Anda di halaman 1dari 7

Faktor Pendorong Dan Penghambat Dalam Proses Pengkajian

Khofifah Juniar Sari/181101071

Khofifahjuniarsari2016@gmail.com

Abstrak

Proses pengkajian adalah hal pertama dari proses keperawatan yang dilakukan secara
sistematis dengan mengumpulkan data individu secara komperhensif terkait aspek biologis,
psikologis, sosial, maupun spiritual. Dalam melakukan asuhan keperawatan yang
pertama ,yaitu pengkajian terkadang memiliki berbagai faktor yang dapat mendorong
maupun menghambat proses keperawatan tersebut. Tetapi perawat harus tetap bekerja secara
optimal dan maksimal dalam membuat asuhan keperawatan yang baik. Melakukan
pengkajian dengan baik dan benar dapat menunjukkan dan mendapat status kesehatan pasien
dengan baik dan akurat.

Kata kunci : pengkajian, asuhan keperawatan, faktor pendorong dan penghambat proses
pengkajian

Abstract

The assessment process is the initial stage of the nursing process which is carried out
systematically by collecting comprehensive individual data related to biological,
psychological, social, and spiritual aspects. In conducting the first nursing care, which is
assessment sometimes has various factors that can encourage or hinder the nursing process.
But nurses must continue to work optimally and optimally in making good nursing care.
Conducting studies properly and correctly can show and get the patient's health status
properly and accurately.

Keywords: assessment, nursing care, factors driving and inhibiting the assessment process
LATAR BELAKANG pasien, serta masalah pasien (Potter &
Perry, 2005). Asuhan profesional dituntut
Proses pengkajian adalah hal pertama dari
untuk dapat melaksanakan proses
proses keperawatan yang dilakukan secara
keperawatan dengan tepat dan benar.
sistematis dengan mengumpulkan data
Pemahaman mahasiswa terhadap proses
individu secara komperhensif terkait aspek
perawatan sangat penting, karena topik ini
biologis, psikologis, sosial, maupun
akan menjadi bagian yang amat penting
spiritual.Perawat sebagai suatu profesi
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
yang merupakan bagian dari tim kesehatan
Perbedaan asuhan yang profesional dengan
bertanggung jawab membantu klien
asuhan tradisional terletak pada
(Haryanto, 2007). Perawat membantu klien
penggunaan proses keperawatan.
melalui pelaksanaan proses keperawatan.
Kemampuan perawat dalam menerapkan
Proses keperawatan merupakan suatu
proses keperawatan dalam asuhannya
kerangka berpikir yang digunakan perawat
sudah tidak dapat ditawar lagi apabila ia
untuk melaksanakan fungsi dan tanggung
meyakini bahwa asuhannya adalah asuhan
jawabnya secara mandiri. . Proses
yang profesional (Rohmah, N dan Walid,
keperawatan merupakan metode ilmiah
S. 2009). Tahap pertama dari proses
yang dipakai dalam memberikan asuhan
keperawatan adalah pengkajian (Hidayat,
keperawatan yang profesional. Perawat,
2002).Tahap pengkajian dari proses
dimana saja ia bertugas, menghadapi klien
keperawatan merupakan proses dinamis
dengan segala macam kasus, dan melayani
yang terorganisasi yang meliputi tiga
klien pada semua tingkat usia juga harus
aktivitas dasar yaitu : pertama,
menggunakan proses keperawatan.
mengumpulkan data secara sistematis;
Perawat diharapkan memahami tentang
kedua , memilah dan mengatur data yang
konsep proses keperawatan dan mampu
dikumpulkan; dan ketiga,
menerapkan serta menyusunannya dalam
mendokumentasikan data dalam format
sebuah dokumen status kesehatan klien.
yang dapat dibuka kembali. Pengumpulan
Hampir 50% perawat tidak melakukan
dan pengorganisasian data harus
tahap pengkajian terhadap kebutuhan
menggambarkan dua hal yaitu : 1. Status
tersebut. Dan sering sekali hanya berfokus
kesehatan pasien. 2. Kekuatan pasien dan
kepada pengkajian TTV (tanda-tanda vital)
masalah kesehatan yang dialami ( aktual
dan pengkajian fisik. Padahal pengkajian
atau risiko/potensial). Dalam membuat
merupakan kunci untuk membuat
pengkajian selalu ada faktor pendorong,
keputusan klinis, mengetahui keadaan
yaitu perawat ingin mengetahui bagaimana
status keadaan pasien. Tetapi terkadang Menurut beberapa jurnal kesehatan bahwa
ada juga faktor penghambat yang dialami faktor yang mendorong perawat
perawat dalam proses pengkajian. Dalam melaksanakan proses pengkajian keperawatan

melakukan pengkajian diperluan keahlian- yaitu: tahap proses keperawatan yang harus

keahlian ( skill) seperti wawancara, dijalankan dan protap rumah sakit dalam
menerima pasien baru. Kemudian mahasiswa
pemeriksaan fisik, dan juga observasi.
keperawatan juga mendapatkan materi tentang
TUJUAN pengkajian dalam proses keperawatan melalui
pembelajaran Konsep Dasar Keperawatan.
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan
kepada para pembaca khususnya PEMBAHASAN
mahasiswa keperawatan tentang
Asuhan keperawatan merupakan proses
bagaimana faktor pendorong dan
atau rangkaian yang penting dalam
penghambat ketika perawat melakukan
pelaksanaan atau kegiatan pada praktik
proses pengkajian di rumah sakit. Agar
keperawatan yang ditujukan secara
ketika bekerja di rumah dapat melakukan
langsung pada pasien beradasarkan
pengkajian dengan baik dan benar dan
masalah kesehatan yang dialaminya di
menghindari berbagai kesalahan yang
pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan
kemungkinan terjadi.
tidak hanya berfokus pada perawatan
METODE masalah kesehatan pasien, juga berfokus
pada rehabilitatif dan preventif. Untuk
Metode penelitian yang dilakukan dengan
dapat melaksanakan asuhan keperawatan
metode pengumpulan data dan informasi.
terhadap pasien, perawat melakukan
Data dan informasi yang mendukung
pendekatan dengan proses keperawatan
penulisan dikumpulkan dengan melakukan
(Doenges, Moorhouse, & Geissler, 2000).
penelusuran pustaka, pencarian sumber-
Proses keperawatan adalah metode atau
sumber yang relevan dan pencarian data
cara yang dilakukan oleh perawat yang
melalui internet. Data dan informasi yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis dan
digunakan yaitu data dari skripsi, media
terus menerus serta berkesinambungan
elektronik, dan beberapa pustaka yang
dalam rangka pemecahan masalah
relevan. Di lakukan juga metode
kesehatan agar kebutuhan dasar pasien
pengamatan atau observasi tentang topik
tetap terpenuhi. Dalam proses keperawatan
yang terkait.
ini memiliki lima aspek penting yang
HASIL dilaksanakan secara berurutan yaitu mulai
dari pengkajian, diagnosa, rencana atau sesuatu. Pengkajian keperawatan
intervensi, penatalaksanaan atau merupakan tahap awal yang dilakukan
implementasi, dan evaluasi hasil dari oleh seorang perawat saat pasien masuk di
asuhan keperawatan yang telah diberikan. pusat pelayanan kesehatan, seperti
Adapun komponen penting yang dilakukan puskemas. Pengkajian tersebut merupakan
oleh seorang perawat setiap setelah peroses dari pengumpulan misalkan nama
melakukan pelaksanaan asuhan & umur pasien, verifikasi, dan komunikasi
keperawatan ialah dokumentasi (Hidayat, data tentang pasien. Fase proses
2004). Pelaksanaan asuhan keperawatan keperawatan ini mencakup dua langkah
tidak hanya dilaksanakan di Rumah Sakit, pengumpulan data, yang dikenal dengan
namun juga diterapkan pada pusat data primer dan sekunder dimana data
pelayanan kesehatan masyarakat primer ialah data yang didapatkan
(Puskesmas). Keberhasilan atau kualitas langsung oleh pasien, sedangkan data
dari pelaksanaan asuhan keperawatan sekuder ialah data yang diambil dari hasil
dapat dilihat dari kinerja serorang perawat. wawancara Individu pasien, atau orang
Kinerja merupakan hasil kerja secara yang mengantar pasien ke pusat pelayanan
kualitas dan kuantitas yang dimiliki dan kesehatan atau dengan petugas kesehatan
dicapai oleh seorang pekerja dalam (Potter & Perry, 2005). Tujuan proses
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pengkajian keperawatan adalah untuk
tanggung jawab yang diberikan. Kualitas menetapkan dasar data kebutuhan, masalah
kinerja sesorang dapat dipengaruhi dari kesehatan, pengalaman yang berkaitan,
berbagai faktor, baik faktor eksternal praktik kesehatan, tujuan, nilai dan gaya
maupun internal (Mangkunegara, 2013). hidup yang dilakukan oleh pasien (Potter
Dalam proses asuhan keperawatan, & Perry, 2005). Pada tahap pengkajian
pengkajian merupakan hal pertama yang teridiri empat komponen diantaranya
dilakukan seorang perawat untuk pengumpulan data, mengatur data, dan
mengetahui status atau kondisi yang memvalidasi data (Kozier, ERB, Berman,
dialami pasien baik secara subjektif & Snyder, 2010).Pelaksanaan dari proses
maupun objektif. Dalam melakukan pengkajian keperawatan yang terdapat di
pengkajian terkadang ada beberapa faktor ruang rawat inap merupakan kegiatan
yang dapat menghambat maupun komperhensif perawat yang membutuhkan
mendorong proses pengkajian. Faktor ilmu dan seni keperawatan yang baik dan
adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut benar. Sangat penting untuk melakukan
menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya pengkajian maka dari itu di anjurkan agar
perawat mendapat pelatihan keterampilan Faktor Penghambat Pelaksanaan Proses
melakukan pengkajian keperawatan yang Pengkajian
komperhensif dan berkesinambungan.
Faktor-faktor yang menghambat dalam
Faktor Pendorong Perawat Melakukan melaksanakan proses pengkajian
Proses Pengkajian keperawatan yaitu kurangnya kemampuan
perawat dalam mengumpulkan data
Faktor pendorong perawat melakukan
pengkajian yang komperhensif, enggan
suatu proses pengkajian keperawatan
mengkaji, beban kerja yang tinggi, dan
adalah : tahap proses keperawatan yang
karena mengkaji itu memakan waktu.
harus dijalankan dan suatu prosedur wajib
Perawat mengungkapkan bahwa
rumah sakit dalam menerima pasien baru.
penghambat terlaksananya proses
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
pengkajian keperawatan adalah kurangnya
cara mengobservasi pasien secara
kemampuan perawat. Perawat juga
langsung, melihat catatan dari IGD,
mengungkapkan bahwa keengganan
mewawancarai pasien dan keluarganya,
mengkaji adalah hambatan dalam
dan pemeriksaan fisik pasien dari kepala
melaksanakan proses pengkajian
sampai ujung kaki (Kozier et al., 2004).
keperawatan. Dan juga waktu yang sangat
Dengan pelaksanaan proses pengkajian
sempit juga menyebabkan pengkajian
keperawatan, perawat mendapatkan
kepada pasien kurang maksimal. Selain
beberapa manfaat antara lain: perawat
pengetahuan, kekukurangan sumber daya,
merasa puas telah dapat melaksanakan
kurangnya pelatihan pelaksanaan asuhan
tugasnya (Syaiin, 2008), bertambahnya
keperawatan dapat mempengaruhi
pengetahuan dan pengalaman perawat
pelaksanaan asuhan keperawatan. Beban
(Kozier et al., 2004), dapat ditemukan
kerja atau jumlah/volume kerja merupakan
masalah yang terjadi pada pasien sehingga
jumlah pekerjaan yang berlebihan yang
dapat ditentukan diagnosanya, serta dapat
dialami seseorang atau menanggung
di tentukan evaluasi asuhan keperawatan
beberapa tanggung jawab dalam pekerjaan.
yang telah dilakukan (Kozier et al., 2004;
Sehingga dapat mempengaruhi kinerja
Sand-Jecklin et al., 2010). pengkajian pada
perawat dalam melaksanakan asuhan
pasien itu sudah diwajibkan rumah sakit
keperawatan individu (Alghamdi, 2016).
untuk dikerjakan oleh perawat untuk
kelengkapan administrasi.
Manfaat Melakukan Pengkajian Penerapan Standar Asuhan
Keperawatan di Ruangan
Manfaat setelah melakukan pengkajian
Rawat Inap Interna RSUD
yaitu suatu kepuasan bagi perawat,
Datoe Bhinangkang. Jurnal
kemudian menambah ilmu pengetahuan
Keperawtan. 3 (3), 1-3.
dan pengalaman perawat, menentukan
diagnosa pasien, dan mengetahui Atoilah, E. M., & kusnadi, E. (2013).
perkembangan pasien. Setelah melakukan Askep Pada dengan
proses pengkajian keperawatan dengan Gangguan Kebutuhan Dasar
baik dan benar, perawat merasakan Manusia. Bogor : In Media.
kepuasan tersendiri dalam dirinya. Dengan
melakukan proses pengkajian keperawatan Budiono. (2016). Konsep Dasar
dapat menambah pengetahuan dan Keperawatan. Jakarta:
pengalaman perawat kemudian juga dapat Kementerian Kesehatan
mengevaluasi pasien dengan melakukan Republik Indonesia.
proses pengkajian keperawatan.
Kosim, Y. (2015). Konsep Dasar
KESIMPULAN Keperawatan. Jakarta : Cv.
Trans Info Medika.
Dalam melakukan asuhan keperawatan
yang pertama ,yaitu pengkajian terkadang
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian
memiliki berbagai faktor yang dapat
Keperawatan Aplikasi pada
mendorong maupun menghambat proses
Praktik Klinik. Jakarta :
keperawatan tersebut. Tetapi perawat
Salemba Medika.
harus tetap bekerja secara optimal dan
maksimal dalam membuat asuhan Nursalam. (2009). Proses dan
keperawatan yang baik. Melakukan Dokumentasi Keperawatan
pengkajian dengan baik dan benar dapat Konsep dan Praktik. Jakarta :
menunjukkan dan mendapat status Salemba Medika.
kesehatan pasien dengan baik dan akurat.
Potter, A.P., & Perry, G.A. (2010).
REFERENSI Fundamental Keperawatan
Buku 1 Edisi 7. Jakarta :
Achmadi, L. D., Pondaag, L., & Babakal,
Salemba Medika
A. (2015). Gambaran Tingkat
Pengetahuan Perawat dalam
Potter, A., & Perry, A. (2017). Buku Ajar Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Fundamental Keperawatan: Proses Keperawatan . Jember
Konsep, Proses, dan Praktik University Press.
(4th ed.). Jakarta: Buku
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi
Kedokteran EGC.
dalam Keperawatan . Jember
Rutami, & Setiawan. (2012). University Press.
Pelaksanaan Proses
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar
Pengkajian Keperawatan di
Menuju Keperawatan
Ruang Rawat Inap RSUP H.
Profesional. Jakarta : Trans
Adam Malik Medan. 1 (2),
Info Media.
52-54

Tarwoto, & Wartonah. (2010).


Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Kebutuhan Dasar Manusia
Dalam Pembinaan Etika
dan Proses Keperawatan.
Perawat Pelaksana Dalam
Jakarta : Salemba Medika.
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan
Keperawatan. IKESMA,
4(2).

Anda mungkin juga menyukai