Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

Mata Kuliah Teknologi Informatika

Disusun Oleh :
Farizal Yunardhiyantho NIM: 22020118183008

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
Review Jurnal

Stroke adalah suatu kondisi dimana bagian otak tiba-tiba rusak yang
disebabkan karena gangguan suplai darah karena adanya infark (sumbatan) atau
perdarahan/ pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini mengakibatkan hilangnya
fungsi sebagian otak. Dampak yang ditimbulkan berupa hemiplegi, kelemahan,
disfungsi persepsi, sampai dengan penurunan kesadaran tergantung letak
gangguan dan tingkat keparahan kerusakan pembuluh darah di otak. Perawat
sebagai tenaga kesehatan memiliki berbagai manfaat dalam merawat pasien stroke
diantaranya adalah menyelamatkan nyawa, mengurangi kecacatan,
memperpendek lama rawat inap, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Intervensi keperawatan yang baik sangat penting dalam mencapai hasil yang
optimal bagi pasien. Kualitas pelayanan keperawatan yang baik yaitu melakukan
pendekatan yang komprehensif, interaktif, dan holistik pada fase stroke akut
maupun fase rehabilitasi[1].
Peran perawat dalam rehabilitasi stroke bertujuan mencegah kerusakan
atau kecacatan lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian
yang dilakukan oleh Forster dan Young (1996) menunjukkan bahwa adanya
kebutuhan pelayanan keperawatan pada pasien dan pengasuh pasien stroke untuk
mendukung pemulihan pasien[2]. Salah satu pelayanan keperawatan yang dapat
dilakukan dalam rehabilitasi stroke adalah pemenuhan kebutuhan pasien akan
informasi tentang segala hal yang berkaitan dengan penyakit stroke dan proses
pemulihannya. Kebutuhan informasi menjadi kebutuhan yang paling penting pada
pasien stroke dan pengasuhnya. Berdasarkan hasil penelitian Kamalakannan, dkk
(2016) menunjukkan 82% dari pasien stroke dan 92% dari pengasuh pasien stroke
menyatakan kebutuhan yang paling penting bagi pasien stroke dan pengasuhnya
adalah kebutuhan terkait informasi tentang stroke dan layanan rehabilitasi
stroke[3]. Salah satu layanan keperawatan dalam rehabilitasi stroke adalah terapi
senam stroke.
Terapi senam stroke dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada
pasien paska stroke. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Basmara, dkk
(2016) dengan menggunakan Indeks Barthel pada saat pretest dan poststest. Hasil
yang didapat pada terapi senam stroke 2x seminggu adalah nilai pretest 78,8 dan
posttest 86,4 terjadi peningkatan sebesar 9,6 poin. Peningkatan tersebut signifikan
secara statistik dengan nilai p-value =0,000. Hasil yang didapat dari terapi senam
stroke 3x seminggu adalah nilai pretest 81,8 dan posttest 92,7 terjadi peningkatan
sebesar 10,9 poin. Peningkatan tersebut signifikan secara statistik dengan nilai p-
value =0,000. Akan tetapi perbedaan peningkatan kemampuan fungsional antara
kedua kelompok partisipan tersebut diperoleh nilai p-value = 0,198 dan nilai
alpha = 5%, hal ini menunjukkan perbedaan peningkatan kemampuan fungsional
pasien antara yang mengikuti terapi senam stroke 2x seminggu dengan yang 3x
seminggu tidak signifikan. Berdasarkan penelitian ini, terapi senam stroke
sebaiknya dilakukan 3x seminggu agar peningkatan kemampuan fungsional
pasien paska stroke lebih optimal[4]. Selain terapi senam stroke, layanan
keperawatan yang dapat dilakukan dalam rehabilitasi stroke adalah terapi AIUEO.
Terapi AIUEO dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan dalam
melatih pasien stroke untuk meningkatkan kemampuan bicara. Berdasarkan
penelitian Dwi, dkk (2014) dari hasil analisis uji statistik menggunakan Paired T
test didapatkan p value = 0,000 lebih kecil dari nilai alpha = 0,05 yang berarti
bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian terapi AIUEO terhadap
peningkatan kemampuan bicara pasien stroke yang mengalami afasia motorik [5].
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan terapi AIUEO dalam 2 kali sehari
dalam 7 hari, diharapkan pemberian terapi ini dilakukan sesering mungkin agar
dapat meningkatkan kemampuan bicara pasien[5].
Daftar Pustaka

1. Theofanidis D, Gibbon B. Nursing interventions in stroke care delivery: An


evidence-based clinical review. J Vasc Nurs 2016;34(4):144–51.

2. Burton CR. Therapeutic nursing in stroke rehabilitation: A systematic


review. Clin Eff Nurs 2003;7(3–4):124–33.

3. Kamalakannan S, Gudlavalleti Venkata M, Prost A, Natarajan S, Pant H,


Chitalurri N, et al. Rehabilitation Needs of Stroke Survivors After
Discharge From Hospital in India. Arch Phys Med Rehabil
2016;97(9):1526–1532.e9.

4. Basmara N, Prima R, Julita E. Efektifitas Terapi Senam Stroke Terhadap


Perbaikan Kemampuan Fungsional Pasien Paska Stroke. Ners J
Keperawatan 2012;8:7–15.

5. Dwi G, Haryanto A, Setyawan D, Argo M, Kusuma B. Pengaruh Terapi


AIUEO Terhadap Kemampuan Bicara Pada Pasien Stroke Yang Mengalami
Afasia Motorik Di RSUD Tugurejo Semarang. J Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan 2014;1–11.

Anda mungkin juga menyukai