Laporan Praktikum 2ipba
Laporan Praktikum 2ipba
DISUSUN OLEH:
NIM : 19312244015
B. TUJUAN
Menghitung nilai massa jenis air pada berbagai kondisi
C. DASAR TEORI
D. ALAT AN BAHAN
1. Bejana
2. Pipet tetes
3. Gelas plastik
4. Kotak plastik (bejana plastik)
5. Balok kayu (benda lain yang memiringkan kotak)
6. Garam dapur (10 g untuk setiap 100 ml.
E. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1
Mengisi kotak plastik dengan air dingin sedalam 10 cm.
Membuat larutan air garam dengan air dingin (10 g untuk setiap 100 mL) pada
bejana
Perlahan-lahan menuangkan larutan air garam dingin pada air dingin pada kotak plastik
Kegiatan 2
Perlahan-lahan meneteskan pewarna sebanyak 1 tetes pada tiap-tiap kotak kaca yang berbeda
temperaturnya tadi.
Mengamati dan mendokumentasikan apa yang terjadi pada tiap kotak kaca kemudian mencatat
data hasil.
Kegiatan 3
Mengosongkan dan bilas sampai bersih kotak plastik.
Menempatkan balok kayu atau benda lain pada salah satu bagian kotak untuk memiringkan
kotak tersebut.
Mengisi kotak plastik dengan air hangat sedalam 3 cm pada bagian yang ditinggikan.
Menambahkan pewarna makanan dengan pipet pada bejana yang berisi air dingin.
Perlahan-lahan menuangkan air dingin berwarna kedalam air hangat pada kotak plastik dari
bagian yang lebih tinggi.
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
G. PEMBAHASAN
LAMPIRAN
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan suhu dan kadar garam
air dapat menyebabkan arus. Untuk mendemostrasikan perbedaan suhu memiliki pengaruh
terhadap arus dapat dilakukan seperti pada percobaan berikut :
1. Pada kegiatan 2, air dingin berwarna dituangkan ke dalam air hangat. Gejala
yang terjadi pada kegiatan 2 yaitu daerah penuangan berwarna hijau, kecepatan
penyebaran sedang, dan daerah penyebarannya dari bawah, atas, menyebar ke
segala arah.
2. Pada kegiatan 3, air dingin berwarAna dituangkan ke dalam air hangat.
Gejala yang terjadi adalah daerah penuangan berwarna hijau, kecepatan
penyebaran melalui dasar air, lalu menuju ke tempat yang lebih rendah, dan
menyebar ke tempat yang lebih tinggi dengan kecepatan cepat.
1. Manakah yang kerapatannya lebih besar, air segar atau larutan garam?
Mengapa demikian? Jawab : Larutan garam memiliki kerapatan yang lebih besar dari air
segar, hal ini dikarenakan salinitas (kadar garam) yang terkandung dalam larutan garam
menjadikan larutannya memiliki zat terlarut. Semakin banyak zat terlarut maka partikel-
partikelnya semakin banyak dan semakin rapat. Densitas berbanding lurus dengan
salinitas (kadar garam).
2. Manakah yang kerapatannya lebih besar, air dingin atau air hangat? Mengapa
demikian? Jawab : Air dingin memiliki densitas (kerapatan) yang lebih besar dari air
hangat. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu, maka partikel-partikel penyusun air
bergerak semakin cepat dan jarak antar partikelnya semakin regang.
3. Apa yang terjadi apabila air yang memiliki kerapatan yang berbeda
bercampur? Bagaimana konsep ini diterapkan dalam arus laut dalam? Jawab : Ketika air
yang memiliki kerapatan yang berbeda bercampur, akan terjadi pergerakan komponen
massa secara horizontal dan vertikal untuk mencapai kesetimbangan. Pergerakan massa
ini dari densitas tinggi ke densitas rendah. Jika hal ini berlaku untuk arus dalam yang
terisolasi dibawah area pynocline maka arus yang terjadi hanya dipengaruhi oleh
perbedaan densitas saja.
J. DAFTARPUSTAKA
LAMPIRAN