntansi. Dengan kata lain, apakah dengan membuat atau menyusun informasi
tertentu, manfaatnya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk itu. Biasanya pendekatan
memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan konstituen
sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. Hal ini secara langsung diperhatikan
Tidak mudah untuk merumuskan topik akuntansi yang bisa dijadikan bahan tulisan
untuk skripsi karena disiplin ilmu ekonomi yang sangat luas, berkaitan dengan berbagai
disiplin ilmu yang lain, perkembangannya juga sangat cepat, serta keterbatasan SDM.
mahasiswa pemilihan topik juga menjadi lebih sukar, apalagi jika disamakan dengan standar
baku dalam dunia ilmiah secara internasional. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa
penjelasan yang dimuat dalam bab ini bersifat rujukan awal untuk memasuki proses
pencarian topik yang lebih cocok dengan perkembangan ilmu itu sendiri. Kita perlu
mengetahui akan muncul hasil penelitian yang akan terbit dari ribuan jurnal.
Penjelasan ini harus di tempatkan sebagai petunjuk saja, sedangkan pedoman yang
mendetail harus dibaca dari berbagai buku metode penelitian dan hasil-hasil penelitian yang
dipublikasikan di berbagai jurnal dan majalah. Pedoman ini hanya memberikan beberapa
kemungkinan bidang yang bisa menjadi alternatif bidang penelitian. Jurusan Akutansi dapat
Bidang ini membahas bagaimana laporan keuangan disusun untuk tujuan publik.
Disini bisa dibahas metode pencatatan, prinsip dan standar akutansi keuangan, penyajian
laporan yang wajar, pemilihan teknik atau standar akutansi, metode penyusutan, penyisihan,
perbandingan metode teori akuntansi, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan topik ini.
a) Teori Akuntansi
yang merupakan upaya untuk mendiskusikan, menganalisis dan mengkritik konsep, definisi,
dalil yang ada dalam struktur teori akuntansi. Misalnya mengkaji dan menganalisis konsep,
postulat atau paradigma akuntansi, prinsip, sifat-sifat dan kelemahan akuntansi, bagaimana
metode untuk melahirkan teori akuntansi, konsep akuntansi. Dalam bidang ini, dapat dibahas
dengan menggunakan objek penelitian satu objek atau beberapa objek perbandingan.
Contohnya adalah bidang, topik, judul, atau masalah yang dapat diteliti :
pengambilan keputusan
3) Konsep/prinsip akuntansi manakah yang kurang relevan dengan tuntutan pemakai laporan
di Indonesia
b) Standar Akuntansi
tentang perumusan standar, penerapan dan hasilnya di lapangan. Termasuk mengkaji dan
menganalisis dampaknya kepada perilaku orang yang berhubungan dengan standar itu
(bebavioral accounting).
antara berbagai pihak yang berkepentingan dalam perusahaan dan kaitannya dengan laporan
manajemen dengan karyawan, manajemen dengan publik, dan lain sebagainya. Biasanya
dalam literatur dikenal agency theory yang melihat hubungan berdasarkan konsep agent dan
pertanggungjawaban.
sebenarnya. Angka laba ini sangat penting bagi pemakai laporan untuk pengambilan
keputusan sehingga harus di hitung secara tepat. Aspek laba akuntansi menurut historical
accounting dapat memberi angka laba yang diyakini para pemakai laporan keuangan. Apakah
harus menggunakan current value, replacement cost, atau net realizable value. Contohnya
yaitu, dalam penelitian ini permasalahan dapat dijadikan bahan penelitian sebagai berikut :
1) Bagaimana struktur teori akuntansi, konsep akuntansi, dan prinsip akuntansi yang dapat
2) Apakah perusahaan atau lembaga tertentu sudah menerapkan perhitungan laba sesuai
4) Hal apa yang menimbulkan perbedaan perhitungan laba pajak dengan konsep laba
akuntansi.
5) Perhitungan laba mana yang sesuai dengan manajemen atau para pengambil keputusan.
6) Bagaimana akuntansi merespons konsep laba ekonomi.
2. Akuntansi Manajemen
Disini dibahas bagaimana caranya agar akuntansi dapat dipergunakan untuk membuat
informasi tentang model-model yang berguna dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen
a) Pengambilan Keputusan
2) Bagaimana rasio keuangan dapat memprediksi bankcruptcy, arus kas masa depan, take
3) Bagaimana penerapan Direct Cost, ABC Costing, dan lain sebagainya dalam menilai
Di bidang ini dibahas konsep, teknis, jenis, struktur pengawasan, budgeting, model-
Dalam bidang ini yang dapat dibahas adalah bagaimana reaksi pasar terhadap
keluarnya informasi akuntansi, laporan keuangan periodic atau informasi lainnya. Contoh
4. Akuntansi Perpajakan
perbedaan konsep antara akuntansi dan perpajakan, konsep pengakuan biaya, pengakuan
5. Auditing
Disini dapat dibahas hal-hal yang berkaitan dengan auditing, teori, proses, hasil
4) Efektifitas audit.
harus memerhatikan cost bonefit ratio. Dalam bidang ini misalnya dibahas :
6) Dampak penggunaan EDP system, IT, Internet dan sebagainya pada disclosure dalam
laporan keuangan.
7. Tren Akuntansi
Disini dibahas berbagai hal yang sudah dibicarakan dalam literature, tetapi masih
dalam tahap proses belum menjadi prinsip yang harus diberlakukan, misalnya :
perusahaan.
7) Pelaporan Pegawai, menginformasikan beberapa data yang diperlukan pegawai, dan lain
sebagainya
8. Topik Lain
organization atau nirlaba, jenis laporan, prinsip akuntansinya, aspek politik, sosial,
perbandingannya dengan luar negeri. Pendekatan ini memang lebih sederhana dan mudah
bagi mahasiswa, namun luas dan beraneka serta saling tumpang tindih, apalagi yang
dibahas lebih dalam. Misalnya, teori akuntansi bisa mengenai akuntansi keuangan,
Dari penjelasan di atas, terasa sekali betapa luasnya bidang ilmu akuntansi yang
bisa menjadi objek penelitian atau penulisan skripsi. Bahkan sebagaimana yang telah
dijelaskan, masih banyak lagi bidang-bidang lain yang belum tercakup dalam penjelasan
sikap, dan pengaruh pada perilaku lainnya. Permasalahan yang dibahas di sini adalah:
4) Bagaimana sikap fiskus membaca laporan keuangan yang diaudit akuntan publik, dan
lain sebagainya?
d) Akuntansi Koperasi
Disini bisa dibahas berbagai penerapan standar akuntansi untuk lembaga usaha
koperasi.
Mulanya, akuntansi sebagai ilmu pengetahuan lainnya yang belum tersentuh oleh
akademisi, peneliti, dan scientist lainnya. Namun, hal ini berubah total. Akuntansi telah
menjadi perbincangan dan menjadi bahan riset dan penelitian para akademisi, universitas,
organisasi profesi, dan lainnya. Oleh karena itu, lahirlah paradigma yang disederhanakan
George Ritzer mendefinisikan paradigma sebagai ciri mendasar dari suatu yang
menjadi perbincangan (subject matter) dalam wilayah science. Di sini dibahas apa yang
akan dipelajari, apa yang akan dipermasalahkan, bagaimana ia harus ditanya, dan aturan
apa yang harus diikuti dalam menerjemahkannya untuk mendapat jawaban. Paradigma
adalah pengertian yang lebih luas dari konsesus dalam science dan dapat membedakan
Theory acceptance) yang dikeluarkan AAA telah mengidentifikasikan tiga bidang untuk
membahas teori akutansi : (1) pendekatan klasik atau true income/inductive approach. (2)
decision usefulness approach; (3) information/economics approach. George Ritzer
kemudian memperluas domain ini dan jika dikombinasikan keduanya maka akan lahir
akuntansi current cost dan current value dalam paradigma ini tidak begitu penting. Dalam
riset, yang menjadi perhatian adalah praktik akuntansi yang berlaku serta sikap manajemen
2. The True income / deductive paradigm. Menurut paradigma ini akuntansi dianggap
sebagai salah satu alat ukur yang tepat untuk menilai laba. Maka, idealnya laba harus
diukur dengan menggunakan dasar atau standar yang tunggal, karena dengan pendekatan
ini akan memenuhi kepentingan semua pihak. Oleh karena itu nilai harga sekarang (current
keputusan. Dalam riset, yang menjadi perhatian adalah konstruksi teori akuntansi
berdasarkan konsep yang normatif dan rasional serta perumusan konsep yang ideal dalam
3. The Decision usefulness/decision model paradigm. Menurut konsep ini akuntansi adalah
media atau alat dalam proses pengambilan keputusan sehingga teori akuntansi harus
menggunakan konsep yang mendukung proses pengambilan keputusan yang tepat disinilah
antara lain dianggap “current cash equivalent” sebagai alat ukur yang ideal. Sehingga
invetasi, membantu tugas pemerintah, dan menghitung pajak. Yang menjadi perhatian
adalah bagaimana agar informasi akuntansi berguna dalam membuat model pengambilan
keputusan.
disebut bahwa yang menjadi sorotan akutansi adalah tentang reaksi pasar terhadap data dan
sehingga yang menjadi sorotan dalam penilaian isi informasi dan data akuntansi serta
prosedur yang dipakai dalam menghasilkan angka dan data itu adalah kaitan antara
informasi dengan reaksi pasar. Yang menjadi perhatian adalah respon dari aggregate
market terhadap variabel akuntansi. Teori atau hipotesa yang dipakai dalam paradigma ini
adalah Capital Market Efficiency atau Efficient Market Hypothesis. Teori atau hipotesis ini
Dengan kata lain, harga saham di bursa digambarkan oleh semua informasi yang tersedia
bagi publik.
disebut bahwa akutansi itu dianggap mempuyai pengaruh pada perilaku individu
(individual behavior) bukan reaksi pasar (aggregate behavior) seperti diatas. Di sini,
dianggap bahwa ada hubungan antara informasi atau data akuntansi lainnya dengan
dilakukannya. Fokus perhatian dalam konsep ini adalah bagaimana respon pemakai laporan
secara individu terhadap variabel akuntansi. Di sini dianggap bahwa penggunaan data
akuntansi mendorong perilaku manusia, sehingga dalam riset selalu dikaji sampai di mana
kecukupan pengungkapan informasi, sikap pada isu pelaporan keuangan, kegunaan laporan
dalam menentukan nilai suatu perubahan dalam sistem informasi untuk mengambil
keputusan-keputusan individu harus melihat nilai ekonomis atau cost benefit-nya. Dalam
kerangka ini diyakini bahwa individu perlu menghitung kegunaan yang diharapkannya dari
suatu sistem informasi khusus. Sementara itu, yang menjadi perhatian adalah informasi
sebagai komoditi ekonomi, dan untuk memperoleh sejumlah informasi tersangkut masalah
pilihan ekonomis. Artinya, dalam memilih suatu informasi harus menggunakan kriteria
dalam perkembangan penelitian dalam akuntansi, trend yang paling sering dibicarakan
adalah :
1. Akuntansi internasional
yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang
mereka buat sebelumnya.Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut
dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi. Harmonisasi merupakan proses untuk
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak
mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.Negara tersebut hanya
membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar
Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik portofolio akan lebih
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi. Gagasan terbaik yang
timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar
(IASB).Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu
(IFAC).
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap
menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS dan
dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
2. Akuntansi islam
Dalam Islam, akuntansi dikenal dengan istilah Ilmu Hisab (ilmu hitung) atau dikenal
juga sebagai Muhasabah. Kedua kata tersebut berasal dari dasar kata yang sama yakni
hasaba, yang bermakna menghitung, menimbang amalan manusia dan tingkah lakunya
sesuai dengan apa yang tercatat dan terdaftar. Hasaba juga mengandung arti kata kerja yang
matematika dan kadang dinamai juga dengan istilah ilmu bilangan, yakni ilmu yang
membahas tentang cara menentukan plus atau minusnya suatu bilangan. Tujuan dari
akuntansi dalam Islam adalah sebagai bentuk pertanggung jawaban dan menegakkan
keadilan dan kebenaran. Manfaatnya tentu sangat besar, yakni menjaga transaksi yang
tercatat tersebut terekam dengan baik sehingga dikemudian hari dapat dilihat kembali dan
hutang-piuntang.
Telah didefinisikan oleh Komite Akuntansi Sumber Daya Manusia dari American
Accounting Association sebagai suatu proses identifikasi dan pengukuran data mengenai
manusia. Akuntansi sumber daya manusia juga melibatkan pengukuran terhadap biaya
yang akan dikeluarkan untuk menggantikan sumber daya manusia dari suatu organisasi.
Dalam model ini bukan saja transaksi yang mempengaruhi pos-pos pada sisi aktiva
dan pasiva yang dilaporkan tetapi juga power yang menyebabkannya. Model ini
pihak manajemen dan para pengambil keputusan yang berkepentingan dengan laporan
keuangan perusahaan.
5. Employee reporting
Beberapa informasi penting yang diminta dilaporkan dalam employee reporting ini
adalah :
1. Jumlah pegawai
4. Jam kerja
6. Program pensiun
10. Daftar karyawan berdasarkan agama, suku, bangsa, kelamin dan sebagainya
Value Added Reporting (VAR) atau laporan pertambahan nilai berkaitan juga dengan
akuntansi SDM dan pelaporan karyawan terutama dalam hal informasi yang disajikan.VAR
ini masih belum diwajibkan ebagai laporan utama diberbagai negara, jadi masih dalam
tahap wacana akademik. VAR ini sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan utama, neraca, laba rugi, arus kas. Karena semua laporan
ini gagal memberikan informasi Total produktivitas dari perusahaan dan Share dari setiap
stakeholders yang ikut dalam proses manajemen yaitu : pemegang saham, kreditur,
pegawai dan pemerintah. VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditambah dengan
memberikan informasi tentang kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang dapat
digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang berkepentinagan lainnya terhadap
7. Akuntansi perilaku
Yang menjadi sorotan di Akuntansi Perilaku adalah dampak dari akuntansi terhadap
perilaku orang yang membaca atau menyiapkanyya. Juga melihat reaksi manusia terhadap
informasi akuntansi yang diberikan. Tiga bagian besar dari akuntansi perilaku adalah :
1. Pengaruh perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntansi.
perusahaan”.
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen yang
menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawab
yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas perusahaan
untuk jangka panjang. Dengan demikian manajemen laba dapat diartikan sebagai suatu
tindakan manajemen laba yang mempengaruhi laba yang dilaporkan dan memberikan
manfaat ekonomi yang keliru kepada perusahaan, sehingga dalam jangka panjang hal
Pihak manajemen sangat berperan penting dalam relevansi dan keandalan laporan
memiliki prestasi yang bagus dan baik walaupun sebenarnya perusahaan tersebut sedang
tidak dalam kondisi yang baik. Tindakan tersebut dilakukan agar para pengguna laporan
keuangan perusahaan tetap menaruh kepercayaan kepada perusahaan tersebut dan menarik
para investor untuk mau berinvestasi. Penyimpangan dalam pelaporan keuangan yang
dilakukanoleh manajemen salah satunya adalah mempengaruhi tingkat laba yang disajikan
dalam laporan keuangan. Tindakan ini disebut manajemen laba (earnings management).
(Herawaty, 2008)
Alasan peneliti untuk mengambil tema manajemen laba adalah karena salah satu
bentuk tanggung jawab perusahaan kepada stakeholder di akhir periode adalah membuat
laporan keuangan. Selain berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab, laporan keuangan juga
Biasanya yang menjadi perhatian pengguna laporan keuangan adalah kinerja manajemen laba
terkait keuntungan perusahaan. Adanya kecenderungan perhatian pada laba ini tentu disadari
oleh manajemen, maka para manajer biasanya membuat bagaimana laba atau keuntungan
dalam laporan keuangan digunakan untuk menguntungkan perusahaan. Cara yang digunakan
Adapun kasus atau isu yang berhubungan dengan manajemen laba adalah salah diantaranya
kasus PT Agis Tbk (AGIS), PT Inovisi Infracom (INVS) dan perusahaan milik Grup Bakrie.
Pada kasus PT Agis berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal,
2007) AGIS terbukti telah memberikan informasi yang secara material tidak besar terkait
dengan pendapatan dari 2 (dua) perusahaan yang diakuisisi yaitu PT Akira Indonesia dan PT
sebesar Rp 800 miliar, namun demikian berdasarkan Laporan Keuangan kedua perusahaan
yang akan diambil alih tersebut per 31 Maret 2007 total pendapatannya hanya sebesar kurang
lebih Rp 466,8 miliar. AGIS juga melakukan pelanggaran terkait Laporan Keuangan AGIS
yang merupakan konsolidasi dari anak-anak perusahaan yang salah satunya adalah PT AGIS
Eletronik. Dalam Laporan Laba Rugi Konsolidasi AGIS diungkapkan Pendapatan Lain-Lain
Bersih sebesar Rp 29,4 miliar yang berasal dari Laporan Keuangan AGIS Elektronik sebagai
anak perusahaan AGIS yang tidak didukung dengan bukti-bukti kompeten dan kesalahan
Keuangan AGIS Elektronik adalah tidak wajar yang berakibat Laporan Keuangan
Desember-2007-AGIS).
Kasus PT Inovisi Infracom (INVS) pada tahun 2015. Dalam kasus ini Bursa Efek
Indonesia (BEI) menemukan indikasi salah saji dalam laporan keuangan INVS periode
September 2014. Dalam keterbukaan informasi INVS bertanggal 25 Februari 2015, ada
delapan item dalam laporan keuangan INVS yang harus diperbaiki. BEI meminta INVS
untuk merevisi nilai aset tetap, laba bersih per saham, laporan segmen usaha, kategori
instrumen keuangan, dan jumlah kewajiban dalam informasi segmen usaha. Selain itu, BEI
juga menyatakan manajemen INVS salah saji item pembayaran kas kepada karyawan dan
penerimaan (pembayaran) bersih utang pihak berelasi dalam laporan arus kas. Pada periode
semester pertama 2014 pembayaran gaji pada karyawan Rp1,9 triliun. Namun, pada kuartal
ketiga 2014 angka pembayaran gaji pada karyawan turun menjadi Rp59 miliar.
Januari hingga September 2014. Dalam revisinya tersebut, beberapa nilai pada laporan
keuangan mengalami perubahan nilai, salah satu contohnya adalah penurunan nilai aset tetap
menjadi Rp1,16 triliun setelah revisi dari sebelumnya diakui sebesar Rp1,45 triliun. Inovisi
juga mengakui laba bersih per saham berdasarkan laba periode berjalan. Praktik ini
menjadikan laba bersih per saham INVS tampak lebih besar. Padahal, seharusnya perseroan
menggunakan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Fenomena manipulasi laporan keuangan juga terjadi pada perusahaan milik Grup
Bakri. Indonesia Coruption Watch (ICW) melaporkan penjualan tiga perusahaan tambang
batu bara milik Grup Bakrie kepada Direktorat Jendral Pajak. ICW menduga rekayasa
pelaporan yang dilakukan PT Bumi Resources Tbk., dan anak usaha sejak 2003-2008
tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar US$ 620,49 juta. Koordinator Divisi
Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Firdaus Ilyas, mengatakan dugaan manipulasi
laporan penjualan terjadi PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia (Arutmin),
dan induk kedua perusahaan tersebut, yakni PT Bumi Resources Tbk (Bumi).
Hasil perhitunga ICW dengan menggunakan berbagai data primer termasuk laporan
keuangan yang telah diaudit, menunjukkan laporan penjualan Bumi selama 2003-2008 lebih
rendah US$ 1,06 miliar dari yang sebenarnya. Akibatnya, selama itu pula diperkirakan
kerugian negara dari kekurangan penerimaan Dana Hasil Produksi Batubara (royalti) sebesar
ISI
Manajemen laba adalah hasil campur tangan manajemen dalam penyusunan laporan keuangan
sehingga dengan demikian akan meningkatkan laba yang menguntungkan manajemen atau
perusahaan.
Menurut Schipper (1989), manajemen laba adalah suatu kegiatan intervensi dengan
tujuan tertentu dalam proses pelaporan keuangan eksternal, untuk memperoleh beberapa
keuntungan. Sementara Asih dan Gudono (2000) mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu
proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan GAAP (General Addopted Accounting
Manajemen laba menurut Rahmawati, et. al., (2006) merupakan investasi dari tujuan
tertentu untuk mendapatkan keuntungan privat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
manajemen laba adalah hasil campur tangan manajemen dalam mengelola laporan keuangan
dengan tujuan mengelabuhi para stakeholder untuk menguntungkan diri sendiri maupun
perusahaan.
Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk
mengintervensi atau memengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan khusus (Scott 2006). Manajemen laba dapat dilakukan karena standar akuntansi
menggunakan dasar akrual yang memungkinkan manaj emen untuk memilih kebijakan akuntansi
yang dapat memenuhi kepentingannya. Oleh karenanya, kebijakan akrual dianggap sebagai cara
yang paling sering digunakan oleh perusahaan dalam melakukan manajemen laba.
Manajemen laba adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh manajer untuk
melalui manajemen laba, seperti menunjukkan laba yang terus meningkat setiap tahun yang
menunjukkan keberhasilan suatu perusahaan. Hal ini dapat menarik para investor untuk
Teori Keagenan (Agency Theory) didefinisikan sebagai hubungan keagenan sebagai suatu
kontrak kerja sama yang menggambarkan manajemen laba sehingga dapat diminimalisir dengan
pengawasan. Hubungan antara principlal dan agen dapat mengarahkan pada kondisi yang
ketidakseimbangan informasi karena agen memiliki informasi yang lebih banyak dibanding
principal (Deneswari dan Widuri, 2014). Perbedaan kepentingan ekonomis ini bisa saja
(stakeholders) dan organisasi. Adanya pemisah kepemilikan antara principal dengan agen dalam
praktiknya menimbulkan berbagai perbedaan kepentingan antara pihak principal dan agen.
Principal yaitu menyediakan fasilitas dan dana untuk menyediakan kebutuhan operasi
perusahaan, sedangkan agen berkewajiban mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan
masalah keagenan yang terjadi karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemilik
(principal) dan manajemen perusahaan (agent) atau disebut dengan agency conflict. Konflik
keagenan terjadi karena kepentingan principal dalam memperoleh laba yang terus bertambah dan
agen tertarik untuk menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan. Sehingga terdapat dua
kepentingan yang berbeda di dalam perusahaan, dimana masing-masing pihak berusaha untuk
Informasi laba yang dilaporkan manajemen merupakan sinyal mengenai laba di masa
yang akan datang, oleh karena itu pengguna laporan keuangan dapat membuat prediksi atas laba
perusahaan di masa yang akan datang (Assih, 2000). Informasi laba menjadi indikator dalam
menganalisis nilai suatu perusahaan bagi pelaku di pasar modal. Jika investor bertransaksi dalam
sebuah pasar yang efisien, maka mereka dapat mendasarkan pada hargaharga yang merefleksikan
berbagai rangkaian informasi, termasuk informasi laporan keuangan, dan mereka tidak harus
perusahaan dalam laporan keuangan (Maria, 2006). Kualitas informasi yang baik bertujuan agar
tidak terjadi perbedaan informasi yang diterima oleh pihak pemilik perusahaan ataupun pihak
eksternal perusahaan dari pihak pengelola perusahaan. Teori signalling bertujuan membantu
pihak pemilik, pengelola, dan investor mengurangi perbedaan informasi tentang kondisi
Teori Akuntansi Positif mengusulkan tiga hipotesis yang mendorong perusahaan untuk
Manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan utilitasnya yaitu bonus
yang tinggi. Manajer perusahaan yang memberikan bonus besar berdasarkan laba lebih
metode akuntansi yang memiliki dampak meningkatkan laba (Rahmawati, 2006). Hal ini
Semakin besar perusahaan, semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut memilih
metode akuntansi yang menurunkan laba. Hal tersebut dikarenakan dengan laba yang tinggi
perusahaan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sukaisih dan Nurma (2014) bahwa manajemen
laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Laporan keuangan
merupakan cerminan dari hasil kegiatan perusahaan dalam satu periode tertentu, oleh sebab itu
laporan keuangan dijadikan alat pengambil keputusan oleh berbagai pihak (internal dan
informasi yang memungkinkan manajemen melakukan praktek akuntansi dengan orientasi pada
laba yaitu manajemen laba. Sehingga mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan pada
saat tertentu namun dapat menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai nilai perusahaan
yang sebenarnya
Selanjutnya, Hasil penelitian yang dilakukan Herawaty (2008) yang dalam pengujianya
menguji apakah terdapat pengaruh manajemen laba terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hasilnya adalah negatif signifikan bahwa manajemen laba berpengaruh terhadap kinerja
keuangan, namun penelitian yang dilakukan oleh Widiatmaja (2010) manajemen laba
Menurut Aminah dan Lidya (2015) bawha manajemen laba perbengaruh signifikan
terhadap return on asset (ROA), tetapi manajemen laba berpengaruh tidak signifikan negatif
terhadap dept to equity ratio (DER). ROA atau tingkat pengembalian aset adalah rasio
profitabilitas yang menunjukkan persentase keuntungan (laba bersih) yang diperoleh perusahaan
sehubungan dengan keseluruhan sumber daya atau rata-rata jumlah asetnya. DER adalah rasio
yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Rasio ini sering digunakan para
investoruntuk melihat sebrapa besar hutang perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitas yang
negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Artinya pengaruh yang diakibatkan dari praktik
Dewi et al (2012) juga telah mencoba untuk menguji pengaruh signifikan antara manajemen laba
terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan melalui ROA. Berdasarkan hasil
penelitian, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen laba akrual
kinerja perusahaan. Dalam studinya, ditemukan motif untuk melakukan manajemen laba dengan
discretionary accruals untuk meningkatkan laba perusahaan yang berpengaruh positif terhadp
berhubungan positif signifikan dengan profitabilitas masa depan yakni, selisih antara net income
dengan cash flow from operation bernilai positif dan dikatakan oportunistik jika tidak
Penelitian oleh Maisyarah et.al (2017) dengan hasil penelitiannya adalah manajemen laba
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel nilai perusahaan. Hal ini menunjukan bahwa
manajer lebih cenderung memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba perusahaan
dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pelanggaran perjanjian hutang (Debt convenant),
karena akan diberi sanksi berupa pembatasan deviden antar investor atau pemegang saham dan
sulitnya memperoleh tambahan pinjaman jika melanggar perjanjian tersebut. Maka hal ini
menyebabkan investor merespon positif sebagaimana nilai perusahaan yang tercermin dalam
harga saham terhadap pandangan reaksi investor dalam menanamkan sahamnya pada perusahaan
manufaktur.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan
keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena
melalui laba dapat dinilai tingkat kinerja manajemen, tingkat kemampuan menghasilkan laba
dalam jangka waktu panjang,serta tingkat risiko investasi dalam perusahaan tersebut. Oleh
karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat
membuat laporan keuangan menjadi baik salah satunya dengan melakukan perataan laba (income
smoothing). Laba yang meningkat dari periode sebelumnya mengindikasikan bahwa kinerja
perusahaan adalah bagus dan hal ini dapat mempengaruhi peningkatan harga saham perusahaan.
Sebagaimana disebutkan dalam SFAC No.1 bahwa informasi laba pada umumnya merupakan
perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi
laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di
Salah satu tindakan manajemen atas laba melalui tindakan perataan laba (income
smoothing) tetapi masih dalam batasan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
(Yosika, 2010). Terdapat berbagai faktor yang diduga mempengaruhi perusahaan dalam
melakukan perataan laba (income smoothing). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kembali
beberapa faktor yang mempengaruhi perataan laba yaitu Financial leverage, dividend payout
Harahap, S.S,. (2001). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Herawaty, Vinola. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable
dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol,10, No. 2, November 2008: 97-108
Chung, R., Firth, M., and J Kim. (2005). “Earnings Management, Surplus Free Cash Flow, and
External Monitoring.” Journal of Business Research 58: 766- 776
Dewi, K. S., & Prasetiono. (2012). “Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER, dan SIZE Terhadap
Praktik Perataan Laba (Studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2007-2010”). Diponegoro Journal of Management, Vol 12, No. 4: 172-180
Sukaisih, & N, Risa. (2014). “Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Melalui GCG Sebagai Variabel Moderating”. Jurnal Review Akuntansi dan
Keuangan. Vol. 5, No. 1 Februari 2014: 70-84
Tresnaningsih, Elok. (2008). Manajemen Laba Pada Perusahaan dengan Permasalahaan Free
Cash Flow dan peran Moderasi dari Modetoring Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia. Vol. 5, No. 1 Juni 2008
Maisyarah, H., Maslichah, & Mawardi, M.C. (2016). “Pengaruh Manajemen Laba dan Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Eonomi Islam Malang. Vol. 7, No. 5 April 2016