Dosen Pengampu :
Irwani, S.Sos., M.A.P
Disusun Oleh :
2
3. Administrasi sesuai dengan prosesnya ialah menentukan tujuan dan kebijaksanaan,
sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan. Untuk merealisasikan
tercapainya tujuan diperlukan manajemen.
3
Prinsip kordinasi ada usaha untuk mengarahkan seluruh kegiatan unit-unit
organisasi agar tertuju pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Adanya
pembagian tugas kepada unit unit kerja tersebut terkadang tanpa kita sadari
menimbulkan kecenderungan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara
keseluruhan. Untuk itu, koordinasi diperlukan agar kita terhindar dari sebuah konflik,
dengan mengurangi duplikasi tugas, mengurangi pengangguran, dan memperkuat
kerjasama.
4
Organisasi dalam administrasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan dalam suatu bisnis
atau perusahaan, terutama dalam bisnis yang sedang berkembang. Tanpa adanya manajemen
organisasi yang baik bisa menjadi penyebab kemunduran profibilitas perusahaan hingga
berujung pada perpecahan secara internal.
2
eksekusi dari rencana dan tujuan yang diinginkan sebelumnya. Ini adalah tahap
awal dalam usaha merealisasikan rencana manajemen. Desain fungsi
pengorganisasian dipengaruhi dan disesuaikan dengan perencanaan. Arah
pengorganisasian akan ditentukan disini. Setiap personil harus memahami tujuan
manajemen. Tanpa terkecuali. Agar arahnya benar. Agar bekerjanya bisa efektif.
Agar biaya yang dikeluarkan sedikit.
2) Menentukan Tugas Utama
Rencana dan tujuan sudah didapat. Saatnya untuk menentukan dan merinci
tugas utama pengorganisasian. Administrasi punya banyak level. Memiliki sub-sub
bagian. Dalam perusahaan terdapat manajemen keuangan, manajemen pemasaran,
manajemen operasional. Tingkataran level ini ada yang lebih tinggi, atau yang
lebih rendah. Pada tahap ini, tugas utama setiap bagian ditentukan. Tugas yang
diberikan berbeda dan dirinci sesuai dengan bidangnya. Menetapkan struktur
perusahaan supaya garisnya jelas, kewenangannya jelas dan tanggung jawabnya
juga jelas.
3) Membagi Tugas Kepada Individu
Tahap ini krusial. Eksekutor rencana ini adalah individu. Keberhasilannya
ditentukan oleh individu yang menjalankan. Salah menentukan orang maka risiko
gagal lebih besar. Pada bagian ini harus hati-hati, setiap pekerjaan harus diserahkan
kepada ahlinya yang sudah terbutki rekam jejaknya dan juga pengalamannya.
Mulai dari pekerjaan besar, hingga pekerjaan kecil. Harus dikerjakan oleh orang
yang tepat, tidak main asal tunjuk dan mendelegasikan kewenangan ini kepada
individu yang dianggap mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Hal seperti ini
kita kenal sebagai departemen atau departemenisasi.
4) Mengalokasikan Sumber Daya
Ketika tugas sudah pada orang-orang yang tepat dan merupakan ahlinya, maka
selanjutnya adalah mengalokasikan sumber daya untuk dimanfaatkan dan
digunakaan secara maksimal. Semua uang, bahan, kepegawaian, pasar dan metode
semuanya harus diperhitungkan, digunakan dan dialokasikan secara tepat sehingga
bisa memberikan keuntungan pada organisasi yang dijalankan.
5) Evaluasi Strategi Pengorganisasian
Proses yang terakhir dari semua ini adalah evaluasi. Evaluasi sangat penting
guna mengukur organisasi yang dijalankan sudah sampai mana, apakah sesuai
dengan yang diharapkan atau malah sebaliknya tidak sesuai dan terlepas dari
3
harapan. Inilah gunanya evaluasi dengan melihat kembali yang terjadi dan
mengantisipasi yang akan terjadi. Semua hal buruk bisa kapan saja terjadi.
Perubahan tidak mengenal waktu kadang tanpa disertai alasan. Tiba-tiba kondisi
mengalami perubahan drastis. Sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya bisa saja
berubah yang artinya strategi pengorganisasian tidak sesuai. Dengan kondisi
seperti itu maka organisasi bisa gagal.
4
KESIMPULAN
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota
organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian dalam
konteks perubahan sosial menjadi titik strategis yang harus menjadi perhatian dengan
seksama.
Terdapat dua aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi, yaitu yang pertama
aspek departementalisasi merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-kegiatan
kerja suatu organisasi agar kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan
bersama, dan aspek yang kedua adalah pembagian kerja yang merupakan uraian atau
perincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.
Fungsi organisasi pada umumnya ada 4, yaitu planning, organizing, directing, dan
controlling. Fungsi pengorganisasian dalam administrasi adalah proses mengatur tugas,
wewenang, dan tanggung jawab setiap individu yang ada.
Ciri-ciri organisasi menurut Berelson dan Steiner (1964:55), yaitu formalitas, hirearki,
dan besarnya serta kompleksitasnya. Ciri keberhasilan sebuah organisasi dalam administrasi
yaitu jika semua proses dan fungsi organisasi dalam administrasi sudah terpenuhi dan tidak
adanya kesenjangan antara anggotanya.
Segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi atau
lembaga. Segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efeisien agar
tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal. Maka dari itu, hubungan
antara administrasi dengan organisasi tidak dapat dipisahkan.