Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (Anonim,
2006).
tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu atau tidak, serta tidak
barang. Sedangkan definisi lain tentang parkir adalah keadaan dimana suatu
7
parkir yang baik dan lahan yang mampu menampung semua kendaraan.
dari sisi teknis lalu lintas, aktivitas parkir yang ada saat ini sangat
jalan dan terhambatnya arus lalu lintas dan penggunaan jalan menjadi tidak
8
masing-masing ruas jalan yang diperbolehkan untuk parkir dilaksanakan
2. Fasilitas parkir di luar badan jalan Pengadaan fasilitas parkir di luar badan
jalan baik yang berupa taman parkir maupun gedung parkir dapat
menjadi.
melebarkan badan jalan itu sendiri bagi fasilitas parkir. Parkir jenis
parkir dekat dengan tempat tujuan. Tempat parkir seperti ini dapat
9
digunakan sebagai tempat parkir. Keuntunganya parkir jenis ini
10
3) Parkir Di Pusat Kota, Tidak Dikontrol (Uncontrolled)
dengan tepi jalan, baik di sisi kiri jalan atau sisi kanan atau
kedua sisi bila hal itu memungkinkan. Parkir paralel adalah cara
tidak memungkinkan.
b. Tegak lurus terhadap jalan Dengan cara ini mobil diparkir tegak
11
lebih banyak mobil tetapi untuk itu disepanjang pinggiran jalan
salah satu aspek yang diujikan pada saat ujian praktik untuk
kendaraan.
kecelakaan
Ada tiga jenis metode kontrol yang dapat dipergunakan oleh perencana
transportasi :
12
a) Pembatasan waktu parkir Petunjuk umum yang dapat digunakan untuk
III. 10-20 menit di daerah tertentu misalnya seperti Bank dan kantor pos.
c) Parkir meter terdiri atas jam pengukur waktu, dimana jam berfungsi untuk
mengukur lamanya parkir tersebut berputar sesuai dengan jumlah uang yang
maka parkir kendaraan di jalan maka parkir di luar jalan / off street parking
menjadi pilihan yang terbaik. Terdapat dua jenis parkir di luar jalan, yaitu :
a. Pelataran parkir
13
b. Gedung parkir bertingkat
500 sampai 700 mobil. Terdapat dua alternatif biaya parkir yang akan
swasta yang terlibat dalam bisnis perparkiran ini tidak menerima subsidi
dari pemerintah sehingga tidak ada cara lain untuk tetap dapat berbisnis di
bidang ini dan mendapatkan profit. Hal inilah yang perlu mendapatkan
akan menerapkan tarif yang lebih tinggi dari tarif yang seharusnya. Hal ini
14
2.4.2 Parkir Menurut Jenis Kendaraannya
4. Parkir untuk kendaraan roda tiga, empat atau lebih dan bermesin (bemo,
penumpang.
menunggu.
Suatu ”Satuan Ruang Parkir (SRP)” adalah tempat parkir untuk satu
lebarnya kurang, hanya parkir sejajar saja yang dapat digunakan, karena
15
parkir sejajar untuk suatu daerah kecepatan kendaraan yang tinggi.
16
akan tetapi masalah keselamatan akan selalu timbul dimana kendaraan
yang diparkir di sisi jalan tersebut merupakan salah satu faktor utama
pribadi).
17
b. Pada daerah dimana akses jalan masuk ke lahan sekitarnya
diperlukan.
besar.
pemadam kebakaran.
diperbolehkan.
badan jalan, tidak semua fungsi jalan dapat digunakan sebagi tempat
parkir :
18
Tabel 2.2 Penggunaan Sebagian Badan Jalan Sebagai Tempat Parkir
1. Lebar jalan
3. Karakteristik kecepatan
4. Dimensi kendaraan
19
Dalam menentukan sudut parkir pada suatu jalan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Di mana perbedaan tersebut dikarenakan oleh fungsi jalan
dan arahgerak lalu lintas pada jalan yang bersangkutan. Standar yang dapat
digunakan pada penentuan sudut yang dapat digunakan dan lebar jalan efektif
pada masingmasing jenis jalan, seperti terlihat pada Tabel 2.3 berikut :
Tabel 2.3 Lebar Minimum Jalan Kolektor Satu Arah Untuk Parkir Pada Badan
Jalan
tiap pos, dilakukan perhitungan terpisah antara kendaraan yang masuk dan
yang keluar, per jam atau per periode waktu yang lebih pendek.
20
ini menunjukkan jumlah kendaraan yang diparkir dan yang berjalan pada
area tersebut, dan jumlah ini merupakan ukuran fasilitas parkir yang
dibutuhkan.
yang berparkir pada daerah studi tentang asal dan tujuan perjalanan serta
3. Survei cara patroli Survei cara patroli dilakukan dengan membagi beberapa
bagian wilayah studi sehingga dapat dipatroli setiap setengah jam, satu jam
atau interval waktu lainnya yang lebih memadai. Pada tiap kali patroli,
4. Survei fasilitas parkir yang ada Survei fasilitas parkir adalah survei tentang
pusat kota. Kebijakan ini akan sangat efektif untuk meningkatkan tingkat
21
Pada umumnya semakin dekat arah pergerakan menuju pusat kota ,
semakin besarnya tingkat kegiatan kegiatan yang ada, dimana salah satu
pergerakan menuju arah yang keluar dari pusat kota, yaitu semakin ke jauh
2. Mengurangi kecelakaan.
22
permintaan lalu lintas, dengan mengganti parkir di jalan (on street
dilakukan.
(misalnya komuter).
23
Pengendalian utama yang sejauh ini telah dibahas adalah mengenai
tempatnya. Akan tetapi harga dan biaya adalah penting juga mengingat
tempat, waktu dan biaya. Pengendalian dengan waktu dan biaya berkaitan
suatu koridor pada jam sibuk pagi harus bebas parkir karena tempat
dioptimalakan sedang arus lalu lintas tetap dapat bergerak dengan lancar.
24
2.4.8. Parkir Khusus
mendapatkan ijin dari pemerintah daerah. Yang termasuk jenis ini adalah
gedung parkir, peralatan parkir, tempat parkir gratis dan garasi. Gedung
parkir adalah tempat parkir pada suatu bangunan atau bagian bangunan
atau bagian banguanan. Peralatan parkir adalah tempat parkir yang tidak
badan jalan umum yang dikuasai atau milik pemerintah yang termasuk
bagian dari tempat parkir umum ini adalah parkir ditepi jalan umum.
25
2.5 Pejalan Kaki (Pedesterian)
pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan
kaki atau orang yang berjalan kaki, sedangkan jalan merupakan media di atas
bersamaan dapat dijalin hubungan yang baik antara kegiatan tersebut dengan
kegiatan pelayanan umum dan fasilitas yang dimiliki oleh masyarakat secara
26
c. pedestrianisasi sangat menguntungkan sebagai ajang kegiatan
bermain.
27
alat untuk memenuhi kebutuhan interaksi tatap muka di dalam
berjalan kaki.
jenis aktifitas.
beda.
28
2.6 Standar Teknis Prasarana Ruang Pejalan Kaki (Pedestrian)
dapat melayani volume pejalan kaki yang ada. Trotoar yang sudah ada perlu
pejalan kaki yang menggunakan jalur lalu lintas kendaraan. Selain itu, dalam
berjalan untuk mendahului pejalan kaki lainnya dan juga kebebasan waktu
dan ukuran untuk perencanaan jalur pedestrian. Standart umum yang baik,
pejalan kaki yang lebih besar dibanding kawasan pemukiman. Ruang pejalan
kaki di area ini dapat berfungsi untuk berbagai tujuan yang beragam dan
terdiri dari berbagai zona yang dapat dimanfaatkan antara lain: zona bagian
depan gedung, zona bagi pejalan kaki, zona bagi tanaman/perabotan jalan,
29
Gambar 2.1 Zona dipusat kota (Bisnis)
(Sumber : Iman Soedradjat 2017)
1. Zona bagian depan gedung adalah area antara dinding gedung dan pejalan
kaki. Pejalan kaki biasanya akan tidak merasa nyaman bila berjalan kaki
secara langsung berdekatan dengan dinding gedung atau pagar. Untuk itu
jarak minimum setidaknya berjarak 0,6 meter dari jarak sisi gedung atau
berdekatan sebagai orientasi atau bagi tuna netra pengguna tongkat dapat
berjalan dengan jarak antara 0,3 meter hingga 1,2 meter dari bangunan.
30
3. Bagian depan harus bebas dari halangan atau berbagai objek yang
menonjol. Zona bagian depan juga harus dapat dideteksi oleh tuna netra
1. Zona ini adalah area dari koridor sisi jalan yang secara khusus digunakan
untuk area pejalan kaki. Area ini harus dibebaskan dari seluruh rintangan,
penglihatan.
2. Zona pejalan kaki ini setidaknya berukuran 1,8 hingga 3,0 meter atau
kawasan yang memiliki intensitas pejalan kaki yang tinggi. Kondisi ini
3. Zona yang digunakan untuk pejalan kaki di jalan lokal dan jalan kolektor
adalah 1,2 meter dan jalan arteri dan jalan utama 1,8 meter. Ruang
4. Zona pejalan kaki tidak boleh kurang dari 1,2 meter yang merupakan
31
2.7.3 Zona Tanaman/Perabot Jalan
Zona ini merupakan bagian integral dari jalan dan sistim saluran air,
dan juga berfungsi sebagai pembatas antara zona lalu-lintas (jalan raya)
Tingkat pelayanan jaringan pejalan kaki pada pedoman ini bersifat teknis
dan umum, dan dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada. Standar
sekitar.
mendahului pejalan kaki yang bergerak lebih lambat, dan kemudahan untuk
32
2.8.1 Kecepatan Berjalan
mengambil waktu rata-rata pejalan kaki saat melintas jalan atau waktu rata-
rata pada jarak yang tertentu. Kecepatan berjalan dipengaruhi oleh faktor
jenis kelamin dan umur pejalan kaki seperti yang telah dibuat kajian
pejalan kaki terdiri dari berbagai golongan yaitu muda, tua, lelaki,
( Vp x Np ) +(Vw x Nw)
Vrt =
Np+ Nw
Keterangan
pejalan kaki maka lebih rendah kecepatan berjalan pejalan kaki dan
33
begitun juga sebaliknya. Arus (flow) didapat dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
N
Q=
t
Keterangan
t : Waktu (Menit)
2.8.3 Kepadatan
Kepadatan merupakan jumlah pejalan kaki per satuan luas trotoar tertentu.
Q
D=
Vrt
Keterangan
ini. Pushkarev dan Zupan telah membicarakan tentang masalah yang timbul
dalam menentukan ruang yang diperlukan oleh seorang pejalan kaki yang
34
payung, ketika dalam keadaan sesak, dan dalam situasi yang lain. Ruang
Vrt 1
S= =
Q D
Keterangan
kaki/menit/m.
35
2. LOS B, Ruang pedestrian > 3,7 – 4,6 m²/pejalan kaki, lajuarus > 16 - 23
pejalan kaki/menit/m.
tingkat ini, pedestrian mulai sadar akan adanya pedestrian lain, dan
3. LOS C, Ruang pedestrian > 2,2 – 3,7 m²/pejalan kaki, laju arus >23 -33
pejalan kaki/menit/m.
normal, dan untuk mendahului pedestrian lain dalam arus tak berarah
primer. Gerak arah balik atau silang dapat menyebabkan sedikit konflik,
36
Gambar 2.4 Penggambaran LOS C
(Sumber : Munawar,2016)
4. LOS D, Ruang pedestrian > 1,4 – 2,2 m²/pejalan kaki, laju arus >33-49
pejalan kaki/menit/m.
yang sering. LOS ini memberikan arus yang cukup lancar, tetapi gesekan
37
5. LOS E, Ruang pedestrian > 0,75 – 1,4m²/pejalan kaki, laju arus > 49-75
pejalan kaki/menit/m.
lebih lambat. Gerak silang atau arah balik hanya mungkin dilakukan
6. LOS F, Ruang pedestrian ≤ 0,75 m²/pejalan kaki, laju arus beragam >
pejalan kaki/menit/m.
kontak yang sering yang tak terelakkan diantara pedestrian. Gerak silang
atau arah balik hampir tidak mungkin. Arus sporadik dan tidak stabil
(Suwardi,2008).
38
Gambar 2.7 Penggambaran LOS F
(Sumber : Munawar,2016)
3. Durasi parkir adalah : lamanya suatu kendaraan parkir pada suatu lokasi
parkir.
(SRP) dipengaruhi :
39
2. Ruang bebas kendaraan parkir, ruang bebas kendaraan parkir
ini.
Volume=Ei+ X
Keterangan :
Akumulasi=Ei−Ex
Keterangan :
Akumulasi=Ei−Ex+ X
Keterangan :
40
2.9.3 Kapasitas Parkir
S
KP=
D
Keterangan :
D : Durasi (Jam/kendaraan)
41