Anda di halaman 1dari 9

FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI

Dosen Pengampu :
Irwani, S.Sos., M.A.P

Disusun Oleh :

Danny Setiawan 19.11.021638


Gamblang Muhammad Abduh 19.11.021503
Hengki Sufiantoro 19.11.021491
Mohammad Syahendra 19.11.021494
Sindy Denia 19.11.021655
Tiara Putri Diani 19.11.021137

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA
2019/2020
FILOSOFI PENGORGANISASIAN DALAM ADMINISTRASI
Dalam filosofi pengorganisasian harus ada ketegasan mengenai cara berpikir orang-
orang yang ada di dalamnya. Harus ada bagian yang jelas dalam hubungan kerja antara yang
satu dengan yang lain, misalnya antara atasan dan bawahan. Jadi, pekerjaan didasarkan pada
tugas pokok dan fungsi kedinasan, bukan berdasarkan hubungan kekeluargaan atau
kekerabatan.
Sebagai alat administrasi dan manajemen, organisasi dapat ditinjau dari dua sudut
pandangan. Pertama, organisasi dapat dipandang sebagai “wadah” di mana kegiatan-kegiatan
administrasi dan manajemen dijalankan. Kedua, organisasi dapat dipandang sebagai proses
dimana analisis interaction antara orang-orang yang menjadi anggota organisasi itu.
Organisasi itu abstrak ( kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari
organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh organisasi. Sturktur
organisasi dapat dikatakan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan,
tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi.
Adapun pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian dalam
konteks perubahan sosial menjadi titik strategis yang harus menjadi perhatian dengan
seksama. Keberhasilan mencapai titik perubahan akan sangat ditentukan oleh
pengorganisasian. Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya,
dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengorganisasian merupakan satu proses di mana aktivitas kerja disusun dan dialihkan
kepada sumber tenaga untuk mencapai tujuan sebuah organisasi (Stoner dan Walker,1986).
Pengorganisasian adalah penyusunan sumber-sumber organisasi dalam bentuk kesatuan
dengan cara yang berkesan agar tujuan dan objektif organisasi yang dirancang dapat dicapai
(Jaafar Muhammad,1992). Fokus pertama pengorganisasian adalah menentukan aktivitas
yang akan dilakukan oleh sumber daya manusia dalam organisasi dan bagaimana SDM
tersebut dapat diselaraskan atau digabungkan dengan cara yang terbaik untuk mencapai
tujuan organisasi (Certo,1997).
Terdapat dua aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi sebagai berikut, yang
pertama aspek departementalisasi merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-
1
kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi yang
ditunjukan oleh suatu bagian organisasi. Dan aspek yang kedua adalah pembagian kerja yang
merupakan uraian atau perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi
bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Dengan demikian secara prinsip kedua aspek tersebut merupakan dasar proses
perorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien
dan efektif. Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu
tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama
secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada dilakukan
perseorangan. Konsep ini disebut sinergi. Tiang dasar perorganisasian adalah prinsip
pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan sinergi terjadi.
Karena organisasi adalah sesuatu yang dinamis, yang menyesuaikan kedinamisannya,
dengan masyarakat, maka sekarang ini dikenal lima macam bentuk organisasi. Kelima bentuk
organisasi itu, sebagai berikut:
1. Organisasi lini (line organization);
2. Organisasi lini dan staff (line and staff organization);
3. Organisasi fungsional (functional organization);
4. Organisasi tipe panitia (commitee type of organization)
5. Organisasi matriks (matrix organization).

HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN ORGANISASI


1. Administrasi terdapat di dalam suatu bentuk organisasi atau lembaga. Organisasi atau
lembaga mempunyai seperangkat tujuan. Administrasi adalah alat bagi organisasi atau
lembaga dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya.
2. Segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi atau
lembaga. Segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efeisien
agar tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal. Karena tiap-tiap
organisasi atau lembaga melibatkan sedikitnya dua orang yang bekerja untuk
mencapai tujuan bersama, maka kerjasama diantara anggota-anggota organisasi atau
lembaga mutlak perlu dikembangkan secara harmonis. Setelah mengetahui arti dari
administrasi.

2
3. Administrasi sesuai dengan prosesnya ialah menentukan tujuan dan kebijaksanaan,
sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan. Untuk merealisasikan
tercapainya tujuan diperlukan manajemen.

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI ADMINISTRASI


1. Prinsip Perumusan Tujuan
Setiap organisasi yang berdiri tentu memiliki tujuan, Misalnya seperti tujuan untuk
pemerintahan, badan usaha maupun oranisasi kemanusiaan. Sebelum organisasi berdiri
tentu harus dilakukan perumusan tujuan organisasi. Dalam melaksanakan kegiatannya
organisasi harus berjalan sesuai dengan tujuan organisasi.
2. Prinsip Pembagian Kerja
Untuk menghindari kemungkinan adanya pekerjaan yang tertumpuk dan terjadinya
kelalain dalam pekerjaan pada sebuah unit kerja dalam organisasi maka diharuskan
adanya pembagian kerja. Pembagian tugas juga bertujuan agar setiap anggota
organisasi mengetahui tugasnya masing masing.
3. Prinsip Pendelegasian Kekuasaan/Wewenang
Dalam menjalankan kegiatan,suatu unit harus diberi kekuasaan/ untuk
melaksanakan tugas tugasnya agar dapat dimintai pertanggung jawabannya.
4. Prinsip Tingkat Pengawasan
Untuk memastikan proses pencapaian organisasi berjalan dengan baik maka, harus
dilakukan pengawasan dalam organisasi. Karena jika suatu organisasi tidak
memperoleh pengawasan maka pencapaian tujuan organisasi tidak maksimal.
5. Prinsip Rentang Manajemen
Dalam suatu organisasi perlu kita perhatikan suatu efektivitas dan sebuah efisiensi
dari seorang pemimpin yang dapat membawahi beberapa orang yang dibawahinya
sehingga seorang pemimpin dapat melakukan tugas kepemimpinannya secara
efektif,efisien dan maksimal serta dapat melakukan tugas pengawasan secara optimal.
6. Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam menjalankan sebuah organisasi,seseorang bawahan biasanya mempunyai
seorang bos atau atasan. Dari bos tersebutlah kita menerima perintah dan kepada bos
tersebutlah kita memberikan laporan pertanggung jawaban atas pelaksanaan pekerjaan
kita.
7. Prinsip Kordinasi

3
Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit
organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Adanya
pembagian tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita sadari
menimbulkan kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara
keseluruhan. Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita terhindar dari sebuah konflik,
dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat
kerjasama.

CIRI CIRI ORGANISASI YANG JELAS


• Adanya komponen (atasan dan bawahan)
• Adanya kerjasama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
• Adanya tujuan
• Adanya sasaran
• Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
• Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya
perumusan tertulis dari pada peraturan – peraturan, ketetapan – ketetapan, prosedur,
kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2. Hierarki, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan
dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi dari pada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki
banyak anggota sehingga hubungan sosial antara anggota adalah tidak langsung
(impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.

TUJUAN DAN FUNGSI PENGORGANISASIAN DALAM ADMINISTRASI


Tujuan utama organisasi dalam administrasi adalah untuk mencapai apa yang diiginkan
oleh organisasi tersebut dengan cara seefisien mungkin. Sehingga dalam jangka panjang
dapat menjamin profitabilitas.

4
Organisasi dalam administrasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan dalam suatu bisnis
atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang sedang berkembang. Tanpa adanya manajemen
organisasi yang baik bisa menjadi penyebab kemunduran profibilitas perusahaan hingga
berujung pada perpecahan secara internal.

Berikut ini adalah beberapa tujuan organisasi:

1) Membentuk koordinasi yang baik antar divisi maupun individu


2) Membentuk kinerja sumber daya yang lebih efektif melalui pemberian rasa aman
dan kesatuan diantara karyawan
3) Menciptakan suasana lingkungan kerja yang damai dan positif
4) Mendorong karyawan agar bekerja dengan rasa tanggung jawab
5) Mencapai tujuan utama perusahaan dengan cara-cara yang paling efisien melalui
pembentukan karakter sumber daya
Fungsi pengorganisasian dalam administrasi adalah proses mengatur tugas, wewenang
dan tanggung jawab setiap individu dalam administrasi. Menjadi satu kesatuan untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Fungsi pengorganisasian bukan hanya mengatur
orang. Tapi semua sumber daya yang dimiliki. Termasuk uang, mesin, waktu, dan semuanya,
tanpa terkecuali. Fungsi organisasi pada umumnya terdiri atas 4 fungsi utama, yaitu pertama,
planning (perencanaan), yaitu bagaimana organisasi tersebut menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan
tersebut. Kedua, organizing (pengorganisasian), yaitu pengaturan sumber daya manusia dan
sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah
diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini mengelompokkan semua
orang, alat, tugas dan wewenang yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan
melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Ketiga, directing (pengarahan),
yaitu upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan
efisien dengan cara membimbing dan memberikan tugas dengan menjelaskan semua
kebijakan yang telah ditetapkan. Terakhir, controlling (pengendalian/pengawasan), yaitu
upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga
melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan. Adapun proses fungsi pengorganisasian
yang dapat dijalankan, antara lain.
1) Mangacu pada Rencana dan Tujuan Manajemen
Proses pengorganisasian dalam adminisrasi berawal dari sini, yaitu rencana
dan tujuan yang telah disusun sebelumnya. Fungsi pengorganisasian ini merupakan

2
eksekusi dari rencana dan tujuan yang diinginkan sebelumnya. Ini adalah tahap
awal dalam usaha merealisasikan rencana manajemen. Desain fungsi
pengorganisasian dipengaruhi dan disesuaikan dengan perencanaan. Arah
pengorganisasian akan ditentukan disini. Setiap personil harus memahami tujuan
manajemen. Tanpa terkecuali. Agar arahnya benar. Agar bekerjanya bisa efektif.
Agar biaya yang dikeluarkan sedikit.
2) Menentukan Tugas Utama
Rencana dan tujuan sudah didapat. Saatnya untuk menentukan dan merinci
tugas utama pengorganisasian. Administrasi punya banyak level. Memiliki sub-sub
bagian. Dalam perusahaan terdapat manajemen keuangan, manajemen pemasaran,
manajemen operasional. Tingkataran level ini ada yang lebih tinggi, atau yang
lebih rendah. Pada tahap ini, tugas utama setiap bagian ditentukan. Tugas yang
diberikan berbeda dan dirinci sesuai dengan bidangnya. Menetapkan struktur
perusahaan supaya garisnya jelas, kewenangannya jelas dan tanggung jawabnya
juga jelas.
3) Membagi Tugas Kepada Individu
Tahap ini krusial. Eksekutor rencana ini adalah individu. Keberhasilannya
ditentukan oleh individu yang menjalankan. Salah menentukan orang maka risiko
gagal lebih besar. Pada bagian ini harus hati-hati, setiap pekerjaan harus diserahkan
kepada ahlinya yang sudah terbutki rekam jejaknya dan juga pengalamannya.
Mulai dari pekerjaan besar, hingga pekerjaan kecil. Harus dikerjakan oleh orang
yang tepat, tidak main asal tunjuk dan mendelegasikan kewenangan ini kepada
individu yang dianggap mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Hal seperti ini
kita kenal sebagai departemen atau departemenisasi.
4) Mengalokasikan Sumber Daya
Ketika tugas sudah pada orang-orang yang tepat dan merupakan ahlinya, maka
selanjutnya adalah mengalokasikan sumber daya untuk dimanfaatkan dan
digunakaan secara maksimal. Semua uang, bahan, kepegawaian, pasar dan metode
semuanya harus diperhitungkan, digunakan dan dialokasikan secara tepat sehingga
bisa memberikan keuntungan pada organisasi yang dijalankan.
5) Evaluasi Strategi Pengorganisasian
Proses yang terakhir dari semua ini adalah evaluasi. Evaluasi sangat penting
guna mengukur organisasi yang dijalankan sudah sampai mana, apakah sesuai
dengan yang diharapkan atau malah sebaliknya tidak sesuai dan terlepas dari
3
harapan. Inilah gunanya evaluasi dengan melihat kembali yang terjadi dan
mengantisipasi yang akan terjadi. Semua hal buruk bisa kapan saja terjadi.
Perubahan tidak mengenal waktu kadang tanpa disertai alasan. Tiba-tiba kondisi
mengalami perubahan drastis. Sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya bisa saja
berubah yang artinya strategi pengorganisasian tidak sesuai. Dengan kondisi
seperti itu maka organisasi bisa gagal.

KEBERHASILAN PENGORGANISASIAN DALAM ADMINISTRASI


Jika suatu organisasi dilaksanakan secara efektif maka dapat menghasilkan manfaat atau
keuntungan untuk organisasi yang dijalankan. Keutungannya sebagai berikut :
• Kejelasan tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang
terspesialisasi.
• Pembagian kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan
penyalahgunaan sumber-sumber daya, baik sumber daya material maupun sumber
daya manusia.
• Terbentuknya suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan dengan
baik oleh individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok.
• Saluran-saluran komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan keputusan dan
pengawasan.
• Mekanisme-mekanisme yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya harmoni
antara para anggota organisasi, yang terlibat dalam aneka macam kegiatan.
• Upaya-upaya yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara logis dan
efisien.
• Struktur-struktur otoritas tepat, yang menungkinkan kelancaran perencanaan dan
pengawasan pada seluruh organisasi yang bersangkutan.Pada inti organisasi, terdapat
pembagian kerja guna mendesain tugastugas secara logika. Selain itu juga untuk
menjelaskan ekspektasi-ekspektasi kinerja individual. Pembagian kerja merupakan
kekuatan fundamental dalam bidang industrialisai. pembagian ini menerangkan
bagaimana cara pekerjaan keorganisasian harus dilaksanakan.

4
KESIMPULAN
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian dalam
konteks perubahan sosial menjadi titik strategis yang harus menjadi perhatian dengan
seksama.
Terdapat dua aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi, yaitu yang pertama
aspek departementalisasi merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-kegiatan
kerja suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan
bersama, dan aspek yang kedua adalah pembagian kerja yang merupakan uraian atau
perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Fungsi organisasi pada umumnya ada 4, yaitu planning, organizing, directing, dan
controlling. Fungsi pengorganisasian dalam administrasi adalah proses mengatur tugas,
wewenang, dan tanggung jawab setiap individu yang ada.
Ciri-ciri organisasi menurut Berelson dan Steiner (1964:55), yaitu formalitas, hirearki,
dan besarnya serta kompleksitasnya. Ciri keberhasilan sebuah organisasi dalam administrasi
yaitu jika semua proses dan fungsi organisasi dalam administrasi sudah terpenuhi dan tidak
adanya kesenjangan antara anggotanya.
Segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi atau
lembaga. Segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efeisien agar
tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal. Maka dari itu, hubungan
antara administrasi dengan organisasi tidak dapat dipisahkan.

Anda mungkin juga menyukai