Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-KECAMATAN


MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN SAAT PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA
PANDEMI

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Hielda Hanifah

NIM 1810241050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prolog
Covid-19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit menular
berupa infeksi pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh virus.
Wabah Covid-19 sudah melanda dunia dan Indonesia menjadi salah satu negara
yang terkena wabah Covid-19 tersebut pada tanggal 2 Maret 2020. Pandemi
Covid-19 yang melanda dunia, salah satunya adalah negara Indonesia memberikan
dampak yang terlihat nyata dalam berbagai bidang yaitu di antaranya ekonomi,
sosial, pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam
masa pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.

Pendidikan merupakan fondasi kehidupan yang selalu melekat pada


manusia. Pendidikan dimulai setelah anak lahir bahkan sebelum anak lahir
(pendidikan pre natal), dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan merupakan
usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk membentuk manusia yang
tangguh, berkualitas dan berwatak mulia. John Dewey (1958) berpendapat bahwa
pendidikan adalah proses yang tanpa akhir (education is the proses without end),
dan pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental baik menyangkut daya pikir daya intelektual maupun emosional
perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Oleh
karena itu, proses belajar menjadi kunci untuk keberhasilan pendidikan agar
proses belajar menjadi berkualitas membutuhkan tata layanan yang berkualitas
(Sagala, Syaiful. 2013). Proses pendidikan berlangsung dalam keluarga, sekolah,
dan masyarakat, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan harus berjalan dalam keadaan apapun. Untuk mengurangi


angka penyebaran Covid-19 dan kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti
biasanya maka pemerintah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi angka
tersebut yang salah satunya diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online atau
sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Sistem pembelajaran
tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dilakukan dengan
sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem pembelajaran jarak jauh, peserta
didik tidak diharuskan atau diwajibkan untuk datang ke sekolah maupun kampus
untuk melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dan


sumber belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 297) dalam Sagala (2013:
62), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar. Gagne (1977) dalam Huda (2014: 3) menjelaskan
bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas
manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya. Selama proses ini,
seseorang bisa memilih untuk melakukan perubahan atau tidak terhadap apa yang
mereka lakukan. Jadi pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru
agar terjadi proses belajar guna mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa.

Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan


dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat
membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh. Tujuan
dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan pembelajaran bermutu
dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang
belajar agar lebih banyak dan lebih luas (Sofyana & Abdul, 2019:82)

Dengan sistem pembelajaran jarak jauh tidak menutup kemungkinan akan


timbulnya beberapa masalah-masalah dalam berlangsungnya proses pembelajaran.
Dengan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, tentunya peserta didik maupun
tenaga pendidik dari semua kalangan diharuskan memiliki akses jaringan internet
yang baik. Namun, banyak daerah-daerah yang memiliki akses internet kurang
baik atau tidak lancar sehingga menjadi salah satu kendala berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar dengan baik. Selain itu, tidak sedikit peserta didik yang
tidak mendapatkan hasil pembelajaran secara maksimal. Baik dari materi
pelajaran maupun penugasan-penugasan yang diberikan oleh tenaga pendidik
selama pandemi Covid-19 ini berlangsung.

Belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah (2012: 145-6)


menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah (1) Faktor internal
(faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa;
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa; dan (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya
belajar melalui strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.

Salah satu faktor rohani yang mempengaruhi belajar adalah sikap. Sikap
yang mempengaruhi belajar antara lain kedisiplinan. Kedisiplinan erat
hubungannya dengan kegiatan belajar dan kepatuhan dalam menaati tata tertib
sekolah. Banyak siswa yang tidak menyadari pentingnya kedisiplinan karena tidak
ada sangsi yang tegas, yang mempengaruhi sikap siswa dalam belajar.

Kedisiplinan menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu‟u (2004: 31) adalah


suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau ketertiban.
Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 97), disiplin merupakan kesadaran
yang berkenaan dengan pengendalian seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan”.

Sikap atau perilaku yang diharapkan dari disiplin sekolah/kelas yaitu


perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap berbagai nilai yang tertuang
dalam tata tertib sekolah/kelas dan telah disepakati oleh semua pihak, baik siswa,
guru, maupun karyawan. Menurut Murtini (2010: 12) tata tertib di lingkungan
sekolah meliputi tata tertib umum, tata tertib dalam kegiatan belajar mengajar, tata
tertib di luar pembelajaran, sanksi pelanggaran”.

Pembiasaan disiplin mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan siswa


pada masa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai
suatu aturan yang mengekang kebebasan siswa. Akan tetapi, bila aturan dipatuhi
secara sadar untuk kebaikan sendiri dan kebaikan bersama, lama-kelamaan akan
menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju ke arah disiplin diri sendiri. Disiplin
tidak lagi merupakan aturan-aturan yang datang dari luar yang memberikan
keterbatasan tertentu, tetapi disiplin adalah aturan yang datang dari dalam dirinya
sendiri dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Selain faktor kedisiplinan, belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan
keluarga. Menurut Munib, dkk. (2015: 83), keluarga adalah lembaga pendidikan
yang pertama dan utama karena manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir
bahkan sejak dalam kandungan pertama kali adalah dalam keluarga. Situasi di
dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian sosial, minat,
sikap, tujuan, disiplin dan perbuatan siswa di sekolah.

Dalam keluarga, orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.


Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 109), menjelaskan bahwa orang tua siswa
adalah pendidik pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam
pembinaan dan pengembangan para siswa. Orang tua mau memberikan perhatian
yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah. Tugas orang tua
yang paling penting yaitu memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai
bidang kehidupan.

Orang tua sebagai teladan anak, dan tempat bertanya dalam segala hal yang
ingin diketahui anak. Pendidikan dalam keluarga harus diatur sedemikian rupa
agar semua aspek pendidikan terangkum dalam pola kebiasaan hidup yang baik
setiap harinya. Idealnya, orang tua harus siap menjawab dan memberikan arahan
pada anak setiap harinya, sedangkan masalah yang akan muncul adalah ada
tidaknya waktu yang berkualitas bersama keluarga. Tidak semua orang tua
memiliki banyak waktu untuk keluarga. Jam kerja yang padat, dan pemberian
perhatian yang kurang, khususnya untuk anak-anak, akan sangat berbeda hasilnya
dengan orang tua yang ayahnya bekerja dan ibu rumah tangga. Dari segi perhatian
yang intensitasnya berbeda, komunikasi, bimbingan yang dilakukan, akan sangat
mungkin sekali memberikan efek yang berbeda pula bagi anak-anak.
Studi Pendahuluan
Berdasarkan wawancara dengan guru di SD Negeri Ngijon 2, SD Negeri
Sumberrahayu, dan SD Muhammadiyah Saren kecamatan Moyudan pada bulan
September 2020 diperoleh informasi mengenai permasalahan-permasalahan yang
ada selama pembelajaran daring/online. Permasalahan tersebut yaitu ditemukan
siswa dengan prestasi belajar yang rendah, rendahnya motivasi belajar siswa,
rendahnya kedisiplinan belajar siswa, kurangnya bimbingan orangtua kepada
siswa, keterbatasan sinyal dan kuota.
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara, para siswa
memiliki tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda, masih banyak siswa yang
kurang disiplin dalam menaati peraturan kelas saat pembelajaran online, beberapa
siswa tidak memperhatikan penyampaian materi oleh guru, bermain diluar saat
pembelajaran online berlangsung dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru.

Selain itu, ada beberapa orang tua siswa yang tidak membimbing siswa
saat pembelajaran online seperti membiarkan anaknya bermain diluar dan memilih
mengerjakan tugas siswa yang seharusnya dikerjakan oleh siswa, dan tidak
mengatur waktu belajar siswa. Ada beberapa orang tua yang tidak mampu
membimbing siswa dalam belajar dikarenakan pendidikan yang tidak tuntas. Dari
hasil wawancara, prestasi siswa kelas III SD Se-Kecamatan Moyudan Kabupaten
Sleman tergolong rendah, nilai ulangan tengah semester belum seluruhnya
mencapai KKM.

Membatasi Masalah (y)


Berdasarkan deskripsi diatas, diketahui bahwa terdapat sejumlah masalah
yang terjadi di beberapa SD di Kecamatan Moyudan. Melihat luasnya
permasalahan tersebut, lingkup penelitian dibatasi pada prestasi belajar siswa yang
dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa dan bimbingan belajar orang tua.

Signifikansi Masalah
Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran akan terlihat dalam bentuk
prestasi belajar siswa. Saefullah (2012: 171) menjelaskan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari
kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang
dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor.

Selanjutnya menurut Djamarah (2012: 23), mengatakan prestasi belajar


adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Apabila perubahan
tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka
perubahan tingkah laku merupakan indikator yang dijadikan pedoman untuk
mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya di sekolah.
Analisis Masalah (x)
Kedisiplinan belajar dan bimbingan orang tua merupakan faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hidayati (2012:1) mengemukakan bahwa
kedisiplinan belajar dan bimbingan orang tua secara bersama-sama berpengaruh
positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Terdapat dua faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri
pelajar sendiri yaitu salah satunya kedisiplinan siswa dalam belajar dan faktor
eksternal yang berasal dari lingkungan sekitar yaitu keluarga terutamabimbingan
orang tua.

Membatasi Variabel Bebas (x)


Salah satu faktor yang mempengengaruhi prestasi belajar siswa adalah
kedisiplinan siswa. Kedisiplinan erat hubungannya dengan kegiatan belajar dan
kepatuhan dalam menaati tata tertib sekolah. Banyak siswa yang tidak menyadari
pentingnya kedisiplinan karena tidak ada sangsi yang tegas, yang mempengaruhi
sikap siswa dalam belajar. Arikunto (1993:122) mengemukakan bahwa disiplin
merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada anak didik sedini mungkin.
Dengan peraturan dan tata tertib yang diterapkan setiap hari serta dengan kontrol
secara terus menerus, anak akan terbiasa berdisiplin. Disiplin siswa di sekolah
banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa agar tugas-tugas di
sekolah dapat berjalan dengan optimal sehingga sangat mempengaruhi prestasi
belajar siswa.

Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa namun


juga dipengaruhi oleh bimbingan belajar orang tua. Puspoarum (2014:1)
mengungkapkan bahwa bimbingan belajar yang diterapkan dalam keluarga oleh
orang tua akan memberikan efek pada kegiatan belajar seseorang. Aktivitas
belajar di lingkungan keluarga ini sebagai contoh konkritnya adalah bimbingan
belajar yang dilakukan orang tua untuk membantu anak-anaknya mencapai
prestasi belajar yang diinginkan

Merumuskan Judul Penelitian


Berdasarkan penjelasan di atas, diketahui bahwa kedisiplinan siswa dan
bimbingan belajar orang tua dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Namun,
belum diketahui besarnya pengaruh kedisiplinan siswa dan bimbingan orang tua
terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan
Bimbingan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III SD Se-
Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman”.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1993. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewey, J. (1958). Philosophy of Education; Problems of Men. Iowa : Littlefield, Adams & Co.

Djamarah. Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.

Ekosiswoyo, Rasdi dan Maman Rachman. 2002. Manajemen Kelas. Semarang: IKIP Semarang
Press.

Hidayati, Herning. 2012. Pengaruh Disiplin Belajar Dan Bimbingan Orang Tua Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mondokan Tahun
Ajaran 2010/2011. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan
Paradigmatis. Malang: Pustaka Pelajar.

Munib, Achmad, dkk. 2015. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press.

Murtini. 2010. Akhlak Siswa terhadap Guru. Semarang: Sindur Press.

Puspoarum, Mutiarasati. 2014. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas III SD N 3 Winong Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2013/2014. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alvabeta.

Sofyana & Abdul. 2019. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas
Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal Nasional
Pendidikan Teknik Informatika. Volume 8 Nomor 1, Halm. 81-86.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


Tu‟u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai