Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA IDE:

MENGEMBANGKAN MEDIA FACEBOOK DALAM PELAKSANAAN PROGRAM


LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 6 MEDAN

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengembangan Program BK

Dosen Pengampu :

Dra. Nur Arjani, M.Pd

Penyusun :

NAMA : SULISTIA

NIM : 1172151021

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya saya bisa menyelesaikan laporan rekayasa ide ini dengan tepat waktu. Saya
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Program BK
dan untuk semua sumber referensi yang telah saya gunakan dalam Rekayasa Ide ini. Adapun
rekayasa ide saya yang berjudul “Mengembangkan Media Facebook dalam Pelaksanaan
Program Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 6 Medan” ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program BK.

Saya menyadari bahwa laporan rekayasa ide ini jauh dari kata sempurna. Maka dari
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar saya bisa
memperbaiki tugas yang berhubungan dengan laporan rekayasa ide di kemudian hari. Dan
semoga laporan rekayasa ide ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Sekian
dan terimakasih.

Medan, Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

RINGKASAN.....................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................................2

C. Manfaat.........................................................................................................................2

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM........................................3

BAB III METODE PELAKSANAAN.............................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................7

BAB V PENUTUP.............................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................................9

B. Saran.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

3
RINGKASAN

Berdasarkan hasil Mini Riset yang telah kami laksanakan di SMA Negeri 6 Medan,
ditemukan bahwa pemanfaatan media yang dipakai guru BK dalam menyusun program untuk
melaksanakan layanan BK masih kurang efektif untuk mencapai tujuan layanan sehingga
siswa merasa kurang tertarik dalam mengikuti layanan BK. Oleh karena itu kami menyusun
rekayasa ide untuk memanfaatkan aplikasi Facebook sebagai sarana alternative media BK
yang dapat dilakukan untuk mendorong ketertarikan siswa untuk mengikuti layanan
Bimbingan dan Konseling. Aplikasi teknologi informasi facebook dalam bimbingan
konseling digunakan untuk memberikan informasi kepada klien tentang apa yang
dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri,
memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok lainnya
dapat bertukar pikiran.

Perubahan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan, mendorong konselor perlu
mengembangkan pemahaman, dan penerapannya dalam perilaku serta keinginan untuk
belajar, dengan diikuti kemampuan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan yang
serupa. Layanan bimbingan dan konseling menjadi sangat penting karena langsung
berhubungan langsung dengan siswa. Hubungan ini tentunya akan semakin berkembang pada
hubungan siswa dengan siswa lain, guru dan karyawan, orang tua/keluarga, dan teman-teman
lain di rumah. Selanjutnya bagaimana pengaruhnya dengan pembelajarannya di sekolah,
sosialisasi dengan teman, saudara baik di sekolah dan di rumah. Dan tentu saja dengan
prestasinya di bidang akademik dan non akademik.

Dukungan layanan ini dapat diperoleh dari tersedianya data yang akurat yang sepertinya
untuk saat ini sangat tepat apabila data tersebut didapatkan dari sistem komputasi. Agar bisa
bertahan dan diterima oleh masyarakat, maka bimbingan dan konseling harus dapat disajikan
dalam bentuk yang efisien dan efektif yaitu dengan menggunakan ICT (Information and
Communications Technology) atau dengan kata lain harus melibatkan teknologi
informasi, khususnya teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. Penggunaan ICT
dalam konseling mengarah pada pengembangan media konseling. Selain dapat dilakukan
melalui tatap muka, konseling dapat dilakukan secara jarak jauh.

4
5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan hasil Mini Riset yang telah kami laksanakan di SMA Negeri 6 Medan,
ditemukan bahwa pemanfaatan media yang dipakai guru BK dalam penyusunan program
untuk melaksanakan layanan BK masih kurang efektif untuk mencapai tujuan layanan
sehingga siswa merasa kurang tertarik dalam mengikuti layanan BK. Oleh karena itu kami
menyusun rekayasa ide tentang pemanfaatan facebook. Memanfaatkan aplikasi Facebook
sebagai sarana alternative media BK yang dapat dilakukan untuk mendorong ketertarikan
siswa untuk mengikuti layanan Bimbingan dan Konseling. Aplikasi teknologi informasi
facebook dalam bimbingan konseling digunakan untuk memberikan informasi kepada klien
tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi
itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok lainnya dapat bertukar pikiran.

Semenjak jejaring sosial menjadi bagian dari gaya hidup baru, dan internet menjadi
medium komunikasi efektif dan efisien bagi para konseli dan konselor yang telah menjadi
bagian dari digital native. Hubungan dalam bingkai akademis dan ke-BK-an yang
sebelumnya terbangun secara tatap-muka, juga telah terbawa hingga ke dunia maya.
Facebook menjadi media yang cukup bisa diandalkan bagi siswa untuk melakukan konsultasi
psikologis dengan guru BK atau konselornya.

Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu
(siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat
jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara
langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada.
Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih
menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan
kode etik dalam bimbingan dan konseling.

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi

1
bimbingan konseling ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak
tersedianya waktu yang cukup peran guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun pasti
akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau
tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa
mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab
kekurangan waktu tersebut.

Salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengembangakan suatu
media yang dapat mewadahi layanan konseling secara profesional melalui internet yang
sesuai dengan kaidah etika profesionalitas kerja konselor. Media layanan konseling melalui
internet merupakan suatu media yang secara khusus di desain untuk memenuhi kebutuhan
layanan konsultasi psikologis bagi siswa secara online. Media ini juga memberikan
kemudahan bagi konselor dalam pengarsipan data dan menyimpan seluruh rekaman
konseling. Data-data tersebut dapat mendorong dilakukannya berbagai penelitian ilmiah
dalam bidang konseling dalam koridor yang pantas secara etika, sehingga melalui media ini
juga konselor dituntut untuk bekerja dalam bingkai profesionalitas pada kerangka etika
layanan konseling melalui internet.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengembangkan media Facebook dalam layanan bimbingan dan konseling.
2. Untuk mengetahui bagaimana manfaat dan penggunaan media Facebook dalam proses
layanan BK.
3. Untuk membantu konseli dalam menghadapi masalahnya yang terbatas ruang dan
waktu.

1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk mengembangkan media facebook dalam
layanan bimbingan dan konseling, untuk mengetahui manfaat dan kegunaan dari media
facebook tersebut, dan untuk membantu memberikan solusi kepada klien dalam
menghadapi masalahnya yang terbatas ruang dan waktu.

2
BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM

Saat ini Facebook telah menjadi trend yang banyak diminati oleh semua kalangan
sebagai media pertemanan secara online. Menurut Adjat Sudrajat, yang dimaksud dengan
konseling facebook adalah bantuan psikologis kepada siswa atau konseli secara online
melalui facebook agar siswa dapat memahami, menerima, mengarahkan, mengaktualisasikan
dan mengembangkan dirinya secara optimal.

Alasan kami memilih untuk mengembangkan dan menggunakan Facebook sebagai


media dari layanan bimbingan dan konseling adalah karena subjek awal kami adalah siswa
yang masih duduk di bangku SMP. Tidak semua perekonomian orangtua siswa sama,
mungkin masih ada yang tidak memiliki handphone, maka dari itu kami memilih facebook
sebagai media teknologi informasinya. Dengan menggunakan facebook, siswa dapat
mengaksesnya dengan mudah melalui warnet sekitar yang terdekat dengan rumahnya (jika
tidak memiliki handphone).

Facebook merupakan salah satu sarana yang ada di internet yang mempunyai berbagai
macam aplikasi yang dapat kita jadikan sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran
Bimbingan Konseling. Bimbingan Konseling Facebook di sini penulis artikan sebagai
bantuan psikologis kepada siswa (konseli) secara online melalui Facebook agar siswa dapat
memahami, menerima, mengarahkan, mengaktualisasikan dan mengembangkan dirinya
secara optimal. Layanan yang diberikan melalui Bimbingan Konseling Facebook ini bisa
mencakup semua fungsi-fungsi layanan bimbingan dan konseling, baik pencegahan,
pemahaman, pengembangan, penempatan atau bahkan pengentasan. Di bawah ini fitur-fitur
facebook yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran BK, seperti :

a. Facebook Share
Facebook Share atau tautan, merupakan fitur dasar di facebook. Fitur ini pastinya juga
bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu pembelajaran. Siapapun bisa men-share

3
apapun (tulisan singkat, link, gambar, video) ke semua teman-teman konselinya. Dengan fitur
ini guru dapat mencari situs-situs atau gambar-gambar yang berhubungan dengan
pembelajaran Bimbingan dan Konseling, kemudian di share di facebook untuk seterusnya
bisa diakses oleh siswa, sehingga siswa mempunyai panduan dalam mencari materi BK di
internet, dengan share ini guru juga bisa menugaskan siswa untuk memberikan analisis, kritik
atau komentar terhadap kejadian sosial yang berada di dalam share atau tautan tersebut.

b. Facebook Quiz
Saat ini sudah banyak quiz-quiz yang beredar di facebook. Rata-rata hanya quiz yang
dibuat untuk sekedar iseng. Fitur ini sejatinya bisa dipakai untuk melakukan quiz online.
Guru BK bisa membuat quiz/test dengan mudah kemudian menyuruh seluruh murid/kliennya
untuk mengerjakan quiz test tersebut. Guru bisa mengganti tugas yang berupa pertanyaan
dengan membuat quiz test ini, di dalam quiz test ini guru juga bisa menetapkan skor yang
diperoleh siswa berdasarkan jawaban yang mereka berikan.

c. Facebook Note
Dengan sarana ini sang guru BK bisa memancing murid-muridnya saling berdiskusi
mengenai topik tertentu. Sang guru cukup membuat note di-wall kemudian men-tag ke
seluruh muridnya untuk memancing diskusi. Di bawah ini contoh tampilan note yang bisa
dijadikan ajang diskuusi oleh siswa : “Bagaimana pemahaman siswa tentang sex bebas?”

d. Facebook Apps
Dengan fitur ini hampir segalanya bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan
membuat sebuah game edutainment pada platform facebook Apps ini. Salah satu contoh
Facebook Apps game edutainment yang cukup terkenal dan banyak dimainkan adalah braind
gain. Sebuah aplikasi game untuk melatih konsentrasi siswa.

e. Up Date Status
Melalui Up Date Status, guru bisa mengingatkan siswa tentang materi yang akan
dipelajari dalam pertemuan selanjutnya, memberi stimulus atau memberi jalan sebagai ajang
diskusi melalui “komentar”, sehingga siswa terpancing untuk berdiskusi.

f. Forum
Fitur ini juga bisa dijadikan sarana diskusi antara siswa dengan guru maupun siswa
dengan siswa.

4
g. Up Load Photo
Dengan fitur ini guru maupun siswa biasa meng-up load foto atau gambar yang
berhubungan dengan materi Bimbingan dan Konseling, kemudian foto tersebut bisa di share
dan dijadikan tema diskusi dengan sarana “komentar”.

h. Message
Melalui layanan pesan, guru bisa memberikan tugas atau rekomendasi sumber yang
bisa siswa akses di internet. Melalui pesan ini juga, peserta didik/siswa dapat
memberitahukan masalah yang ia alami dan guru BK dapat mengadakan layanan konseling
individual dalam pesan ini secara pribadi.

i. Chating
Dengan adanya layanan chating di facebook, guru dan siswa bisa memanfaatkannya
untuk ajang tanya jawab ataupun diskusi siswa dalam mengerjakan suatu tugas dari guru
walaupun siswa tersebut berada di tempat yang berbeda.

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Adapun tahap-tahap untuk melakukan facebook discussion adalah sebagai berikut:

1. Mendaftarkan akun facebook

2. Download aplikasi messenger dengan menggunakan akun facebook

3. Sentuh tombol “new message”

4. Kemudian tambahkan teman kedalam obrolan

5. Tambahkan lebih banyak untuk membuat grup obrolan

6. Sentuh kolom “write a messege” setelah anda menambahkan semua penerima

7. Ketikan pesan (materi yang sudah dibuat).

8. Kemudian sentuh tombol “send” ketika anda sudah sip untuk mengirimkan pesan

9. Ubahlah nama grup obrolan (ubah dengan nama yang menarik minat siswa)

10. Setelah itu lakukan diskusi didalam grup yang telah dibuat sebelumnya

6
BAB IV

PEMBAHASAN

Yang dimaksud dengan Bimbingan Konseling Facebook artikan sebagai bantuan


psikologis kepada siswa (konseli) secara online melalui Facebook agar siswa dapat
memahami, menerima, mengarahkan, mengaktualisasikan dan mengembangkan dirinya
secara optimal.

Layanan yang diberikan melalui Bimbingan Facebook ini bisa mencakup semua
fungsi-fungsi layanan bimbingan dan konseling, baik pencegahan, pemahaman,
pengembangan, penempatan atau bahkan pengentasan.

Fungsi pencegahan dan pemahaman dapat dilakukan melalui penyajian berbagai


informasi yang sekiranya dibutuhkan siswa. Dalam Facebook disediakan fasilitas untuk
menyajikan informasi yang dapat diakses oleh seluruh komunitas.

Sumber informasi tidak hanya berasal dari konselor semata tetapi juga dimungkinkan
bersumber dari siswa untuk dibagikan kepada anggota komunitasnya. Informasi yang
disajikan dapat juga dilakukan dengan mengambil tautan (link) yang tersedia di internet, yang
mungkin jauh lebih kaya dibandingkan offline, baik untuk bidang pribadi, sosial, akademik
maupun karier.

Fungsi pengembangan juga dapat dilakukan dalam Facebook ini, misalnya


membangun kebiasaan interaksi sosial secara positif dengan komunitas Facebook-nya, atau
menyalurkan berbagai pemikiran yang ada dalam diri setiap siswa dengan cara
menuliskannya dalam Facebook yang dikelolanya.

Sementara fungsi pengentasan dapat dilakukan melalui chatting secara online yang
telah disediakan dalam Facebook, dimana konselor dan konseli dapat berinteraksi langsung.
Salah satu keunggulan dari Facebook yaitu adanya jaminan privacy, yang memungkinkan
untuk dilaksanakannya konseling perorangan, dengan terjaga kerahasiaannya. Fungsi
pengentasan tidak hanya melalui interaksi konselor-konseli (siswa), tetapi juga dilakukan

7
antar konseli (siswa), dimana siswa dapat saling berbagi dengan teman-teman yang
dipercayainya.

Dalam pelaksanaan, konselor bertindak sebagai Admin dari Program Bimbingan


Konseling Facebook di sekolah, yang akan mengelola jalannya Program Bimbingan
Bimbingan Konseling Facebook. Selain itu, konselor juga terutama bertindak sebagai tenaga
ahli yang selalu siap memberikan bantuan psikologis kepada anggota komunitas yang
tergabung dalam Program Bimbingan Konseling Facebook.

Adapun kelebihan dan kelemahan facebook dalam layanan bimbingan dan konseling
adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan facebook dalam BK

Dengan media pembelajaran facebook siswa dilatih belajar mandiri dan tanggung
jawab belajar, aktif, serta bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan, kolaboratif,
mengembangkan strategi belajar, juga melatih siswa dalam penguasaan TIK, melatih
penggunaan bahasa asing, pembelajaran yang meaningfull dan engaged learning.

b. Kelemahan facebook dalam BK

Kelemahan yang mungkin timbul dalam sistem e-learning ini, yaitu tingginya
kemungkinan gangguan belajar; sebab sistem tersebut mengkondisikan siswa untuk belajar
mandiri, sehingga faktor motivasi belajar menjadi lebih signifikan terhadap keberhasilan
belajar siswa. Untuk itu diperlukan adanya semacam penasehat (counsellor) yang memantau
dan memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya tidak menurun, dengan cara
mengerjakan tugas-tugas belajar sebaik-baiknya dan secara tepat waktu. Di samping itu juga
agar siswa tidak mengakses hal-hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pelajaran
atau hal-hal yang bersifat negatif (misalnya membuka situs-situs porno).

8
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak
sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa
mengenai sasarannya. Peranan teknologi informasi dalam hal ini yaitu jejaring sosial
Facebook bisa menjawab kekurangan waktu tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaruan dalam penggunaan media untuk layanan informasi BK, layanan
tersebut dapat dilakukan dari berbagai media. Guru BK dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media BK, untuk itu guru BK harus
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media BK. Aplikasi
teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling memberikan informasi kepada
siswa tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh
teknologi informasi itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang
satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi
informasi pun dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan
untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja guru BK itu sendiri.
B. Saran
Seiring dengan perkembangan zaman guru BK juga harus menciptakan inovasi-
inovasi yang baru dalam memberikan layanan Bimbingan Konseling kepada siswa.
Selain itu guru BK juga harus mencoba hal lain dalam memberikan layanan seperti
menggunkan media internet berupa akun-akun yang mudah diakses dan kemungkinan
dimiliki oleh siswa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ifdil, 2012. “Penyelenggaraan Konseling Online”. Makalah pada Seminar Nasional


Bimbingan dan Konseling.

Penggunaan Internet bagi Konselor. [online]. Tersedia: http://ulankeyla.blogspot.com, [8


Mei 2014 pukul 13.24 WIB].

Simarmata. 2006. “Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi”. Yogyakarta: Andi


Offset.

Soebadarmaji, Boy. 2007. Media Bimbingan dan Konseling. Dalam


http://karyaboy.blogspot.com (diunduh tanggal 22 November 2019)

William, dan Sawyer. 2003. Pengertian Teknologi Informasi. [online]. Tersedia:


hhtp://id.shvo ong.com [20 November 2019 pukul 13.56 WIB].

10

Anda mungkin juga menyukai