Anda di halaman 1dari 1

D.

Hutan Mangrove
Hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai komunitas yang hidup pada kawasan lembab
dan berlumpur yang dipengaruhi oleh gerak air laut pasang surut, berfungsi sebagai tempat
memijahnya berbagai spesies ikan, udang dan biota laut lainnya serta merupakan habitat
berbagai spesies burung, mamalia dan reptilia. (Kamal, dkk. 2005). Hutan mangrove juga
merupakan salah satu ekosistem utama di wilayah pesisir dan laut yang tumbuh dan
berkembang baik di Indonesia, merupakan salah satu sumberdaya alam pesisir dan laut dapat
pulih yang sangat kaya dan produktif. Hutan mangrove dengan beragam vegetasi dan fauna
asosiatifnya memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Hutan mangrove berfungsi
sebagai pelindung pantai dari gempuran atau hempasan ombak, arus yang kuat dan abrasi
pantai. Memiliki nilai ekonomis sebagai tempat penangkapan dan budidaya berbagai jenis
dan udang, selain dapat dimanfaatkan kayunya untuk bahan bangunan, arang dan bahan baku
kertas.

Hutan mangrove sebagai suatu ekosistem yang unik mempunyai fungsi pokok sebagai berikut
:
1. Fungsi fisik, menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari gempuran
ombak dan abrasi, menjadi wilayah penyangga terhadap rembesan air laut (intrusi) dan
sebagai filter pencemaran yang masuk kelaut.
2. Fungsi biologis, sebagai daerah asuhan dan tempat pemijahan bagi ikan, udang, kepiting,
kerang dan biota perairan lainnya, tempat persinggahan burung-burung yang bermigrasi serta
tempat habitat alami berbagai jenis biota flora (anggrek) dan fauna lainnya.
3. Fungsi ekonomis, sebagi sumber bahan bakar (arang dan kayu bakar), bahan bangunan
(balok, atap rumah dan tikar), perikanan, pertanian, tekstil (serat sintetis), makanan, obat-
obatan, minuman (alkohol), bahan mentah kertas, bahan pembuat kapal (gading-gading) dan
lainnya. (Purwanto, 1995; Kamal, 2005). Tidak kurang dari 70 macam kegunaan pohon
mangrove bagi kepentingan manusia telah diidentifikasikan, meliputi “produk langsung”
seperti bahan bakar kayu, bahan bangunan, alat penangkap ikan, pupuk pertanian, bahan baku
kertas, makanan, obat-obatan, minuman, tekstil, dan “produk tidak langsung” seperti tempat
rekreasi, dan bahan makanan (DAHURI et al, 1996).
4. Fungsi Pariwisata. Potensi lain dari hutan mangrove yang belum dikembangkan secara
optimal adalah sebagai kawasan wisata alam (ecoturism). Kegiatan wisata alam semacam ini
telah berkembang lama di Malaysia dan Australia.
5. Fungsi Pertahanan dan Keamanan. Selain itu Hutan Mangrove dapat menjadi bagian dari
pola pertahanan dan keamanan nasional. Dengan menjadikan Hutan mangrove sebagai batas
pelindung pertahanan di pesisir pantai baik dari serangan luar maupun dari kenaikan muka air
laut karena pemanasan global yang dapat mengurangi garis pantai bahkan menenggelamkan
pulau-pulau terluar Indonesia

Anda mungkin juga menyukai