net/publication/337656138
CITATIONS READS
0 1,655
8 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ali Geno Berutu on 01 December 2019.
Oleh:
Ali Geno Berutu
Sekolah Pascasarjana UIN syarif Hidayatullah Jakarta
2. Variabel Penelitian
Peneliti harus mampu mmengeleminasikan sejumlah variabel yang diteliti
dengan mengeleminasikan sejumlah variabel-variabel yang lain yang tidak diteliti.
Adapun cara yang digunakan untuk mengadakan eliminasi variabel adalah;
eliminasi phisik, eliminasi dengan kontrol dan eliminasi statistik.
3. Hipotesis
Dua konsep atau lebih yang dibangun tata relasinya dapat ditampilkan
sesuatu sehingga dapat ditampilkan nomen yang mencakup berbagai sesuatu
tersebut disebut konsep dengan karakteristik umum atau esensial tertentu. Berbagai
sesuatu mmungkin kita beri nomen prestasi akademik, laki-laki, perempuan, status
sisial ekonomi dan lain sebagainya.
4. Desain Penelitian
Dengan desain penelitian yang akan kita bahas, kita memiliki petunjuk
tentang bagaimana kita berbuat untuk mencapai tujuan tersebut. Ada sejumlah
unsur-unsur yang kita perhatikan dalam desain penelitian yaitu, (1) tata kontruksi
variabel penelitian, (2) populasi sampel, (3) intrumentasi pengumpulan data atau
teknik perekaman data, (4) teknik analisi, (5) uji instrumen atau uji kualitas
rekaman, (6) makna internal hasil peneliitian, dan (7) makna eksternal hasil
penelitian.
5. Populasi dan Sampel
Dalam berfikri positivistik dikenal dua cara pengambilan sampel, yaitu
teknik random atau acak dan teknik purposive. Dalam metodologi penelitian
positivistik teknik purposive sampling digunakan bila peneliti menduga bawa
populasinya tidak homogen. Penelitian kualitatif umumnya mengambil sampel lebih
kecil, dan pengambilannya cenderung memilih yang purposive daripada acak.
Penelitian kualitatif lebih mengarah ke penelitian proses daripada produk, dan
biasanya membatasi pada satu kasus.
6. Data kualitatif dan Analisis Selama Pengumpulan Data
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan
dalam bentuk angka. Dalam bentuk kata verbal sering muncul dalam kata yang
berbeda dengan maksud yang sama atau sebaliknya. Data verbal yang beragam
tersebut perlu diolah agar menjadi ringkas dan sistematis. Olahan tersebut mulai
dari menuliskan hasil observasi, wawancara atau rekaman, mengedit,
mengklasifikasi, mereduksi dan menyajikan.
7. Penyajian Data
Miles dan Huberman membantu para peneliti kualitatif positivistik dengan
model-model penyajian data yang analog dengan model-model penyajian data
penelitian statistik, dengan menggunaka tabel, grafik, matriks dan semacamnya.
Bukan diisi dengan angka-angka melainkan dengan kata atau pharase verbal.
Dengan narasi verbal yang disajikan dalam 15 sampai 20 halaman dapat diringkas
menjadi 1 atau ½ halaman bentuk matriks.
8. Menarik Kesimpulan
PENDEKATAN POSTMODERN
A. Era Postpositivistik dan Postmodern
Telah dijelaskan pada bagian 2 tuulisan ini.
B. Fokus Posmo
Posmo pertama kali muncul dilingkungan gerak arsitektur. Arsitektur
modern berorientasi pada fungsi struktur, sedangkan arsitek posmo mberupaya
menampilkan makna simbolik dari kontruksi dan ruang. Benang merah pola fikir
era modern yang rasionalistik, yang fungsionalis, yang interpretatif, dan yang teori
kritis yaitu: dominannya rasionalitas. Dalam komponen dapat dijumpai: yang
positivist membuat generalisasi di frekuensi dan variansi, yang interpretatif
membuat kesimpulan generative dari esensi; yang positivist menguji kebenaran
dengan validitas; yang interpretatif menguji truthworiness lewat triangula tradisi
ilmu sampai teori kritis masih mengejar grand theory. Logika yang dikembangkan
dalam berilmu pengetahuan masih dalam kerangka mencari kebenaran,
membuktikan kebenaran dan menginformasikan kebenaran.
BAGIAN KEEMPAT:
PERKEMBANGAN BERBAGAI CABANG ILMU
SUBBAGIAN I: PENELITIAN AGAMA DARI STUDI KLASIK SAMPAI
POSTMODERN
METODOLOGI PENELITIAN AGAMA: DARI STUDI KLASIK SAMPAI
STUDI INTERDISIPLINER
A. Metodologi Penelitian Agama
Metodologi penelitian agama sangat luas, ada yang berada dikawasan naqli
(wahyu) dan ada yang aqli (produk buatan manusia).
B. Studi Islam Klasik
Studi Islam klasik setidaknya mencakup enam cabang ilmu, yaitu: Ulumul
Qur’an, Ulumul Hadis, Ilmu Hukum, Ilmu Kalam/Teologi, Tasawuf dan Filsafat.
Ismail Al-Faruqi mensistematisasikan ulumul Qur’an menjadi lima yaitu: (1) studi
qira’ah atau resitasi, (2) studi tentang asbab al-nuzul, (3) studi tentang ayat-ayat
Makkiyah dan Madaniyah, (4) studi tentang Tafsir, dan (5) ilmu tentang istimbat al
ahkam. Ulumul Hadis mencakup: (1) riwayat hadis, (2) rijal al-Hadis, (3) al-jarh