u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 126 K/Pdt.Sus-PHI/2014
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam
do
gu tingkat kasasi memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
In
A
Plot 1 G-H Cikarang-Bekasi, dalam hal ini memberi kuasa kepada
Stefanus Haryanto, SH., LL.M.., dan kawan-kawan, Para Advokat,
ah
lik
beralamat di Chase Plaza Lt.18, Jalan Jendral Sudirman Kav.21,
Jakarta, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 13 Desember
am
ub
2013, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Tergugat;
melawan
ep
k
RW. 005, Kelurahan Telaga Asih, Cikarang Barat, dalam hal ini
R
memberi kuasa kepada Sasmita, SH., dan kawan-kawan, Para
si
Serikat Pekerja PT. TEMPO SCAN PASIFIK, Tbk., berdasarkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
A. DASAR GUGATAN
1. Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
ka
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
R
Perselisihan Hubungan Industrial mengatur mengenai mekanisme
si
penyelesaian perselisihan hubungan perburuhan melalui Pengadilan
ne
ng
Hubungan Industrial. Pasal 1 angka 17 jo angka 1 Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2004, menyatakan perselisihan Pemutusan Hubungan
do
gu Kerja dapat diajukan pada Pengadilan Hubungan Industrial;
Pasal 1 angka 17 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Menyatakan;
Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus yang dibentuk
In
A
di lingkungan pengadilan negeri yang berwenang memeriksa, mengadili,
dan memberi putusan terhadap perselisihan hubungan industrial;
ah
lik
Pasal 1 angka 1:
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang
am
ub
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan
pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh
ep
karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan,
k
R
3. Bahwa gugatan ini adalah gugatan perselisihan pemutusan hubungan
si
kerja yang timbul pada saat pengakhiran hubungan kerja antara
ne
ng
do
gu
lik
ub
itu juga. Menerima atau tidak menerima PHK tersebut, Tergugat akan
ah
tetap melakukan PHK kepada Penggugat hari itu juga dan tidak
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Tindakan sepihak Tegugat untuk melakukan PHK kepada Penggugat
R
tidak bisa diterima oleh Penggugat meskipun Tergugat sudah
si
memberikan keputusan PHK kepada Penggugat secara lisan;
ne
ng
7. Bahwa sesuai mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2004, perselisihan PHK ini telah diupayakan melalui perundingan
do
gu bipartite pada tanggal 11 s/d 12 Februari 2013 di Ruang rapat PT Tempo
Scan Pacific TBK dengan bukti berita acara perundingan bipartit yang
pada prinsipnya SP FARKES R PT TSP TBK menyerahkan sepenuhnya
In
A
kepada masing-masing pekerja yang akan di PHK untuk menyelesaikan
perselisihan ini dengan Tergugat;
ah
lik
8. Oleh karena perundingan bipartite gagal, maka selanjutnya ditempuh
upaya penyelesaian melalui mediator pada Dinas Tenaga Kerja dan
am
ub
Transmigrasi pemerintah Kabupaten Bekasi mulai tanggal 6 Maret
sampai dengan keluarnya anjuran dinas dari Mediator tertangal 8 Mei
ep
2013 dengan anjuran Nomor 567 / 1757 / HI-Syaker / V / 2013 tertanggal
k
8 Mei 2013 dan diterima oleh Penggugat pada tanggal 13 Mei 2013;
ah
R
9. Bahwa Penggugat tidak puas dengan anjuran mediator pada Dinas
si
Tenaga Kerja dan Transmigrasi pemerintah Kabupaten Bekasi a quo dan
ne
ng
do
gu
10. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelas bahwa gugatan ini
telah memenuhi kewenangan relative dan absolute untuk diperiksa oleh
In
A
lik
ub
ep
pada tanggal 12 Februari 2013, yang mana Penggugat saat itu sedang
bekerja masuk pagi;
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan penjelasan yang jelas apa yang menjadi dasar dan alasan yang
R
jelas, nyata dan konkret dari Tergugat kepada Penggugat ataupun dari
si
SP Farkes R PUK PT TSP TBK kepada Penggugat terkait dengan
ne
ng
kenapa PHK harus dilakukan dan hal apa yang sudah dilakukan untuk
mengantisipasi supaya tidak terjadi PHK;
do
gu 3. Saat Tergugat memutus hubungan kerja dengan Penggugat dengan
alasan adanya perampingan proses produksi di line sudrex dan produk
Neo Rheumacyl, Penggugat tidak bekerja pada area yang dirampingkan
In
A
tersebut, melainkan bekerja di area/line BDFT (Bodrex Flu Dan Batuk)
atau PACK SEKUNDER Line atas (lantai 2) yang sampai gugatan ini
ah
lik
dibuat bagian tersebut masih ada dan untuk line yang dirampingkan yaitu
line Sudrex dan produk Neo Rheumacyl ada di line bawah (lantai 1).
am
ub
4. Tergugat telah melakukan tindakan pemaksaan kehendak kepada
Penggugat dengan cara memutus hubungan kerja dengan Penggugat
ep
dengan alasan yang jelas-jelas tidak sesuai dengan fakta yang terjadi
k
R
Penggugat untuk berpikir atau membela diri guna membuktikan bahwa
si
Penggugat tidak berada pada area yang akan dirampingkan;
ne
ng
do
gu
6. Penggugat sudah tidak menerima upah lagi dari Tergugat, dan upah
terakhir yang diterima Penggugat dari Tergugat adalah upah pada bulan
In
A
Januari 2013;
7. Tindakan Tergugat ini telah melanggar Undang-Undang ketenagakerjaan
ah
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh,
R
atau dengan pekerja atau buruh apabila pekerja/buruh yang
si
bersangkutan tidak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
ne
ng
Pasal 151 ayat (3)
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2 ) benar-
do
gu benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh
penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
In
A
Penjelasan pasal 151 ayat (1,2,3)
Dalam hal ini Pengusaha sama sekali belum melakukan upaya untuk
ah
lik
menghindari PHK tetapi sudah lebih dahulu melakukan PHK. Hal ini bisa
dilihat dari perundingan bipartite terjadi pada tanggal 11 Februari 2013
am
ub
dengan materi perundingan yang sama sekali tidak diketahui sebelumnya
oleh SP Farkes R PUK PT TSP Tbk maupun oleh Penggugat dan PHK
ep
terjadi pada tanggal 12 Februari 2013, yang lebih ironis lagi. Penggugat
k
tidak bekerja pada area yang disederhanakan produksinya. Jadi PHK ini
ah
R
adalah sepihak sementara PHK yang benar dan sesuai prosedur hanya
si
dapat dilakukan setelah memperoleh penetapan dari lembaga
ne
ng
do
gu
lik
industrial sampai dengan saat ini, maka PHK tersebut jelas batal demi
hukum;
m
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 13 Februari 2012, sementara Penggugat tetap berusaha untuk
R
minta dipekerjakan kembali, oleh sebab itu Tergugat seharusnya tetap
si
membayar upah kepada Penggugat sebagai bukti kewajibannya kepada
ne
ng
penggugat, namun kewajiban Tergugat untuk membayar upah tersebut
tidak dilaksanakan:
do
gu Pasal 93 ayat (2) huruf f menyebutkan:
Apabila pekerja / buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah
dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena
In
A
kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha, maka pengusaha diwajibkan membayar upah;
ah
lik
Penjelasan Pasal 93 ayat (2) huruf f sama dengan penjelasan Pasal 155
ayat (2);
am
ub
8. Bahwa tidak sesuainya antara alasan Tergugat dengan aturan hukum
yang berlaku dan fakta dilapangan terhadap PHK yang dilakukan
ep
Tergugat kepada Penggugat, tidak dipenuhinya prosedur PHK yang
k
R
kepada Penggugat semenjak putusan PHK diberikan (tanggal 12
si
Februari 2013) sampai dengan saat gugatan ini diajukan dan di proses ke
ne
ng
do
gu
lik
keluarganya;
b. Tidak dibayarkannya upah Penggugat terhitung sejak bulan Februari
m
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pengurusan penyelesaian perselisihan mulai dari perundingan bipartit,
R
menghubungi dan bertemu dengan kuasa hukum, menghadiri sidang
si
mediasi di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
ne
ng
Bekasi, sampai dengan pengajuan gugatan maupun menghadiri
sidang PHI yang akan datang di Pengadilan Hubungan Industrial pada
do
gu Pengadilan Negeri Bandung (Jawa Barat);
C. FAKTA-FAKTA HUKUM
Bahwa fakta-fakta hukum yang mendasari gugatan perselisihan PHK ini
In
A
adalah sebagai berikut :
1. Bahwa PT Tempo Scan Pacific Tbk. adalah perusahaan besar, bonafit
ah
lik
dan terbuka, mempunyai jumlah karyawan saat ini kurang lebih 1400
orang dan perusahaan multinasional yang ada di beberapa Negara;
am
ub
2. Bahwa Penggugat adalah karyawan PT Tempo Scan Pacific Tbk dengan
bukti ID CARD yang dikeluarkan tanggal 5 Maret 2010 oleh HR Adm
ep
Mgr.Div.Pharma;
k
R
Tbk. sejak tahun 2006 dibagian / area line BDFT (Bodrex Flu Dan Batuk)
si
atau Pack Sekunder Line atas (lantai 2) yang sampai gugatan ini dibuat
ne
ng
bagian tersebut masih ada dan saat putusan PHK diberikan pada tanggal
12 Februari 2013 Penggugat bekerja pada bagian/ area / line tersebut;
4. Penggugat merupakan anggota Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan
do
gu
Reformasi PT Tempo Scan Pacific Tbk. dengan bukti KTA No 6948 / B.II /
KTA NAS / I / 2012;
In
A
lik
ub
6. Pada saat Penggugat dipanggil oleh Tergugat (12 Februari 2013) pada
ep
jam 14.15 Wib, Penggugat pada posisi masih bekerja seperti biasa
ah
dengan masuk kerja pagi dengan aturan jam kerja dari jam 7.30 Wib dan
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Penggugat memenuhi panggilan Tergugat dan dalam panggilan tersebut
R
Penggugat menerima informasi langsung dari perwakilan Tergugat (pak
si
Bibit) bahwa Penggugat akan di PHK pada hari itu juga dengan alasan
ne
ng
adanya perampingan pada proses produksi di line sudrex dan produk
Neo Rheumacyl;
do
gu 8. Penggugat merasa terkejut dan tidak percaya bahwa ini adalah benar
adanya, mengingat tidak adanya kabar apapun kepada Penggugat dan
Tergugat ataupun dari pengurus Serikat Pekerja Farmasi Dan Kesehatan
In
A
Reformasi PT Tempo Scan Pacific Tbk. terkait putusan PHK ini dan
alasan yang melatar belakanginya, apalagi PENGGUGAT tidak bekerja
ah
lik
pada line Sudrex dan produk Neo Rheumacyl sebagaimana yang telah
dijelaskan di atas;
am
ub
9. Tergugat tidak memberikan opsi yang lain kepada Penggugat pada saat
itu selain dari pada harus menerima PHK tersebut dengan tawaran
ep
nominal pesangon sebagaimana yang tertera di surat perjanjian yang
k
R
10. Jika Penggugat tidak bersedia menerima tawaran Tergugat, maka
si
Tergugat tetap tidak mengijinkan Penggugat untuk bekerja kembali,
ne
ng
artinya Penggugat di PHK dengan cara paksa oleh Tergugat pada hari itu
juga. Karena Penggugat bingung, bercampur sedih dan tidak bisa
mempercayai berita ini, akhirnya Penggugat tidak bersedia
do
gu
lik
11. Penggugat sempat berpikir, apakah PHK ini terkait dengan eksistensi
Penggugat dalam menjalankan kegiatan organisasi serikat pekerja
m
ub
sebelumnya ? atau karena ada sebab yang lain ? kalau karena efisiensi,
efisiensi yang mana ? atau apakah karena kesalahan data saja ?;
ka
Pengurus DPP FSP Farkes R dengan didampingi oleh dua orang PUK
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Farkes R berlangsung di ruang serba guna Dinas Tenaga Kerja Dan
R
Transmigrasi Kabupaten Bekasi;
si
13. Dalam pertemuan tersebut Penggugat meminta dan menyerahkan
ne
ng
sepenuhnya kepada pengurus DPP FSP Farkes R untuk mewakili atau
menunjuk wakil bagi Penggugat dalam menyelesaikan perselisihan ini,
do
gu dan saat itu Pengurus DPP FSP Farkes R menyatakan siap dan akan
segera melakukan upaya hukum sesuai dengan kapasitas yang dimiliki;
14. Untuk memastikan rasa penasaran atas alasan Tergugat melakukan PHK
In
A
tersebut, Tanggal 14 Februari 2013, Penggugat datang kepada Tergugat
(PT. Tempo Scan Pacific Tbk) untuk bekerja seperti biasa dengan
ah
lik
harapan bahwa PHK tersebut hanya karena kesalahan data saja. Sempat
terjadi pertemuan dan dialog antara Penggugat dengan Perwakilan
am
ub
Tergugat. Dalam dialog dan pertemuan tersebut Penggugat tetap
berusaha meminta agar bisa bekerja kembali. Permintaan Penggugat ini
ep
tidak bisa dipenuhi oleh Perwakilan Tergugat, dan Penggugat sudah tidak
k
R
15. Karena sudah mendapat kepastian langsung dari perwakilan Tergugat
si
bahwa Tergugat tidak mengijinkan lagi Penggugat bekerja kembali,
ne
ng
do
gu
lik
ub
harus memberi upah baru untuk Penggugat. Jangankan upah baru, upah
ah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap ketentuan hukum yang berlaku sebagaimana sudah dijelaskan
R
dalam bagian alasan gugatan poin 7;
si
18. Bahwa alasan Penggugat menolak dengan keras untuk di PHK oleh
ne
ng
Tergugat adalah sebagai berikut:
a. Pada saat PHK tersebut diputuskan oleh Tergugat untuk diberlakukan
do
gu kepada Penggugat, penggugat tidak bekerja pada line Sudrex dan produk
Neo Rheumacyl melainkan berada pada line dan produk yang lain yaitu
pada bagian BDFT (Bodrex Flu Dan Batuk) atau pack sekunder Line atas
In
A
(lantai 2);
b. Berikut sejarah penempatan pada bagian pekerjaan yang dilakukan oleh
ah
lik
Penggugat semenjak masuk bekerja di PT. Tempo Scan Pacific Tbk. pada
tanggal 24 Februari 2006 sampai dengan munculnya putusan PHK dari
am
ub
Tergugat pada Tanggal 12 Februari 2013;
⇒ Penggugat pertama kali bekerja di PT. Tempo Scan Pacific Tbk. pada
ep
tanggal 24 Februari 2006 pada bagian Bodrex dan NRDB di lantai 1
k
R
Oktober 2009);
si
⇒ Setelah itu Penggugat tetap berada pada bagian tersebut namun diposisi
ne
ng
do
atas, namun berpindah posisi pada pekerjaan ngepak (packer) line
gu
Bodrex Flu dan Batuk Lantai 2 sampai dengan adanya putusan PHK oleh
Tergugat pada tanggal 12 Februari 2013;
In
A
lik
ub
ep
19. Bahwa menurut keterangan Tergugat dalam Surat anjuran Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi pemerintah Kabupaten Bekasi Nomor 567 /
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sementara untuk Penggugat dari bulan November 2012 sampai bulan
R
Februari 2013 yang pada bulan Februari 2013 pekerjaan yang sifatnya
si
sementara itupun akhirnya telah diselesaikan dan pekerjaan yang
ne
ng
sementara tidak tersedia lagi adalah alasan yang di buat-buat, hal ini bisa
dibuktikan dari posisi Penggugat bekerja sejak bulan September 2012
do
gu sampai putusan PHK dikeluarkan oleh Tergugat tidak pernah berubah /
tidak berpindah tempat atau tidak berganti pekerjaan;
20. Area kerja dan jenis pekerjaan yang selama ini tempat Penggugat
In
A
bekerja dan mengerjakan pekerjaannya sebelum dan sesudah adanya
PHK sepihak dari Tergugat kepada Penggugat, sampai hari ini masih ada
ah
lik
dan berlangsung seperti biasa, sehingga sangat jelas tidak terbukti
alasan Tergugat untuk melakukan PHK sepihak kepada Penggugat;
am
ub
21. Penggugat melalui kuasa Penggugat sudah melaporkan PHK sepihak ini
kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi Pada
ep
Tanggal 15 Februari 2013 dengan ditembuskan kepada beberapa
k
R
masalah ini, hal ini dilakukan oleh karena Penggugat sudah tidak diijinkan
si
lagi untuk bekerja di PT Tempo Scan Pacific Tbk semenjak tangggal 13
ne
ng
Februari 2013;
22. Tanggal 6 Maret 2013 Penggugat dan Tergugat memenuhi panggilan
Pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi. Dalam
do
gu
lik
ub
Mei 2013;
ep
24. Pendapat Mediator dalam surat anjuran Dinas Tenaga Kerja dan
ah
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kesesuaian antara fakta di lapangan dengan pertimbangan yang
R
digunakan Mediator dalam memberikan anjuran;
si
25. Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum dan peristiwa hukum yang konkret
ne
ng
yang disampaikan oleh Penggugat di atas (poin 1 sampai dengan 24),
dan berdasarkan Pasal 93 ayat (2) huruf f, Pasal 151 ayat (3) jo Pasal
do
gu 155 ayat (1,2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan yang dengan sengaja dilanggar oleh Tergugat
sebagaimana yang disebutkan di bawah ini:
In
A
Pasal 93 ayat (2) huruf f menyebutkan:
Apabila pekerja / buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah
ah
lik
dijanjikan tetapi pengusaha tidak mempekerjakannya, baik karena
kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
am
ub
pengusaha, maka pengusaha diwajibkan membayar upah;
Pasal 151 ayat (3) menyebutkan:
ep
Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2 ) benar-
k
R
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh
si
penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.
ne
ng
do
gu
lik
26. Berdasarkan ketentuan Pasal 151 ayat (3) jo Pasal 155 ayat (1,2) jo
Pasal 93 ayat (2) huruf f UU No 13 Tahun 2003 Tentang
m
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
27. Untuk besaran Gaji/Upah dan tunjangan lainnya yang biasa diterima oleh
R
Penggugat dari Tergugat setiap bulannya adalah:
si
a. Gaji Pokok sesuai dengan slip terakhir bulan Januari 2013 Rp2.402.400,-
ne
ng
(dua juta empat ratus dua ribu empat ratus rupiah);
b. Lain-lain sesuai dengan slip gaji terakhir bulan Januari 2013 Rp225.000,-
do
gu (dua ratus dua puluh lima ribu rupiah);
c. Total Gaji pokok dan Lain-lain sesuai slip gaji terakhir bulan Januari 2013
untuk setiap bulannya adalah Rp2.627.400;- (dua juta enam ratus dua
In
A
puluh tujuh ribu empat ratus rupiah);
28. Dengan demikian, Gaji/Upah Penggugat untuk bulan Februari sampai
ah
lik
dengan Juni 2013 yang sudah terlewatkan yang belum dibayarkan oleh
Tergugat kepada Penggugat harus dibayarkan oleh Tergugat kepada
am
ub
Penggugat dengan cara dirapel dengan jumlah Rp 2.627.400,- X 5 =
Rp13.137.000,- ( tiga belas juta seratus tiga puluh tujuh ribu);
ep
29. Oleh karena sudah jelas bahwa Tergugat tidak melakukan kewajibannya
k
R
selanjutnya Gaji/Upah Penggugat bulan Juli 2013 sampai dengan bulan-
si
bulan selanjutnya selama proses hukum berjalan sampai dengan adanya
ne
ng
do
gu
perselisihan ini dan secara rutin untuk setiap bulan sesuai dengan
tanggal penerimaan Gaji/Upah kepada Penggugat sebesar Rp2.627.400,-
In
A
(dua juta enam ratus dua puluh tujuh ribu empat ratus rupiah)
sebagaimana juga telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 2
ah
lik
ub
30. Bahwa dalam upaya yang dilakukan oleh Penggugat untuk mengurus
penyelesaian perselisihan ini, Penggugat telah mengeluarkan sejumlah
ka
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Biaya-biaya transportasi dan akomodasi local yang akan dikeluarkan
R
untuk keperluan sidang perkara ini sampai dengan upaya hukum
si
terakhir yang besarnya diperkirakan sebesar Rp15.000.000,- (sepuluh
ne
ng
juta rupiah);
d. Total biaya yang dikeluarkan Penggugat untuk mengurus penyelesaian
do
gu perselisihan ini sebesar Rp 19.000.000,-;
Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung Yang
In
A
Terhormat yang memutus perkara ini agar dapat memutuskan sebagai berikut :
PRIMAIR:
ah
lik
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya;
2. Menjatuhkan putusan sela pada saat persidangan pertama atau kedua
am
ub
sebagaimana ketentuan Pasal 96 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004
Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dengan isi putusan
ep
sebagai berikut:
k
R
Februari smpai dengan Juni 2013 yang sudah terlewatkan yang belum
si
dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat dengan cara dirapel dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Biaya-biaya transportasi dan akomodasi lokal yang akan dikeluarkan
R
untuk keperluan sidang perkara ini sampai dengan upaya hukum terakhir
si
yang besarnya diperkirakan sebesar Rp15.000.000,- (lima belas juta
ne
ng
rupiah);
6. Menyatakan bahwa putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun
do
gu ada upaya verzet, banding, kasasi, perlawanan dan atau peninjauan kembali;
7. Demi terjaminnya perlindungan terhadap hak-hak Penggugat, maka apabila
pihak Tergugat Lalai untuk melaksanakan kewajibannya sebagaimana
In
A
tuntutan primair Penggugat poin 4, Kiranya Majelis Hakim mengenakan
kepada Tergugat dwangsom (uang paksa) sebesar Rp 500.000,- untuk
ah
lik
keterlambatan setiap harinya semenjak putusan ini dibacakan dan sampai
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, untuk diberikan kepada Penggugat
am
ub
sebagai jaminan bagi Penggugat agar pihak Tergugat mau tidak mau harus
melaksanakan putusan Majelis Hakim;
ep
8. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dari perkara
k
ini;
ah
R
SUBSIDAIR
si
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(dua juta empat ratus dua ribu empat ratus rupiah) = Rp14.414.400,-
R
(empat belas juta empat ratus empat belas ribu empat ratus rupiah);
si
6. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
ne
ng
7. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp319.000,- (tiga
ratus sembilan belas ribu rupiah);
do
gu Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Bandung tersebut telah diucapkan dengan hadirnya Kuasa
Penggugat dan kuasa Tergugat pada tanggal 3 Desember 2013, terhadap
In
A
putusan tersebut, Tergugat melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 13 Desember 2013 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 19
ah
lik
Desember 2013 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor
54/Kas/G/2013/PHIPN.Bdg., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Hubungan
am
ub
Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, permohonan tersebut disertai
dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/
ep
Hubungan Industrial Bandung pada tanggal 30 Desember 2013;
k
R
tanggal 8 Januari 2014 kemudian Penggugat mengajukan kontra memori kasasi
si
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ne
ng
do
gu
lik
Keberatan Pertama
Judex Facti melakukan kekeliruan yang fatal dalam menjatuhkan putusan a quo
m
ub
ep
Termohon Kasasi.
1. Judex Facti telah melakukan kekeliruan yang fatal dalam menjatuhkan
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Di dalam petitum angka 2 Putusan a quo disebutkan:
R
“2.Menghukum Tergugat PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk untuk
si
mempekerjakan kembali Penggugat Sri Warsiti di bagian Pack
ne
ng
Sekunder”;
Jika merujuk pada petitum gugatan sebagaimana dapat dilihat pada
do
gu halaman 9 Putusan a quo, Termohon Kasasi tidak pernah meminta di
dalam petitum Gugatannya untuk dipekerjakan kembali di bagian pack
sekunder. Dengan demikian secara legal formil isi dari petitum Nomor 2
In
A
Putusan a quo bersifat ultra petitum partium yang jelas-jelas melanggar
ketentuan Pasal 178 ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat (3) RBG dan Pasal 50
ah
lik
Rv yang juga mengikat peradilan hubungan industrial berdasarkan
ketentuan Pasal 57 Undang-Undang Nomor 2/2004;
am
ub
2. Mantan Hakim Agung Bpk. M. Yahya Harahap, SH dalam bukunya “Hukum
Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembutian dan
ep
Putusan Pengadilan” menjelaskan mengenai larangan ultra petitum partium
k
R
”Asas lain, digariskan pada Pasal 178 ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat (3) RBG
si
dan Pasal 50 Rv. Putusan tidak boleh mengabulkan melebihi tuntutan yang
ne
ng
do
gu
meskipun hal itu dilakukan hakim dengan iktikad baik (good faith) maupun
sesuai dengan kepentingan umum (public interest). Mengadili dengan cara
ah
lik
ub
ep
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“melarang hakim mengabulkan hal-hal yang tidak diminta atau melebihi dari
R
apa apa yang diminta”;
si
“putusan harus dibatalkan, karena putusan Pengadilan Tinggi mengabulkan
ne
ng
ganti rugi yang tidak diminta dalam gugatan”;
3. Mengapa hanya penambahan kalimat “di bagian pack sekunder” saja
do
gu menjadi sedemikian pentingnya sehingga haruslah dinyatakan telah
melanggar asas ultra petitum partium? Sebagaimana telah diuraikan dalam
bagian Latar Belakang di atas, kembali Pemohon Kasasi memohon
In
A
perhatian Judex Juris bahwa permasalahan yang justru menjadi esensi
dalam perkara a quo adalah:
ah
lik
a. apakah benar Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi adalah di bagian pack
sekunder saja tanpa “embel-embel” di unit/bagian apa dari proses pack
am
ub
sekunder itu sendiri sehingga petitum dalam Putusan a quo sudah tepat?;
b. apakah benar Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi di bagian pack sekunder
ep
untuk jenis produk Sudrex, Neo Rheumacyl maupun Bodrex Flu dan
k
Batuk sudah tidak ada lagi sehingga tindakan PHK oleh Pemohon Kasasi
ah
R
terpaksa harus dilakukan (karena pekerjaan tersebut sudah tidak ada)?;
si
Permasalahan-permasalahan hukum di atas sebagaimana sudah
ne
ng
do
gu
Bodrex Flu dan Batuk sudah tidak ada lagi karena terjadinya
penyederhanaan proses pengemasan; dan hal ini justru menjadi sangat
In
A
lik
Kasasi ini;
Selain itu, akan muncul konsekwensi hukum lainnya atas kekeliruan
m
ub
petitum Putusan a quo ini yaitu apabila Pemohon Kasasi harus mengikuti
secara gramatikal isi petitum Putusan a quo tersebut, maka Termohon
ka
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dan jenis pekerjaan pada bagian Pack Sekunder yang masih ada untuk
R
produk-produk lainnya telah terisi dengan pekerja lainnya, sehingga akan
si
muncul konsekwensi hukum:
ne
ng
a. Apakah Pemohon Kasasi harus “menggusur” dan melakukan PHK
terhadap 1 (satu) orang pekerja lainnya demi harus melaksanakan isi
do
gu Putusan a quo yang jelas-jelas melanggar asas ultra petitum partium
ini? atau
b. Apakah Pemohon Kasasi harus menghidupkan kembali proses
In
A
pengemasan secara manual yang sebelumnya telah disederhanakan,
demi harus melaksanakan isi Putusan a quo yang mengandung
ah
lik
kekeliruan untuk kepentingan seorang Termohon Kasasi? Hal mana
akan membawa dampak beban finansial yang berat bagi Pemohon
am
ub
Kasasi dan mencederai rasa keadilan tidak saja bagi Pemohon Kasasi
namun juga bagi para pekerja Pemohon Kasasi;
ep
4. Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka secara legal formil isi
k
R
asas ultra petitum partium dan karenanya sudah sepatutnya untuk
si
dibatalkan oleh Judex Juris yang Terhormat;
ne
ng
do
Keberatan Kedua
gu
Judex Facti tidak menerapkan ketentuan hukum dengan benar dengan tidak
mempertimbangkan bahwa Pemohon Kasasi telah berupaya untuk menghindari
In
A
PHK sesuai ketentuan Pasal 151 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, namun demikian tindakan PHK terhadap 86
ah
lik
ub
5. Judex Facti telah keliru dalam menjatuhkan Putusan a quo karena tidak
mempertimbangkan ketentuan Pasal 151 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13
ka
ep
es
baik berupa alat bukti tertulis maupun keterangan saksi-saksi fakta yang
M
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi adalah di salah satu bagian dari
R
proses pekerjaan Pack Sekunder untuk produk Sudrex, Neo
si
Rheumacyl;
ne
ng
b. Dengan adanya penyederhanaan proses produksi dan penyederhanaan
kemasan yang sudah diakui sebagai fakta pula oleh Judex Facti dalam
do
gu pertimbangan hukumnya, maka Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi
(bagian Pack Sekunder untuk produk Sudrex dan Neo Rheumacyl)
menjadi tidak ada lagi;
In
A
c. Karena tidak adanya lagi Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi maupun
proses dan jenis pekerjaan Pack Sekunder lainnya untuk produk Sudrex
ah
lik
dan Neo Rheumacyl yang menjadi tempat bekerja Termohon Kasasi
dan 85 (delapan puluh lima) orang lainnya, maka Pemohon Kasasi tidak
am
ub
serta merta melakukan PHK melainkan sebisa mungkin
“memperbantukan” ke 86 (delapan puluh enam) pekerja tersebut
ep
(termasuk Termohon Kasasi) ke proses dan jenis pekerjaan Pack
k
R
penyederhanaan proses produksi atau penyederhanaan kemasan
si
(dengan syarat bahwa proses dan jenis pekerjaannya harus sama dan
ne
ng
do
gu
“diperbantukan” yaitu untuk produk Bodrex Flu dan Batuk juga sudah
tidak ada lagi antara lain juga karena penyederhanaan kemasan yang
In
A
lik
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak adanya lagi pekerjaan tersebut mengada-ada, mengapa Serikat
R
Pekerja tidak melakukan protes kepada Pemohon Kasasi dan malah
si
menyerahkan keputusan menerima atau tidaknya PHK kepada para
ne
ng
pekerja itu sendiri? Mengapa Serikat Pekerja malah menyatakan
memahami dan menerima penjelasan Pemohon Kasasi?;
do
gu 6. Dengan telah dibuktikannya hal-hal sebagaimana diuraikan di atas dalam
proses persidangan tingkat pertama, maka seharusnya Judex Facti dapat
mempertimbangkan bahwa Pemohon Kasasi telah menerapkan ketentuan
In
A
Pasal 151 ayat 1 Undang-Undang Nomor 13/2003 sebelum melakukan PHK
terhadap Termohon Kasasi dan oleh karenanya PHK yang telah dilakukan
ah
lik
oleh Pemohon Kasasi terhadap Termohon Kasasi dapat dibenarkan karena
telah memenuhi persyaratan dan kaidah yang ditetapkan oleh Undang-
am
ub
Undang Nomor 13/2003;
7. Judex Facti mengabaikan fakta yang sangat penting di dalam perkara a quo
ep
yang berujung pada kekeliruan dalam penerapan konstruksi hukum yang
k
R
(delapan puluh lima) orang (dari keseluruhan 86 (delapan puluh enam)
si
orang) yang mengalami PHK dapat menerima penjelasan dan alasan
ne
ng
Pemohon Kasasi untuk melakukan PHK terhadap mereka (Bukti T-10A s/d
T-10Z, T 10 Aa sampai dengan T-10 Az, T-10 Ba sampai dengan T-10 Bz
dan T-10 Ca sampai dengan T-10 Cg dan Bukti T-11). Namun hanya 1 orang
do
gu
yaitu Pemohon Kasasi yang tidak mau menerima penjelasan tersebut (atau
tidak memahami?) Kekeliruan yang dilakukan oleh Judex Facti terdapat
In
A
lik
ub
ep
Tbk (SP FARKES-R) dan wakil serikat pekerja PT. TSP Tbk (SP-PT TSP
R
es
T-3A dan T-3B) maka sikap Penggugat yang ingin tetap bekerja kembali
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak menyalahi hukum karena sesuai dengan ketentuan Pasal 151 ayat
R
(1) Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 menegaskan “pengusaha,
si
pekerja, serikat pekerja/buruh dan pemerintah dengan segala upaya
ne
ng
harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja”,
sehingga bukti (Bukti T-10A s/d T-10Z, T 10 Aa sampai dengan T-10 Az,
do
gu T-10 Ba sampai dengan T-10 Bz dan T-10 Ca sampai dengan T-10 Cg
dan Bukti T-11) tidak mengikat bagi Penggugat yaitu harus mengikuti
diputuskan hubungan kerjanya terbukti mayoritas satu group dengan
In
A
Penggugat tidak diputuskan hubungan kerja);
Mohon perhatian Judex Juris yang terhormat bahwa seluruh
ah
lik
pertimbangan Judex Juris inilah yang memiliki kekeliruan yang sangat
fatal karena tidak seusai dengan penerapan hukum untuk dapat
am
ub
dilakukannya proses PHK sebagaimana diatur dalam Pasal 151 ayat 1
Undang-Undang Nomor 13/2003 dan tidak sesuai dengan fakta
ep
persidangan sendiri karena bertentangan dengan bukti-bukti yang diakui
k
R
bersengketa sebagaimana diuraikan dalam point 5 di atas. Oleh karena
si
itu, kekeliruan yang fatal ini beralasan hukum untuk diperbaiki oleh Judex
ne
ng
do
penyederhanaan proses produksi maupun penyederhanaan kemasan yang
gu
berujung tidak adanya lagi Jenis Pekerjaan Termohon Kasasi pada bagian
Pack Sekunder untuk jenis produk yang selama ini ditangani oleh 85
In
A
lik
ub
dahulu kondisi ini kepada 2 (dua) organisasi Serikat Pekerja yang ada di
Pemohon Kasasi bahwa pekerjaan ke 86 (delapan puluh enam) pekerja ini
ka
ep
sudah tidak ada lagi dan mereka juga sudah tidak dapat diperbantukan lagi
ke bagian Pack Sekunder untuk jenis produk yang lainnya sehingga langkah
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adanya lagi pekerjaan pack sekunder untuk ke 86 orang tersebut (termasuk
R
Termohon Kasasi) dan 85 (delapan puluh lima) orang rekan kerja Termohon
si
tersebut telah menerima semua hak-hak mereka sebagaimana ditetapkan
ne
ng
oleh Undang-Undang Nomor 13/2003 dan Pemutusan Hubungan Kerja
tersebut telah didaftarkan pula di Pengadilan Hubungan Industrial
do
gu sebagaimana disyaratkan oleh Undang-Undang Nomor 13/2003;
10.Selain itu, apabila alasan Pemohon Kasasi adalah bohong dan mengada-
ngada semata, mengapa Mediator Disnakertrans Kabupaten Bekasi juga
In
A
menganjurkan dilakukan PHK terhadap Termohon Kasasi dengan
mengeluarkan Surat Anjuran Nomor 567/1757/HI-Syaker/V/2013 tanggal 8
ah
lik
Mei 2013 (Bukti- T 5). Artinya, setidak-tidaknya sudah ada 2 (dua) saringan/
filter apabila alasan Pemohon Kasasi ini adalah alasan yang mengada-ada
am
ub
dan merupakan pembohongan bagi para pekerja Pemohon Kasasi (termasuk
Termohon Kasasi) yaitu:
ep
a. 2 (dua) organisasi Serikat Pekerja yang berada di Pemohon Kasasi
k
yang dapat menerima alasan dan penjelasan PHK yang dilakukan oleh
ah
R
Pemohon Kasasi; dan
si
b. Mediator pada Disnakertrans Kabupaten Bekasi;
ne
ng
do
gu
maka jelas Putusan a quo dijatuhkan dengan pertimbangan yang tidak cukup
sehingga patut untuk dibatalkan dan dipertimbangkan kembali oleh Judex
In
A
lik
Hubungan pekerjaan yang sudah tidak harmonis lagi diantara Pemohon Kasasi
dan Termohon Kasasi dengan adanya pengajuan gugatan ini seharusnya turut
m
ub
ep
12. Judex Facti juga melakukan kekeliruan dengan mengabaikan prinsip hukum
dan “roh” dari Undang-Undang Nomor 2/2004sebagaimana tertuang dalam
ah
es
2/2004yaitu:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“Hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan perlu
R
diwujudkan secara optimal sesuai dengan nilai-nilai pancasila”;
si
“Hubungan antara pengusaha dengan pekerja didasari karena adanya
ne
ng
kesepakatan untuk mengikatkan diri dalam suatu hubungan kerja, dalam hal
salah satu pihak tidak menghendaki untuk terikat hubungan kerja, maka sulit
do
gu bagi para pihak untuk mempertahankan hubungan yang harmonis, maka
diperlukan jalan keluar yang terbaik bagi kedua belah pihak untuk
menentukan bentuk penyelesaiannya”;
In
A
Hubungan/perikatan antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi didasari
kesepakatan untuk mengikatkan diri dalam suatu hubungan kerja secara
ah
lik
sukarela, dalam hal salah satu Pihak tidak menghendaki lagi untuk terikat
dalam hubungan kerja tersebut, maka akan sulit untuk dapat
am
ub
mempertahankan hubungan kerja yang harmonis di kemudian hari.
Perselisihan hubungan industrial antara Pemohon Kasasi dan Termohon
ep
Kasasi dalam perkara a quo, seharusnya dipertimbangkan baik oleh Judex
k
Facti, karena telah secara tegas dan nyata terbukti bahwa hubungan kerja
ah
R
antara Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi sudah tidak harmonis dan
si
sudah sepantasnya untuk dilakukan pengakhiran hubungan kerja, karena
ne
ng
do
gu
lik
“dalam hal hubungan antara pengusaha dan pekerja sudah sedemikian rupa
tidak mungkin dapat dilanjutkan, maka dapat dipertimbangkan bahwa PHK
m
ub
dapat dilakukan”
Prinsip Hukum sebagaimana diuraikan di atas telah secara jelas dan nyata
ka
ep
es
maupun pekerja;
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
14. Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka Pemohon Kasasi dengan segala
R
kerendahan hati memohon kepada Judex Juris untuk memperbaiki
si
kekeliruan pada pertimbangan hukum maupun Putusan a quo dari Judex
ne
ng
Facti sebagaimana telah diuraikan di atas demi menjamin kepastian hukum
dan keadilan bagi para pengusaha bahwa sistem peradilan tidak
do
gu mencampuri bagaimana pengusaha harus menjalankan operasi usahanya,
karena beban finansial apapun untuk kelanjutan usaha pengusaha adalah
tanggung jawab pengusaha sepenuhnya. Hal ini sangat penting serta akan
In
A
mempengaruhi apakah pengusaha tetap akan melakukan investasi di
Indonesia karena apabila terjadi turunnya tingkat investasi maka secara
ah
lik
otomatis akan berdampak pada lapangan kerja bagi pekerja yang akan
berkurang juga;
am
ub
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah
Agung berpendapat:
ep
Bahwa keberatan kasasi dapat dibenarkan karena Judex Facti telah salah
k
R
1. Bahwa Judex Facti tidak mempertimbangkan
si
bukti P-5/T-3A/T-3B secara benar bahwa dengan
ne
ng
do
penyederhanaan otomatisasi produk dan dalam
gu
lik
ub
ep
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat dengan Tergugat beralasan untuk
R
diputus;
si
3. Bahwa terhadap pemutusan hubungan kerja
ne
ng
tanpa adanya kesalahan pekerja maka patut dan
adil mendapat uang pesangon 2 (dua) kali
do
gu ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan
masa kerja dan uang pengganti hak sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan ayat (4)
In
A
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003;
Dengan demikian hak-hak yang diperoleh Penggugat dengan masa kerja 4
ah
lik
(empat) tahun tetapi kurang dari 5 (lima) tahun dan upah terakhir Rp2.402.000,-
adalah:
am
ub
- Uang Pesangon : 2 x 5 x Rp 2.402.000,- = Rp 24.024.000,-
- Uang Penghargaan Masa Kerja : 2 x Rp 2.402.000,- = Rp 4.804.000,-
ep
- Uang Penggantian Hak :15% x Rp 28.828.800,- = Rp 4.324.320,-
k
R
Jumlah………………………………………… Rp 35.008.720,-
si
(tiga puluh lima juta delapan ribu tujuh ratus dua puluh Rupiah);
ne
ng
do
gu
lik
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta Rupiah), sebagaimana ditentukan
m
ub
ep
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3
R
Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
si
M E N G A D I L I :
ne
ng
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT. TEMPO
SCAN PACIFIC TBK, tersebut;
do
gu Membatalkan putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Bandung Nomor 69/G/2013/PHI/PN.Bdg tanggal 03 Desember 2013;
MENGADILI SENDIRI :
In
A
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat putus;
ah
lik
3. Menghukum Tergugat membayar hak-haknya kepada Penggugat
sebesar Rp35.008.720,00 (tiga puluh lima juta delapan ribu tujuh ratus
am
ub
dua puluh Rupiah);
4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
ep
Membebankan biaya perkara kepada Negara;
k
ah
R
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
si
pada Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2014 oleh Dr. H.
ne
ng
SUPANDI, SH., M.H.um., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. FAUZAN, SH., MH., dan Dr. HORADIN
do
SARAGIH, SH., MH., Hakim-Hakim Ad Hoc PHI, masing-masing sebagai
gu
Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-anggota tersebut dan oleh
In
A
NAWANGSARI, SH, MH., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para pihak.
ah
lik
Anggota-anggota, K e t u a,
Ttd/ Dr.FAUZAN, S.H., M.H. Ttd/ Dr.H.SUPANDI, S.H., M.Hum.
m
ub
ep
Panitera Pengganti
ah
es
M
ng
Untuk Salinan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mahkamah Agung R.I.
a.n. Panitera
si
Panitera Perdata Khusus
ne
ng
Rahmi Mulyati, SH.MH
do
gu NIP : 19591207 1985 12 2 002
In
A
ah
lik
am
ub
ep
k
ah
si
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28