Anda di halaman 1dari 7

melalui istilah teknik plakat atau water color.

Teknik plakat adalah teknik yang menggabungkan


beberapa teknik dasar lukis. Teknik watercolor adalah penamaan teknik yang absurd. Karena teknik
tersebut dapat digunakan pada media lukis lain yang berbahan dasar air: cat akrilik, tinta, dan
sebagainya. Selain itu teknik water color juga adalah gabungan dari berbagai teknik dasar melukis diatas
kertas seperti washing, kuas basah dan filling. Watercolor juga dapat diaplikasikan tanpa menggunakan
teknik tersebut.

Teknik melukis terbagi menjadi teknik dasar penggunaan alat, manajemen media, dan kerangka teknis
untuk mempermudah proses melukis. Berikut adalah beberapa teknik dan kerangka dasar melukis yang
telah digunakan seniman dari masa ke masa. Beberapa diantaranya bahkan telah digunakan dari zaman
sebelum renaisans.

Daftar Isi

Teknik Melukis Dasar

Lining

Lining adalah secara harfiah membuat garis panjang melalui cat dengan menggunakan kuas liner atau
round yang panjang. Lining dapat menjadi hambatan pertama dalam melukis, bahkan ketika seseorang
telah mahir menggambar. Membuat garis panjang pada lukisan tidak semudah yang kita bayangkan,
terutama jika kita tidak tahu alat lukis apa yang seharusnya digunakan. Namun garis pada lukisan
biasanya hanya untuk keperluan sketsa awal saja, Karen proses melukis itu tidak seperti menggambar
dengan pensil yang melibatkan banyak garis. Namun garis biasanya tetap dibutuhkan untuk mencapai
detail kecil tertentu. Pelajari mengenai alat lukis di artikel dibawah ini:

Baca Juga: Alat lukis berdasarkan jenis dan fungsinya

Filling

Melukis tidak seperti menggambar menggunakan pensil atau pulpen, tidak ada proses mengarsir dalam
melukis, yang ada adalah Filling. Proses melukis lebih seperti “mengukir”. Cat yang lebih gelap
digunakan untuk menggali kedalaman, dan warna yang terang digunakan untuk menambahkan
tambalan.

Seperti namanya, dalam melukis ketika kita mewarnai objek kita bukan mengarsirnya, melainkan
mengisinya dengan cat yang disapukan oleh kuas. Hasil filling sendiri ditentukan oleh teknik kuas yang
kita gunakan; kuas kering atau kuas basah, besar-kecilnya tekanan kuas yang kita berikan dan banyaknya
cat yang ditampung oleh kuas. Kuas digunakan dengan cara disapukan atau sedikit disikat, bukan
digosok seperti pensil.

Kuas Basah

Kuas basah menggunakan cat yang dicampur oleh pengencer untuk memaksimalkan fleksibilitas sapuan
kuas. Kuas basah dapat dengan cepat menutupi banyak bagian permukaan kanvas. Manajemen sedikit
dan banyaknya cat yang “diambil” (diserap) oleh kuas menjadi salah satu bagian penting yang harus
diperhatikan juga.

Kuas Kering

Kuas kering adalah kebalikan dari kuas basah, yaitu kuas dioleskan pada cat yang tidak menggunakan
pengencer sama sekali. Kuas kering biasanya digunakan untuk detail dan finishing. Biasanya Kuas Kering
mengcover lapisan teratas lukisan setelah impresi gambar yang masih buram telah terbentuk
sebelumnya oleh kuas basah.

Cat yang dioleskan ke kuas kering biasanya relatif sedikit, lagi-lagi jumlah cat yang dibawa oleh kuas
harus menjadi perhatian. Coba oleskan kuas pada cat, lalu lap atau coretkan terlebih dahulu kuas pada
palet, untuk menyingkirkan cat yang terlalu menggumpal.

Cross-hatching

Cross-hatching adalah teknik melukis dengan menyapukan kuas dengan melakukan gerakan yang
membentuk X, lebih mirip karakter “&” tepatnya. Bukan mengejar bentuknya yang utama, tapi gerakan
bebasnya yang seperti X (cross). Ide dasarnya adalah cross-hatching dapat dengan cepat membentuk
impresi subjek yang kita lukiskan. Beberapa Seniman besar seperti Basuki Abdullah dapat melukis awan
yang hampir realistis dengan menggunakan teknik ini saja, bukan hanya impresi. Cross-hatching adalah
teknik yang digunakan menggunakan kuas basah dan harus dilatih untuk benar-benar merasakan
manfaatnya.

Blending

Blending berarti mencampurkan dua atau lebih warna langsung diatas kanvas menggunakan kuas untuk
mencapai efek gradasi, biasanya untuk keperluan shading dan highlight. Blending lebih mudah dilakukan
dengan menggunakan kuas basah. Blending juga dapat dilakukan menggunakan kuas kering.
Smudging

Smudging adalah salah satu manajemen tepian yang dilakukan dengan menggunakan jari tangan untuk
menarik dan menghapus sebagian cat yang masih basah pada tepiannya agar tercipta efek fading pada
cat tersebut. Smudging adalah opsi lain untuk menciptakan efek gradasi dengan hanya satu warna diatas
warna lain yang telah kering.

Masking/Stensil

Masking adalah teknik melukis dengan menempelkan masking tape (selotip) pada bagian yang
diinginkan, agar cat tidak menyetuh dan mengisi bagian tersebut. Masking dapat digunakan untuk
memperoleh tepian yang tajam, boleh dibilang teknik ini adalah kebalikan dari teknik smudging. Agar
masking tidak menghasilkan bleeding (cat yang tidak sengaja tetap menembus ke tepian yang ditutupi
oleh selotip) biasanya cat diaplikasikan menggunakan kuas mop atau kuas stensil yang berbentuk seperti
kuas blush-on. Kuas tersebut digunakan dengan cara mencocolkan cat ke tepian selotip dengan hati-
hati. Teknik stensil menggunakan prinsip yang sama dengan masking, hanya saja “cetakan” stensil lebih
mendetail seperti membuat cetakan teks, dll.

Manajemen Tepian (Hard & Soft Edge)

Meninggalkan sebagian tepian objek agar lembut atau tajam adalah salah satu teknik penting yang
diperhatikan untuk menciptakan lukisan yang baik. Biasanya bagian objek yang gelap dan berbayang
(shading) perlu tepian yang halus. Sementara bagian highlight perlu tepian yang tajam. Bagian fotografi
yang fokus harus menggunakan tepian tajam dan bagian blurnya dibuat halus. Kombinasi tepian yang
halus dan tajam akan membuat karya semakin realistis dan dinamis.

Kesalahan tepian yang tajam diseluruh bagian objek adalah salah satu kesalahan pelukis pemula yang
sering terjadi. Sebaliknya tepian yang terlalu halus diseluruh permukaan objek adalah kesalahan yang
biasa terjadi pada penggunaan media digital. Hal tersebut karena brush digital default pada aplikasi
biasanya menyerupai air brush, serta “smudge tools” pada photoshop dipakai terlalu banyak.

Glazing

Glazing adalah teknik melukis dengan mewarnai lukisan dengan menggunakan cat yang transparan dan
tipis. Glazing akan menyatukan seluruh warna yang dilapisi dibawahnya. Glazing biasanya digunakan
untuk kebutuhan kerangka teknik melukis underpainting, glazing juga dapat dilakukan untuk
menyatukan lukisan yang terlalu kontras. Meskipun begitu glazing akan menurunkan tone terang pada
bagian highlight, sehingga bagian tersebut perlu diberikan cat tambahan.

Teknik glazing sedang digunakan untuk mewarnai underpainting

Teknik glazing sedang digunakan untuk mewarnai underpainting. penroseart.com

Scumbling/Scumble

Scumbling adalah menggunakan kuas kering yang dibubuhkan sedikit cat tanpa pengencer, lalu di lap
dan menggunakan kuas tersebut untuk menutupi sebagian tekstur kanvas (bagian yang menonjol).
Scumbling dilakukan dengan sikatan melayang, sehingga hanya sebagian permukaan tekstur kanvas
yang terisi oleh cat. Scumbling dapat digunakan dalam beberapa tingkat ketebalan atau “transparansi”
jika Seniman telah terlatih menggunakan teknik ini.

Scumbling juga biasa digunakan pada cat yang setengah kering dibawahnya, sehingga membuat efek
transparan melalui pencampuran sedikit cat yang ditumpuknya. Scumbling juga sebetulnya dapat
dilakukan pada permukaan kuas yang halus, namun lebih sulit untuk memastikan teknik ini berhasil
dengan baik.

Contoh Teknik Scumbling. jessicaisrich

Contoh Teknik Scumbling yang padat. jessicaisrich

Impasto

Impasto adalah teknik kebalikan dari glazing, menggunakan cat pekat yang diaplikasikan dengan banyak,
sehingga cat menjadi timbul (3d) atau marka kuasnya kontras. Pada zamannya, Impasto biasanya
digunakan setelah underpainting selesai. Impasto juga digunakan oleh beberapa Old Master seperti
Rembrandt. Rembrandt adalah salah satu pelukis yang mampu mengaplikasikan impasto dengan efektif.

Sgraffito
Sgraffito adalah menutupi permukaan warna terang oleh cat yang lebih gelap, lalu mengoreknya kembali
menggunakan pisau lukis atau bagian belakang kuas untuk mengekspose kembali bagian terang yang
tertutupi. Biasanya teknik ini digunakan untuk membuat detail highlight rambut yang sulit dicapai
menggunakan kuas.

Contoh Teknik Sgraffito, Rembrandt menggunakannya untuk membuat detail highlight rambut.

Contoh Teknik Sgraffito, Rembrandt menggunakannya untuk membuat detail highlight rambut.

Dabbing

Dabbing adalah mencocolkan cat sedikit demi sedikit dengan menggunakan kuas. Biasanya dabbing
berarti melukis menggunakan marka kuas, bukan menggunakan kuas untuk membuat fill atau garis
bahkan gradasi. Marka kuas disusun sedemikian rupa untuk membentuk gambar subjek yang dilukis.
Gradasi untuk keperluan shading dan highlight pada teknik Dabbing dibuat menggunakan warna yang
berbeda antara marka kuas yang satu dengan yang lain. Karena kedua marka yang berbeda warna
tersebut saling berdekatan dan dalam kuantitas yang banyak, maka bila dilihat sekilas kumpulan marka
kuas tersebut seolah menjadi warna lain. Misalnya marka warna kuas adalah kuning dan merah yang
saling berderetan, maka area tersebut tampak menjadi warna oranye.

Washing

Washing umumnya digunakan menggunakan media cat berbahan dasar air diatas kertas. Pengencer jauh
lebih banyak dibandingkan dengan catnya sehingga tampak transparan. Pada watercolor terkadang
teknik ini meninggalkan tepian yang lebih pekat warnanya. Menggunakan teknik ini pada cat akrilik akan
beresiko mengurangi daya rekatnya. Sebagian seniman tetap menggunakan teknik ini dengan cat akrilik,
biasanya setelah Wash diaplikasikan mereka menutupinya dengan coating protektif untuk menghindari
terkikisnya lapisan wash.

Splatter

Splatter adalah mencipratkan cat pada permukaan kanvas. Teknik ini biasanya lebih mudah dicapai
dengan menggunakan sikat gigi bekas. Splatter biasanya digunakan pada lukisan abstrak.

Dripping

Dripping secara harfiah berarti meneteskan cat ke permukaan media lukis. Efek yang dihasilkan
bergantung pada tingkat ketinggian penetesan cat. Dripping juga dapat digunakan dengan meneteskan
cat langsung dibagian atas kanvas untuk menciptakan efek yang menyerupai air mata. Tingkat
kekentalan cat mempengaruhi karakteristik tetesan yang dihasilkan. Untuk menggunakan teknik ini,
sebaiknya pelajari berbagai komponen cat disini:

Media lukis, Komponen cat dan Alternatifnya

Teknik Khas/Alternatif

Memasukan cat kedalam botol spray yang kosong, Cat dituangkan menggunakan botol saus, stempel,
membuat garis lurus menggunakan benang atau pisau roll pizza dan sebagainya. Banyak teknik lain yang
dapat di eksplorasi, jangan hanya batasi teknikmu dengan teknik-teknik yang telah mapan.
Menggunakan teknik khas yang memang efektif dan tidak hanya menjadi gimmick saja akan menambah
nilai lebih pada karya lukis yang kita buat.

Kerangka Teknik Melukis

Blocking-In

Blocking-in atau blocking adalah teknik melukis dengan memulai dari bagian yang umum terlebih
dahulu, biasanya berupa cat dasar midtone, sketsa dan garis bantu saja yang dibuat menggunakan kuas
dan cat tipis, kemudian dilanjutkan ke impresi lalu penyelesaian detail. Pada dasarnya Blocking-In adalah
melukis secara perlahan dari cat yang tipis terlebih dahulu sebagai panduan untuk menyelesaikan detail
yang akan menggunakan cat yang lebih tebal. Blocking-In adalah teknik dinamis yang dapat digunakan
pda banyak subjek atau genre lukisan.

Drawing to Painting

Beberapa seniman masih memilih untuk menggambar sketsa pensil diatas kanvas terlebih dahulu
sebelum dilukis. Hal ini dapat dilakukan, hanya saja jenis pensil dan ketebalan markanya harus
diperhatikan. Terkadang cat minyak tidak dapat menutupi bekas pensil marka tebal dengan sempurna.
Penggunaan pensil pastel berbasis minyak untuk membuat sketsa lukisan cat minyak dianjurkan.
Menyelesaikan warna background terlebih dahulu setelah membuat sketsa pensil juga sangat
dianjurkan.

Underpainting

Underpainting adalah teknik melukis yang memulai melukis hanya menggunakan warna monokrom
terlebih dahulu, setelah itu dilanjutkan dengan teknik Glazing atau mewarnai lukisan menggunakan cat
warna sebenarnya yang transparan. Kemudian diselesaikan dengan teknik Scumbling pada bagian
highlight. Biasanya teknik ini menggunakan cat minyak, namun bukan berarti tidak mungkin dilakukan
menggunakan cat akrilik.

Contoh Underpainting (kiri) dan yang telah diwarnai (kanan) pada lukisan Leonardo Da Vinci "Adoration
in the Uffizi", rekonstruksi pewarnaan lukisan oleh: David Jean

Contoh Underpainting (kiri) dan yang telah diwarnai (kanan) pada lukisan Leonardo Da Vinci “Adoration
in the Uffizi”, rekonstruksi pewarnaan lukisan oleh: David Jean

Beberapa seniman menggunakan media campuran, akrilik untuk under painting (agar cepat kering)
kemudian cat minyak untuk glazing (agar tidak mudah kering). Namun teknik campuran perlu
dipertanyakan karena menggunakan dua cat yang basisnya berbeda, air tidak dapat menyatu dengan
minyak dan dikhawatirkan cat minyak akan retak karena terdorong oleh air yang berusaha menguap dari
proses pengeringan underpainting akrilik.

Alla Prima (Wet on Wet)

Alla Prima atau wet on wet adalah teknik melukis yang menggunakan cat minyak dan terus menerus
dikerjakan disaat catnya masih basah. Teknik ini akan banyak menggunakan blending dan scumbling.
Biasanya lukisan dilakukan dalam satu sesi, lukisan selesai saat itu juga. Kerangka teknik ini
membutuhkan keahlian yang terlatih

Anda mungkin juga menyukai