Anda di halaman 1dari 8

Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik

Hakikat Model Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.
Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis dari pada model
pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu
yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5).

Apabila dikaitkan dengan tingkat perkembangan anak, pembelajaran terpadu merupakan pendekatan
pembelajaran yang memerhatikan dan menyesuaikan pemberian konsep sesuai dengan tingkat
perkembangan anak. Pendekatan konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Pendekatan
berangkatdari teori pembelajaran yang menolak drill-system sebagai dasar pembentukan pengetahuan
dan struktur intelektual anak (Depdikbud, 1996 dalam Prabowo, 2000).

Berbagaipengertian tersebut diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pembelajaran tematik/ terpadu
merupakan suatu model pembelajaran yang memadukan beberpa materi pembelajaran dari berbagai
standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Penerapan
pembelajaran ini dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yakni penentuan berdasarkan keterkaitan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, tema, dan masalah yang dihadapi.

Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik

Sebagai bagian dari pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik memiliki prinsip dasar
sebagaimana halnya pembelajaran terpadu. Menurut Ujang Sukandi, dkk. (2001:109), pembelajaran
terpadu memiliki satu tema aktual, dekat dengan dunia siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa materi pelajaran.

Secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Prinsip penggalian tema

Prinsip penggalian merupakan prinsip utama (fokus) dalam pembelajaran tematik. Dengan demikian,
dalam penggalian tema tersebut hendaklah memerhatikan beberapa persyaratan.

1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah digunakan untuk memadukan banyak
mata pelajaran.
2. Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak
4. Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak
5. Tema dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa autentik yang terjadi dalam
rentang waktu belajar
6. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan
masyarakat (asas relevansi)
7. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.

2. Prinsip pengelolaan pembelajaran

1
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru dapat menempatkan dirinya dalam keseluruh
proses. Oleh sebab menurut Prabowo (2000), bahwa dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru
dapat berlaku sebagai berikut:

1. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses
belajar mengajar
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut
adanya kerja sama kelompok
3. Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam
perencanaan

3. Prinsip evaluasi

Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Dalam hal ini, maka dalam melaksanakan
evaluasi dalam pembelajaran tematik, maka diperlukan beberapa langkah-langkah positif antara lain:

1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping bentuk evaluasi
lainnya
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.

4. Prinsip reaksi

Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang
sempit tetapi ke sebuah kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini
dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang dicapai
melalui dampak pengiring tersebut.

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut depdiknas (2006: 6), pembelajaran tematik memiliki beberapa ciri khas antara lain:

1)      Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak usia sekolah dasar

2)      Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan
kebutuhan siswa

3)      Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat
bertahan lebih lama

4)      Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa

5)      Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui siswa dalam lingkungannya

6)      Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap
terhadap gagasan orang lain.

2
Menurut Depdikbud (1996: 3), pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa
karakteristik atau ciri-ciri, yaitu holistik, bermakna, autentik, dan aktif.

1. Holistik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada
gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau
menghadapi kejadian yang ada didepan mereka.

2. Bermakna

Rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya dengan konsep-konsep
lainnya akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan
pembelajaran yang fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan
masalah-masalah yang muncul didalam kehidupannya.

3. Autentik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsipdan konsep yang ingin
dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri,
bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih
autentik.

4. Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental,
intelektual, maupun emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan
hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.

Klasifikasi Strategi Pembelajaran Tematik

Strategi pembelajaran berkenaan dengan kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber balajar untuk menguasai kompetensi
dasar dan indikator, dan kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti, dan penutup. Dick and
Carey (1985) mengemukakan bahwa suatu strategi pembelajaran menjelaskan komponen umum dari
suatu set bahan pembelajaran dan prosedur-proseduryang akan digunakan bersama bahan-bahan tertentu
untuk menghasilkan hasil belajar tertentu pada peserta didik.

Komponen set bahan dan prosedur yang akan digunakan dalam pembelajaran, Dick and Carey (1985)
menyebutkan lima komponen utama, yaitu:

1)      Kegiatan pra-pembelajaran

2)      Penyajian informasi

3)      Partisipasi mahasiswa

4)      Tes

5)      Tindakan lanjut


3
Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi
pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan, serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Pemilihan Strategi Pembelajaran Tematik

Dalam menentukan strategi pembelajaran perlu dilakukanpemilihan dan disusun untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Pemilihan strategi pembelajaran paling tidak didasarkan pada dua argumentasi.
Pertama, strategi yang disusun didukung dengan teori-teori psikologi dan teori pembelajaran. Kedua,
strategi yang disusun menunjukkan efektivitas dalam membuat siswa mencapai tujuan pembelajaran
seperti yang telah ditetapkan. Argumentasi ini diperlukan karena di dalam pembelajaran dipahami
bahwa: ”tidak semua materi cocok untuk semua metode, tidak semua materi cocok untuk semua media,
tidak semua pelajaran memerlukan seluruh urutan kegiatan pembelajaran, urutan kegiatan pembelajaran
tergantung pada karakteristik siswa dan jenis perilakunyang ada dalam tujuan pembelajaran”. Dengan
demikian, dalam menentukan strategi pembelajaran diperlukan pemilihan, dan sedapat mungkin disusun
berdasarkan alasan-alasan yang bersifat rasional.

Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Tematik

Pelaksanaan pemebelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan
yaitu:

1. Kegiatan pendahuluan/Awal/Pembukaan

Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa
menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Maka sifat dari kegiatan
pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Efisiensi waktu dalam kegiatan awal ini perlu
diperhatikan, karena waktu yang tersedia relatif singkat, yaitu antara 5-10 menit. Pada tahap ini, dapat
dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh
kegiatan yang dapat dilakuakan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi.

2. Kegiatan inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik yang menekankan pada proses
pembentukan pengalaman belajar peserta didik. Pengalaman dapat terjadi melalui kegiatan tatap muka
dan kegiatan nontatap muka. Kegiatan tatap muka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang
peserta didik dapat berinteraksi langsung dengan guru ataupun dengan peserta didik lainnya. Kegiatan
nontatap muaka dimaksudkan sebagai kegiatan pembelajaran yang dialkukan peserta didik dengan
sumber belajar lain di luar kelas atau di luar sekolah. Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan yang
bertujuan untuk mengembangkan kemapuan baca, tulis, dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/ metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara
klasikal, kelompok kecil, dan perorangan.

3. Kegitan penutup/Akhir dan Tindak lanjut

Kegiatan akhir dalam pembelajaran terpadu tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran, tetapi juga sebagai kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik dan kegiatan tindak lanjut.
Kegiatan tindak lanjut harus ditempuh berdasarkan pada proses dan hasilbelajar peserta didik. Waktu
yang tersedia untuk kegiatan ini relatif singkat, oleh karena itu guru perlu mengatur dan memanfaatkan
waktu seefisien mungkin. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
4
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng, membacakan
cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral,dan musik/apresiasi musik.

Evaluasi Pembelajaran Tematik

1. Pengertian

Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai informasi secara
berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.

2. Tujuan

Tujuan penilaian pembelajaran tematik antara lain:

1)      Mengetahui pencapaian indikator yang telah ditetapkan.

2)      Memperoleh umpan balik bagi guru, untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran
maupun efektivitas pembelajaran.

3)      Memperoleh gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
siswa.

4)      Sebagai acuan dalam menetukan rencana tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan pemantapan).

3. Prinsip

1)      Penilaian di kelas I dan II mengikuti aturan penialaian mata pelajaran lain di sekolah dasar.

2)      Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh
peserta didik kelas I dan II.

3)      Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masing-masing kompetensi dasar dan
hasil belajar dari mata pelajaran.

4)      Penialain dilakukan secara terus-menerus dan selama proses belajar mengajar berlangsung.

5)      Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan siswa.

4. Alat penilaian

Alat penialaian berupa tes dan nontes. Dalam kegiatan pembelajaran dikelas awal penilaian yang lebih
banyak digunakan adalah melalui pemberian tugas dan portofolio. Guru menilai anak melalui
pengamatan yang kemudian dicatat pada sebuah buku bantu. Adapun tes tertulis digunakan untuk
menilai kemampuan menulis siswa, khususnya untuk mengetahui tentang penggunaan tanda baca, ejaan,
kata atau angka.

5
5. Aspek penilaian

Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji ketercapaian kompetensi dasar dan
indikator pada tiap-tipa mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian 
dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi
dasar, hasil belajar, dan indikator mata pelajaran.

Lembar Kegiatan Pembelajaran Tematik

Pada dasarnya, ada tiga bentuk kegiatan pembelajaran yaitu:

1. Pengajar sebagai fasilitator dan siswa belajar sendiri

Pengajar bertindak sebagai fasilitator untuk mengontrol kemajuan siswa, memberi motivasi, memberi
petunjuk untuk memcahkan kesulitan siswa, dan menyelenggarakan tes. Untuk bentuk kegiatan belajar
mandiri, pengembang pembelajaran harus mengembangkan bahan ajar mandiriyang biasanya disebut
modul. Termasuk di dalamnya bahan belajar yang akan digunakan siswa, petunjuk untuk tutor, tes, dan
petunjuk untuk siswa.

2. Pengajar sebagai sumber tunggal dan siswa belajar darinya

Bentuk kegiatan pembelajaran yang menempatkan pengajar sebagai sumber tunggal disebut pengajaran
sebagai sumber tunggal disebut pengajaran konvensional. Kegiatan pembelajaran ini berlangsung
dengan menggunakan pengajar sebagai satu-satunya sumber bahan belajar dan sekaligus bertindak
sebagai penyaji isi pelajaran. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan cara mendengarkan
ceramah dari pengajar, mencatat, mengisi formulir, dan mengajarkan tugas-tugas yang diberikan oleh
pengajar.

3. Pengajar sebagai penyaji bahan belajar yang dipilihnya disingkat pengajar. Bahan, siswa (PBS)

Kegiatan pembelajaran PBS menggunakan bahan belajar yang telah ada dilapangan. Bahan belajar itu
dipilih oleh pengajar atas dasar kesesuaiannya atas strategi pembelajaran yang telah disusunnya.
Pengajar menyajikan isi pelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang disusunnya dengan
menambah atau mengurangi materi yang ada di dalam bahan belajar yang ia gunakan.

Karakteristik Lembar Kegiatan Pembelajaran Yang Baik

Dengan ketiga bentuk kegiatanpembelajaran seperti yang disebutkan diatas, berikut ini akan dibahas tiga
macam pengembangan pembelajaran, yaitu:

1)      Pengembangan bahan belajar mandiri

Bahan belajar mandiri mempunyai empat karakteristik sebagai berikut:

1. Mempunyai kalimat yang mampu menjelaskan sendiri.


2. Dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.
3. Dapat dipelajari siswa menurut waktu dan tempat yang dipilihnya.
4. Mampu membuat siswa aktif melakukan sesuatu pada saat belajar, seperti mengerjakan latihan,
tes, atau kegiatan praktik.

6
Untuk memproduksi bahan belajar mandiri, pendesain pembelajaran dengan strategi pembelajaran
ditangannya, melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yang kebetulantersedia di lapangan dan


relevan dengan isi pelajaran yang tercantum dalam strategi pembelajaran.
2. Mengadaptasikan bahan pembelajaran tersebut ke dalam bentuk bahan belajar mandiri dengan
mengikuti strategi pembelajaran yangtelah disusun sebelumnya.
3. Meneliti kembali konsistensi isi bahan belajar tersebut dengan strategi pembelajaran.
4. Meneliti kualitas teknis dari bahan tersebut yang meliputi tiga hal sebagai berikut:
1. Bahasa yang sederhana dan relevan.
2. Bahasa yang komunikatif.
3. Desain fisik.

2)      Penegembangan bahan pengajaran konvensional

Untuk menyusun program pengajaran yang akan dibagikan kepada siswa, beberapa langkah dibawah ini
akan membantu pengembang pembelajaran:

1. Menulis deskripsisingkat isi pelajaran tersebut yang disimpulkan dari seluruh subkomponen
diskripsi singkat pada strategi pembelajaran untuk seluruh tujuan pembelajaran khusus (TPK)
2. Menulis topik dan jadwal pelajaran yang ditingkat dari setiap subkomponen deskripsi singkat
dan waktu yang dibutuhkan pengajar pada strategi pembelajaran
3. Menyusun tugas dan jadwal penyelesainnya yang diharapkan dilakukan siswa. Daftar tersebut
meliputi seluruh latihan yang terdapat dalam strategi pemelajaran
4. Menyusun cara pemberian nilai hasil pelaksanaan tugas dan tes.

3)      Pengembangan bahan PBS

Berikut ini langkah-langkah yang dapat digunakan oleh pengembang pembelajaran dalam
mengembangkan bahan PBS, antara lain:

1. Memilih dan mengumpulkan bahan pembelajaran yang kebetulan tercantum dalam strategi
pembelajaran.
2. Menyusun bahan tersebut sesuai dengan urutan pada urutan uraian yang terdapat dalam strategi
pembelajaran.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan yang tidak diperoleh dari lapangan untuk ditutup dengan
penyajian pengajar.
4. Menyusun program pengajaran yang berisi: deskripsi singkat isi pelajaran, topik, dan jadwal
pelajaran untuk setiap kali pertemuan, tugas-tugas yang diharapkan diselesaikan siswa, dan cara
pemberian nilai hasil belajar siswa.
5. Menyusun petunjuk cara menggunakan bahan pembelajaran yang dibagikan kepada siswa.
6. Menyusun bahan lain yangberupa transparansi/ power point, gambar, dan pencapiannya.

Lembar Kegiatan Siswa Pemebelajaran Tematik

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk
melakuakan kegiatan terprogram (Depdikbud, 1995). Lembar kegitan siswa merupakan alat belajar
siswa yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa secara aktif. Kegiatan tersebut
dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan. Oleh karena itu, lembar kegiatan

7
siswa berkaitan dengan pilihan strategi pembelajaran yang menyatu didalam keseluruhan proses
pembelajaran.

Sebagai bahan pertimbangan penulisan lembar kegiatan siswa, setiap lembar kegiatan siswa yang
disediakan memenuhi kriteria penulisan sebagai berikut:

1)      Mengacu pada kurikulum

2)      Mendorong siswa untuk belajar dan bekerja

3)      Bahasa yang digunakan mudah dipahami

4)      Tidak dikembangkan untuk menguji konsep-konsep yang sudah diujikan guru dengan cara
duplikasi. (Muslimin Ibrahim, 2008)

Lembar kegiatan siswa dapat dirancang dengan berbagai bentuk dan fungsiyang diharapkan dalam
kegiatan pembelajaran. Lembar kegiatan dapat disusun dalam bentuk: LKS aktivitas, LKS bimbingan
belajar, LKS pemantapan, dan LKS pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai