Anda di halaman 1dari 1

B.

Pantai
Di tepian laut terdapat ekosistem pantai yang merupakan tatanan sebuah kesatuan lingkungan
pantai secara utuh dengan segenap unsur lingkungan hidup yang memengaruhinya.
Ekosistem pantai memiliki arti penting sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis
biota laut, tanaman bakau (mangrove) dan juga sebagai sarana pelestarian pantai dari
ancaman abrasi air laut.

Dalam UU No 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil,


disebutkan bahwa sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik
pasang tertinggi ke arah darat.

Kawasan Sempadan Pantai dapat dimanfaatkan untuk kegiatan: ruang terbuka hijau;
pengembangan struktur alami dan struktur buatanuntuk mencegah bencana pesisir; kegiatan
rekreasi, wisata bahari dan eko-wisata; penelitian dan pendidikan; kepentingan adat dan
kearifan lokal; pertahanan dan keamanan; perhubungan; atau komunikasi.

Ekosistem pantai mempunyai berbagai sumber daya alam yang berpotensi untuk
dikembangkan. Salah satu potensinya meliputi keanekaragaman hayati ekosistem terumbu
karang, padang lamun, mangrove dan rumput laut.

C. Muara Sungai (Estuaria)


Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga
air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar (Pickard, 1967). Kombinasi
pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu komunitas yang khas,
dengan kondisi lingkungan yang bervariasi, antara lain
1. Tempat bertemunya arus sungai dengan arus pasang surut, yang berlawanan menyebabkan
suatu pengaruh kuat pada sedimentasi, pencampuran air, dan ciri-ciri fisik lainnya, serta
membawa pengaruh besar pada biotanya.
2. Pencampuran kedua macam air tersebut menghasilkan suatu kondisi fisik lingkungan
khusus yang tidak sama dengan sifat air sungai maupun sifat air laut.
3. Perubahan yang terjadi akibat adanya pasang surut mengharuskan komunitas mengadakan
penyesuaian secara fisiologis dengan lingkungan sekelilingnya.
4. Tingkat kadar garam di daerah estuaria tergantung pada pasang surut air laut, banyaknya
aliran air tawar dan arus-arus lain, serta topografi daerah estuaria tersebut.

Secara umum estuaria mempunyai peran ekologis penting antara lain sebagai sumber zat hara
dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation), penyedia
habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat
berlindung dan tempat mencari makanan (feeding ground) dan sebagai tempat untuk
bereproduksi dan/atau tempat tumbuh besar (nursery ground) terutama bagi sejumlah spesies
ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat
pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi,
pelabuhan dan kawasan industri (Bengen, 2004).

Anda mungkin juga menyukai