Abstrak
Seiring pesatnya perkembangan teknologi elektronik, jumlah pemakaian laptop di kalan-
gan mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) semakin meningkat. Laptop dapat
meng-akomodasi kebutuhan mahasiswa akan komputer dengan mobilitas yang tinggi sehingga
mereka dapat mengerjakan tugas, laporan atau pekerjaan lainnya di area kampus di sela-sela
perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi serta merancang fasilitas pendukung
berupa kursi dan meja untuk menggunakan laptop di UNPAR ditinjau dari aspek ergonomis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perancangan berpusatkan pada pengguna
(user-centered design) yang terwujud melalui langkah-langkah Ergonomic Design Process. Selain
ergonomis, diharapkan kursi dan meja laptop yang dihasilkan juga memiliki fitur yang sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa sebagai pengguna laptop. Evaluasi fasilitas yang tersedia saat ini
dilakukan dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map dan kuesioner mengenai kebutuhan fi-
tur yang melibatkan 20 responden mahasiswa. Hasil pengumpulan informasi dari kedua kuesioner
tersebut menunjukkan bahwa fasilitas saat ini mengakibatkan tingkat cidera otot yang cukup tinggi
dan belum memenuhi kebutuhan akan fitur yang diinginkan mahasiswa. Selanjutnya dihasilkan
beberapa alternatif konsep kursi dan meja laptop yang kemudian ditentukan konsep terpilih
melalui metode focus group dengan 9 responden mahasiswa. Setelah diperoleh konsep terpilih,
rancangan kursi dan meja laptop dilanjutkan dengan membuat prototipe yang memperhatikan
data antropometri mahasiswa UNPAR dan daftar fitur yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Evaluasi terhadap prototipe kursi dan meja laptop yang dihasilkan menunjukkan bahwa rancangan
kursi dan meja sudah memenuhi 100% dari daftar kebutuhan fitur. Selain itu dari aspek ergonomi,
rancangan kursi sudah memenuhi 72% dari daftar kebutuhan ergonomi dan rancangan meja sudah
memenuhi 86.6%.
1
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 2, No.1, 2013
memenuhi daftar kebutuhan fitur yang teriden- ukuran yang telah ditentukan berdasarkan data
tifikasi. antropometri.
Dalam penelitian ini, tidak dilakukan proses
pengujian produk jadi. Namun demikian, di-
2 Metode Penelitian lakukan evaluasi terhadapprototipe yang dibuat
berdasarkan konsep rancangan terpilih dengan
Perancangan yang berpusatkan pada pengguna menghitung nilai risiko yang dihasilkan dari
(user-centered design) adalah konsep yang men- skenario penggunaan kursi dan meja laptop
dasari perancangan kursi dan meja penggu- hasil rancangan dengan posisi duduk ideal serta
naan laptop yang ergonomis dalam penelitian validasi terhadap pemenuhan daftar kebutuhan
ini. Konsep ini diwujudkan melalui langkah- yang dihasilkan.
langkahErgonomic Design Processyang terdiri
dari 10 langkah pengerjaan sebagai berikut
(Daams, 2011): 3 Hasil dan Pembahasan
1. Pendefinisian masalah
2. Pengumpulan informasi 3.1 Pendefinisian Masalah
3. Penganalisaan informasi
Di langkah pertama Ergonomic Design Process
4. Pendefinisian ulang masalah
5. Pembuatan daftar kebutuhan ergonomi dilakukan pengamatan langsung kepada fasili-
6. Pembangunan ide produk tas penggunaan laptop di Lantai 2 dan Lantai
7. Pembuatan konsep rancangan 3 Gedung 10 UNPAR yang dapat dilihat pada
8. Pemilihan konsep rancangan Gambar 1.
9. Perincian konsep rancangan terpilih Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, da-
10. Pengujian produk jadi pat disimpulkan bahwa memang terdapat ke-
butuhan akan fasilitas pendukung penggunaan
Namun dalam penelitian ini, kesepuluh laptop yang ergonomis dan fasilitas yang terse-
langkah pengerjaan tersebut dikelompokkan dia saat ini belum memadai. Di langkah ke-2
menjadi 4 tahap utama yaitu: Ergonomic Design Process dilakukan pengumpu-
lan informasi yang terkait dengan kelompok
1. Pendefinisian masalah
pengguna, produk saat ini, lingkungan, dan in-
2. Pembuatan daftar kebutuhan
3. Pembuatan dan pemilihan konsep rancan- teraksi. Informasi mengenai kelompok peng-
gan guna dikumpulkan melalui kuesioner pendahu-
4. Perincian konsep terpilih luan terhadap 25 pengguna laptop di Lantai
2 dan Lantai 3 Gedung 10. Dari kuesioner
Tahap yang pertama, pendefinisian masalah, pendahuluan diketahui bahwa frekuensi maha-
dilakukan melalui 4 langkah awal Ergonomic siswa menggunakan laptop di kampus cukup
Design Process yaitu pendefinisian masalah, tinggi (berkisar 3-5 kali dalam seminggu), je-
pengumpulan informasi melalui kuesioner pen- nis kepentingan mahasiswa menggunakan lap-
dahuluan, penganalisaan informasi dan pen- top di area kampus adalah untuk mengerjakan
definisian ulang masalah. Tahap yang ke- tugas baik pribadi maupun kelompok, dan ter-
dua, pembuatan daftar kebutuhan, merupakan dapat keluhan cidera otot di bagian tengkuk,
langkah ke-5 dari Ergonomic Design Process yang pundak kanan, pundak kiri serta pergelangan
mengidentifikasi kebutuhan ergonomi dan ke- tangan kanan. Selain itu diketahui bahwa ma-
butuhan fitur yang diinginkan mahasiswa seba- hasiswa lebih suka menggunakan laptop di area
gai pengguna laptop melalui proses penyebaran yang dekat dengan kelas perkuliahan sebab da-
kuesioner. Tahap ketiga, pembuatan dan pemil- pat menghemat waktu perpindahan.
ihan konsep rancangan,merupakan langkah ke- Informasi mengenai produk saat ini
6 hingga ke-8 dari Ergonomic Design Process dikumpulkan dengan menggali informasi
yaitu pembangunan ide produk, pembuatan al- mengenai kursi dan meja laptop yang er-
ternatif konsep rancangan dan pemilihan kon- gonomis dari internet yang kemudian akan
sep rancangan melalui focus group. Tahap dibandingkan dengan fasilitas kursi dan meja
yang terakhir, perincian konsep rancangan ter- laptop yang terdapat saat ini di Gedung 10. Dari
pilih,merupakan langkah ke-9 dari Ergonomic Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa fasilitas
Design Process dimana dilakukan pengumpulan yang tersedia saat ini belum memenuhi karak-
data antropometri yang relevan dengan kon- teristik kursi dan meja laptop yang ergonomis
sep rancangan terpilih dan pembuatan prototipe yang beredar di pasaran. Informasi mengenai
berupa gambar 3 dimensi dengan menggunakan lingkungan penggunaan fasilitas kursi dan
2
Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan
(a)
(a)
(b)
(b)
meja laptop dikumpulkan melalui pendoku-
mentasian foto-foto lingkungan di Lantai 2 dan
Lantai 3 Gedung 10 UNPAR.
Interaksi yang terjadi antara pengguna dan
fasilitas adalah cara duduk (posisi duduk)
pengguna. Jika melihat bentuk interaksi ini
dari aspek ergonomi, maka informasi yang
dikumpulkan adalah nilai risiko yang dihi-
tung dengan metode REBA (melalui bantuan
perangkat lunak) dari posisi duduk dengan
menggunakan fasilitas saat ini. MetodeRapid
Entire Body Assesment (REBA) adalah sebuah
(c)
metode yang dikembangkan dalam bidang er-
Gambar 1: Penggunaan laptop di Gedung 10 gonomi dan dapat digunakan secara cepat un-
UNPAR : (a) Pengguna laptop di Lantai 3 yang tuk menilai posisi kerja atau postur leher, pung-
menggunakan kursi dan meja laptop, (b) Peng- gung, lengan pergelangan tangan dan kaki seo-
gunalaptop di Lantai 2 yang menggunakan rang operator (McAtemney & Corlett, 1993).
bangku selasar sebagai meja laptop, dan (c) Dari Tabel 1 diketahui bahwa nilai risiko
Pengguna laptop di Lantai 2 yang memangku pada posisi duduk pertama menghasilkan ni-
laptop lai risiko yang relatif lebih kecil dibandingkan
pada posisi duduk kedua dan ketiga. Hal ini
disebabkan posisi duduk pertama yang relatif
lebih baik dari kedua posisi duduk lainnya yang
tidak menggunakan kursi dan meja. Posisi
duduk kedua relatif lebih baik dari pada posisi
duduk ketiga. Hal ini disebabkan oleh pada po-
3
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 2, No.1, 2013
sisi duduk ketiga, kontrol pada tangan diang- pada area pantat bagian bawah, pantat bagian
gap buruk sebab tangan menahan posisi laptop atas, pinggang dan punggung diakibatkan oleh
ketika mengetik. Pada posisi duduk kedua kon- posisi duduk pengguna yang tidak bersandar
trol pada tangan lebih baik sebab tangan tidak pada sandaran punggung kursi. Hal ini da-
perlu menahan laptop pada saat mengetik. pat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu pan-
Dari hasil penganalisaan data tersebut maka jang alas duduk yang sangat besar, ketinggian
penelitian ini selanjutnya akan meneliti lebih alas duduk yang besar, atau sandaran pung-
lanjut mengenai keluhan yang dialami maha- gung yang tidak nyaman untuk posisi duduk
siswa akibat penggunaan laptop pada fasili- pengguna laptop. Keluhan rasa pegal pada
tas saat ini, kondisi fasilitas saat ini dilihat area leher bawah disebabkan oleh ketidaker-
dari aspek ergonomi, informasi mengenai kursi gonomisan meja untuk penggunaan laptop. Hal
dan meja laptop yang ergonomis dan dapat ini disebabkan oleh ketinggian meja yang tidak
mengakomodasi kebutuhan mahasiswa sebagai sesuai dengan tinggi siku duduk populasi ma-
pengguna laptop di area kampus. hasiswa.
Dari hasil pengolahan kedua buah kuesioner
3.2 Pembuatan Daftar Kebutuhan tersebut serta studi literatur, maka dapat diru-
muskan daftar kebutuhan untuk kursi penggu-
Daftar kebutuhan yang dikumpulkan meliputi naan laptop yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan
kebutuhan ergonomi dan kebutuhan fitur. Daf- daftar kebutuhan meja penggunaan laptop yang
tar kebutuhan ergonomi dibuat berdasarkan dapat dilihat pada Tabel 5.
hasil kuesioner Nordic Body Map dan studi lit-
eratur sedangkan daftar kebutuhan fitur dibuat
berdasarkan hasil kuesioner yang berfokus un- 3.3 Pembuatan dan Pemilihan Kon-
tuk mengidentifikasi kebutuhan fitur. Nordic sep Rancangan
Body Map merupakan salah satu bentuk kue-
sioner checklist ergonomi yang merupakan Pembuatan konsep rancangan ini dilakukan
metode pengukuran subyektif untuk mengukur dengan menggambar sketsa dari masing-
rasa sakit otot pengguna. Kuesioner Nordic Body masing alternatif konsep. Pembuatan konsep
Map bertujuan untuk mengetahui bagian tubuh dipengaruhi oleh daftar kebutuhan dan pen-
dari pengguna yang terasa sakit sebelum dan emuan ide-ide bentuk kursi dan meja yang
sesudah melakukan penggunaan suatu fasilitas dikumpulkan dari internet. Alternatif konsep
(Wilson & Corlett, 1995). rancangan yang dihasilkan meliputi 3 buah
Penyebaran kedua buah kuesioner ini di- alternatif konsep kursi penggunaan laptop, 2
lakukan kepada 20 responden yang terdiri dari buah alternatif konsep meja laptop personal dan
10 mahasiswa Jurusan Teknik Industri dan 10 2 buah alternatif konsep meja laptop gabungan.
mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. Dari Alternatif-alternatif konsep ini dapat dilihat
Tabel 2 diketahui bahwa untuk posisi duduk ke- pada Gambar 3, 4 dan 5.
dua dan ketiga, keluhan terbesar terletak pada Proses pemilihan konsep dilakukan melalui
area lutut hingga pantat yang disebabkan peng- focus group yang melibatkan 9 mahasiswa. Kon-
guna duduk di lantai tanpa alas duduk apapun. sep terpilih dari alternatif konsep kursi peng-
Keluhan rasa pegal pada area lutut kiri dan gunaan laptop merupakan gabungan dari al-
kanan disebabkan oleh posisi duduk bersila ternatif konsep pertama dan ketiga. Jenis san-
yang mengharuskan pengguna menekukkan daran punggung yang terpilih adalah sandaran
kakinya. Keluhan rasa pegal pada area paha kiri punggung dari alternatif pertama namun ter-
dan paha kanan disebabkan oleh rasa kesemu- dapat beberapa perubahan yaitu sistem pengat-
tan akibat tersendatnya aliran darah di area kaki uran ketinggian sandaran punggung tidak di-
akibat posisi kaki yang tertekuk. Keluhan rasa gunakan, diberi penambahan busa pada san-
pegal pada pantat bawah disebabkan pengguna daran punggung, dan diberi fleksibilitas pada
duduk langsung di lantai tanpa ada alas duduk engsel penahan sandaran agar sudut pada san-
yang empuk. daran punggung dapat sesuai dengan kebu-
Dari Tabel 3 diketahui bahwa untuk posisi tuhan pengguna. Jenis alas duduk yang ter-
duduk pertama,keluhan terbesar terletak pada pilih adalah alas duduk dari alternatif per-
area punggung (mulai dari pantat hingga leher) tama, namun tidak menggunakan sistem pen-
yang disebabkan oleh kursi dan meja yang terse- gaturan ketinggian alas duduk. Jenis kaki kursi
dia tidak ergonomis. Ketidakergonomisan kursi yang digunakan adalah kaki kursi pada alter-
disebabkan oleh ukuran yang tidak sesuai den- natif ketiga, namun responden memutuskan un-
gan antropometri populasi mahasiswa. Keluhan tuk tidak menggunakan sandaran kaki dengan
4
Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan
Tabel 2: Keluhan sakit responden akibat penggunaan laptop dengan posisi duduk kedua dan ketiga
5
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 2, No.1, 2013
Tabel 3: Keluhan sakit responden akibat penggunaan laptop dengan posisi duduk pertama
alasan mengganggu dan sandaran kaki cukup USB) dan mengganti jenis material alas laptop
diberikan pada kaki meja saja. Selain itu dita- dengan bahan yang anti-selip. Penambahan be-
mbahkan juga besi penyanggah yang terdapat berapa fitur berupa penahan laptop pada ujung
pada dua kaki depan kursi sebagai penyanggah alas laptop yang terletak pada bagian tengah
kaki tambahan. Konsep terpilih dari alternatif sehingga dapat menahan laptop pada ukuran
konsep meja laptop personal merupakan gabun- apapun dan menambahkan kawat/kabel (pan-
gan dari alternatif pertama dan alternatif kedua. jangnya dapat diatur) yang menghubungkan
Jenis kaki meja yang terpilih adalah kaki meja antara alas mouse dan meja agar menghindari
pada alternatif kedua, namun terdapat penam- terjadinya pencurian. Konsep terpilih dari al-
bahan fitur berupa sandaran kaki dan penam- ternatif konsep meja laptop gabungan adalah
bahan rak untuk menyimpan buku di bawah alternatif pertama. Namun terdapat beberapa
meja. Alas meja yang terpilih adalah dari alter- perubahan konsep yaitu kapasitas meja men-
natif pertama, dengan beberapa perubahan ran- jadi 5 orang, busa penahan pergelangan tan-
cangan yaitu sistem ventilasi pada alas laptop gan dihilangkan, bentuk alas laptop dibuat ko-
diganti dengan kipas pendingin yang menggu- tak, sistem ventilasi pada alas laptop diganti
nakan sumber listrik dari laptop (melalui kabel dengan kipas pendingin dan mengganti jenis
6
Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan
7
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 2, No.1, 2013
Elemen kursi dan meja Data antropometri yang berkaitan Persentil(cm) Ukuran (cm)
Tinggi alas duduk Tinggi popliteal P50 42.2 43
Panjang alas duduk Panjang Popliteal P5 42 42
KursiLebar alas duduk Lebar pinggul P95 45 49.9
Tinggi sandaran punggung Tinggi bahu dalam posisi duduk P50 60 50
Lebar sandaran punggung Lebar sisi bahu P95 49.9 49.9
Tinggi permukaan meja Tinggi siku dalam posisi duduk P50 24
67.5
Tebal paha P95 20.86
Panjang meja Panjang rentang tangan ke samping P5 146.2 <146.2
Meja Lebar meja Panjang genggam tangan ke depan P5 62 <62
Tinggi maksimum alas laptopTinggi siku dalam posisi duduk P95 29.2 70.7
Tinggi minimum alas laptop Tinggi siku dalam posisi duduk P5 20 61.5
Panjang sandaran kaki Lebar pinggul P95 45 45
8
Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan
Gambar 5: Alternatif konsep meja laptop gabun- Gambar 7: Fitur meja laptop
gan
Gambar 6: Prototipe 3 dimensi dari rancangan Gambar 8: Rancangan terpilih dalam skenario
kursi dan meja laptop posisi duduk ideal
9
Jurnal Rekayasa Sistem Industri Vol. 2, No.1, 2013
dilakukan proses penyatuan hasil dari pemili- daksesuaian tersebut terdiri dari 12% kebutuhan
han konsep dengan rincian desain (ukuran pro- yang didapat dari kuesioner kebutuhan fitur
duk). Gambar 3 dimensi dari kursi penggunaan dan 16% kebutuhan yang didapat dari studi lit-
laptop, meja laptop personal dan meja laptop eratur. Untuk rancangan meja laptop sudah
gabungan dapat dilihat pada Gambar 6. Alas memenuhi 86.6% dari keseluruhan daftar ke-
laptop pada kedua jenis meja ini dapat diatur butuhan ergonomi. Ketidaksesuaian tersebut
ketinggiannya dan kemiringannya. Gambar terdiri dari 10% kebutuhan yang didapat dari
7 menunjukkan fitur-fitur yang terdapat pada kuesioner kebutuhan fitur dan 3.4% kebutuhan
meja laptop baik personal maupun gabungan. yang didapat dari studi literatur. Dari segi
Bagian A menunjukkan area untuk menaruh pemenuhan kebutuhan fitur, diperoleh bahwa
barang atau buku karena terkadang maha- rancangan kursi dan meja laptop sudah 100%
siswa menggunakan buku dan laptop secara memenuhi daftar kebutuhan fitur yang teriden-
bersamaan ketika mengerjakan tugas. Bagian B tifikasi.
adalah kotak yang digunakan untuk menyim-
pan charger agar adaptor dan sisa gulungan ka-
bel tidak berantakan di meja. Bagian C adalah 4 Simpulan
stop kontak listrik yang tersedia disetiap meja.
Bagian D adalah alas laptop yang tidak meng- Dalam penelitian ini telah dilakukan evalu-
gunakan busa penyanggah pergelangan tangan. asi serta perancangan kursi dan meja peng-
Bagian E adalah simpul kawat/kabel yang men- gunaan laptopdi UNPAR ditinjau dari aspek
gait pada alas mouse untuk menghindari pen- ergonomis.Hasil evaluasi menunjukkan bahwa
curian. Pada simpul tersebut terdapat sistem fasilitas penggunaan laptop saat ini masih tergo-
yang dapat menahan kawat pada panjang yang long belum ergonomis. Hal ini didukung oleh
diatur oleh pengguna sehingga pengguna da- banyaknya keluhanyang muncul dan cukup
pat leluasa memposisikan alas mouse sesuai den- tingginya tingkat cidera otot yang dialami ma-
gan kebutuhan. Bagian F dan G adalah dua hasiswa sebagai pengguna.Selain itu, ketiga po-
kipas pendingin yaitu kipas pendingin utama sisi duduk yang terjadi pada penggunaan laptop
dan kipas pendingin tambahan. Sumber listrik saat ini menunjukkan nilai risiko yang tinggi (7-
untuk kipas pendingin ini adalah listrik yang 9) dan membutuhkan penanganan berupa per-
dialirkan dari laptop melalui kabel USB yang baikan/perubahan segera. Perancangan kursi
ditunjukkan pada bagian H. Kabel USB ini da- dan meja laptop yang ergonomis telah mem-
pat diatur kepanjangannya sesuai dengan ke- perhatikan data antropometri penggunadan in-
butuhan pengguna. Jika pengguna hanya in- formasi mengenai jenis fitur yang dibutuhkan
gin menghidupkan salah satu kipas saja maka pengguna. Hasil rancangan yang digunakan
pengaturan dapat dilakukan pada tombol slid- dalam skenario posisi duduk ideal menun-
ing pada bagian I. Pembuatan prototipe yang jukkan nilai risiko yang rendah (3). Validasi
dilakukan dalam penelitian ini adalah pembu- hasil rancangan terhadap pemenuhan daftar ke-
atan gambar 3 dimensi sehingga tidak dapat di- butuhan memperlihatkan bahwa rancangan su-
lakukan proses pengujian produk. Oleh karena dah memenuhi semua kebutuhan fitur yang teri-
itu, konsep rancangan terpilih dievaluasi den- dentifikasi dan hampir memenuhi seluruh kebu-
gan menghitung nilai risiko yang dihasilkan tuhan ergonomi.
ketika menggunakan rancangan dalam posisi
duduk ideal serta melakukanvalidasi terhadap
pemenuhan daftar kebutuhan yang dihasilkan
dari kuesioner, studi literatur dan focus group.
Untuk menghitung nilai risiko rancangan ter-
pilih dari fasilitas penggunaan laptop, diasum-
sikan bahwa pengguna laptop duduk dalam po-
sisi ideal seperti yang terlihat pada Gambar 8.
Hasil perhitungan nilai risiko dengan metode
REBA menghasilkan nilai sebesar 3 yang berarti
nilai risiko adalah lowrisk sehingga mungkin
dibutuhkan perbaikan.
Validasi terhadap pemenuhan daftar kebu-
tuhan menunjukkan bahwa rancangan kursi
penggunaan laptop sudah memenuhi 72% dari
keseluruhan daftar kebutuhan ergonomi. Keti-
10
Perancangan Kursi dan Meja Laptop yang Ergonomis di Universitas Katolik Parahyangan
Daftar Pustaka
Daams, B. (2011). Productergonomie: Ontwer-
pen Voor Nut, Gebruik en Beleving (1st ed.).
Uitgerverij Undesigning, Amsterdam.
McAtemney, L., & Corlett, E.N. (1993). RULA: A
Survey Method For The Investigation of Work
Related Upper Limb Disorders. Applied Er-
gonomics, Vol. 24 (2).
Sekaran, U. (2000). Research Methods for
Business(3rd ed.), John Wiley & Sons Inc., New
York.
11