Rasio Aktivitas PDF
Rasio Aktivitas PDF
Oleh:
Rika Ramlawati
(213320019)
Dosen Pengampuh:
Muh. Ali, SE.
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan-Nya, sehingga
pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang
Rasio Aktivitas.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas studi “Analisis Laporan
Keuangan”. Selain itu agar pembaca dapat memahami mengenai Rasio Aktivitas.
Makalah ini disusun dengan berbagai kesulitan, namun kami tetap berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga akhirnya makalah ini dapat memberikan wawasan luas kepada
seluruh pembaca.Walaupun pada dasarnya makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan kritik tetap kami butuhkan demi perbaikan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Rika Ramlawati
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi
perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan
utama di dirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan
mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan.
Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk
mendapatkan keuntungan atau laba. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan
hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk
mempertahankan perusahaannya.
Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan
keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk
membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun ke
depannya sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga
perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang
akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang
ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi
kinerja perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan
perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang
tepat pada suatu periode tertentu.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar
dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa
yang akan datang. Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang
digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
semua sumber daya yang ada padanya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Rasio Aktivitas?
2. Apa Saja Jenis-jenis Rasio Aktivitas?
3. Apa Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Rasio Aktivitas?
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Rasio Aktivitas?
3. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
manajemen untuk menggunakan dan mengoptimalkan aktiva yang dimiliki
merupakan tujuan utama rasio.
Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat
penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas
menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara
penjualan dan beragam unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap dan aktiva
lainnya.
Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan
semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana
kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih
produktif.
4
6. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan
dengan penjualan.
Kemudian, di samping tujuan yang ingin dicapai di atas, terdapat beberapa
manfaat yang dapat ambil dari rasio aktivitas, yaitu:
1. Dalam bidang piutang
a. Perusahaan atau manajemen dapat mengetahui berapa lama piutang
mampu ditagih selama satu periode. Kemudian, manajemen juga dapat
mengetahui berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar
dalam satu periode. Dengan demikian, dapat diketahui efektif atau
tidaknya kegiatan perusahaan dalam bidang penagihan.
b. Manajemen dapat mengetahui jumlah hari dalam rata-rata penagihan
piutang (days of receivable) sehingga manajemen dapat pula
mengetahui jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak
dapat ditagih.
2. Dalam bidang sediaan
Manajemen dapat mengetahui hari rata-rata sediaan tersimpan dalam
gudang. Hasil ini dibandingkan dengan target yang telah ditentukan atau
rata-rata industri. Kemudian perusahaan dapat pula membandingkan hasil
ini dengan pengukuran rasio beberapa periode yang lalu.
3. Dalam bidang modal kerja dan penjualan
Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan dalam
modal kerja berputar dalam satu periode atau dengan kata lain, berapa
penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja yang digunakan.
4. Dalam bidang aktiva dan penjualan
a. Manajemen dapat mengetahui berapa kali dana yang ditanamkan
dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
b. Manajemen dapat mengetahui penggunaan semua aktiva perusahaan
dibandingkan dengan penjualan dalam suatu periode tertentu.
5
C. Jenis – jenis Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang dapat digunakan manajemen untuk mengambil
keputusan terdiri dari beberapa jenis. Penggunaan rasio yang diinginkan sangat
tergantung dari keinginan manajemen perusahaan. Artinya lengkap tidaknya rasio
aktvitas yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai pihak manajemen perusahaan tersebut.
Secara umum apabila seluruh rasio aktivitas yang ada digunakan, akan
mampu memperlihatkan efektivitas perusahaaan secara maksimal, jika
dibandingkan dengan penggunaan hanya sebagian saja.
Berikut ini beberapa jenis-jenis rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
penjualan kredit
receivable turn over =
Rata-rata Piutang
penjualan kredit
receivable turn over =
Piutang
Sebagai catatan apabila data mengenai penjualan kredit tidak ditemukan,
dapat digunakan angka penjualan total.
6
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Penjualan 5.950 5.550
Piutang 550 360
Awal tahun
Akhir tahun
5.950
receivable turn over = = 10,81 kali, dibulatkan (11 kali)
550
5.550
receivable turn over = = 15,41 kali, dibulatkan (15,5 kali)
360
7
Atau
Untuk tahun2005:
365
Days of receivable = = 30,41 hari atau dibulatkan 31 hari
12
Untuk tahu 2006:
365
Days of receivable = = 23,54 hari atau dibulatkan 24 hari
15,5
365
Rata-rata industri penagihan Piutang adalah= = 24,33 atau 25 hari
15
8
2. Hari lamanya penjualan terikat dalam bentuk piutang
piutang
s Rata-rata jangka waktu penagihan =
Penjualan per hari
Untuk tahun 2005:
Rp. 5.950
Penjualan per hari = = Rp. 16,5
360
Rp. 550
Rata-rata jangka waktu penagihan = = 33,3 hari (34 hari)
Rp. 16,5
Rp. 360
Rata-rata jangka waktu penagihan = = 23,4 hari (24 hari)
Rp. 15,4
9
efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen
mengontrol modal yang ada pada persediaan.
Dapat pula diartikan bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang
menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam 1 tahun. Semakin
kecil rasio ini semakin jelek, demikian pula sebaliknya. Turunan dari perputaran
sediaan adalah jumlah hari untuk menjual sediaan (days to sell inventory).
Cara menghitung rasio perputaran sediaan dilakukan dengan dua cara
yaitu: pertama, membandingkan antara harga pokok barang yang dijual dengan
nilai sediaan, dan kedua, membandingkan antara penjualan nilai sediaan. Apabila
rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efesien
dan likuid persediaan semakin baik. Demikian pula apabila perputaran sediaan
rendah berarti perusahaan bekerja secara tidak efesien atau tidak produktif dan
banyak barang sediaan yang menumpuk. Hal ini akan mengakibatkan investasi
dalam tingkat pengembalian yang rendah.
Rumusan untuk mencari inventory turn over dapat digunakan dengan dua
cara sebagai berikut:
1. Menurut James C van Horne:
Harga pokok barang yang dijual
inventory turn over =
sediaan
2. Menurut J Fred Weston:
Penjualan
inventory turn over =
sediaan
Contoh:
10
Untuk tahun 2005:
Rp. 5.950
Inventory turn over = = 23,8 kali atau 24 kali
Rp. 250
360
= 15 hari
24
Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20
adalah 18,2 atau sama dengan 19 hari, ini berarti terdapat kecepatan perubahan
sediaan menjadi piutang 1 hari.
Rp. 5.550
Inventory turn over = = 17,9 kali atau 18 kali
Rp. 310
11
360
= 20 hari
24
Perputaran sediaan dalam hari dari rata-rata industri dapat dicari 365/20
adalah 18,2 hari atau sama dengan 19 hari. Ini berarti terdapat keterlambatan satu
hari perubahan sediaan menjadi piutang.
Penjualan bersih
Perputaran modal kerja =
Modal kerja rata-rata
12
atau
Penjualan bersih
Perputaran modal kerja =
Modal kerja
contoh:
Komponen laporan keuangan 2005 2006
Penjualan bersih 5.950 5.550
Total aktiva lancar (current assets) 1.640 1.340
Modal kerja rata-rata 1.500 1.300
5.950
Perputaran modal kerja = = 3,62 kali dibulatkan (3,7 kali)
1.640
Perputaran modal kerja tahun 2005 sebanyak 3,7 kali. Artinya setiap Rp.
1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp. 3,7 penjualan.
Untuk tahun 2006:
5.550
Perputaran modal kerja = = 4,14 kali dibulatkan (4,2 kali)
1.340
Perputaran modal kerja tahun 2006 sebanyak 4,2 kali artinya setiap Rp.
1,00 modal kerja dapat menghasilkan Rp. 4,2 dipenjualan.
Terlihat ada kenaikan rasio perputaran modal kerja dari tahun 2005 ke
tahun 2006. Hal ini menunjukkan ada kemajuan yang diperoleh manajemen.
Namun, jika rata-rata industri untuk perputaran modal kerja adalah 6 kali, keadaan
perusahaan, untuk tahun 2005 dan tahu 2006, dinilai kurang baik karena masih di
bawah dari rata-rata industri.
Artinya, dari rata-rata industri setiap Rp. 1,00 modal kerja dapat
menghasilkan Rp. 6,00 penjualan, sementara rasio yang dimiliki perusahaan
13
hanya Rp. 3,7, tahun 2005 dan hanya Rp. 4,2 untuk tahun 2006. Dalam hal ini
manajemen harus bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan rasio perputaran
modal kerja hingga minimal mencapai atau sama dengan rasio rata-rata industri.
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Penjualan (sales) 5.950 5.550
Total aktiva tetap (total fixed assets) 2.400 2.550
Untuk tahun 2005:
5.950
Fixed asset turn over = = 2,479 kali (2,5 kali)
2.400
Perputaran aktiva tetap tahun 2005 sebanak 2,5 kali. Artinya, setiap Rp.
1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 2,5 penjualan.
Untuk tahun 2006:
5.550
Fixed asset turn over = = 2,176 kali (2,2 kali)
2.550
14
Perputaran aktiva tetap tahun 2006 sebanyak 2,2 kali. Artinya, setiap Rp.
1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 2,2 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi
penurunan rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006. Lebih-lebih lagi jika
dibandingkan dengan rata-rata industri untuk total asset turn over, yaitu 5 kali,
berarti perusahaan belum mampu memaksimalkan kapasitas aktiva tetap yang
dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis.
15
Total assets turn over dihitung sebagai berikut:
Penjualan (sales)
Total asset turn over =
Total aktiva (total asset)
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
Penjualan (sales) 5.950 5.550
Total aktiva (total assets) 4.200 4.000
Perputaran total aktiva tahun 2005 sebanyak 1,42 kali. Artinya setiap Rp.
1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 1,42 penjualan.
Untuk tahun 2006:
5.550
Total asset turn over = = 1,387 kali dibulatkan 1,4 kali
4.000
Perputaran total aktiva tahun 2006 sebanyak 1,4 kali. Artinya setiap Rp.
1,00 aktiva tetap dapat menghasilkan Rp. 1,4 penjualan.
Kondisi perusahaan sangat tidak menggembirakan karena terjadi
penurunan rasio dari tahun 2005 ke tahun 2006. Kemudian, jika dibandingkan
dengan rata-rata industri untuk total asset turn over, yaitu 2 kali, berarti
perusahaan belum mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki. Perusahaan
diharapkan meningkatkan lagi penjualannya atau mengurangi sebagian aktiva
yang kurang produktif.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang
dimilikinya. Efesiensi yang dilakukan misalnya di bidang penjualan,
penagihan piutang dan efesiensi di bidang lainnya.
2. Tujuan dan Manfaat Rasio Aktivitas:
a. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode.
b. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable),
di mana hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari)
piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih.
c. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
d. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja
berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai
oleh setiap modal kerja yang digunakan (working capital turn over).
e. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berputar dalam satu periode.
f. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan
dengan penjualan.
3. Jenis-jenis Rasio Aktivitas:
a. Perputaran Piutang (Account Receivable Turn Over)
b. Perputaran persediaan (Inventory Turn Over)
c. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)
d. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turn over)
e. Total Assets Turn Over (perputaran aktiva)
17
DAFTAR PUSTAKA
18