1
Richardo Betteng
2
Damayanti Pangemanan
3
Nelly Mayulu
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
3
Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Abstract: Diabetes mellitus type 2 is the most common form of diabetes. Approximately 9.7
million women in the United States were diagnosed with diabetes. Indonesia placed the sixth
biggest diabetics rank in the world. Diabetes mellitus type 2 often called as lifestyle diabetes
because besides hereditary factors, environmental factors such as age, obesity, insulin
resistance, diet, physical activity, and lifestyle may cause diabetes. This study aimed to analyze
the causes of type 2 diabetes mellitus in productive aged women. This research was conducted
using qualitative methods, which produce descriptive data in the form of writings based on
informant interviews. There were 10 informants in this study consist of women aged 20-65
years who live around the Wawonasa health centers area. Conclusion: The results of this study
were in the form of data from interviews about the risk factors of diabetes mellitus.
Keywords: diabetes mellitus type 2, productive aged women.
Abstrak: Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe diabetes yang paling umum di temukan.
Sekitar 9.7 juta wanita di Amerika terkena diabetes. Indonesia, masuk ke dalam peringkat 6
angka kejadian diabetes melitus terbanyak di dunia. Diabetes melitus tipe 2 sering juga di sebut
diabetes life style karena penyebabnya selain faktor keturunan, faktor lingkungan meliputi usia,
obesitas, resistensi insulin, makanan, aktifitas fisik, dan gaya hidup juga menjadi penyebab
diabetes melitus. Untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya diabetes melitus tipe 2 pada
wanita usia produktif. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, yang
menghasilkan data deskriptif berupa tulisan hasil wawancara pada informan. Informan dalam
penelitian ini adalah wanita berusia 20 – 65 tahun yang berdomisi di daerah kerja puskesmas
wawonasa berjumlah 10 orang. Simpulan: Hasil dari penelitian ini berupa data dari wawancara
tentang faktor faktor resiko diabetes melitus.
Kata kunci: diabetes melitus, wanita usia produktif.
Prevalensi diabetes melitus meningkat merujuk kepada kematian dari 7 orang dari
secara global teristimewa menjadi perhatian setiap 10 orang di negara berkembang.2
di negara Asia. Perkiraan secara global 366 Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe
juta individu yang diabetes melitus.1 diabetes yang paling umum di temukan pada
Penyakit tidak menular (PTM) terus pasien di bandingkan dengan diabetes
berlangsung dan menjadi masalah besar melitus tipe 1,diabetes gestasional dan,
kesehatan masyarakat di dunia yang diabetes tipe lain. Mayoritas pasien diabetes
bertanggung jawab terhadap kematian dan melitus tipe 2 tidak bergantung pada
kesakitan. PTM menjadi kematian dan insulin. Kelompok diabetes melitus ini
kecatatan di seluruh penjuru dunia. merupakan akibat dari kurang beresponnya
Perkiraan di tahun 2020 penyakit ini jaringan sasaran (otot, jaringan adiposa dan
404
Betteng, Pangemanan, Mayulu; Analisis faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes... 405
Kelurahan
Luas Jumlah Jumlah Kelurahan n
Wilayah Lingkungan Penduduk
(Km2) Katang Baru 2
Pria Wanita Jumlah
Ketang Karame 2
8,0 5 1.671 1.740 3.411
Baru
Karame 12,3 6 2.456 2.219 4.675
Wonasa 4
Wawonasa 21,0 6 1.886 1.966 3.852 Singkil 2
Singkil I 64,2 7 4.373 4.405 8.778
Total 10
Jumlah 105,5 24 10.386 10.330 20.716
Data sekunder
HASIL
Ketika ditanyakan mengenai sejak
Gambaran faktor resiko diabetes melitus kapan / umur berapa informan mengalami
tipe 2 obesitas, sebagian besar dari informan
Usia menjawab setelah mempunyai anak atau
berkeluarga. “waktu nona nona nyanda
Dalam penelitian ini, dari identitas bagini kita, kita pe brat waktu nona nona
informan didapatkan berusiausia termuda Cuma 45. Itu waktu kita 17 taong, sampe
dari informan adalah 36 tahun dan usia kita so kaweng tetap bagitu kita pe brat.
tertua adalah 61 tahun. Nanti abis kaweng baru nae tu brat”. ada
pula yang menjawab, “ waktu nona nona
badan kacili, nanti so berkeluarga kong ada
Tabel 6. Karateristik informan berdasarkan usia
ade baru nae. kira kira umur 25”. Dari
Informan Usia (Tahun) informan lain juga menjawab,”kita nanti pas
1 52 kaweng kong jadi basar, mulai melahirkan
2 55 anak pertama kong mulai nae badan”.
3 61 Makanan
4 39
Kepada kesepuluh Informan diajukan
5 43 pertanyaan berapa kali informan makan
6 53 dalam 1 hari, mayoritas dari informan
7 41 menjawab hanya 2 kali sehari. “kalo
8 36 makang kadang 2 kali, kadang 3 kali. Tu
smokol kwa cuma mo lia apa yang ada di
9 51
meja. Kalo ada kita smokol, kalo nyanda,
10 56 nyanda noh”. Jawaban lain juga di
ungkapkan informan lain, “kalo pagi so nda
ja smokol kita, lantaran so nd ja riki. Masih
Obesitas ja rasa kenyang, abis ja ba rasa rasa
makanan dang tu ja beking, nanti makang
Salah satu faktor resiko DM tipe 2 siang jam 12, deng nanti makang malam jam
adalah berat badan yang berlebih. Pada stenga 4, kalo nd riki makang sore makang
peneitian ini, faktor resiko DM tipe 2 malam noh jam 6”.
didapatkandengan menghitung indeks massa Ketika di tanyai mengenai berapa porsi
tubuh (IMT) informan. Berdasarkan kriteria yang anda habiskan sekali makan, jawaban
WHO (2000) berat badan seseorang dapat bervariasi pun muncul dari kesepuluh
diklasifikasikan berdasarkan indeks massa informan. Ada yang menjawab, “so nda
tubuh.(17) banya. Cuma sadiki sadiki komang.
408 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014, hlm. 404-412
Pokoknya 1 sondo mar nda foll”. Ada juga diberikan oleh kesepuluh informan ketika
yang menjawab, “kadang stegah porsi, ditanya mengenai apakah dalam berkativitas
kadang satu porsi, kalo skarang yang informan duduk dan berapa lama, ada yang
penting so makang so nda talalu doyan skali menjawab,”tergantung noh, tergantung baju
komang”. Informan lain juga menjawab, mo cuci”. Ada juga,”yah, kalo kita bobaso
“makang skarang Cuma ja 1 falo falo, so ja mulai jam 8 klar jam 10”, ada juga yang
tako makang banya”. menjawab “kalo ja momasa qt ja dudu 1-2
Ketika pertanyaan apa apa saja jenis jam ada. apalagi kalo beking kukis, 3-4 jam
makan yang dikonsumsi oleh informan, ada itu”. Ada pula informan yang
mayoritas informan menjawab, nasi, menjawab,”3 jam lebe ada. Cuma banya
lauknya ikan laut, dan sayur. Seperti deng ba ketik kw”.
jawaban salah satu informan,”hari hari Kepada informan ditanyakan apakah
makang nasi, kalo disini banya ubi, cm dalam beraktivitas informan berdiri, Berapa
jarang ja makang, bagitu le deng mie deng lama informan melakukan aktivitas,
roti. Kalo depe ikang ja pake ikang laut, jawaban yang berbeda beda pun muncul.
kalo sayor, sayor tumis dang, kangkong, Ada yang menjawab,”ada, ja ba strik dang, 3
wortel, gedi, kalo daong ubi ada. ja santang jam ada. kadang le lebe. Cuma kalo kita pe
dang”. Ada juga informan yang menjawab,” kaki so manucu baru kita dudu”. Ada juga
nasi tetap musti ada biar Cuma sadiki, tetap yang menjawab,”kalo badiri cuma ja ba
musti ada, mo maag kalo nda makang nasi. jemur dang, tarolah satu stenga jam”.
Kong ja makang pake ikang laut deng sayor Infoman lain juga ada yang menjawab,
ja tumis noh, kangkong, yah daun daun”. ”sementara momasa kita ja badiri, kira kira
Untuk pertanyaan buah apa saja yang satu jam”. Dengan singkat seorang informan
dikonsumsi informan, jenis apa dan berapa menjawab, “yah, Cuma nda lama noh.
banyak, respon dari informan pun kebanyak Tarulah satu jam, stenga jam. Cuma mo
menjawab setiap hari mereka mengonsumsi beking ikang deng sayor kwa”.
buah, yaitu pisang dan pepaya. Ungkap Respon terhadap pertanyaan, apakah
salah satu informan,”kalo buah banya kali, informan berolahraga teratur, jenis olahraga
pisang deng popaya”, Ada juga, “kalo buah apa, seberapa sering, dan berapa jam per
ja makang, ja ambe di kobong, ja ambe minggu. Jawab seorang informan, “yadoe,so
pisang deng popaya”. nda ada waktu for mo olahraga. cuam tu ja
bajalang dari pasar noh yang ja kita beking”.
Aktivitas fisik Ada yang menjawab,”so nyanda ada
waktu”. Jawab informan lain,”nyanda
Data yang didapat untuk aktivitas fisik
sering, cuma ada. laengkali cuma bajalang”.
dari kesepuluh informan, didominasi dengan
Ungkap innforman lainnya, “ada, 1 minggu
aktivitas memasak dan mencuci baju. 8
1 kali Ba bajalang, ada kalanya kalo kita
orang dari 10 informan menjawab demikian.
mulai jam 6 ja abis jam 8”. Namum ada pula
Aktivitas tersebut sehubungan dengan
yang menjawab,”ada, setiap hari. Berjalan,
pekerjaan dari kesepuluh informan yaitu ibu
paling paling tiap hari 1-2 jam ja bajalang”.
rumah tangga. 2 informan lainnya menjawab
Ada juga jawaban lain dari informan,”tiap
memiliki aktivitas bekerja kantoran setiap
hari kita, pas bangun pagi perenggangan 30
hari.
menit dulu baru ba angka dari koi”.
2 karena meningkatkan konsentrasi glukosa dan aktivitas Berat.30 Pada Penelitian yang
dalam darah. Riwayat pola makan yang dilakukan, kesepuluh informan memiliki
kurang baik juga menjadi faktor resiko aktifitas fisik yang beragam.
penyebab terjadinya DM pada wanita usia Dari penelitian, data yang dapat
produktif yang sering di ungkapkan oleh dikumpulkan dari informan, memiliki
informan. Makanan yang di konsumsi aktivitas utama memasak, mencuci, dan
diyakini menjadi penyebab meningkatnya bekerja sebagai pegawai negeri swasta
gula darah. Perubahan diet, seperti dimana berdasarkan tingkatan dari The
mengkonsumsi makanan tinggi lemak Netherland Nutrition Council, yang dikutip
menjadi penyebab terjadinya diabetes, dari Baecke, kedua aktivitas tersebut
terutama di daerah daerah.27 termasuk kedalam aktivitas ringan.31
Dari hasil wawancara, kesadaran akan
penyakit diabetes melitus tipe 2 yang Gaya hidup
diderita oleh informan dapat dilihat dari pola Saat ini, naiknya jumlah penderita
makannya yang berubah, dimana mayoritas obesitas dan perubahan gaya hidup
dari informan telah mengurangi waktu untuk menyebabkan semakin banyak orang yang
makan, maupun mengurangi porsi makan itu menderita diabetes tipe 2 ini, di usia yang
sendiri. Penambahan variasi sayur yang
masih muda. Bahkan,bisa terkena diabetes
dikonsumsi dan konsumsi buah setiap hari melitus tipe 2 di usia 25 tahun. Tetapi,
juga merupakan modifikasi pola makan
diabetes melitus tipe 2 ini bisa dicegah.
yang diterapkan para informan setelah
Pertama kali yang harus dilakukan untuk
terdiangnosis DM tipe 2.
mencegahnya adalah, menjaga makanan
Semua penderita diabetes harus yang dikonsumsi dan menjaga kesehatan
melakukan diet dengan pembatasan kalori,
fisik tubuh.
terlebih untuk penderita yang obesitas. Pakar penyakit DM Sidartawan
Pemilihan makanan harus dilakukan secara Soegondo berpendapat bahwa peningkatan
bijak dengan melaksanakan pembatasan jumlah penderita diabetes yang cukup tinggi
kalori, terutama pembatasan lemak total dan ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat
lemak jenuh untuk mencapai kadar glukosa yakni gerak fisik yang dilakukan. Gaya
dan lipid darah yang normal. Secara umum hidup seperti ini mudah menimbulkan
komposisi menu yang di rekomendasikan kegemukan. Dengan berat badan berlebih,
oleh WHO tahun 1990 terdiri 50-65% resiko seorang terkena diabetes juga
karbohidrat, 25-30% lemak, dan 10-20% semakin meningkat.32
protein.28 Selain kurangnya aktivitas fisik yang
dilakukan, konsumsi makanan beresiko,
Aktifitas fisik konsumsi alkohol dan rokok menjadi resiko
Aktifitas fisik dapat mengontrol gula diabetes melitus. Dari data hasil wawancara,
darah. Glukosa akan diubah menjadi energi didapatkan mayoritas dari informan tidak
pada saat berkatifitas fisik. Aktifitas fisik mengonsumsi alkohol dan merokok. Namun
mengakibatkan insulin semakin meningkat ada 1 orang yang mengonsumsi alkohol
sehingga kadar gula dalam darah akan dengan intensitas waktu jarang, dan 1 orang
berkurang. Pada orang yang jarang ber- dengan riwayat merokok
olahraga, zat makanan yang masuk kedalam
tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun dalam
SIMPULAN
tubuh sebagai lemak dan gula. Jika insulin
tidak mencukupi untuk mengubah glukosa Dari hasil penelitian tentang faktor
menjadi energi maka akan timbul DM.29 resiko penyebab terjadinya diabetes melitus
Rata-rata semua informan memiliki yang dilakukan pada wanita usia produktif
aktivitasnya masing-masing. Secara umum di Puskesmas Wawonasa periode 1
aktifitas fisik di bagi dalam tiga kategori, November – 29 Desember 2013 dapat
yaitu aktivitas Ringan, Aktivitas Sedang, disimpulkan sebagai berikut :
412 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014, hlm. 404-412
SARAN
1. Bagi Pihak Puskesmas
a. Diharapkan dapat memberi
penyuluhan dan pembinaan tentang
penyakit diabetes melitus kepada
masyarakat akan bahaya dan dampak
akibat penyakit diabetes melitus dan
arti pentingnya pola hidup sehat,
makanan yang bergizi agar terhindar
dengan penyakit diabetes melitus.
b. Diharapkan melakukan pemeriksaan
penyaringan dengan kriteria
Kelompok usia dewasa ( > 40
tahun), Kegemukan berat badan (kg)
>120% , Berat badan idaman atau
Indeks massa tubuh > 27(kg/m2),
Tekanan darah tinggi ( >140/90
mmHg), Riwayat keluarga DM,
Riwayar kehamilan dengan berat
badan bayi >4000 gram, Riwayat